Anda di halaman 1dari 5

Majalah Kedokteran Gigi Indonesia

Vol 2 No 1 – April 2016


p-ISSN 2460-0164, e-ISSN 2442-2576
http://jurnal.ugm.ac.id/mkgi
Mulyawati: Pengaruh bahan desensitasi ...
DOI: 10.22146/majkedgiind.11235
ARTIKEL PENELITIAN

Pengaruh bahan desensitasi pasca bleaching ekstrakoronal terhadap kekuatan


geser pelekatan restorasi resin komposit

Ema Mulyawati
Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Jl Denta No 1, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia; e-mail: emamulyawati@gmail.com

ABSTRAK
Dentin hipersensitif merupakan kondisi yang biasa dialami pasien setelah perawatan bleaching ekstrakoronal yang
biasanya memerlukan aplikasi bahan desensitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan desensitasi
pasca bleaching ekstrakoronal menggunakan H2O2 40% terhadap kekutan geser pelekatan restorasi resin komposit. Dua
puluh satu gigi permanen insisivus yang telah dicabut dibagi dalam tiga kelompok masing-masing 7 gigi. Kelompok I
dilakukan bleaching ekstrakoronal dengan H2O2 tanpa bahan desensitasi. Kelompok II dilakukan bleaching setelah itu
diaplikasikan bahan desensitasi dan kelompok III sebagai kelompok kontrol. Semua gigi-gigi tersebut di rendam dalam
saliva buatan dan dimasukkan inkubator selama 7 hari pada suhu 37 °C. Selanjutnya seluruh gigi dilakukan restorasi resin
komposit menggunakan light cure halogen. Setelah itu dilakukan pengujian kekuatan geser pelekatan menggunakan
universal testing machine. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal - Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan kekuatan geser pelekatan pada semua kelompok perlakuan (p > 0,05). Dari penelitian ini disimpulkan
bahwa tidak terdapat pengaruh aplikasi bahan desensitasi pasca bleaching ekstrakoronal terhadap kekuatan geser
pelekatan restorasi resin komposit.

Kata kunci: bahan desensitasi, bleaching extracoronal, kekuatan geser pelekatan

ABSTRACT: The Effect of desensitizing agent in post-extracoronal bleaching on shear bond strength of
composite resin. The dentinal hypersensitivity is a common condition among patients after extracoronal bleaching
treatment that usually needs the application of desensitizing agent. The purpose of this study was to evaluate the
composite resin restoration shear bond strength with and without desensitizing application after extracoronal bleaching
using 40% of H2O2. Twenty one extracted permanent human incisor teeth were randomly divided into 3 groups of 7
each. Group I was with the application of 40% H2O2 without any desensitizing agent. Group II was with the application
of 40% of H2O2 with desensitizing agent and group III served as the control. The teeth were immersed in articial saliva
and stored in 37oC incubator for 7 days. The teeth were restored using composite resin. After restoring the shear bond
strength of composite resin was tested using a universal testing machine. Result and conclusion. there is no signicant
difference between bleaching group with and without desensitizing agent. The application of desensitizing agent after
extracoronal bleaching did not impact the composite resin shear bond strength.

Keywords: desensitizing agent, extracoronal bleaching, shear bond strength

PENDAHULUAN Pada saat ini permintaan pasien untuk


Perubahan warna pada gigi permanen anterior perawatan bleaching ekstrakoronal meningkat
baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik seiring dengan meningkatnya kesadaran pasien
selalu menjadi masalah bagi pasien maupun akan pentingnya fungsi estetis gigi. Bleaching
dokter gigi.1 Perawatan untuk gigi yang berubah ekstrakoronal dilakukan dengan mengaplikasikan
warna adalah pemutihan gigi atau bleaching yang bahan pemutih pada permukaan email gigi yang
dapat dilakukan secara intrakoronal maupun akan dirawat. Bahan yang banyak digunakan
ekstrakoronal. Bleaching intrakoronal dilakukan untuk bleaching ekstrakoronal adalah karbamida
pada gigi non vital yang telah dilakukan perawatan peroksida dan hidrogen peroksida dengan berbagai
saluran akar sehingga dapat dilakukan hanya pada konsentrasi. Bahan bleaching menggunakan
satu atau beberapa gigi saja sedangkan bleaching hidrogen peroksida (H2O2) 40% banyak dipilih pasien
ektrakoronal dilakukan pada gigi-gigi yang masih karena perawatannya lebih cepat dan perubahan
vital, menyeluruh serta melibatkan gigi-gigi dalam warnanya dapat langsung terlihat. Setelah aplikasi
satu atau dua lengkung rahang. bahan bleaching kadang-kadang pasien mengalami

35
Maj Ked Gi Ind. April 2016; 2(1): 35 - 39
p-ISSN 2460-0164
e-ISSN 2442-2576

dentin hipersensitif, yaitu rasa ngilu dan tajam dipilih secara random sebanyak 21 buah. Gigi-gigi
pada gigi yang timbul saat menerima rangsang tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai
baik taktil, termal, osmotik maupun kimiawi karena berikut: (a) akar sudah tumbuh lengkap dan (b)
adanya dentin yang terbuka. Untuk mengatasi hal mahkota tidak terdapat karies, defek atau crack.
ini, pasien harus dilakukan perawatan untuk gigi Selanjutnya gigi tersebut dibersihkan dengan
dentin hipersensitif dengan mengaplikasikan bahan scaller dan dimasukkan dalam larutan salin selama
desensitasi (desensitizing agent) yang sebagian 24 jam. Mahkota gigi tersebut kemudian dipotong
besar mengandung potasium nitrat dan uor. pada daerah cemento enamel junction (CEJ)
Ada kalanya gigi yang telah dilakukan menggunakan bur diskus disertai air mengalir dan
bleaching memerlukan penggantian restorasi pada dibuang akarnya. Pada semua mahkota dilakukan
mahkotanya atau bahkan perawatan bleaching penyikatan dan pemolesan.
gagal sehingga pada akhirnya gigi tersebut Dua puluh satu mahkota gigi tersebut dibagi
memerlukan restorasi. Resin komposit dianggap sesuai kelompoknya, masing-masing kelompok
sebagai restorasi estetis yang paling baik sampai terdapat 7 mahkota gigi, kelompok I: diaplikasi bahan
saat ini. bleaching (Opalescence Boost 40%, Ultradent) dua
Menurut Titley dkk.2 penggunaan bahan kali masing-masing selama 20 menit dengan setiap
bleaching dapat mempengaruhi struktur email lima menit bahan bleaching yang menempel pada
dan berpengaruh terhadap pelekatan restorasi permukaan gigi diputar menggunakan instrumen
estetis. Hal ini sesuai dengan pendapat Lewinstein plastis. Kelompok II: diaplikasi bahan bleaching
dkk.3 yang menyatakan bahwa pemakaian bahan dua kali masing-masing selama 20 menit, setelah
bleaching dapat mengurangi kekerasan email itu diplikasikan bahan desensitasi (Ultra Ez,
dan dentin serta dapat mengurangi pelekatan Ultradent) dua kali selama 5 menit kelompok III
resin komposit pada permukaan gigi tersebut. Hal tidak diaplikasikan bahan bleaching, hanya di sikat
tersebut karena gigi yang dilakukan bleaching akan dan dipoles. Semua gigi-gigi tersebut direndam
meninggalkan permukaan email yang lebih porus dalam saliva buatan dan dimasukkan inkubator
dibandingkan yang tidak.2 selama 7 hari pada suhu 37 °C.

Penggunaan bahan desensitasi akan mem- Masing-masing mahkota gigi pada ketiga
pengaruhi tubuli dentinalis sehingga akan berdampak kelompok tersebut ditanam menggunakan resin
juga pada pelekatan restorasinya. Menurut Akca akrilik dalam cetakan logam dengan permukaan
dkk.4 kandungan fuor pada bahan desensitasi labial menghadap ke atas. Permukaan email gigi
akan menutup tubuli yang terbuka sehingga akan diolesi etsa asam fosfat 35% selama 15 detik,
mengurangi pelekatan resin kompositnya. Hal kemudian dicuci dengan semprotan air selama
tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan 10 detik selanjutnya diangin-anginkan. Setelah
oleh Kimura dkk.5 yang menyatakan bahwa pada gigi itu diaplikasikan bahan bonding dan disinar
yang telah diaplikasi uor sebagai bahan desensitasi selama 10 detik. Selanjutnya cetakan kaca ber
pelekatan braket ortodontik menggunakan resin diletakkan di atas cetakan logam dengan mahkota
komposit tidak berkurang. Tujuan penelitian adalah gigi yang sudah tertanam. Penumpatan resin
untuk mengetahui pengaruh bahan desensitasi komposit selanjutnya dilakukan pada cetakan kaca
pasca bleaching ekstrakoronal menggunakan H2O2 ber. Pasta tunggal resin komposit diaplikasikan
40% terhadap kekutan geser pelekatan restorasi menggunakan instrumen plastis ke dalam cetakan.
resin komposit. Tumpatan diratakan dengan glass plate yang diberi
beban anak timbangan 500 g diatasnya. Ekses
yang berlebihan dibersihkan dengan scalpel. Resin
METODE PENELITIAN komposit disinari dengan arah tegak lurus terhadap
Pada penelitian ini digunakan gigi insisivus bidang resin komposit menggunakan visible light
satu maksila permanen yang telah dicabut dan cure selama 20 detik. Jarak sinar dengan resin

36
Mulyawati: Pengaruh bahan desensitasi ...

komposit setebal 1 lembar pita seluloid. Setelah PEMBAHASAN


polimerisasi selesai tumpatan resin komposit
Hasil penelitian berbeda dari hasil penelitian
dilepas dari cetakan dan disimpan dalam inkubator
Akca dkk.4 yang menyatakan bahwa penggunaan
37 °C selama 24 jam, selanjutnya dilakukan
bahan desensitasi akan mengurangi kekuatan
pengujian kekuatan geser pelekatan.
pelekatan resin komposit. Pada penelitian yang
Subjek diletakkan pada meja dan diksasi dilakukan oleh Akca dkk.4 sampel penelitian
sehingga tidak dapat bergerak. Di atas meja menggunakan molar ketiga mandibula. Sebelum
terdapat beban yang terksasi selanjutnya diaplikasikan resin komposit, permukaan bukal
mesin dihidupkan sehingga beban tersebut akan gigi molar tersebut dipotong paralel sejajar dengan
bergerak turun hingga menggeser resin komposit aksis gigi, lurus dari servikal ke oklusal sehingga
dengan kecepatan 25 mm/menit. Pada saat resin membentuk permukaan dentin yang datar. Pada
komposit tergeser dari gigi layar pada mesin akan permukaan dentin itulah perlakuan desensitasi
menunjukkan angka tertentu yang menyatakan dilakukan. Pada permukaan dentin bahan
besarnya beban yang diperlukan untuk menggeser desensitasi yang berupa uor dapat mempengaruhi
pelekatan resin komposit tersebut hingga lepas. tubuli dentinalis. Endapan uor maupun garam-
Perhitungan kekuatan geser menurut Craig dan garam yang tidak larut dapat menutupi dentin
Powers (2002):6 sehingga mengurangi lumen tubuli. Selain itu uor
P= F/ A yang bersifat hidroli mempunyai anitas yang
Keterangan: tinggi pada dentin karena sifatnya yang lembab.7
P = Kekuatan geser pelekatan N/m2= Pa)
Tubuli yang tertutup oleh uor membuat kerja etsa
asam tidak maksimal, sehingga mikropit maupun
F = Gaya maksimal untuk mematahkan subjek penelitian (N)
makropit yang diharapkan tidak terbentuk pada
A = Luas penampang (m2)
permukaan dentin. Akibatnya bahan bonding tidak
Data yang diperoleh diuji normalitas dan dapat membentuk mikrotag maupun makrotag
homogenitasnya untuk mengetahui uji statistik yang dengan sempurna sehingga kekuatan pelekatan
digunakan, uji parametrik dengan menggunakan uji resin komposit berkurang.
Anava satu jalur atau non parametrik menggunakan Pada penelitian yang dilakukan penulis
uji Kruskal-Wallis. semua perlakuan dilakukan pada permukaan
labial insisivus sentralis, dan tidak ada
pemotongan sama sekali sehingga semua
HASIL PENELITIAN
aplikasi dilakukan pada permukaan email. Dari
Dari perhitungan didapatkan nilai rerata ke- hasil penelitian terlihat bahwa aplikasi bahan
kuatan geser pelekatan pada tiga kelompok desensitasi tidak mempengaruhi email. Hal ini
perlakuan tersebut (Tabel 1). kemungkinan besar karena struktur email yang
Data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas berbeda dibandingkan dentin. Email terdiri atas
menggunakan uji Shapiro-Wilk dan uji homogenitas prisma email dengan kandungan bahan anorganik
variansi menggunakan Levene-test. Dari uji yang lebih padat (95% dalam berat) dan porusitas
Shapiro-Wilk diketahui data tidak normal (p < 0,05) yang lebih kecil dibandingkan dentin. Kandungan
sehingga data dianalisis secara non parametrik air dalam email juga sangat kecil, yaitu hanya 5%
menggunakan uji Kruskal-Wallis. Dari uji Kruskal- termasuk bahan organiknya.8 Adanya struktur
Wallis didapatkan bahwa nilai chi-square 4,727 dan email tersebut yang menyebabkan uor yang
p > 0,05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan mengendap dalam email sangat sedikit, sehingga
kekuatan geser pelekatan pada semua kelompok pembentukan mikropit pada saat etsa asam tetap
perlakuan. terjadi dengan baik.

37
Maj Ked Gi Ind. April 2016; 2(1): 35 - 39
p-ISSN 2460-0164
e-ISSN 2442-2576

Tabel 1. Nilai rerata dan standar deviasi kekuatan geser pelekatan resin komposit pada permukaan gigi setelah aplikasi bahan
desensitasi pasca bleaching ekstra koronal (dalam Mpa)

No Kelompok I: Kelompok II: Kelompok III:


Bleaching Bleaching + Desensitasi Kontrol
X 11,05 ± 1,60 10,82 ± 1,65 12,70 ± 1,89

Untuk jangka panjang uor yang diaplikasikan annya. Hal ini kemungkinan karena adanya
pada permukaan gigi dapat bereaksi membentuk perlakuan perendaman dalam saliva buatan
uor apatit. Adanya kandungan uor apatit pada selama 2 minggu setelah aplikasi bahan bleaching
gigi akan membuat lebih tahan terhadap pengaruh sebelum dilakukan restorasi resin komposit. Saliva
asam.8 Akan tetapi pada penelitian ini permukaan buatan yang digunakan oleh peneliti mempunyai
email hanya terpapar oleh uor selama 50 menit pH 6,9 dengan komposisi NaHCO3 sebanyak 9,60
yaitu 40 menit berasal dari uor yang terkandung g, KCL sebanyak 0,60 g, CaCl2 sebanyak 0,04 g,
pada bahan bleaching Opalescence Boost 40%, Na2HPO4.12H2O sebanyak 9,15 g, NaOCl sebanyak
yaitu dengan kandungan 1,1% our dan 10 menit 0,45 g, MgSO4.7H2O sebanyak 0,11 g, ZnSO4.
berasal dari uor yang terkandung pada bahan H2O sebanyak 0,06 g, CaCl2.6H2O sebanyak 0,01
desensitisasi Ultra-Ez yaitu 0,25%, sehingga g dan NH4HCO3 sebanyak 0,5 g.13 Adanya unsur-
kemungkinan besar belum terjadi pembentukan unsur tersebut akan membantu terjadinya proses
uor apatit yang dapat mengganggu etsa asam. remineralisasi pada email sehingga kerusakan
Selain uor bahan desensitasi yang terdapat pada pada email tidak terlalu banyak. Perendaman saliva
Opalescence Boost 40% dan Ultra Ez adalah selama 2 minggu sesuai dengan anjuran pabrik
potasium nitrat 3%. Potasium nitrat mengurangi yaitu apabila gigi setelah perawatan bleaching
efek sensitivitas dengan repolarisasi saraf A memerlukan restorasi resin komposit harus
delta sehingga dentin berkurang sensitivitasnya.9 menunggu 2 minggu sebelum restorasi dilakukan.
Kandungan bahan ini pada dentin tidak Hal tersebut untuk meminimalkan pengaruh bahan
mempengaruhi pelekatan resin komposit. bleaching terhadap kualitas bahan restorasi.
Hal itu terbukti dengan hasil penelitian ini yang
Pada gigi yang telah dibleaching, bahan
menyimpulkan bahwa aplikasi bahan bleaching
bleaching tersebut akan berinteraksi dengan email
tidak mempengaruhi kekuatan pelekatannya, asal
dan mengubah karakteristik permukaan email
mengikuti anjuran pabrik yaitu restorasi dilakukan
sehingga mempengaruhi kekuatan pelekatan
2 minggu setelah bleaching dilakukan. Demikian
restorasi pada gigi tersebut.10 Perubahan yang
juga sisa oksigen yang terjadi karena terurainya
terjadi terutama adanya peningkatan porusitas
hidrogen peroksida, dalam waktu 2 minggu tentu
karena rusaknya prisma email dan pembentukan
sudah berkurang atau bahkan sudah tidak ada.
endapan pada permukaan email.11 Kekuatan
Selain berasal dari saliva, proses remineralisasi
pelekatan tersebut akan meningkat dengan
juga diharapkan terjadi karena adanya kandungan
bertambahnya porusitas atau melemah karena
bahan desensitasi (sodium uoride) yang dicampur
adanya endapan sebagai hasil perubahan kimiawi
dengan bahan bleaching hidrogen peroksida 40%.
dan sis. Bahan bleaching hidrogen peroksida juga
Bahan bleaching Opalescence Boost berupa bahan
akan terurai menjadi oksigen dan air. Adanya sisa
pemutih dengan sediaan berbentuk gel dengan
oksigen pada permukaan gigi baik email maupun
kandungan utamanya hidrogen peroksida 40%,
dentin dapat menghambat terjadinya polimerisasi
potasium nitrat 3% dan sodium uoride 1,1%. Pada
resin komposit, sehingga menurunkan kekuatan
saat proses bleaching diharapkan terjadi yang
pelekatannya.12
berarti terjadi proses demineralisasi, akan diimbangi
Pada penelitian ini ternyata prosedur oleh sodium uoride untuk proses remineralisasinya
bleaching tidak mempengaruhi kekuatan pelekat- baik yang berasal dari bahan pemutih maupun dari

38
Mulyawati: Pengaruh bahan desensitasi ...

bahan desensitasi itu sendiri. Walaupun dalam hasil 5. Kimura T, Dunn WJ, Tolumis LJ. Effect of
penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi bahan uoride varnish on the in vitro bond Strength
bleaching tidak mempengaruhi kekuatan geser of orthodontic brackets using a self-etching
pelekatannya, akan tetapi nilai reratanya lebih primer system. Amrican J of ortho and
kecil dibandingkan kelompok kontrol yang tidak dentofacial orthoped. 2004; 125(3): 351 – 356.
dilakukan bleaching, sehingga untuk mendapatkan 6. Craig RG, Powers JM. Restorative dental
hasil terbaik sebaiknya restorasi resin komposit materials. 11st Ed. Singapore: Longman
dilakukan 3 atau 4 minggu setelah perawatan Singapore Publisher. 2002.102 – 105.
bleaching.11
7. Nystrom GP, Holtan JR, Douglas WH. Effect of
uoride pretreatment on bond strength of resin
KESIMPULAN bonding agent. Quintessence Int. 1990; 21(6):
Aplikasi bahan desensitasi pasca bleaching 495 – 499.
ekstrakoronal tidak berpengaruh terhadap kekutan 8. Fejerkov O, Kidd E. Dental caries. 2nd ed.
geser pelekatan restorasi resin komposit. UK: Blackwell Munsgaard; 2006. 20 – 48,190
– 207, 288 – 329.

DAFTAR PUSTAKA 9. Khoroushi M, Ghazalgoo A. Effect of


desensitizer application on shear bond
1. Ingle JI, Bakland LK. Discoloration and
strength of composite resin to bleached
bleaching dalam Ingle JI, Bakland LK (eds).
enamel. J Indian Res. 2013; 24: 87 – 92.
Endodontics. 4th ed. Baltimore: Lea dan
Febiger; 2004. 868 – 875. 10. Titley KC, Torneck CD, Smith DC, Adibfar A.
Adhesion of composite resin to bleached and
2. Titley KC, Torneck CD, Ruse ND, Krmec D.
unbleached bovine enamel. J Dent Res. 1998;
Adhesion of a resin composite to bleached
67: 1523 – 1528.
and unbleached human enamel. J Endod.
1993; 19: 112 – 115. 11. Rao SK, Rai RC, Ravi MS, Vani K. Effects of
bleaching on bond strength: An in Vitro study.
3. Lewinstein I, Hirschfeld Z, Stabhols A, Rotstein
J of In Orth Soc. 2010; 44(4): 105 – 108.
I. Effect hydrogen and sodium perborate on
the microhardnnes of human enamel and 12. Shinkai K, Wakaki S, Suzuki S, Katoh S. The
dentin. J Endod. 1994; 20: 61 – 63. effect of tooth bleaching on bond strength at an
experimental primer to enamel. J Odontology.
4. Akca T, Yazici AR, Celik C, Ozgunaltay G,
2007; 95: 38 – 43.
Dayangac B. The effect of desensitizing
treatment on the bond strength of resin 13. Zawadzki W, Czerski A, Wincewicz E, Gnus
composite to dentin mediated by aself-etching J, Balcerzak A, Kotecki A, Kozak M. Effect of
primer. J Oper Dent. 2007; 42(5): 451 – 456. tannin in horse bean on rumen fermentation in
vitro. Acta Vet Brn. 2010; 79: 217 – 224.

39

Anda mungkin juga menyukai