Anda di halaman 1dari 27

ARDIYAN DWI MASAHID, S.TP.

, MP
2021
Pengertian Ekstraksi

 Proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu


campuran homogen untuk memperoleh komponen yang
diinginkan dengan menggunakan pelarut cair (solven)
Pengertian Ekstraksi

 Pemisahkan dua zat berdasarkan perbedaan kelarutan


 Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda
dari komponen-komponen dalam campuran
 Banyak dilakukan di bidang agroindustri seperti pada industri
kopi, teh, gula atau minyak kelapa
Istilah-istilah Umum Dalam Teknik Ekstraksi

 Bahan ekstraksi  campuran bahan yang akan diekstraksi


 Pelarut (media ekstraksi)  cairan yang digunakan untuk
melangsungkan ekstraksi
 Ekstrak  bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi
 Larutan ekstrak  pelarut setelah proses pengambilan ekstrak
 Rafinat (residu ekstraksi)  bahan ekstraksi setelah diambil
ekstraknya
 Ekstraktor  alat ekstraksi
Macam-Macam Ekstraksi

 Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, dibedakan


dua yaitu :
1. Ekstraksi padat-cair
2. Ekstraksi cair-cair
Macam-Macam Ekstraksi

 Berdasarkan proses pelaksanaannya ekstraksi:


1. Ekstraksi yang berkesinambungan (Continous Extraction)
2. Ekstraksi bertahap (Bath Extraction)
Ekstraksi Padat-Cair (Leaching)

 Tujuan : pemisahan satu atau beberapa komponen yang dapat larut


dari suatu bahan padat dengan bantuan pelarut atau untuk
memurnikan padatan dari cairan yang membuat padatan
terkontaminasi, seperti pigmen.
 Penentuan metode : banyaknya zat yang larut, penyebarannya dalam
padatan, sifat padatan dan ukuran partikel
Ekstraksi Padat-Cair (Leaching)

 Prinsip : ketika bahan ekstraksi dicampur dengan pelarut, maka


pelarut menembus kapiler-kapiler dalam bahan padat dan melarutkan
ekstrak
 Larutan ekstrak dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk di bagian
dalam bahan ekstraksi.
 Dengan cara difusi akan terjadi kesetimbangan konsentrasi antara
larutan tersebut dengan larutan di luar bahan padat.
Ekstraksi Padat-Cair (Leaching)

Proses leaching berlangsung dalam tiga tahap, yaitu:


1. Perubahan fase dari zat terlarut yang diambil pada saat zat pelarut
meresap masuk.
2. Terjadi proses difusi pada cairan dari dalam partikel padat menuju
keluar.
3. Perpindahan zat terlarut dari padatan ke zat pelarut.
Ekstraksi Cair-Cair

 Satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran


dipisahkan dengan bantuan pelarut
 Digunakan bila pemisahan campuran dengan cara destilasi
tidak mungkin dilakukan
 Minimal terdiri dari 2 tahap : pencampuran secara intensif
bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase
cair itu sesempurna mungkin
Ekstraksi Cair-Cair

 Solute dipisahkan dari cairan pembawa (diluen)


menggunakan solven cair
 Campuran diluen dan solven adalah heterogen (immiscible,
tidak saling campur)
 Jika dipisahkan terdapat 2 fase, yaitu fase diluent dan sisa
solut (rafinat) dan fase solvent dan solut (ekstrak).
Ekstraksi Cair-Cair

 Perbedaan konsentrasi solute di dalam suatu fasa dengan


konsentrasi pada keadaan setimbang merupakan pendorong
terjadinya pelarutan (pelepasan) solute dari larutan yang ada.
Macam-macam Metode Ekstraksi

a. Ekstraksi Cara Dingin


 Tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi
berlangsung
 Tujuan : menghindari rusaknya senyawa karena
pemanasanan
 Maserasi dan perkolasi
Macam-macam Metode Ekstraksi

b. Ekstraksi Cara Panas


 Melibatkan panas dalam prosesnya
 Dapat mempercepat proses ektraksi dibandingkan cara
dingin
 Refluks, ekstraksi dengan soxhlet dan infusa
Macam-macam Metode Ekstraksi

a. Metode maserasi
 Cara ekstraksi paling sederhana
 Dilakukan dengan cara merendam bahan dalam cairan
penyari
 Cairan ekstraksi akan menembus dinding sel dan masuk ke
dalam rongga sel yang mengandung zat aktif
Macam-macam Metode Ekstraksi

 zat aktif akan larut karena ada perbedaan konsentrasi


antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel,
maka larutan yang terpekat didesak keluar
 Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.
Macam-macam Metode Ekstraksi

b. Metode Perkolasi
 Proses ekstraksi dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai
secara lambat dalam suatu percolator.
 Perkolasi dilakukan untuk bahan yang tahan ataupun tidak tahan
pemanasan.
 Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk
tersebut
 Cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai
mencapai keadaan jenuh.
Macam-macam Metode Ekstraksi

 Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri


dan cairan di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang
cenderung untuk menahan.
 Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat,
kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosis, adesi,
daya kapiler dan daya geseran (friksi).
Macam-macam Metode Ekstraksi

c. Metode Refluks
 Digunakan apabila dalam sintesis menggunakan pelarut
yang volatil
 Jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan
menguap sebelum reaksi berjalan sampai selesai.
Macam-macam Metode Ekstraksi

Prinsip :
 Pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi,
 Namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang
tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan
turun lagi ke dalam wadah reaksi
 Pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung.
Macam-macam Metode Ekstraksi
4. Metode Soxhlet
 Suatu metode atau proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang
dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen
yang diinginkan akan terisolasi
 Menggunakan pelarut organik tertentu
 Dengan menggunakan pemanasan
 Uap yang timbul setelah dingin secara kontinyu akan membasahi
sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali ke
dalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi
Macam-macam Metode Ekstraksi

 Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi


diuapkan dengan rotary evaporator
 Pelarut dapat dipisahkan lagi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Ekstraksi

1. Ukuran Bahan
 Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas permukaan bahan
sehingga mempercepat penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan
diekstrak dan mempercepat waktu ekstraksi
2. Suhu Ekstraksi
 Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi, tetapi untuk
beberapa komoditas dapat menimbulkan kerusakan
 Ekstraksi baik dilakukan pada kisaran suhu 30-50 0C
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Ekstraksi

3. Pelarut
 Jenis pelarut yang digunakan merupakan faktor penting dalam ekstraksi.
4. Pengadukan fluida
 Dapat menaikkan proses difusi, sehingga menaikkan perpindahan material dari
permukaan partikel ke zat pelarut
Pemilihan Jenis Pelarut Pada Proses Ekstraksi

1. Selektifitas
Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan
komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi.
2. Kelarutan
Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak
yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit)
3. Kemampuan untuk tidak saling bercampur
Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya secara terbatas
larut dalam bahan ekstraksi.
Pemilihan Jenis Pelarut Pada Proses Ekstraksi
4. Kerapatan
Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat
perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi
5. Reaktifitas
 Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara
kimia pada komponen- komponen bahan ekstraksi
6. Titik didih
 Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara
penguapan, destilasi, maka titik didih kedua bahan itu tidak boleh
terlalu dekat
Pemilihan Jenis Pelarut Pada Proses Ekstraksi

7. Kriteria yang lain


 Pelarut sedapat mungkin harus murah, tersedia dalam jumlah besar,
tidak beracun, tidak terbakar, tidak eksplosif bila bercampur dengan
udara, tidak korosif, tidak menyebabkan terbentuknya emulsi,
memiliki viskositas yang rendah dan stabil secara termis

Anda mungkin juga menyukai