Ekstraksi ??
pemisahan suatu zat dari sampel berdasarkan kelarutannya
pada pelarut tertentu.
Hasil ekstraksi ??
Dalam proses ekstraksi dihasilkan dua jenis larutan yaitu
larutan fase organik dan fase air. Larutan fase organik yang
dihasilkan dari proses esktraksi adalah larutan yang kaya
dengan solut yang diinginkan dan sering disebut ekstrak
sedangkan larutan fase air adalah larutan yang miskin
dengan solut disebut rafinat.
Perbandingan antara konsentrasi solut dalam fase organik
terhadap solut dalam fase air disebut koefisien distribusi
(Kd).
PRINSIP DASAR
****
Tujuan Ekstraksi
1. Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari
organisme. Prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan
dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan atau
menyesuaikan kebutuhan.
2. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia
tertentu, misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin. Dalam situasi
seperti ini, metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia
yang diminati dapat diperoleh dari pustaka.
3. Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan
tradisional, misalnya Tradisional Chinese medicine (TCM). Proses ini
harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian ilmiah
biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk
memvalidasi penggunaan obat tradisional.
4. Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya
dengan cara apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining)
dapat timbul jika tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik
yang dipilih secara acak atau didasarkan pada penggunaan tradisional
untuk mengetahui adanya senyawa dengan aktivitas biologi khusus.
Kelebihan Ekstraksi
Dapat dilakukan baik dalam tingkat makro
maupun mikro
Tidak memerlukan alat khusus/ canggih
Proses pemisahan sederhana, cepat dan mudah
Digunakan dalam industri untuk menghilangkan
zat-zat yang tidak diinginkan dalam produk
KLASIFIKASI EKSTRAKSI
Ekstraksi Padat-Cair
Zat yang diekstraksi terdapat dalam campuran yang berbentuk
padatan.
Ekstraksi ini banyak dilakukan dalam usaha mengisolasi zat yang
berkhasiat yang terkandung dalam bahan alam steroid, hormon,
antibiotika, lipid pada biji-bijian.
Ekstraksi Cair-Cair (ekstraksi pelarut)
Zat yang diekstraksi terdapat dalam campuran yang berbentuk
cair.
contoh: pemisahan iod atau logam-logam dalam air.
KLASIFIKASI EKSTRAKSI
1.Metode meserasi
Istilah meceration berasal dari bahasa latin
macerare yang artinya merendam. meserasi
adalah mencari zat aktif yang dilakukan dengan
cara merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari yang sesuai selama beberapa
hari pada temperatur kamar terlindung dari
cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel
melewati dinding sel.
Ekstraksi yang dilakukan dengan merendam bahan
sampel yang akan diekstrak (simplisia) selama
beberapa waktu, umumnya 24 jam, dalam suatu
wadah dengan menggunakan satu atau campuran
pelarut dengan melakukan pengadukan beberapa
kali pada suhu kamar
2.Metode Soxhletes
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara
serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang
telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan
penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga
menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola
menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke
dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan
jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon,
seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat
melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi.
Lanjutan.
KD = [X]2 / [X]1
SYARAT :
1. Keadaan molekul sama dalam kedua pelarut (tidak mengalami
asosiasi, disosiasi)
2. Suhu Konstan
Jika solut di dalam kedua fasa pelarut mengalami
reaksi-reaksi tertentu seperti assosiasi, dissosiasi,
maka akan lebih berguna untuk merumuskan
besaran yang menyangkut konsentrasi total
komponen senyawa yang ada dalam tiap-tiap
fasa, yang dinamakan (D) angka banding
distribusi
Perbandingan Distribusi (D)
D menyatakan perbandingan distribusi semua
spesies yang ada dalam masing-masing fasa.
Contoh: Asam benzoat (HBz) merupakan asam
lemah yang di dalam air dapat terionisasi
sebagian
HBz H+ + Bz -
Ka = konstanta ionisasi
****Karena ada HBz yang sebagian terionisasi di dalam air, maka dalam
tinjauan kimia analitik diperhitungkan nilai D.
Jika semua keadaan diperhitungkan dalam
menghitung konstanta distribusi, maka besaran
baru diberi nama rasio distribusi (D)
Karena adanya ionisasi maka harga konsentrasi HBz dalam air akan berkurang,
karena molekul asam benzoat akan terurai sebagian. Konsekuensinya, Konstanta
Distribusi (Kd) harus dikoreksi dan faktor Ka harus dimasukkan.
Rumus ini menyatakan hubungan antara D, KD, Ka asam lemah
dan pH fasa air. Oleh karena pada umumnya asam-asam
lemah mempunyai nilai Ka dan KD yang berbeda satu sama
lain, maka pemisahan campuran asam-asam lemah dapat
dilakukan dengan cara ekstraksi pelarut yaitu dengan jalan
mengatur pH fasa air.
Contoh Soal
Va=100
Vo=50
Xn = 40 (100/ 400.50 + 100)1= 0,20mg
n=2
Va=100
Vo=25
Xn = 40 (100/ 400.25 + 100)2= 0,004 mg
Cara 2
Kd = Co / Ca
Sisa asam butirat 1,6 gr diambil dari sisa volume eter (250 mL)
sehingga didapatkan :
Jika Va = Vo
Contoh soal
D = [As.butirat]o / [As.butirat]a
= 1,5mmol/10mL / 0,5mmol/20mL
=6
%E = 100.D / D +(Va/Vo)
= 100.6 / 6+(20/10)
= 75%