Anda di halaman 1dari 6

HISTOLOGI II

Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten

: Fadhila Meilasari
: B1A015051
: A2
:1
: Welan Sugiarti

LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016

I.

PENDAHULUAN
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainnya yang
mendukung pertumbuhan pada tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi 2
tipe yaitu jaringan meristematik (muda) dan jaringan permanen (dewasa).
Berdasarkan bentuk dan fungsinya pada jaringan dewasa sudah dapat dibedakan
menjadi jaringan pengangkut dan jaringan fotosintetik ( Fahn, 1992 ).
Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberikan kekuatan bagi tubuh

tumbuhan agar dapat melakukan perimbangan bagi pertumbuhannya. Jaringan


penguat memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah
mengalami spesialisasi. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan tersebut
dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim (Campbell, 2004).
II.

TUJUAN
Tujuan praktikum acara histologi 2 , antara lain:
1. Mengamati macam-macam dan tipe jaringan penguat pada tumbuhan (kolenkim

dan sklerenkim).
2. Mengamati macam-macam susunan berkas pengangkut pada tumbuhan.
III.
MATERI
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara histologi 1 diantaranya
mikroskop cahaya, object glass, cover glass, pipet tetes, tissue, laporan sementara,
silet dan jarum preparat.
Bahan-bahan yang digunakan L. Batang Apium graviolens (seledri), L.
Batang Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu), L. Batang Zea mays (jagung),
L. Batang Cordyline sp. (hanjuang), dan akuades.
IV.
METODE
Metode yang dilakukan dalam praktikum acara histologi 2 antara lain:
1. Buat irisan melintang dari batang Apium graviolens (seledri) dan batang Hibiscus
rosa-sinensis (kembang sepatu), letakkan irisan di object glass, ditetesi air dan
tutup dengan cover glass. Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran kuat
dan diamati tipe kolenkimnya.
2. Untuk preparat awetan yaitu Cordyline sp. (hanjuang), dan Zea mays (Jagung),
langsung diamati dibawah mikroskop dan diamati tipe berkas pengangkutnya.
3. Gambar preparat yang terlihat serta beri keterangan.
V.

HASIL

Keterangan :

5
4
3
2

1.
2.
3.
4.
5.

Epidermis
Klorenkim
Kolenkim tipe lakuner
Parenkim cortex
Jaringan pengangkut

Tipe kolenkim: Lakuner


1

Gambar 1. . L. Batang Apium graveolens (Seledri) Perbesaran 100 x


Keterangan:
5
4
3
2

1.
2.
3.
4.
5.

Epidermis
Klorenkim
Kolenkim tipe anguler
Parenkim cortex
Sklerenkim

Tipe kolenkim: Anguler

1
Gambar 2. L. Batang Hibiscus rosa-sinensis (Kembang sepatu)
Perbesaran 100x
Keterangan :
6
1. Parenkim cortex
4
2. Xylem
3. Floem
5
4. Buluh cincin
5. Ruang reksigen
3
6. Sklerenkim
Tipe berkas pengangkut:
2
Kolateral tertutup

Gambar 3. L. Batang Zea mays (Jagung) Perbesaran 100x


Keterangan:
3
1
2

1. Floem
2. Xylem
3. Parenkim cortex
Tipe berkas pengangkut:
Konsentris amfivasal

Gambar 4. L. Batang Cordyline sp. (Hanjuang) Perbesaran 100x

VI.

PEMBAHASAN
Jaringan penguat merupakan jaringan yang mempunyai kekuatan bagi
tumbuhan dalam perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya. Jaringan penguat
berfungsi untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi dua jaringan yaitu
jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa
dengan parenkim tepi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut-sudut yang
tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa
bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim memberi
dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Sebagian besar dinding sel jaringan
kolenkim terdiri dari senyawa selulosa yang merupakan jaringan penguat pada organ
tubuh muda atau bagian tumbuhan yang lunak (Fried, 2005). Jaringan sklerenkim
adalah jaringan pendukung atau penguat pada tanaman. Sel-sel yang terdiri dari
jaringan sklerenkim terbagi 2 tipe yaitu serat (fiber) atau sklereid yang keras. Serat
atau fibrise biasanya memanjang dengan dinding berujung runcing pada penampang
membujur. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim
mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras (Hidayat,
1995).
Menurut Kartasapoetra (1991), berdasarkan bentuk penebalannya terdapat
beberapa tipe kolenkim:
1. Kolenkim tipe anguler. Penebalan dinding sel terdapat di sudut-sudut sel, susunan
sel tidak teratur, tanpa ruang antar sel.

2. Kolenkim tipe lameler (kolenkim lempeng). Penebalan dinding sel terdapat pada
dinding tangensial, dinding radial relatif tidak menebal, susunan selnya teratur
menurut deretan tangensial, tidak terdapat ruang antar sel.
3. Kolenkim tipe lakuner atau tubuler. Penebalan dinding sel terdapat di daerahdaerah yang berbatasan dengan ruang antar sel.
4. Kolenkim tipe anular. Penebalan dinding sel secara rata membentuk lingkaran.
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil
asimilasi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garamgaram mineral. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem.
Jaringan pengangkut tersebut membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler)
(Hidayat, 1995).
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskuler. Sarana
transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vaskuler) (Sutrian,
1992). Menurut Kimball (1991), pembuluh tersebut meliputi xilem dan floem. Xilem

adalah pengakut air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya.
Xilem tersusun dari unsur trakeal, terdiri dari trakea dan trakeid, serabut xilem dan
parenkim xilem. Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintetis dari
daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun dari bulu tapis, sel pengiring, serabut floem,
dan Parenkim floem.
Menurut Nugroho (2006), berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas
pengangkut dibedakan menjadi empat tipe dasar, yaitu sebagai berikut :
1. Kolateral
-

Kolateral Tertutup yaitu bila antara xilem dan floem tidak terdapat kambium,
melainkan terdapat parenkim.

Kolateral Terbuka yaitu antara xilem dan floem terdapat kambium. Pada tipe
kolateral terbuka, kambium merupakan penghubung antara xilem dan floem.
Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua
yaitu kambium fasikuler dan kambium interfasikuler.

2. Bikolateral merupakan tipe ikatan pembuluh dimana xilem diapit oleh floem luar
dan floem dalam.
3. Konsentris yaitu letak xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Tipe konsentris
dibedakan menjadi dua yatu konsentris amfikribral, letak xilem berada di tengahtengah, dan floem mengelilingi xilem tersebut, dan konsentris amfivasal letak
amfivasal floem berada di tengah-tengah sedangkan xilem mengelilingi floem
tersebut.
4. Radial
Tipe radial terjadi bila xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari
lingkaran.
Hasil praktikum pada preparat irisan melintang batang Apium graveolens dengan
nama lokal seledri famili Apiaceae sudah sesuai dengan pustaka, karena pada
preparat terlihat jelas adanya kolenkim tipe lakuner yang ditandai dengan penebalan
dinding sel terdapat di daerah-daerah yang berbatasan dengan ruang antar sel. Bentuk
sel tidak teratur, banyak ruang antar sel berbentuk pita (Nugroho, 2006). Parenkim
korteks, berkas pengangkut dan epidermis yang mengelilingi kolenkim lakuner.
Irisan melintang batang Hibiscus rosa-sinensis yang masuk kedalam famili
Malvaceae sesuai dengan pernyataan Puspawati et.al., (2013), bahwa kolenkim
batang bunga sepatu bertipe anguler. Penebalan dinding selnya terdapat di sudutsudut sel dan susunan sel tidak teratur, tanpa ruang antar sel. Terlihat pula epidermis

yang berada paling luar, adanya parenkim korteks, kolenkim dan klorenkim dan
sklerenkim yang merupakan penguat pada tanaman.
Zea mays atau jagung merupakan salah satu tanaman yang masuk kedalam
famili Poaceae yang diiris melintang batangnya terlihat tipe berkas pengangkutnya
yaitu kolateral tertutup yang terlihat tidak ada kambium diantara xilem dan floem.
Ciri khas pada berkas pengangkut batang jagung, xilem terdiri dari dua trakea besar
kemudian dihubungkan dengan satu buluh cincin dan diantara xilem dan floem
ditemukan ruang reksigen serta serabut sklerenkim mengelilingi seluruh berkas
pengangkut (Hidayat, 1995).
Irisan melintang batang hanjuang atau Cordyline sp yang termasuk kedalam familia
Asparagaceae sudah sesuai dengan pustaka, Menururt Nugroho (2006), batang
hanjuang memiliki tipe berkas pengangkut konsentris amfivasal. Tipe ini letak
amfivasal floem berada di tengah-tengah, sedangkan xilem mengelilingi floem
tersebut. Terdapat pula parenkim korteks yang mengelilingi berkas pengangkut.
VII.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Bentuk Jaringan penguat berfungsi untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan


meliputi dua jaringan yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim.
2. Bentuk jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem
merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur.
VIII.

SARAN
Saran untuk praktikum kali ini adalah sebaiknya bahan-bahan yang akan

dibuat preparat diiris setipis mungkin agar memudahkan pengamatan di bawah


mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., Reece, J. B. & Mitchell, L. G. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.
Jakarta : Erlangga.
Fahn, A. 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press.
Fried, G.H. & Hademenos. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB Press.
Kartasapoetra, A. G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (Tentang Sel
dan Jaringan). Jakarta : Rineka Cipta.
Kimball, J.W. 1991. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Nugroho, H. L. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Depok : Penebar
Swadaya.
Puspawati, N.M, Eniek, K. E., & Junitha, I.K. 2013. (Anatomical Structure of The
Leaf Stalk Fiber of Coconut (Cocos nucifera L. "Rangda") From Seedling
and Parent Plant). Jurnal Simbiosis. I (2), pp. 70- 78.

Anda mungkin juga menyukai