Anda di halaman 1dari 3

Dinding Sel & Membran Sel

A. Dinding sel
Pada umumnya, komponen pada sel tumbuhan tersusun oleh organel yang lunak, oleh karena itu
sel tumbuhan membutuhkan dinding sel yang berfungsi berfungsi untuk melindungi sel – sel
yang bekerja pada jaringan tumbuhan. Kehadiran dinding sel adalah perbedaan utama antara sel
tumbuhan dan sel hewan. Mengapa pada tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan pada hewan
tidak punya dinding sel? Itu karena hewan sudah dapat bergerak aktif, sedangkan tumbuhan
masih bergerak pasif. Selain itu, organ – organ pada hewan, terkhusus vertebrata sudah
kompleks, yaitu berupa eksoskleton Dinding sel pada tumbuhan sangat – sangat tebal, proses
penebalan dinding sel ini sejalan dengan usia dan tipe sel itu (Pandey, 1978).

Dinding sel merupakan struktur ekstraseluler yang terdapat pada sel tumbuhan.
Ekstraseluler maksudnya disini merupakan pelindung di luar sel. Dinding sel berfungsi untuk
melindungi sel, mempertahankan bentuk sel,mencegah penyerapan air yang berlebihan, kadang-
kadang untuk tumbuhan tertentu dinding sel ini berfungsi untuk melawan gaya gravitasi. Untuk
bentuk dinding sel sendiri dia ini lebih tebal dari membran sel atau membran plasma. Tebalnya
sendiri yaitu 0,1 𝜇m atau bahkan bisa lebih. Variasi ketebalan dinding sel sendiri dipengaruhi
oleh komposisi kimiawi yang bervariasi dalam hal ini mungkin kandungan selulosanya.
Dinding sel pada tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki 5 bagian, yaitu
bagian fundamental yang dapat dibedakan menjadi lamela tengah, dinding sel primer, dinding
sel skunder, noktah, & plasmodesmata. Semua sel memiliki lamela tengah dan dinding sel
primer, sedangkan pada dinding sel skunder hanya ditemukan pada sel tertentu (Suriani & puspita,
2019).

Lamela adalah dinding primer yang berdekatan, atau suatu lapisan perekat antar sel yang
menyekat dinding primer dua buah sel yang berdekatan. Lapisan nya tipis dan kaya polisakarida
yang lengket yang dinamakan dengan pektin. Dinding sel primer adalah dinding sel sejati
pertama yang dibentuk oleh sebuah sel baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak di
jumpai di dalamnya, dinding sel primer terutama terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Pada
kondisi tertentu dinding sel dapat menebal sehingga memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat
pembentuk dinding sel tambahan ini disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih
lapisan yang terpisah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder volumenya tidak dapat
bertambah dengan pertumbuhan permukaan atau kondisi awal/dinding sel primer. Penyusun
dinding sel sekunder sebagian besar selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin (zat
kayu).Dinding sekunder biasanya lebih tebal dari dinding primer terutama terdiri dari selulosa
dan kadang-kadang lignin, merupakan lapisan yang ditambahkan setelah proses pembentangan
dinding sel selesai. Selain itu terdapat noktah, noktah adalah rongga kosong yang tidak
mengalami penebalan. Di sekitar noktah terdapat plasmodesmata, yaitu benang – benang halus
yang berfungsi untuk mengangkut substansi ke dalam sel (Hasnunidah, 2007).
Penebalan dinding sel diawali dengan penebalan pada dinding primer yang merupakan penebalan
pada dinding primitf. Umumnya, adap tumbuhan tingkat tinggi, sel tertentu dindingnya menjadi
sedemikian tebal, hal ini disebabkan karena pertmumbuhan dan penebalan lapisan – lapisan
skunder, primer, & tersier. Dengan terjaddinya penebalan tersebut, lumen – lumen menjadi
menyempit, dan pada akhirnya sel tersebut akan mati.Mengapa sel akan mati setelah mengalami
penebalan terus menerus ? jawabnnya akan kita temukan nnti. Setelah mengalami penebalan
pertama, lapisan primer tersebut akan membentuk membrane bersama, yang disebut dengan
Lamella tengah. Ternyata, jika kita melihat melalui mikroskop dengan pembesaran tertinggi,
maka pada lapisan primer itu dapat kita jumpai rongga rongga kosong yang tidak mengalami
penebalan, bisa kita sebut dengan noktah. Nah, di dalam Noktah ini, kita dapat menemui benagn
– benang halus yang kita sebut dengan Plasmodesmata. Plasmodesmata ini berfungsi sebagai
jalan masuknya substansial – substansial penting yang masuk ke sel tanpa harus melewati selaput
– selaput hidup.

Terdapat 2 cara terbentuknya penebalan dinding sel, yaitu :


A. Aposisi
Yaitu terbentuknya lapisan penebalan yang baru seolah – olah melekat pada dinding sel
yang lama yang telah dibetuk pada lapisan penebalan pertama., sehingga dinding sel akan
tampak berlapis – lapis, yang menyebabkan ruang sel akan mengalami penyempitan.
B. Intusussepsi
Adalah cara pembentukan lapisan penebalan yang tidak dilekatkan pada dinding atau
membrane yang lama, melainkan dengan cara disisipkan di antara penebalan yang telah
ada.

Anda mungkin juga menyukai