Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Secara umum definisi ekstraksi pelarut/cair-cair adalah proses


pemisahan suatu komponen/solut dari larutan fase air menggunakan pelarut
organik tertentu. Dalam proses ekstraksi dihasilkan dua jenis larutan yaitu
larutan fase organik dan fase air. Larutan fase organik yang dihasilkan dari
proses ekstraksi adalah larutan yang kaya dengan solut yang diinginkan dan
sering disebut ekstrak sedangkan larutan fase air adalah larutan yang miskin
dengan solut disebut rafinat.

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan


pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnyabahan alami) tidak dapat
atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis
yang telah dibicarakan. Misalnya saja, karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat- sifat fisiknya
terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.

Ekstraksi melakukan proses pemisahan, penarikan atau pengeluaran


suatu komponen cairan/campuran dari campurannya. Biasanya menggunakan
pelarut yang sesuai dengan komponen yang diinginkan. Cairan dipisahkan dan
kemudian diuapkan sampai pada kepekatan tertentu. Ekstraksi memanfaatkan
pembagian suatu zat terlarut antar dua pelarut yang tidak saling tercampur untuk
mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut lain. Ekstraksi
memegang peranan penting baik di laboratorium maupun industry. Di
laboratorium, ekstraksi sering kali dilakukan untuk menghilangkan atau
memisahkan zat terlarut dalam larutan dengan pelarut air yang diekstraksi
dengan pelarut lain seperti eter, kloroform, karbondisulfida atau benzene.

Ekstraksi pelarut menawarkan banyak kemungkinan yang menarik


untuk pemisahan analitis. Bahkan di mana tujuan primernya bukanlah analitis
namun preparatif, ekstrasi pelarut dapat merupakan suatu langkah penting dalam
urutan yang menuju ke suatu produk murninya dalam laboratorium organik,
anorganik atau biokimia. Meskipun kadang-kadang digunakan peralatan yang
rumit, namun seringkali hanya diperlukan sebuah corong pisah. Seringkali suatu
permisahan ekstrasi pelarut dapat diselesaikan dalam beberapa menit.

Dalam hal semacam. itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya


proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai
contoh pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup
atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji
coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen
kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau
digiling.

B. Peralatan Ekstraksi

Gambar : Peralatan ekstraksi skala laboratorium sederhana


Istilah-istilah berikut ini umumnya digunakan dalam teknik ekstraksi:

Bahan ekstraksi : Campuran bahan yang akan diekstraksi


Pelarut (media ekstraksi) : Campuran bahan yang akan diekstraksi
Ekstrak : Campuran bahan yang akan diekstraksi
Larutan : Campuran bahan yang akan diekstraksi
Rekasfitnrat (residu ekstraksi) Ekstraktor
Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi cair-cair
(ekstraksi dengan pelarut
= Solvent extraction)

: Campuran bahan yang akan diekstraksi


: Cairan yang digunakan untuk melangsungkan ekstraksi
: Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi
: Pelarut setelah proses pengambilan ekstrak
: Bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya
: Alat ekstraksi
: Ekstraksi, dari bahan yang padat
: Ekstraksi dari bahan ekstraksi yang cair
Berlawanan misalnya dengan proses rektifikasi, pada ekstraksi tidak terjadi
pemisahan segera dari bahan-bahan yang akan diperoleh, (ekstrak), melainkan
mula-mula hanya terjadi pengumpulan ekstrak (dalam pelarut).

Suatu proses ekstraksi biasanya melibatkan tahap-tahap berikut ini:


1. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling
berkontak. Dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada
bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut. Dengan demikian tejadi ekstraksi
yang sebenarnya, yaitu pelarutan ekstrak.
2. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara
penjernihan atau filtrasi.
3. Mengisolasi ekstrak dari laratan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut,
umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut.

Dalam hal-hal tertentu, larutan ekstrak dapat langsung diolah lebit lanjut atau
diolah setelah dipekatkan, Seringkali juga diperlukan tahap-tahap lainnya. Pada
ekstraksi padat-cair misaInya, dapat dilakukan pra-pengolahan (pengecilan) bahan
ekstraksi atau pengolahan lanjut dari ratmat (dengan tujuan mendapatkan kembali
sisa-sisa pelarut).

Anda mungkin juga menyukai