Anda di halaman 1dari 7

Sari buah naga super merah (hylocereus costaricensis)

sebagai pewarna alami plak gigi

Betrik Sefyana Mangiri


Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
ISSN 2302-5271
Sinar Yani
Publikasi : Laboratorium Biologi Mulut, Fakultas Kedokteran Universitas
Maret 2018 Mulawarman

Silvia Anitasari
Laboratorium Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi,
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman,

Abstrak.

Latar belakang: Plak gigi merupakan lapisan tipis


yang tidak berwarna, tidak mudah dilihat dan merupakan
penyebab karies gigi. Untuk melihat plak gigi diperlukan
Disclosing solution. Disclosing solution berbahan kimia, yang
ada sekarang, memliki berbagai kelemahan sehingga perlu
penemuan bahan alam yang dapat menggantikannya. Salah
satu kandungan bahan alami yang telah diteliti efeknya
dalam mewarnai plak adalah betasianin, yang terkandung
dalam buah naga super merah (Hylocereus costaricensis).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat pewarnaan plak
gigi menggunakan sari buah naga super merah. Metode
Penelitian: Penelitian dilakukan dengan mengukur indeks
plak 20 orang, yang tidak membersihkan gigi selama 24 jam
sebanyak dua periode, dan bersedia makan makanan yang
sama dalam masing-masing periode. Pemeriksaan indeks
plak pada periode pertama menggunakan disclosing solution
berbahan kimia, yaitu eritrosin (FDC Red #3) dan periode kedua
menggunakan sari buah naga super merah. Data dianalisis
dengan Paired T-Test. Hasil: Rata-rata skor indeks plak pada
periode pertama (2,47815 ± 0.811497) dan pada periode
kedua (2.7731 ± 1.0512) tidak memiliki perbedaan yang
signifikan (p>0.05). Kesimpulan: Kemampuan sari buah naga
super merah dalam mewarnai plak tidak memiliki perbedaan
dengan disclosing solution berbahan kimia, sehingga sari buah
Korespondensi:
naga super merah dapat dijadikan disclosing solution alami
betriksmangiri@gmail.com
sinar_yani@yahoo.com Kata kunci: Plak indeks, Disclosing solution, Hylocereus co-
carabelli74@yahoo.com staricencis

Tautan versi e-jurnal: http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/jmkg/article/view/278

28 JMKG 2018;7(1):28-34.
Betrik sefyana mangiri: Sari buah naga super merah (hylocereus costaricensis) sebagai pewarna alami plak gigi

Abstract.

Background: Dental plaque is a colorless thin layer, is


not easily visible on the tooth surface and it causes caries.
Disclosing solution is the material that can help us to see
dental plaque. Chemical disclosing solution, which now exists,
has several disadvantages so we need to develop natural
disclosing solution. One of the ingredients in natural disclosing
solution that has been studied for its effect is betacyanin,
which is contained in super-red dragon fruit (Hylocereus
costaricensis). Objective: This study aim to observe the
coloring effect of super-red dragon fruit juice. Methods: The
experimental was conducted by measuring plaque index of
20 people, who were not to clean their teeth for 24 hours
(two periods), and were eaten the same foods in each period.
Examination of plaque index at the end of the first period used
chemical disclosing solution contains of erythrosine (FDC Red
#3) and the second period used super-red dragon fruit juice.
The datas were analyzed by Paired T-test. Result: The results
of the plaque index score at the first (2.47815 ± 0.811497),
the second (2.7731 ± 1.0512) and did not find a significant
difference (p > 0.05). Conclusion: The ability of super-red
dragon fruit to coloring dental plaque has no difference with
chemical disclosing solution, so it can be used as a natural
disclosing solution.

Key words: Plaque index, disclosing solution, Hylocereus


costaricensis

Latar belakang Disclosing solution digunakan untuk


memvisualisasikan dan mengidentifikasi
Penyebab terjadinya karies adalah plak plak gigi pada permukaan gigi, sehingga
gigi, yang melekat pada permukaan gigi dan sangat berguna untuk melihat plak bakteri
berisi bakteri serta produk-produk asamnya yang transparan untuk keperluan instruksi
yang dapat mengakibatkan demineralisasi kebersihan mulut, evaluasi dan penelitian.(3)
permukaan email gigi. (1,2) Namun, disclosing solution berbahan kimia
Plak gigi merupakan lapisan tipis memliki berbagai kelemahan, yaitu rasa yang
yang tidak berwarna, sehingga tidak dapat tidak enak sehingga kurang disukai, dapat
dilihat dengan mata. Oleh karena itu, proses mewarnai mukosa selama beberapa jam
pembersihan gigi harus dilakukan sebaik sehingga dapat menimbulkan rasa malu bagi
mungkin, dan harus membersihkan seluruh pasien yang akan segera beraktivitas setelah
permukaan gigi. Meski demikian, ada kalanya menggunakannya, dan bahan pewarna yang
masih ada daerah yang sulit dijangkau oleh memiliki potensi sebagai bahan karsinogen.
pembersih gigi sehingga plak tetap ada (1)

di daerah tersebut dan terus menumpuk Kelemahan-kelemahan dari disclosing


hingga akhirnya akan menimbulkan karies. solution berbahan kimia tersebut menjadi
Oleh sebab itu, diperlukan suatu bahan yang dasar pengembangan disclosing solution
dapat membantu melihat plak gigi, yaitu berbahan alami yang dapat digunakan
disclosing solution. (1) masyarakat sebagai bahan pewarna plak.

29
Beberapa bahan alami yaitu ubi jalar ungu naga super merah yang dihaluskan lalu
dan buah bit telah diteliti mampu mewarnai disaring sebanyak 5 kali untuk menghasilkan
plak gigi karena mengandung pigmen warna sari buah yang jernih.
antosianin (merah) dan betasianin (merah- Sebelum perlakuan dimulai, responden
ungu). Namun di antara keduanya, pigmen menandatangani informed consent dan
betasianin dari buah bit ditemukan lebih baik menerima pembersihan karang gigi.
dalam mewarnai plak dibandingkan dengan Pada perlakuan pertama, setiap
pigmen antosianin dari ubi jalar ungu.(4) responden diminta untuk tidak membersihkan
Salah satu tumbuhan yang juga gigi selama 24 jam setelah menyikat gigi di
mengandung pigmen betasianin yang tinggi pagi hari, dan mencatat setiap makanan dan
adalah buah naga super merah (Hylocereus minuman yang dikonsumsi sepanjang waktu
costaricensis). Kandungan pigmen betasianin tersebut (kecuali air putih). Kemudian setelah
inilah yang menyebabkan daging buah naga 24 jam berlalu, dilakukan pemeriksaan
super merah berwarna merah keunguan.(5) indeks plak menggunakan disclosing solution
Betasianin termasuk dalam kelompok pigmen berbahan dasar eritrosin.
betalain yang berfungsi sebagai antioksidan, Pada perlakuan kedua, setiap responden
anti-inflamasi, antivirus, antikarsinogenik, kembali diminta untuk tidak membersihkan
antibakteri, dan antiprotozoal.(6,7) gigi selama 24 jam setelah meyikat gigi di
Buah naga merupakan salah satu pagi hari, dan mengonsumsi setiap makanan
tanaman yang sering digunakan sebagai dan minuman yang sama pada waktu yang
bahan pewarna alami. Produktivitasnya pun sama dengan catatan makanan minuman
tergolong tinggi. Di Indonesia, buah naga pada perlakuan pertama. Setelah 24 jam
sudah banyak dibudidayakan di beberapa berlalu, dilakukan pemeriksaan indeks plak
daerah seperti Batam, Riau, Jawa Barat, menggunakan sari buah naga super merah
Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.(8,9) (H. costaricensis).
Jenis buah naga super merah (Hylocereus Makanan dan minuman yang sama
costaricensis) adalah yang paling diminati pada perlakuan pertama dan kedua bertujuan
karena memiliki rasa yang lebih manis dan untuk menyamakan pembentukan plak pada
warna yang lebih menarik daripada jenis permukaan gigi.
lainnya.(10) Pengukuran indeks plak pada
Berdasarkan berbagai kelemahan penelitian ini menggunakan penilaian
disclosing solution berbahan kimia, dan indeks plak menurut modifikasi Turesky-
banyaknya penggunaan bahan pewarna alami Gilmore-Glickman dari Quigley-Hein, yang
dari buah naga super merah, maka tujuan melakukan penilaian pada seluruh gigi di
penelitian ini adalah untuk mengetahui efek bagian permukaan fasial dan lingual/palatal
pewarnaan sari buah naga super merah (H. setelah pemberian bahan pewarna plak,
costaricensis) sebagai bahan alami pewarna dengan rentang penilaian tiap permukaan
plak gigi. gigi dari 0-5 (Tabel 1). Skor plak perorangan
diperoleh dengan membagikan total skor
Metode penelitian yang diperoleh dengan jumlah permukaan
yang diperiksa.
Penelitian ini adalah penelitian Pemberian pewarna plak pada saat
eksperimental menggunakan Post Test Only pemeriksaan indeks plak dilakukan dengan
Control Group Design. Subjek terdiri dari 20 cara megoleskan disclosing solution dan sari
orang responden yang menerima dua kali buah naga pada seluruh permukaan gigi.
perlakuan, perlakuan pertama untuk kontrol, Data yang diperoleh dilakukan
dan perlakuan kedua untuk eksperimen buah uji normalitas Shapiro-Wilk, kemudian
naga. dilanjutkan dengan Paired T-test untuk
Sari buah naga super merah (H. melihat perbedaan pada kedua hasil
costaricensis) didapatkan dari daging buah pengukuran.

30 JMKG 2018;7(1):28-34.
Betrik sefyana mangiri: Sari buah naga super merah (hylocereus costaricensis) sebagai pewarna alami plak gigi

Tabel 1. Kriteria Skor Indeks Plak menurut Modifikasi Turesky-Gilmore-Glickman dari Quigley-Hein

Skor PI Kriteria
0 Tidak ada plak
1 Terdapat bercak-bercak plak yang terpisah pada bagian margin servikal dari gigi
2 Terdapat lapisan tipis plak sampai setebal 1 mm pada bagian margin servikal dari gigi
3 Terdapat lapisan plak lebih dari 1 mm tetapi mencapai 1/3 bagian mahkota
4 Terdapat lapisan plak, lebih dari 1/3, akan tetapi tidak lebih dari 2/3 bagian mahkota
5 Terdapat lapisan plak, menutupi seluruh permukaan gigi

Gambar 1. Gambaran Hasil Pengukuran Indeks Plak

Tabel 2. Hasil Uji Paired T-test

Pewarna Plak Mean ± SD Signifikan


Sari Buah Naga (H. costaricensis) 2,7731 ± 1,0512
0,102
Disclosing solution 2,47815 ± 0,81149

Hasil (H. costaricensis) tidak memiliki perbedaan


dengan disclosing solution berbahan kimia.
Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk Hal ini terjadi karena dalam buah naga
menunjukkan bahwa data berdistribusi super merah (H. costaricensis) terkandung
normal (p>0,05), sehingga dapat dilanjutkan banyak pigmen betasianin yang berwarna
dengan uji parametrik Paired T-test. merah-ungu. (11,12) Pigmen betasianin yang
Uji Paired T-test menunjukkan bahwa diambil dari buah bit (Beta vulgaris) telah
tidak ada perbedaan yang signifikan antara diteliti efektivitasnya dalam mewarnai
pengukuran indeks plak menggunakan plak.(13,14,15) Betasianin adalah zat warna
pewarnaan disclosing solution berbahan yang berpotensi menjadi pewarna alami
kimia dengan pewarnaan sari buah naga untuk bahan pangan yang lebih aman bagi
super merah (H. costaricensis) dengan kesehatan dibanding pewarna sintetik. (16)
p=0,102 (p>0,05) Selain itu betasianin memiliki
kegunaan sebagai senyawa chemosensor
Pembahasan dalam indikator asam-basa, sensor anion,
sensor beberapa senyawa basa, dan reagen
Secara umum, pewarnaan plak dalam deteksi kerusakan bahan pangan.
menggunakan sari buah naga super merah Hal ini dikarenakan betasianin merupakan

31
senyawa fenol yang tersubstitusi oleh gugus dalam penelitian ini berbahan eritrosin yang
glikosida dan mempunyai gugus kromofor. memiliki kandungan air dan alkohol sebagai
Gugus-gugus fungsional yang ada dapat pelarutnya. Eritrosin dapat digunakan
berinteraksi dengan anion yang mampu dalam pencetakan tinta atau sebagai noda
menghasilkan perubahan warna. Pigmen biologis, sebagai sensitizer untuk film
betasianin dalam keadaan sangat asam orthochromatic dalam dunia fotografi, (23)
akan mengalami deglikolisasi menjadi serta sebagai pewarna makanan dengan
betanidin yang menimbulkan warna ungu- kode penggolongan dari Food and Drug
kebiruan, sedangkan dalam keadaan basa Administration (FDA) sebagai FD&C Red
akan mengalami dekomposisi menjadi asam No. 3.(24) Namun eritrosin sebaiknya tidak
betalamat dan siklo-DOPA 5-O-glikosida yang digunakan sebagai bahan pangan, karena
akan menghasilkan warna kuning. (16) Hasil dapat menimbulkan reaksi alergi, dan
penelitian menunjukkan warna plak yang mengakibatkan hiperaktif pada anak. Selain
dihasilkan dari pewarnaan menggunakan itu eritrosin bila dilarutkan dalam air saja,
sari buah naga adalah merah keunguan, tidak dapat bertahan lama karena mudah
yang berarti pH plak tersebut masih belum diendapkan oleh asam. Sehingga produk
terlalu asam. disclosing solution berbahan eritrosin
Selain betasianin, buah naga super sebaiknya dilarutkan juga dalam alkohol,
merah juga mengandung pigmen lain, sehingga dapat bertahan lebih lama. (25)
yaitu antosianin, yang kandungannya tidak Keuntungan disclosing solution yang
sebanyak betasianin karena golongan pigmen mengandung alkohol adalah sifatnya yang
betalain merupakan kandungan terbanyak mudah menguap dan mengoksidasi air.
pada daging buah naga.(17,18) Namun pigmen Setelah larutan pewarna terserap dalam
antosianin sendiri juga telah ditemukan plak, eritrosin segera berikatan dengan
dapat mewarnai plak sebagai bahan alami glikoprotein, dan alkohol akan meguap
pewarna plak gigi.(19,20) Kandungan pigmen dan juga mengoksidasi air di sekitar plak
antosianin lebih banyak terdapat pada kulit sehingga mencegah eritrosin dilunturkan
buah naga super merah (H. costaricensis), oleh air dan saliva.(20,26,27)
yang juga telah ditemukan memiliki efek Bahan pewarna plak yang baik harus
yang lebih baik dalam mewarnai plak gigi memiliki rasa yang enak atau dapat diterima
dibandingkan disclosing solution berbahan pasien, memiliki intensitas warna yang
kimia. (21,22) kontras dalam rongga mulut dan tidak
Pewarnaan pada plak dengan mudah pudar hanya dengan berkumur,
menggunakan bahan pewarna, terjadi karena tidak boleh menyebabkan iritasi ataupun
ikatan antar atom pada suatu senyawa reaksi alergi pada mukosa mulut, memiliki
dengan interaksi atau gaya intermolekuler, kandungan antiseptik, dan warnanya mudah
yaitu gaya yang mengikat atom-atom dalam membaur pada plak gigi.(3) Dalam hal ini,
satu molekul akibat adanya ikatan kimia. disclosing solution berbahan kimia masih
Glikoprotein yang terkandung dalam plak kurang dalam hal rasa dan sifat yang tidak
gigi adalah suatu protein yang mengandung menyebabkan iritasi ataupun reaksi alergi,
rantai oligosakarida yang mengikat glikan bahkan beberapa bahan dasar disclosing
dengan ikatan kovalen. Hal ini membuat plak solution kimia yang beredar memiliki potensi
gigi memiliki kemampuan untuk menahan karsinogen, seperti fuchsin. Terlebih lagi
sejumlah besar substansi larutan yang jika disclosing solution berbahan kimia yang
digunakan sebagai pewarna plak. Hal ini digunakan tidak sengaja tertelan, akan
berkaitan dengan interaksi antara plak dan sangat berbahaya, mengingat kandungan
bahan pewarna karena adanya perbedaan alkoholnya, dan bahan pewarnanya yang
polaritas antara komponen plak dan larutan. dapat memicu reaksi alergi dan berpotensi
(20)
sebagai karsinogen. (1,25) Sedangkan sari
Disclosing solution yang digunakan buah naga super merah dalam hal ini, jauh

32 JMKG 2018;7(1):28-34.
Betrik sefyana mangiri: Sari buah naga super merah (hylocereus costaricensis) sebagai pewarna alami plak gigi

lebih aman dan nyaman digunakan karena Production of Betalains. Food Technol.
tidak menimbulkan reaksi alergi dan bukan Biotechnol 49 (2). 2011;: p. 145-155.
bahan karsinogen, selain itu rasanya juga 8. Soetopo G. Teknologi Budidaya Buah Naga
enak, namun masih kurang dalam hal durasi Berbasis Kawasan untuk Peningkatan
intensitas warna di dalam rongga mulut Daya Saing. [Online].; 2008. Available
dibandingkan dengan disclosing solution from: http://www.ina.or.id.
berbahan kimia. Namun tetap bahwa sari 9. Warisno DK. Buku Pintar Bertanam Buah
buah naga dapat menjadi bahan alami Naga di Kebun, Pekarangan dan Dalam
pewarna plak yang lebih aman dibandingkan Pot Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
disclosing solution berbahan kimia. Utama; 2010.
10. Kristanto D. Buah Naga Pembudidayaan
Simpulan di Pot dan di Kebun Jakarta: Penebar
Swadaya; 2014.
Sari buah naga super merah (H. 11. Wybraniec S, Nowak-Wydra B,
costaricensis) memiliki efek pewarnaan pada Mitka K, Kowalski P, Mizrahi Y. Minor
plak gigi, karena tidak memiliki perbedaan betalains in fruit of Hylocereus species.
yang signifikan dengan disclosing solution Phytochemistry. 2007;: p. 251-259.
berbahan kimia dalam mewarnai plak. 12. Riazuddin YK. A comparative study on the
Sehingga sari buah naga super merah dapat extraction of betacyanin in the peel and
menjadi bahan alami pewarna plak pengganti flesh of dragon fruit Malaysia: Faculty
disclosing solution berbahan kimia. of Chemical and Natural Resources
Engineering (Skripsi); 2010.
Daftar pustaka 13. Gaffar MCS, inventor; Natural Dye
Indicator For Dental Plaque. United
1. Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. States patent 4,431,628. 1984.
Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras 14. Slatnar A, Stampar F, Veberic R, Jakopic
dan Jaringan Pendukung Gigi Jakarta: J. HPLC-MS(n) Identification of betalain
EGC; 2013. profile of different beetroot (Beta vulgaris
2. Kidd EAM, Fejerskov O. Essentials of L. ssp. vulgaris) parts and cultivars. Journal
Dental Caries. 4th ed. Hampshire: Oxford of Food Science. 2015;: p. 1952-1958.
Uneversity Press; 2016. 15. Fatmasari D, Musthofa S, Santoso B.
3. Chowdhary Z, Mohan R, Sharma V, Rai R, Efektifitas Buah Bit (Beta vulgaris)
Das A. Disclosing Agents In Periodontics: sebagai Disclosing Solution. Odonto
An Update. Journal of Dental College Dental Journal. 2014;: p. 6-9.
Azamgarh. 2015; 1: p. 103-110. 16. Yulianti H, Hastuti R, Widodo DS. Ekstraksi
4. Sukmawati S. Perbedaan Kemampuan dan Uji Kestabilan Pigmen Betasianin
Penggunaan Larutan Ubi Jalar Ungu dalam Kulit Buah Naga (Hylocereus
dengan Buah Bit Sebagai Bahan polyrhizus) serta Aplikasinya sebagai
Identifikasi Plak. [Online].; 2016 [cited Pewarna Tekstil. Jurnal Kimia Sains dan
2017 January 11. Available from: http:// Aplikasi. 2008;: p. 84-89.
ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index. 17. Nurliyana R, Syed Zahir I, Mustapha
php/kepk/article/view/553. Suleiman K, Aisyah MR, Kamarul Rahim
5. Bellec FL, Fabrice V, Eric I. Pitahaya K. Antioxidant study of pulps and peels
(Hylocereus spp.): a new fruit crop, a of dragon fruits: a comparative study.
market with a future. Fruits 61. 2006;: International Food Research Journal.
p. 237-250. 2010;: p. 367-375.
6. Martirosyan DM. Functional Foods for 18. Chaiyasut C, Sivamaruthi BS, Pengkumsri
Chronic Diseases USA: D&A Inc; 2006. N, Sirilun S, Peerajan S, Chaiyasut K, et
7. Povakovic D, Marijana K. Complex al. Anthocyanin Profile and Its Antioxidant
Biochemistry and Biotechnological Activity of Widely Used Fruits, Vegetables,

33
and Flowers in Thailand. Asian Journal of (Hylocereus costaricensis) sebaga Bahan
Pharmaceutical and Clinical Research. Alternatif Pendeteksi Plak Bandung:
2016;: p. 218-224. Universitas Kristen Maranatha (Skripsi);
19. Nazare RFR, Emmi DT, Barroso RFF, 2016.
Rocha PO, inventors; Bacterial Plaque 23. Praja DI. Zat Aditif Pangan: Manfaat
Evidencing Compositions Based on dan Bahayanya Yogyakarta: Penerbit
Natural Colorants. United States patent Garudhawaca; 2015.
US 7,182,935 B2. 2007 February 27. 24. Food and Agriculture Organization (FAO).
20. Ekoningtyas EA, Triwiyatini , Nisa F. Eritrosin. In 41st Joint FAO/WHO Expert
Potensi Kandungan Kimiawi dari Ubi Committee on Food Additives (JECFA);
Jalar Ungu (Ipemea batatas L.) sebagai 1993: Family Nurse Practitioner (FNP).
Bahan Identifikasi Keberadaan Plak pada 25. Karunia FB. Kajian Penggunaan Zat
Permukaan Gigi. Jurnal Kesehatan Gigi. Adiktif Pangan (Pemanis dan Pewarna)
2016 Juni 1; 03: p. 1-6. pada Kudapan Bahan Pangan Lokal di
21. Kwartiningsih E, Triana DL, Prastika A. Pasar Kota Semarang. Food Science and
Ekstraksi dan Uji Stabilitas Antosianin Culinary Education Journal. 2013;: p.
dari Kulit Buah Naga Super Merah 72-78.
(Hylocereus costaricensis). In Seminar 26. Sarker SD, Nahar L. Chemistry For
Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”; Pharmacy Student: General, Organic and
2016; Yogyakarta: Program Studi Teknik Natural Product Chemistry Yogyakarta:
Kimia, FTI, UPN “Veteran”. p. B6 - 1-7. Pustaka Pelajar; 2009.
22. Metanfanuan HM. Perbandingan Eritrosin 27. Rahman A. Reaksi Oksidasi pada Alkohol
pada Disclosing Solution dengan Ekstrak dan Reaksi pada Asam Karboksilat. 2017
Antosianin Kulit Buah Naga Merah October 10..

34 JMKG 2018;7(1):28-34.

Anda mungkin juga menyukai