Anda di halaman 1dari 55

Oleh :

Eka Kurniasih, ST.,MT


Politeknik Negeri Lhokseumawe
Pendahuluan
 Campuran bahan padat-cair, kadangkala sulit untuk dipisahkan
dengan metode mekanis atau termis (panas), misalnya : pengeringan
atau distilasi
 Hal ini disebabkan oleh :
1. Komponen bercampur dengan sangat erat
2. Peka terhadap panas
3. Beda sifat fisikanya terlalu kecil
4. Terdapat dalam konsentrasi yang rendah
5. Bila didistilasi mengalami tahapan yang rumit
6. Zat bersifat non volatil
Next…
Untuk kondisi campuran yang demikian, maka

Ekstraksi
adalah pilihan metode yang TEPAT atau dianggap Paling
Ekonomis
Ekstraksi…?

Ekstraksi
• Pemisahan satu atau beberapa bahan dari
suatu padatan atau cairan dengan bantuan
pelarut (solvent). Pemisahan terjadi atas dasar
kemampuan larut yang berbeda dari
komponen-komponen dalam campuran
Istilah Dalam Ekstraksi
Syarat Pelarut
Syarat Selektivitas
Pelarut Kelarutan
Kemampuan Tidak Saling Bercampur
Kerapatan
Reaktifitas
Titik Didih
Kriteria Pendukung
Selektivitas
 Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang
diinginkan saja, bukan komponen lain dari bahan
ekstraksi. Pada aplikasinya, khususnya untuk
ekstraksi bahan-bahan alami sering juga bahan
lain (misal : lemak dan resin) ikut dibebaskan
bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan.
 Dalam kondisi ini, larutan ekstrak tercemar yang
diperoleh harus dibersihkan yaitu diekstraksi
kembali dengan pelarut kedua.
Kelarutan dan Kemampuan
Tidak Bercampur
KEMAMPUAN TIDAK
KELARUTAN
BERCAMPUR

 Pelarut sedapat mungkin  Pada ekstraksi cair-cair,


memiliki kemampuan pelarut tidak boleh larut
melarutkan ekstrak yang dalam bahan yang
besar, sehingga kebutuhan diekstraksi
pelarut lebih sedikit
Kerapatan
 Pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin
terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara
pelarut dan bahan ekstraksi.
 Hal ini dimaksudkan agar kedua fasa dapat
dengan mudah dipisahkan kembali setelah
pencampuran (misalnya dengan pemisahan gaya
berat).
 Bila beda kerapatan kecil, seringkali pemisahan
harus dilakukan dengan menggunakan gaya
sentrifugal (misalnya ekstraktor sentrifugal)
Reaktivitas
 Pada umumnya pelarut tidak boleh
menyebabkan perubahan secara kimia pada
komponen-komponen bahan yang diekstraksi.
 Sebaliknya dalam hal tertentu diperlukan adanya
reaksi kimia (misalnya pembentukan garam)
untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi.
 Seringkali ekstraksi disertai dengan reaksi kimia.
Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan
mutlak harus berada dalam bentuk larutan.
Titik Didih
Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus
dipisahkan dengan cara penguapan, misalnya
distilasi atau rektifikasi, maka titik didih kedua
bahan itu tidak boleh terlalu dekat
Bila ditinjau dari segi ekonomi, akan
menguntungkan bila pada proses ekstraksi titik
didih pelarut tidak terlalu tinggi
Kriteria Pendukung
Pelarut haruslah murah

Tersedia dalam jumlah besar

Tidak beracun, tidak dapat terbakar

Tidak eksplosif bila bercampur dengan udara

Tidak korosif

Tidak terbentuknya emulsi

Memiliki viskositas yang rendah dan stabil secara kimia dan termis.
Next ...
 Gaya dorong pada proses ekstraksi adalah
perbedaan konsentrasi ekstrak di dalam bahan
ekstraksi dan pelarut. Gaya ini sedapat mungkin
besar.
 Untuk mencapainya, yang paling baik adalah
dengan menggunakan pelarut segar (pure) yaitu
yang tidak mengandung ekstrak atau dengan
segera mengeluarkan larutan ekstrak dari
permukaan perpindahan.
Mekanisme Ekstraksi
Pada operasi ekstraksi tidak terjadi pemisahan segera dari
bahan-bahan yang akan diperoleh (ekstrak), melainkan
mula-mula hanya terjadi pengumpulan ekstrak dalam
pelarut.
Suatu proses ekstraksi biasanya melibatkan beberapa tahap,
yaitu :
1. Mencampurkan bahan yang akan diekstraksi dengan
pelarut dan membiarkannya saling berkontak. Dalam hal
ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada
bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut. Dengan
demikian terjadi ekstraksi yang sebenarnya, yaitu
pelarutan ekstrak
Next...
2. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat dengan
cara penjernihan atau filtrasi
3. Mengisolasi ekstrak dari larutan ekstrak dan
mendapatkan kembali pelarut. Umumnya
dilakukan dengan menguapkan pelarut (distilasi
atau evaporasi). Dalam hal-hal tertentu, larutan
ekstrak dapat langsung diolah lebih lanjut atau
diolah setelah dipekatkan.
Metode Ekstraksi

Metode Ekstraksi

Ekstraksi Ekstraksi
Padat-Cair Cair-Cair
Ekstraksi Padat Cair
 Pada ekstraksi padat cair, satu atau
beberapa komponen yang dapat larut
dipisahkan dari bahan padat dengan
bantuan pelarut
 Proses ini digunakan secara teknis dalam
skala besar terutama di bidang industri
bahan alami dan makanan
Next...
 Pada operasi ekstraksi, yaitu ketika bahan ekstraksi
dicampur dengan pelarut, maka pelarut menembus kapiler-
kapiler dalam bahan padat dan melarutkan ekstrak.
 Larutan ekstrak dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk di
bagian dalam bahan ekstraksi.
 Dengan cara difusi akan terjadi kesetimbangan konsentrasi
antara larutan tersebut dengan larutan di luar bahan padat.
 Disebabkan adanya gaya adhesi setelah pemisahan larutan
ekstrak, akan selalu tertinggal larutan ekstrak dalam
kuantitas tertentu didalam bahan yang di ekstraksi.
Next...
 Untuk memperoleh efisiensi yang tinggi pada
tiap tahap ekstraksi, perlu diusahakan agar
kuantitas cairan yang tertinggal sekecil mungkin.
 Untuk alasan lingkungan dan ekonomi, sisa
pelarut yang tertinggal dalam rafinat dipisahkan
menggunakan metode distilasi atau evaporasi
dan dikembalikan ke proses ekstraksi.
Syarat Ekstraksi Padat Cair (Leaching)
Perpindahan massa berlangsung antara fasa
padat dan cair, maka bahan itu harus
memiliki permukaan yang seluas mungkin.
Hal ini dapat dicapai dengan memperkecil
ukuran bahan ekstraksi.

Kecepatan alir pelarut harus sebanding


dengan laju alir bahan yang di ekstraksi,
Syarat Leaching
sehingga ekstrak dapat dikeluarkan dari
permukaan bahan padat.

Penggunaan suhu yang tinggi (viskositas


pelarut lebih rendah, kelarutan ekstrak lebih
besar) pada umumnya menguntungkan unjuk
kerja ekstraksi
Klasifikasi Ekstraktor
Berdasarkan
Operasional
Ekstraktor

Ekstraktor Ekstraktor
Leaching Tidak Leaching
Kontinu Kontinu
Ekstraktor Leaching Tidak Kontinu
 Pada ekstraksi padat cair tidak kontinu, satu atau beberapa
komponen yang dapat larut dipisahkan dari bahan padat dengan
bantuan pelarut.
 Proses ekstraksi padat cair secara sederhana dilakukan dengan
mencampurkan bahan padat dengan pelarut segar beberapa
kali.
 Larutan ekstrak yang terbentuk setiap kali dipisahkan dengan
cara penjernihan (pengaruh gaya berat) atau penyaringan.
 Proses ini tidak begitu ekonomis, hanya saja dapat digunakan
pada kondisi bahan padat yang berbentuk serbuk untuk
menghindari penyumbatan oleh bahan ekstrak yang sangat
dihindari oleh proses kontinu.
Next...
 Ekstraktor yang dapat digunakan adalah ekstraktor
berbentuk tangki dengan pelat ayak yang dipasang di
dalamnya.
 Pada ekstraktor tidak kontinu, bahan ekstraksi diletakkan
di atas pelat ayak horizontal. Dengan bantuan distributor,
pelarut dialirkan dari atas ke bawah. Dengan perkakas
pengaduk berada di atas pelat ayak yang dapat dinaik
turunkan.
 Proses pencampuran seringkali dapat disempurnakan
atau rafinat dapat dikeluarkan dari tangki setelah
berakhirnya proses ekstraksi. Ekstraktor jenis ini hanya
sesuai untuk bahan padat dengan partikel yang tidak
terlalu halus.
Next...
EKSTRAKTOR BERPENGADUK EKSTRAKTOR PELAT AYAK
Next...
 Metode lain yang lebih ekonomis adalah dengan
penggabungan beberapa ekstraktor yang dipasang seri dan
aliran bahan ekstraksi berlawanan dengan aliran pelarut.
Prinsip kerjanya adalah dengan memasukkan pelarut
kedalam ekstraktor yang berisi campuran yang telah
mengalami ekstraksi paling banyak.
 Pada setiap ekstraktor yang dilewati, pelarut semakin
diperkaya oleh ekstrak. Pelarut akan dikeluarkan dalam
konsentrasi tinggi dari ekstraktor yang berisi campuran yang
mengalami proses ekstraksi paling sedikit. Dengan operasi
ini pemakaian pelarut lebih sedikit dan konsentrasi akhir
dari pelarut ekstrak lebih tinggi.
Ektraktor Seri
Ekstraktor Leaching Kontinu

Ekstraktor Leaching
Tidak Kontinu

Ekstraktor Keranjang Ekstraktor Sabuk


(Bucket Wheel Extractor) (Belt Extractor)
1. Ekstraktor Keranjang Putar
(Bucket Wheel Extractor)
Prinsip Kerja :
 Pada ekstraktor keranjang, bahan ekstraksi terus menerus
dimasukkan ke dalam sel-sel yang berbentuk juring (sektor)
dari sebuah rotor yang berputar lambat mengeliling poros
vertikal. Bagian bawah sel-sel ditutup oleh sebuah pelat
ayak.
 Selama satu putaran, bahan padat dibasahi dari arah
berlawanan oleh pelarut atau larutan ekstrak yang
konsentrasinya meningkat. Pelarut atau larutan tersebut
dipompa dari sel ke sel dan disiramkan ke atas bahan padat.
Akhirnya bahan dikeluarkan dan keseluruhan proses ini
berlangsung secara otomatik
Next...
Next…
EKSTRAKTOR KERANJANG PUTAR BUCKET WHEEL EXTRACTOR
2. Ekstraktor Sabuk (Belt Extractor)

 Pada esktraktor jenis ini, bahan ekstraksi


diumpankan secara kontinu disabuk ayak yang
melingkar.
 Disepanjang sabuk bahan dibasahi oleh pelarut
atau larutan ekstrak dengan konsentrasi yang
meningkat dan arah aliran berlawanan.
 Setelah itu bahan dikeluarkan dari ekstraktor.
Next...
Ekstraksi Cair-Cair
 Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih
dari suatu campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut.
Proses ini sebagian besar digunakan pada industri antibiotik,
bahan penyedap, produk minyak bumi dan garam-garam
logam.
 Proses inipun digunakan untuk membersihkan air limbah
dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair. Ekstraksi cair-
cair terutama digunakan bila pemisahan campuran dengan
cara distilasi tidak mungkin dilakukan karena pembentukan
azeotrop atau karena kepekaannya terhadap panas atau
tidak ekonomis.
Next...
 Seperti halnya dengan ekstraksi padat cair, ekstraksi cair-cair selalu
terdiri dari atas sedikitnya dua tahap, yaitu pencampuran secara
intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fasa
cair itu sesempurna mungkin.
 Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak
meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk
ke pelarut yang kedua (media ekstraksi).
 Sebagai syarat ekstraksi ini, bahan ekstraksi dan pelarut tidak
saling melarut. Agar terjadi perpindahan massa yang baik, yang
berarti performa ekstraksi yang besar haruslah diusahakan agar
terjadi bidang kontak yang sleuas mungkin diantara kedua cairan
tersebut. Untuk itu, salah satu cairan didistribusikan menjadi
tetes-tetes kecil.
Klasifikasi Ekstraktor
Berdasarkan
Operasional
Ekstraktor

Ekstraktor Ekstraktor
Partisioning Partisioning
Tidak Kontinu Kontinu
Ekstraktor Partisioning Tidak Kontinu
 Prinsip kerja ekstraktor jenis ini adalah dengan
mencampurkan bahan ekstraksi dengan pelarut segar secara
berulang-ulang. Pelarut segar dalam sebuah tangki pengaduk
(saluran keluar berada di bawah).
 Larutan ekstrak yang dihasilkan setiap kali dipisahkan dengan
cara penjernihan (pengaruh gaya berat).
 Konstruksi ekstraktor yang efisien untuk ekstraksi cair-cair
adalah tangki yang bagian bawahnya runcing (yang
dilengkapi dengan perkakas pengaduk, penyalur bawah, kaca
pengawas pada setiap level cairan).
Next...
 Ekstraktor tidak  Peralatan ini mudah
kontinu digunakan digabungkan dengan
untuk mengolah bahan komponen pemblokir
dalam jumlah kecil dan perlengkapan alarm,
atau skala batch.
yang akan menghentikan
 Penurunan lapisan aliran keluar setelah
antara fasa dapat lapisan menduduki level
dilakukan dengan tertentu.
kontrol elektronik
secara optik (dengan  Agar fasa ringan tidak
bantuan detektor terbawa dalam saluran
cahaya) atau secara pembuangan,
mekanik dengan pencegahan dapat
pelampung atau benda
apung. dilakukan dengan
pemasangan bak
dibelakang ekstraktor.
Ekstraktor Partisioning Kontinu

Ekstraktor Ekstraktor
Sentrifugal Kolom

Mixer Settler
1. Ekstraktor Kolom
Ekstraktor Kolom Semprot
(Spray Column Extractor)

Ekstraktor Kolom Pelat


Ayak (Reciprocating Plate
Column Extractor)

Ekstraktor Kolom Packing


Ekstraktor Kolom
(Packed Column Extractor)

Ekstraktor Kolom Denyut


(Pulsating Column
Extractor)

Ekstraktor Kolom Putar


(Rotary Extractor)
Ekstraktor Kolom Semprot (Spray
Column Extractor)
Prinsip Kerja :
 Pada ekstraktor kolom
semprot, fasa ringan hanya
didistribusikan satu kali oleh
satu perlengkapan
pendistribusi (alat
penyemprot) yang berada di
ujung bawah kolom.
 Tetes-tetes yang terbentuk
bergelembung menerobos
fasa berat dan berkumpul
menjadi satu pada ujung
atas kolom.
Ekstraktor Kolom Pelat Ayak
(Reciprocating Plate Column Extractor)
Prinsip Kerja :
 Pada ekstraktor pelat ayak, fasa ringan yang
berkumpul dibawah setiap pelat didorong ke
atas fasa berat melalui lubang-lubang pelat dan
pada fasa yang sama terpecah menjadi tetes-
tetes.
 Fasa berat akan mengalir melalui pipa penyalur
ke pelat dibawahnya.
Ekstraktor Kolom Packing
(Packed Column Extractor)
Prinsip Kerja :
 Kontruksi ekstraktor
kolom benda pengisi
sama dengan kolom-
kolom untuk
rektifikasi.
 Untuk menghasilkan
perpindahan massa
yang baik, salah satu
dari kedua fasa harus
dapat membasahi
benda pengisi
(packing) dengan baik.
Packing...
Ekstraktor Kolom Denyut
(Pulsating Column Extractor)
Prinsip Kerja :
 Ekstraktor kolom denyut adalah kolom pelat ayak
dan kolom benda pengisi yang seluruh cairannya
dibuat berisolasi terus menerus dengan bantuan
pompa torak atau pompa membran. Pompa ini
dihubungkan melalui dinding di bagian bawah
kolom. Sebagai efek denyut, fasa ringan terdesak
melali lubang-lubang pelat ayak pada saat torak
bergerak maju sehingga fasa ini terdistribusi
dengan baik.
Next...
 Pada saat torak bergerak mundur, fasa berat
dihisap ke bawah melalui lubang-lubang
tersebut.
 Oleh karena itu, dibandingkan dengan kolom
pelat ayak sederhana, kolom denyut
memungkinkan perpindahan massa yang lebih
baik. Cara kerja yang sama juga dimiliki oleh
kolom getar.
 Dalam kolom ini bukan cairan yang digerak-
gerakkan melainkan pelat ayak yang
digantungkan pada sebuah batang yang
berosilasi.
Ekstraktor Kolom Putar (Rotary
Extractor)
Prinsip Kerja :
 Pada ekstraktor kolom rotasi (kolom cakram putar)
disepanjang kolom terdapat perkakas pengaduk yang
mirip cakram.
 Cakram ini terpasang pada ssebuah poros vertikal di
dalam kolom. Kedua cairan yang mengalir dalam arah
yang berlawanan secara silih berganti masuk ke ruang-
ruang pencampur dan ruang-ruang pemisah.
Next...
Daerah pencampuran dan daerah pemisahan dalam
arah vertikal dibatasi oleh lempeng-lempeng
pemisah atau cakram-cakram pembendung.
Pemisahan fasa yang baik, berarti pencampuran
yang balik yang lebih kecil dapat dicapai dengan
pemasangan lempeng-lempeng pembelok (baffle)
dan packing anyaman kawat di dalamnya yang
terletak di sebelah dalam dan daerah pemisahan
yang berada di sebelah luar.
2. Mixer Settler
 Dengan bantuan pompa, bahan ekstraksi cair dan
bantuan pelarut dialirkan dengan arah yang
berlawanan ke dalam ekstraktor yang terdiri atas
tangki-tangki pengaduk dan pemisah yang
dihubungkan secara seri.
 Perangkat ini kebanyakan hanya sesuai untuk bahan
ekstraksi yang tidak cenderung membentuk emulsi
dan mempunyai kerapatan yang sangat berbeda dari
pelarutnya.
Next...
Ekstraktor Sentrifugal
 Ekstraktor jenis ini
memanfaatkan gaya
sentrifugal untuk
pemisahan fasa.
 Hal ini akan
menguntungkan bila
pelarut yang digunakan
tidak memiliki
selektivitas yang tinggi,
hanya mempunyai
perbedaan kerapatan
yang kecil dengan bahan
esktraksi.
Contoh Perhitungan
Sebuah menara ekstraktor berpengaduk sederhana
didesain dengan bentuk silinder, alas kerucut dan
tutup ellipsoidal. Menara ekstraktor ini digunakan
untuk mengekstraksi oleoresin dari jahe (densitas
o,8713 kg/ltr) dengan menggunakan etanol sebagai
solvent (densitas : 0,792 kg/ltr). Laju alir massa
jahe adalah 5.000 kg/jam dan etanol adalah 4 kali
laju alir massa padat. Faktor kelonggaran yang
diberikan adalah 20%

Anda mungkin juga menyukai