SOAL SOAL
Oleh:
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
KENDARI
2019
Soal-Soal
1. Suatu zat terlarut, S, memiliki KD antara air dan kloroform sebesar 5,00. A
50,00-mL sampel larutan berair 0,050 M dari zat terlarut diekstraksi dengan 15,00
mL kloroform. (a) Apa efisiensi ekstraksi untuk pemisahan ini? (b) Berapa
Solusi:
Untuk ekstraksi cair-cair sederhana, rasio distribusi, D, dan koefisien partisi, KD,
identik.
(a) Fraksi zat terlarut yang tersisa dalam fase berair setelah ekstraksi
Oleh karena itu, fraksi zat terlarut dalam fase organik adalah 0,600. Efisiensi
ekstraksi adalah persentase zat terlarut yang berhasil ditransfer dari fase awal ke
(b) Mol zat terlarut hadir dalam fase berair sebelum ekstraksi
Karena 40,0% dari zat terlarut tetap dalam fase berair, dan 60,0% telah
diekstraksi ke dalam fase organik, mol dalam keduanya fase setelah ekstraksi
adalah
(Moles aq)1 = (moles aq)0 ´ (qaq)1 = 0.0025 mol ´ (0.400) = 0.0010 mol
(Moles org)1 = (moles aq)0 – (moles aq)1 = 0.0025 mol – 0.0010 mol = 0.0015
mol
Misalkan 100 mL larutan A 0,01 M dalam air diekstraksi dengan benzena. Hitunglah
berapa banyak fraksi A yang masih tertinggal dalam fasa air, bila dilakukan:
Solusi:
3. Ion logam divalen, M2+, harus diekstraksi dari larutan berair menjadi pelarut
Koefisien partisi untuk agen chelating, KD, L, dan ligan logam kompleks, KD, c,
masing-masing adalah 1,0 104 dan 7,0 104. Disosiasi asam konstanta untuk agen
pengkelat, Ka, adalah 5,0 10–5, dan konstanta formasi untuk kompleks logam-
ligan, b, adalah 2,5 '1016. Hitung ekstraksi efisiensi ketika 100,0 mL larutan M2 +
dan fraksi ion logam yang tersisa dalam fase berair adalah
Jadi, pada pH 1,00, hanya 0,40% logam yang diekstraksi. Mengubah pH menjadi
digunakan 25 mL fase organik dan akua. Jika persen ekstraksi adalah 99,8%,
Solusi:
Vo 25
Vw
𝐸 (25)99,8 99,8
D= = = = 499
100-E 100-99,8 0,2
zat dilarutkan pada 100 mL pelarut A, hitung jumlah zat terekstraksi jika
pelarut B, yang sifatnya tidak bercampur dengan pelarut A. Berat molekul zat
3,84 𝑥 10ˉ³
Persen zat terekstraksi = 4,22 𝑥 10ˉ³ x 100 = 91,0 %.
𝑋/50
D = 10 = (4,22 𝑋 10ˉ3 )− 𝑋 . . jadi x = 3,52 x 10ˉ³ mol pelarut
100
4,10 𝑋 10 ˉ³ 𝑋 100
E= = 97,2 % diekstraksi.
4,22 𝑋 10 ˉ³
digunakan 25 mL fase organik dan akua. Jika persen ekstraksi adalah 99,8 %,
Jawab :
Vo = 25 mL
Vw = 25 mL
E = 99,8
Vo 25
Vw
𝐸 (25)99,8 99,8
D= = = = 499
100-E 100-99,8 0,2
7. Suatu zat terlarut, S, memiliki KD antara air dan kloroform sebesar 5,00. A
50,00-mL sampel larutan berair 0,050 M dari zat terlarut diekstraksi dengan 15,00
mL kloroform. (a) Apa efisiensi ekstraksi untuk pemisahan ini? (b) Berapa
Jawab :
Untuk ekstraksi cair-cair sederhana, rasio distribusi, D, dan koefisien partisi, KD,
identik.
(a) Fraksi zat terlarut yang tersisa dalam fase berair setelah ekstraksi
Oleh karena itu, fraksi zat terlarut dalam fase organik adalah 0,600. Efisiensi
ekstraksi adalah persentase zat terlarut yang berhasil ditransfer dari fase awal ke
(b) Mol zat terlarut hadir dalam fase berair sebelum ekstraksi
Karena 40,0% dari zat terlarut tetap dalam fase berair, dan 60,0% telah
diekstraksi ke dalam fase organik, mol dalam keduanya fase setelah ekstraksi
adalah
(Moles aq)1 = (moles aq)0 ´ (qaq)1 = 0.0025 mol ´ (0.400) = 0.0010 mol
(Moles org)1 = (moles aq)0 – (moles aq)1 = 0.0025 mol – 0.0010 mol = 0.0015
mol
Konsentrasi zat terlarut dalam setiap fase adalah
8. Dua puluh mL larutan berair 0,10 M asam butirat di kocok dengan 10 mL eter.
Setelah lapisan dipisahkan, di tentukan dengan titrasi bahwa 0,5 mmol asam
butirat tatap dalam lapisan berair. Berapa rasio distribusinya, dan berapa persen
yang diekstraksi?
Jawab:
Mulia dengan 2 mmol asam butirat, dan kemudian 1,5 mmol diekstraksi.
dalam lapisan berair adala 0,5 mmol/ 20 mL= 0,025 m. Sejak 1,5 mmol di
%E = 100 × 6.0
6.0 + (20/10)
= 75%