Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI ISOLASI

BAHAN ALAM KEL0MPOK 2

KELAUTAN
NAMA KELOMPOK
DJUNAIDDIN
RITNA
SRI ILMANISNAIN
MEGA HASMIRANDA
MUH. NAIN YAHYA
MUH. ALFAQI SARIFUDIN
NUR ANISA
ANUGRAH SURYA MUH
APA ITU EKSRAKSI
PENGERTIAN EKSRAKSI
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa
bahan dari suatu padatan atau cairan.
Ekstraksi dengan pelarut adalah pemisahan
antar bagian dari suatu bahan berdasarkan
pada perbedaan sifat melarut dari masing-
masing bagian bahan terhadap pelarut yang
digunakan
Dengan satu tahap ekstraksi tunggal, yaitu mencampur
bahan ekstraksi dengan pelarut satu kali, umumnya tidak
mungkin seluruh ekstrak terlarutkan. Hal ini disebabkan
adanya keseimbangan antara eksktrak yang terlarutkan dan
ekstrak yang masih tertinggal dalam bahan ekstraksi (hukum
distribusi). Pelarutan lebih lanjut hanya mungkin dengan cara
memisahkan larutan ekstrak dari bahan ekstraksi dan
mencampurkan bahan ekstraksi tersebut dengan pelarut
yang baru. Proses ini harus dilakukan berulang-ulang,
hingga derajat ekstraksi yang diharapkan atau konsentrasi
ekstrak dalam rafinat yang diizinkan) tercapai.
Pelarut lebih lanjut hanya mungkin dengan cara memisahkan
larutan ekstrak dari bahan ekstraksi dan mencampurkan
bahan ekstraksi tersebut dengan pelarut yang baru. Proses
ini harus dilakukan berulang-ulang.
BERDASARKAN WUJUD BAHAN
EKSTRAKSI
Berdasarkan wujud bahannya ekstraksi dapat
dibedakan menjadi dua cara yaitu:
1. Ekstraksi padat cair, digunakan untuk melarutkan zat
yang dapat larut dari campurannya dengan zat
padat yang tidak dapat larut.
2. Ekstraksi cair-cair, digunakan untuk memisahkan dua
zat cair yang saling bercampur, dengan menggunakan
pelarut yang dapat melarutkan salah satu zat.
3. Pelarut organik yang biasa digunakan adalah
senyawa hidrokarbon pelarut lemak dan minyak,
seperti alkohol dan aseton.
METODE EKSTRAKSI
1. Ekstraksi tunggal yaitu dengan mencampurkan
bahan yang akan diekstrak dihubungkan satu
kali dengan pelarut. Disini sebagian dari zat
yang akan diolah akan larut dalam bahan
pelarut sampai tercapai suatu keseimbangan.
2. Metode ekstraksi tunggal mempunyai
kekurangan yaitu rendemennya rendah.
Ekstraksi multi tahap, bahan yang akan
diekstrak dihubungkan beberapa kali dengan
bahan pelarut yang baru dalam jumlah yang
sama besar. Setelah melalui beberapa kali
pencampuran dan pemisahan maka
didapatkan ekstrak dengan rendemen yang
lebih tinggi dari pada ekstraksi tunggal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Ekstraksi
1. Ukuran Bahan
Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas
permukaan bahan sehingga mempercepat penetrasi pelarut
ke dalam bahan yang akan diekstrak dan mempercepat
waktu ekstraksi.
2. Suhu Ekstraksi
Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi,
tetapi untuk beberapa komoditas dapat menimbulkan
kerusakan. Ekstraksi baik dilakukan pada kisaran suhu 30-
50 oC.
3. Pelarut
Jenis pelarut yang digunakan
Pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut ini:
1. Selektifitas ; Pelarut hanya boleh melarutkan
ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen
lain dari bahan ekstraksi.
2. Kelarutan ; Pelarut sedapat mungkin memiliki
kemampuan melarutkan ekstrak yang besar
(kebutuhan pelarut lebih sedikit).
3. Kemampuan untuk tidak saling bercampur ; Pada
ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya
secara terbatas larut dalam bahan ekstraksi.
4. Kerapatan ; Terutama pada ekstraksi cair-cair,
sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan
yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi.
5. Reaktifitas ; Pada umumnya pelarut tidak boleh
menyebabkan perubahan secara kimia pada
komponen-komponen bahan ekstraksi.
6. Titik didih ; Karena ekstrak dan pelarut biasanya
harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi
atau rektifikasi, maka titik didih kedua bahan itu
tidak boleh terlalu dekat.
7. Kriteria yang lain ; Pelarut sedapat mungkin harus
murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun,
tidak terbakar, tidak eksplosif bila bercampur
dengan udara, tidak korosif, tidak menyebabkan
terbentuknya emulsi, memiliki viskositas yang rendah
dan stabil secara termis
CONTOH EKSTRAKSI DENGAN
PELARUT
Ekstraksi biota merupakan ekstraksi
padatan-cairan yang melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1. Ekstraksi diawali dengan pindahnya pelarut
kebagian permukaan solid, pelarut akan
melarutkan solut dan membentuk senyawa atau
larutan campuran. Larutan campuran tersebut
akan bergerak menuju permukaan bahan dan
kemudian keluar
2. Ekstraksi multi tahap adalah menghubungkan
bahan yang akan diekstrak dengan bahan
pelarut baru beberapa kali dengan jumlah
besar.
3. Campuran bahan yang akan diekstrak dengan
pelarut dilakukan pengadukan secara intensif
dalam suatu instalasi aduk, dengan adanya
pengadukan kontak antara pelarut dengan
bahan utama lebih lama sehingga daya larutnya
lebih besar.
Penyaringan
Hasil ekstraksi umumnya masih mengandung
bahan ikutan lain yang terdapat dalam residu.
Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan
antara filtrat dan residu karena dalam filtrat
tersebut komponen yang diinginkan.
Penyaringan dilakukan dengan menggunakan
penyaring vakum untuk mempercepat proses
penyaringan dan juga supaya pelarut tidak
menguap.
Evaporasi
Filtrat harus diuapkan dengan metode evaporasi untuk
mendapatkan ekstrak Penguapan pelarut dalam
keadaan vakum menggunakan rotary vacuum
evaporator. Pemekatan dilakukan sampai tidak ada
pelarut yang menguap, masing-masing perlakuan
mempunyai waktu penguapan yang berbeda,
tergantung jumlah pelarut yang digunakan. Campuran
antara ekstraK dan pelarut dipisahkan dengan cara
penyulingan pada titik uap pelarut. Jika dipergunakan
heksan maka penyulingan dilakukan pada suhu + 40ºC
dan + 65ºC jika digunakan etanol 96%
1. SPONGE

Anda mungkin juga menyukai