2. Apakah yang dimaksud dengan koefisien distribusi dan angka banding distribusi?
Jawab:
Ukuran kuantitatif banyaknya solut yang terdapat dalam kedua pelarut dapat dilihat dari
koefisien distribusi atau angka banding distribusi, yang dapat dihitung berdasarkan hukum
dasar distribusi Nernst. Hukum ini menyatakan bahwa solut akan mendistribusikan diri di
antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, sehingga setelah kesetimbangan distribusi
tercapai, perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua fasa pelarut pada suhu konstan
akan merupakan suatu tetapan, yang disebut koefisien distribusi (K D ), jika di dalam
kedua fasa pelarut tidak terjadi reaksi-reaksi apapun. Akan tetapi, jika solut di dalam
kedua fasa pelarut mengalami reaksi-reaksi tertentu seperti assosiasi, dissosiasi, maka
akan lebih berguna untuk merumuskan besaran yang menyangkut konsentrasi total
komponen senyawa yang ada dalam tiap-tiap fasa, yang dinamakan angka banding
distribusi (D ).
4. tiga kali ekstraksi dengan 50 mL CHCL3 dapat melepaskan 97% solut dari 200 mL, larutan
solut dalam air. Hitung koefisien distribusinya.
diketahui:
V fasa organic (CHCl3)= 50mL
V fasa air = 200 Ml
%E= 97%
Ditanya D:?
Jawab:
100. D
%E= V fasa air
D+
V fasa organik
100. D
97= 200
D+
50
97(D+4) = 100D
3D= 388
D = 129,33
5. Jelaskan proses kesetimbangan yang terlibat dalam ekstraksi kompleks logam khelat
Jawab:
Pada pembentukan kompleks logam khelat terjadi reaksi pendesakan proton (ion H +) dari
asam oleh ion logam, dan muatan ion logam dinetralkan oleh muatan dari anion sisa asam.
Proses ekstraksi kompleks logam khelat terdiri dari tahap reaksi kesetimbangan yang
setiap tahapnya mempunyai konstanta kesetimbangan masing-masing. Terdapat 4 langkah
reaksi kesetimbangan yaitu:
a. Tahap pertama, pereaksi pengkhelat HR terdistribusi di antara fasa air dan fasa
organic, reaksinya adalah
(HR)0 [HR]a
KDHR = [HR]0 / [HR]a
b. Tahap kedua, pereaksi pengkhelat HR terionisasi dalam fasa air
HR H + + R-
KaHR = [H+] [R-] / [HR]
c. Tahap ketiga, ion logam mengkhelati anion pereaksi pengkhelat membentuk molekul
yang tidak bermuatan (netral)
Mn+ + nR- MRn
Kf = [MRn] / [Mn+] [R-]n
d. Tahap keempat, senyawa kompleks logam khelat terdistribusi dalam fasa air dan fasa
organic
(MRn)a (MRn)0
KDMRn = [MRn]0 / [MRn]a
Dalam persamaan-persamaan di atas, KDHR dan KDMRn adalah koefisien distribusi pereaksi
pengkhelat dan senyawa kompleks logam khelat. Ka dan Kf masing-masing adalah tetapan
ionisasi pereaksi pengkhelat dan tetapan pembentukan kompleks logam khelat.
Ditanya:
100 D
o 5=
D+ 1
o 5 D+5=100 D
o 95D=5
o DB=0,0526
DA 19
o = =361,2
DB 0,0526
8. Untuk suatu solut dengan D=25,0 tunjukkanlah dengan perhitungan ekstraksi manakah
yang lebih efektif menggunakan 10mL pelarut organik sekaligus atau 2 kali @5mL?
Diketahui :
Vo (2) = 5 mL (2 kali)
Va = 100mL (dimisalkan)
Wa = 1,00
Jawab :
W = Wa ( D .VVo+Va
a
)
n
100 mL
W =1 ( 20.10+ 100 mL )
1
= ( 100
300 )
1
= 0,33
= 1 – 0,33
100 mL
W =1 ( 20.5+ 100 mL )
2
= ( 100
200 )
2
= (0,5)2 = 0,25
= 1 – 0,25
Sehingga dapat disimpulkan bahwa menggunakan pelarut organik dengan total volume
yang sama dilakukan sebanyak 2 kali yaitu masing-masing 5mL lebih efektif
dibandingkan sekaligus sebanyak 10mL. Hal tersebut disebabkan karena setiap pelarut
memiliki daya kelarutan tertentu, sehingga ketika sudah mencapai titik jenuhnya, pelarut
tidak dapat menarik lagi zat aktif yang terdapat didalam simplisia. Untuk itu lebih efektif
ketika dilakukan pengulangan walau dengan volume yang lebih sedikit.
Yang terekstrak,
1−W
Ekstrak= ×100 %
1
1−0,0625
Ekstrak= ×100 %
1
Ekstrak=93,75 %
n
Va
b) W =W a ( D V 0 +V a )
3
100 mL
W =1 mg (
10 ×50 mL+100 mL )
W =0,004629 mg
Yang terekstrak,
1−W
Ekstrak= ×100 %
1
1−0,004629
Ekstrak= × 100 %
1
Ekstrak=99,54 %
Sehingga dapat disimpulkan hasil ekstraksi berulang kali dengan volume pelarut yang
lebih sedikit akan lebih efektif menghasilkan presentrase kemurnian ekstrak.
10. Suatu solut dengan D = 2,6 akan dimurnikan dengan cara ekstraksi Craig. Berapakah
fraksi solut terdapat dalam tabung-tabung berikut setelah 20 kali pemindahan?
a. Tabung kedua
Jawab:
n! 1 n r
f n ,r = (
r ! ( n−r ) ! D+ 1
D )
20
20 ! 1
f n ,r = (
2 ! ( 20−2 ) ! 2,6+1 ) 2,6 2
f n ,r =9,60838 ×10−9
b. Tabung ke sepuluh
Jawab:
n! 1 n r
f n ,r = (
r ! ( n−r ) ! D+ 1
D )
20
20! 1
f n ,r = (
10 ! ( 20−10 ) ! 2,6 +1 ) 2,6 2
f n ,r =9,34319 ×10−6
c. Tabung ke sembilan belas
Jawab:
n! 1 n r
f n ,r = (
r ! ( n−r ) ! D+ 1
D )
20
20! 1
f n ,r = (
19 ! ( 20−19 ) ! 2,6+ 1 ) 2,6 2
f n ,r =1,01141 ×10−9