A. Judul
: Bentuk dan Ukuran sel
B. Tujuan :
1. Melihat beberapa macam bentuk dan ukuran sel
2. Mempelajari beberapa macam bentuk dan ukuran sel
C. Teori Dasar
:
Bentuk sel tumbuhan bervariasi prisma, kubus, peluru, silindris, pipih,
memanjang dan sebagainya. Ukura sel dapat mencapai panjang antara 1/10001/100 mm atau 10-100m, namun ada juga yang mencapai 25 cm atau lebik,
bahkan ada juga yang mecapai panjang sampai beberapa meter seperti seperi sel
serabu dan sel serabu getah.
Karakteristik sel tumbuhan adalah adanya dinding sel yang berperan untuk
melindungi isi sel, memeber bentuk pada sel dan memperkuat sel.
D. Alat dan Bahan :
Alat
1. Microskop
2. Obkjek gelas
3. Cover gelas
4. Pipet
5. Silet
1| LAPORAN
Bahan
1. Batang Manihot utilissima
2. Rambut biji Gossypium sp
3. Buah Carica papaya muda
4. Rambut buah ceiba pentandra
E. Cara kerja
1. buatlah preparat segar dari penampang melintang gabus empulur batang
manihot utilissima, rambut biji
PRAKTIKUM II
A. Judul
: Bagian- bagian sel tumbuhan.
B. Tujuan
:
1. Melihat bagian-bagian yang hidup dalam sel yaitu nucleus, kloroplas, dan
2.
aliran sitoplasma.
Melihat benda-benda tidak hidup, diantara amilum, butir-butir aleuron, dan
Kristal Ca oksalat.
C. Teori Dasar
:
Ciri suatu sel yang hidup adalah terdapat protoplasma, dimana bagianbagian yang hidup di dalam sel antara lain adalah nucleus, sitoplasma, plastid,
mitokondria, dan ribosom.
Selain benda hidup terdapat benda tidak hidup yang disebut ergastik.
Benda ergastik ini ada yang bersifat cair yang terdapat dalam cairan sel berupa
asam organic, lemak, protein dan karbohidrat, tannin, antosin, alkaloid, minyak
eteris, dan harsa. Benda ergastik yang bersifat padat yaitu amilum, aleuron,
kristaloid putih telur, Kistal Ca oksalat.
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Mikroskop
2. Objek glas
3. Cover glas
4. Pipet
5. Silet
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bahan
Umbi lapis Allium cepa
Daun Hidrylla verticillata
Ganggang Spirogyra sp
Biji Zea mays
Riccinus communis
Solanum tuberosum
Batang Begonia sp
E. Cara Kerja
:
1. Menyiapkan mikroskop, buatlah preparat segar maupun buatan.
2. Mengamati preprat-preparat disertai dengan gambar dan keterangannya.
F. Hasil Pengamatan:
1. Selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa (dalam air) perhatikan adanya
nucleus ( kadang-kadang tampak jelas, ditepi terdesak oleh sitoplasma ).
2. Daun Hidrylla verticillata perhatikan bentuk kloroplas, adanya aliran
sitoplasma yang ditunjukan oleh gerakan sitoplasma.
3. Preparat ganggang Spirogyra sp perhatikan kloroplas yang berbentuk spiral
dan nucleus tampak jelas diantara gulungan kloroplas.
4. Preparat sayatan Solanum tuberosum diamati bentuk amilum dan letak
hilum.
5. Irisan endosperm biji Riccinus communis amati bentuk sel dengan
aleuronnya yang berbentuk bulat telur yang di dalamnya terdapat kristaloid
putih telur dan globoid.
6. Penampang buah Zea mays diamati lapisan kulit buah, kulit biji, jaringan
endosperm dengan lapisan aleuron, butir amilum dan nucleus diantara
butiran amilum.
7. Penampang melintang batang Begonia sp diamati bentuk Kristal seperti
pasir, majemuk atau pyramid yang terdapat pada sel-sel korteks batang.
Gambar :
1. Umbi lapis Allium cepa (Bawang merah), penampang melintang,
Ukuran pembesaran mikroskop 10 x 10.
Epidermis
Nukleus
Dinding sel
Trikoma
Dinding sel
Kloroplas
Nukleus
3. Solanum tuberosum
(kentang), penampang melintang,
Ukuran pembesaran mikroskop 10 x 10.
Butir Amilum
4.
Riccinus communis, penampang melintang,
Ukuran pembesaran mikroskop 10 x 10.
Sel mati
Butiran Amilum
Epidermis
G. Pembahasan :
Sel
adalah
struktural
terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen
mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan
lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan
aktifitas
metabolisme, mampu
contohnya
amilum,
pemeliharaan
struktur
(lilin)
dan
1. Pada praktikum kali ini, yang pertama kami amati yaitu umbi lapis Allium
cepa (Bawang merah). Dari pengamatan dengan menggunakan mikroskop
perbesaran 10 x 10 dengan sayatan melintang, kami menemukan bentuk sel
epidermis bawang merah yaitu seperti balok yang disusun miring yang
disusun miring. Di dalam sel bawang merah terdapat cairan yaitu cairan inti
(nukleoplasma) berupa gel dan transparan cairan ini disebut karyotin yang
mengandung senyawa kimia yang kompleks fungsinya yaitu untuk
melindungi fakuola. Sel bawang merah termasuk sel hidup, karena sel
bawang merah mempunyai inti sel,memiliki cairan didalamnya,dan ada
aktifitas yang terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Kami juga
menemukan nucleus dengan bentuk bulat agak besar pada sel bawang merah
ini, serta terdapat dinding sel, dan epidermis.
2. Kemudian pengamatan berikutnya pada daun Hidrylla verticillata, dengan
penampang sayatan melintang. Ukuran pembesaran mikroskop 10 x 10. Kami
menemukan adanya kloroplas yang bentuknya spiral dan juga terdapat
nucleus dengan bentuk bulat tampak jelas diantara gulungan kloroplas, serta
terlihat dinding sel di sekitarnya.
3. Pengamatan selanjutnya mengamati benda-benda tak hidup didalam sel
(Ergastil). Pengamtan pertama mengamati sayatan Tuber Solanum (Kentang)
di bawah mikroskop pada perbesaran 10x10, di peroleh butir pati atau
amilum. Butir-butir pati dibentuk pertama kali didalam kloroplas. Butir pati
terdiri atas lapisan-lapisan yang mengelilingi suatu titik yang disebut hilum.
Lamela merupakan pelapisan pada butir pati yang tersusun dari 2 bagian yaitu
selulosa dan lignin. Pelapisan pada butir pati terlihat sebagai akibat kepekatan
molekul-molekul yang lebih banyak pada saat permulaan terbentuknya setiap
lapisan dan sedikit demi sedikit kepekatan berkurang pada lapisan terluar
karena kelebihan air. Hilus terletak di tepi butiran atau dipinggir sehingga
disebut tipe tepung eksentris. Lamelanya berbentuk mengerucut yang
berpusat pada hilus dan, amilum berfungsi sebagai cadangan makanan.
4. Pada pengamatan ke dua mengamati irisan biji Ricis comunis di bawah
mikroskop dengan perbesaran 10x10, di peroleh sel penyusunnya berbentuk
heksagonal (Segi enam ) kadang berbentuk segi banyak dengan aleuron
PRAKTIKUM III
A. Judul
B. Tujua
:
1. Melihat berbagai macam bentuk epidermis, stomata dan trikoma
2. Melihat jaringan meristem pada ujung akar dan batang
C. Dasar Teori :
Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan terluar
dan umumnya terdiri dari selapis sel. Karakteristik epidermis adalah
selnya hidup, letaknya rapat tanpa ruang antar sel, dinding luar yang
berbatasan dengan udara relative lebih tebal dari dinding sebelah dalam,
terdapat plastid yang pada umumnya berupa leukoplas, hanya pada
Bahan
1.
2.
3.
4.
E. Cara Kerja
1. Mempersiapkan mikroskop dan membuat preparat segar
2. Mengamati bentuk dan susunan sel sel epidermis dan trikoma dari
preparat tangkai daun hibiscus tiliaceus. Digambar dan beri
keterangan.
3. Mengamati bentuk dan susunan sel epidermis, bentuk dan tipe
stomata dan bentuk trikoma dari preparat rambut yang diambil dari
epidermis bawah daun artocarpus communis, digambar dan beri
keterangan.
4. Mengamati bentuk dan susunan epidermis, bentuk dan tipe
stomata, dan bentuk trikoma dari epidermis daun zea mays,
digambar dan diberi keterangan.
epidermis),
korpus
F. Hasil Pengamatan
Batang sambucus javanicus
G. Pembahasan
Jaringan epidermis merupakan jaringan paling paling luar pada
setiap organ tumbuhan misalnya batang, akar, daun dan sebagainya.
modifikasi
menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata dan spina. Epidermis
sama halnya kulit pada tubuh kita yang merupakan komponen
perlindungan pertama melawan kerusakan fisik dan orgsnisme-organisme
patogenik. Sebagian besar epidermis terdiri dari sel yang boleh dikatakan
tak terspesialisai, sel yang lebih terspesialisai tersebar didalamnya. Sel
epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme. Sedangkan, jaringan meristem adalah jaringan yang
selselnya mampu membelah diri dengan cara metosis secara terus menerus
(bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tunuh pada tumbuhan
. meristem terdapat dibagian-bagian tertentu saja pada tumbuhan. Cirri
dari jaringan meristem diantanya adalah bentuk dan ukuran selnya sama ,
dinding selnya tipis, tidak ada ruang antar sel, dan selnya penus dengan
protoplasma.
Pada pengamatan yang kami lakukan pada tangkai daun hibiscus tiliaceus
terdapat susunan sel-sel epidermis dan trikoma, kemudian pada percobaan
selanjutnya kami mengamati bentuk dan susunan sel epidermis bentuk
stomata dan bentuk trikoma pada daun artocarpus communis Dan pada dau
zea mays. Selanjutnya kami mengamati pada ujung akar aloe sp untuk
mengetahui ada tidaknya dermatogens (calon epidermis), periblem (calon
korteks), dan plerom (calon stele). dan yang terakhir kami melakukan
percobaan pada ujung akar sambucus javanicus untuk mengamati daerah
tunika (bentuk episrmis), korpus (membentuk korteks dan stele), dan
prokambium (membentuk berkas pengangkut). Untuk lebuh jelasnya bias
dilihat pada gambar.
PRAKTIKUM IV
A. Judul
: Jaringan sklerenkim dan kolenkim
B. Tujuan
:
Mengetahui adanya jaringan mekanik (penguat) yaitu
kolenkim dan sklerenkim pada tubuh tumbuhan.
C. Teori dasar
:
Sklerenkim tersusun oleh sel-sel yang berdinding tebal
dank eras karena mengalami lignifikasi. Bentuk sklerenkim
terbagi menjadi sklereida yang bervariasi dan serabut
sklerenkim yang memanjang dengan ujung meruncing dan
ruang sel yang sempit. Kolenkim tersusun oleh sel-sel
hidup
dengan
penebalan
dinding
dari
selulosa,
Bahan
1. Tangkai daun seledri
2.
Batang
Hibiscus
sabdariffa
3.
Cover glass
4.
Pipet
5.
Silet
E. Cara Kerja
:
1. Menyiapkan Mikroskop, buatlah preparat segar dari
bahan yang sudah di sediakan tersebut.
2. Mengamati adanya berbagai bentuk penebalan sel
dari tangkai daun seledri dan batang
sabdariffa, digambar dan di beri keterangan.
Hibiscus
F. Hasil Pengamatan
:
Gambar
:
1. Tangkai Daun Seledri
Di sayat dengan penampang melintang
Pembesaran 10x25
Penebalan
Serabu
2. Batang Hibiscus sabdariffa
Di sayat dengan penampang melintang
Pembesaran 10x25
Kolenkim
Tipe
Lamelar
Ruang
Antar sel
Penebalan
3. Batang Hibiscus sabdariffa
Di sayat dengan penampang melintang
Pembesaran 10x25
Serabut
Penebalan
tumbuhan,
penguat pada
tingkat-
stereo.
Pada
organ
tumbuhan
kolenkim
dan
terlihat
pada
gambar
yaitu
berwarna
hijau.
dengan
dinding
sel
berpenebalan
sekunder,
di
samping
penebalan
tersebut.
Serat
atau
adanya
jarak.
Ditemukan
pula
adanya
PRAKTIKUM V
A. Judul
: Jaringan Pengangkut
B. Tujuan
:
Mengetahui berbagai tipe berkas pengangkut dan unsurunsur berkas pengangkut pada tumbuhan
C. Teori dasar
:
Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan
xylem dan floem. Xylem merupakan jaringan yang sangat
kompleks terdiri dari unsur trakea, serabut xylem dan
parenkim kayu. Xykem berfungsi sebagai pengangkut air
dan zat-zat hara dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
Floem merupakan jaringan yang kompleks tersusun atas
sel-sel
floem,
sel
pengiring,
parenkim,
serabut,
dan
Bahan
1. Batang Zea mays
2. Batang Cucurbit asp
3. Pinus merkusi
4. Ricinus communis
E. Cara Kerja
:
1. Menyiapkan Mikroskop, buatlah preparat segar dari
bahan yang sudah di sediakan tersebut.
2. Menyiapkan preparat pinus merkusi secara membujur
dan Ricinus communis kemudian amati sel trakeida
yang berdinding tipis dan ujungnya meruncing, serabut
trakeida
dengan
berbentuk
dinding
seperti
tong
sel
tebal,
dengan
trachea
perforasi
yang
pada
Pembesaran 10x25
Trakea
Runcing
Lubang
Penebalan
Ditemukan Berkas pengangkut jenis Trakea yaitu dengan
ciri ujung runcing dan terdapat lubang
G. Pembahasan
Jaringan
pengangkut
merupakan
jaringan
yang
fungsi
xylem
dan
floem
yang
sudah
atau
berkas
pegangkut
seperti
trakea
atau
sedemikian
sehingga
merupakan
deretan