Anda di halaman 1dari 26

Metode

Pemisahan
Ekstraksi
KIMIA ORGANIK
KELOMPOK 1
02FKKP010
Anggota

Nadin Maharani Pitri Handayani


01 02
221030790501 221030790513

Syallommitha
Salsa Diva Aidy Sarahvinna
03 221030790493
04 221030790259
Materi

1. 2. 3.
Definisi Ekstraksi Ekstraksi Pelarut Faktor-Faktor Memilih
Jenis Pelarut

4. 5. 6.
Teknik Pengerjaan Mekanisme Ekstraksi Macam-Macam Ekstraksi
Pelarut
01 Ekstraksi
suatu proses pemisahan suatu zat
berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan
tidak saling larut yang berbeda (air
dan pelarut organik)
3 LANGKAH DASAR PROSES
PEMISAHAN EKSTRAKSI
 Penambahan sejumlah massa pelarut untuk
dikontakkan dengan sampel, biasanya
melalui
proses difusi.

 Zat terlarut akan terpisah dari sampel dan


larut oleh pelarut membentuk fase ekstrak.

 Pemisahan fase ekstrak dengan sampel


Tujuan Ekstraksi
 Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan
bersih, baik untuk zat organik atau anorganik, untuk analisis makro
maupun mikro.

 Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga digunakan


untuk pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia,
dan anorganik di laboratorium.

 Berdasarkan jenis sampel yang hendak diekstrak, pemisahan kimia


mengguanakan ekstraksi dibedakan menjadi dua yaitu ekstraksi cair-
cair yang di kenal dengan ekstraksi soxhlet.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ekstraksi

1. Jenis pelarut 4. Ukuran partikel


Jenis pelarut mempengaruhi senyawa Laju ekstraksi meningkat apabila ukuran
yang tersari, jumlah zat terlarut yang partikel bahan baku semakin kecil. rendemen
terekstrak dan kecepatan ekstraksi. ekstrak semakin besar bila ukuran partikel
semakin kecil.
2. Suhu
Kenaikan suhu akan meningkatkan jumlah 5. Pengadukan
zat terlarut ke dalam pelarut Mempercepat terjadinya reaksi antara pelarut
dengan zat terlarut
3. Rasio pelarut dan bahan baku
Rasio pelarut-bahan baku besar maka akan 6. Lama waktu
memperbesar jumlah senyawa yang terlarut. Semakin lama akan menghasilkan ekstrak
Laju ekstraksi akan semakin meningkat yang lebih banyak
Macam-Macam
Ekstraksi
1. 2. 3.
PADAT – CAIR CAIR – FASE PADAT
Cara dingin : CAIR
Ekstrak Pelarut Tekhnik SPE (Solid Phase
1. Maserasi / dispersi Extraction)
2. Perkolasi

Cara Panas :
3. Refluks
4. Sohxlet
Ekstraksi padat - cair (leaching)  merupakan metode pemisahan satu atau beberapa
PADAT komponen (solute) dari campurannya dalam padatan yang tidak dapat larut (inert) dengan
menggunakan pelarut (solvent) berupa cairan. Pemisahan dapat terjadi karena adanya

CAIR driving force yaitu perbedaan konsentrasi solute di padatan dengan pelarut dan adanya
perbedaan kemampuan melarut komponen dalam campuran

 Pelarut berpindah dari bulk solution ke seluruh permukaan  Solute berdifusi dari padatan menuju permukaan padatan;
padatan (terjadi pengontakan antara pelarut dengan padatan). Proses difusi ini disebabkan oleh konsentrasi solute dalam
Proses perpindahan pelarut dari bulk solution ke permukaan pelarut yang berada di dalam poripori padatan lebih besar
padatan berlangsung seketika saat pelarut dikontakkan dengan daripada permukaan padatan.
padatan. Proses pengontakan ini dapat berlangsung dengan dua
cara yaitu perkolasi atau maserasi.
 Solute berpindah dari permukaan padatan menuju bulk
 Pelarut berdifusi ke dalam padatan. Proses difusi pelarut ke solution. Pada tahap ini, tahanan perpindahan massa
padatan dapat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi solute ke bulk solution lebih kecil daripada di dalam
(driving force) antara solute di pelarut dengan solute di padatan. padatan. Proses ekstraksi berlangsung hingga
kesetimbangan tercapai yang ditunjukkan oleh konsentrasi
 Solute yang ada dalam padatan larut ke dalam pelarut. Solute
dapat larut dalam pelarut karena adanya gaya elektostatik antar
solute dalam bulk solution menjadi konstan atau tidak ada
molekul, yaitu disebut gaya dipol-dipol, sehingga senyawa yang perbedaan konsentrasi solute dalam bulk solution dengan
bersifat polar-polar atau nonpolarnonpolar dapat saling padatan (driving force bernilai nol atau mendekati nol)
berikatan. Selain itu juga terdapat gaya dipol-dipol induksi atau
gaya London yang menyebabkan senyawa polar dapat larut atau
sedikit larut dengan seyawa nonpolar.
EKSTRAKSI CARA DINGIN
MASERASI / DISPERSI

Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut diam/pengadukan beberapa kali pada


suhu ruangan. Dengan cara merendam bahan selama 24 jam dengan sesekali
pengadukan lalu pelarut diganti dengan pelarut baru.

Kelebihan :
senyawa yang tidak tahan panas (terdegradasi karena panas), peralatan yang
digunakan relatif sederhana, murah, dan mudah didapat.

Kelemahan :
Waktu ekstraksi yang lama, membutuhkan pelarut dalam jumlah yang banyak,
dan adanya kemungkinan bahwa senyawa tertentu tidak dapat diekstrak karena
kelarutannya yang rendah pada suhu ruang.
PERKOLASI EKSTRAKSI CARA DINGIN

Metode ekstraksi dengan bahan yang disusun secara unggun dengan menggunakan
pelarut yang selalu baru sampai prosesnya sempurna. Dilakukan pada suhu ruangan.

Prosedur metode :
Direndam dengan pelarut, kemudian pelarut baru dialirkan secara terus menerus sampai
warna pelarut tidak lagi berwarna atau tetap bening/tidak ada lagi senyawa yang
terlarut.

Kelebihan :
Tidak diperlukan proses tambahan untuk memisahkan padatan dengan ekstrak

Kelemahan :
Jumlah pelarut yang dibutuhkan cukup banyak, memerlukan waktu yang lama serta
tidak meratanya kontak antara padatan dengan pelarut
EKSTRAKSI CARA PANAS
REFLUKS

Metode ekstraksi yang dilakukan pada titik didih pelarut, selama waktu dan sejumlah
pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). dilakukan tiga sampai
lima kali pengulangan proses pada rafinat pertama.

Kelebihan :
Padatan yang memiliki tekstur kasar dan tahan terhadap pemanasan langsung dapat
diekstrak dengan metode ini

Kelemahan :
Membutuhkan jumlah pelarut yang banyak
EKSTRAKSI CARA PANAS
SOXHLET
Metode ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru. Dilakukan menggunakan alat khusus
sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan pendingin balik (kondensor).

Prosedur metode :
Padatan disimpan dalam alat soxhlet dan pelarut dipanaskan. Pelarut terdinginkan
dalam kondensor, kemudian mengekstraksi padatan.

Kelebihan :
Proses ekstraksi berlangsung secara kontinu, memerlukan waktu ekstraksi yang lebih
sebentar dan jumlah pelarut lebih sedikit dibanding dengan metode maserasi/perkolasi.

Kelemahan :
Dapat menyebabkan rusaknya solute atau komponen lainnya yang tidak tahan panas
karena pemanasan ekstrak yang dilakukan secara terus menerus
CAIR Ekstraksi cair - cair  satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran
dipisahkan dengan bantuan pelarut. digunakan apabila pemisahan campuran dengan

CAIR
cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena pembentukan
azeotrope/karena kepekaannya terhadap panas)/tidak ekonomis

Terdiri dari 2 tahap :


pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair itu sesempurna
mungkin.

zat terlarut dipisahkan dari cairan pembawa (diluen) menggunakan pelarut cair. jika dipisahkan terdapat 2
fase yaitu fase diluen (rafinat) dan fase pelarut (ekstrak).

Untuk mencapai proses ekstraksi cair-cair yang baik, pelarut yang digunakan harus
memenuhi kriteria yaitu kemampuan tinggi melarutkan komponen zat terlarut di dalam
campuran, kemampuan tinggi untuk diambil kembali, perbedaan berat jenis antara ekstrak dan rafinat lebih
besar, pelarut dan larutan yang akan diekstraksi harus tidak mudah campur, tidak mudah bereaksi dengan zat
yang akan diekstraksi, tidak merusak alat secara korosi, tidak mudah terbakar, tidak beracun dan harganya
relatif murah
Ekstrak Pelarut
 Ekstraksi cair-cair / pelarut merupakan pemisahan suatu senyawa dalam dua macam pelarut ( dalam hal ini pelarut
organik dan air ) tidak saling tercampur satu sama lain.

 Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pemisah dengan jalan pengocokan beberapa kali. Partisi zat=zat
terlaryt antara dua cairan yang tidak dapat campur ( immiscible)

 Ekstraksi pelarut umum digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang diinginkan dari campuran sehingga
diperolwh senyawa murni yang diinginkan.

 Mengekstraksi gugus/senyawa pengganggu dalam campuran sehingga diperoleh sampel yang saip dianalisis secara
keseluruhan.
FAKTOR-FAKTOR MEMILIH JENIS
PELARUT
 Pembanding distribusi inggi untuk gugus yang bersangkutan dan pembanding
distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.

 Kelarutan rendah dalam air.

 Kekentalan rendah dan tidak membentuk emulsi dengan air.

 Tidak mudah terbakar dan bersifat racun.

 Mudah melepas kembali gugus yang terlarut didalamnya untuk keperluan analisa
lebih lanjut.
Mekanisme Ekstraksi
Pelarut
 Pembentukan special tidak bermuatan.

 Distribusi dari kompleks yang terektraksi.

 Interaksinya yang mungkin dalam fase organic.

 Interaksinya yang mungkin dalam fase organic.

 Pembentukan special tidak bermuatan merupakan tahap penting dalam


ekstraksi. Jelaslah bahewa kompleks bermuatan tidak akan terakstraksi
sehingga mutlak kompleks diekstraksi harus tanpa muatan. Kompleks
tidak bermuatan dapat dibentuk melalui proses pembentukan khelat
( yaitu: Khelat netral ), solvasi atau pembentukan pasangan ion.
CORONG
PEMISAH
DIGUNAKAN
EKTRAKSI
CAIR-CAIR
Teknik Pengerjaan
 Penambahan pelarut organic pada larutan air yang mengandung gugus yang
bersangkutan. Dalam pemilih pelarut organic agar kedua jenis pelarut tidak
saling tercampur satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan
dalam corong pisah dengan jalan pengocokan beberapa kali.

 Ekstraksi dapat dilakukan secara kintinue atau bertahap, ekstraksi bertahap


cukup dilakukan dengan corong pisah. Campuran dua pelarut dimasukan
dengan corong pemisah, lapisan dengan berat jenis yang lebih ringan berada
pada lapisan atas.
FASE Teknik ekstraksi dimana senyawa yang terlarut atau tersuspensi dalam
campuran cair dipisahkan dari senyawa lain dalam campuran sesuai
PADAT dengan sifat fisik dan kimianya.

Ekstraksi fase padat yang biasa disebut Solid Phase Extraction (SPE) merupakan teknik yang
relatif baru akan tetapi SPE cepat berkembang sebagai alat yang utama untuk pra-perlakuan
sampel atau untuk clean-up sampel-sampel yang kotor, misal sampel-sampel yang mempunyai
kandungan matriks yang tinggi seperti garam-garam, protein, polimer, resin, dll.

Keunggulan SPE dibandingkan dengan ekstraksi


cair-cair adalah:
 Proses ekstraksi lebih sempurna
 Pemisahan analit dari penganggu yang
mungkin ada menjadi lebih efisien
 Mengurangi pelarut organik yang digunakan
 Fraksi analit yang diperoleh lebih mudah
dikumpulkan
 Mampu menghilangkan partikulat
 Lebih mudah diotomatisasi
4 tahap dalam prosedur SPE, yaitu:
PENGKONDISIAN
PEMBILASAN
Cartridge (Penjerap) dialiri dengan pelarut
sampel untuk membasahi permukaan penjerap Tahap ini penting untuk menghilangkan
dan untuk menciptakan nilai pH yang sama, seluruh komponen yang tidak tertahan oleh
sehingga perubahan-perubahan kimia yang tidak penjerap selama tahap retensi.
diharapkan ketika sampel dimasukkan dapat
dihindari.

RETENSI (TERTAHANNYA) SAMPEL


ELUSI
Larutan sampel dilewatkan ke cartridge baik untuk Tahap ini merupakan tahap akhir untuk
menahan analit yang diharapkan sementara mengambil analit yang dikehendaki jika analit
komponen lain terelusi atau untuk menahan tersebut tertahan pada penjerap .
komponen yang tidak diharapkan sementara
analit yang dikehendaki terelusi
Ada Yang Mau
Bertanya?

Thank
CREDITS: This presentation template was

you!
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai