Anda di halaman 1dari 6

III.

EVALUASI HASIL KERJA

3.1 Deskripsi Lokasi

Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Purwokerto mempunyai unit


pelaksana teknis bernama Kebun Bibit Permanen yang memiliki kegiatan yaitu
penyediaan serta pembesaran bibit tanaman hingga siap untuk didistribusikan. UPT
KBP terletak di jl. Suwatio depan Perumahan Sub Inti, Kelurahan Berkoh Kecamatan
Purwokerto Selatan Sebelah Terminal Bulupitu.

Gambar 3.1.1 Lokasi Praktik Kerja Lapangan

Unit Pelaksana Teknis Kebun Bibit Permanen (UPT KBP) yang merupakan
salah satu UPT Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan, pada awalnya merupakan
UPT yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan dalam pengelolaan benih/bibit tanaman
perkebunan dan kehutanan. Mulai Tahun 2017, dengan ditariknya urusan
pemerintahan bidang kehutanan menjadi kewenangan pemerintah provinsi maka
UPT KBP berubah fungsi hanya melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam pengelolaan benih/bibit tanaman
perkebunan saja. Bibit yang diproduksi oleh UPT KBP diperuntukkan bagi
masyarakat yang membutuhkan bibit tanaman perkebunan, yang telah terlebih
dahulu mengajukan surat permohonan bantuan bibit dan ditujukan ke Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas. Permintaan akan bibit
tanaman perkebunan untuk Kabupaten Banyumas cukup tinggi. Permintaan tersebut
umumnya datang dari Pemerintah Desa, Mahasiswa, Pondok pesantren, maupun
sekolah-sekolah yang akan mengadakan kegiatan bakti sosial.
3.2 Hasil

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam Cara Perbanyakan Generatif Cengkeh


(Syzygium aromaticum) var. Zanzibar di UPT Kebun Bibit Permanen, Dinas
Pertanian, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas diperoleh data hasil
perkecambahan benih cengkeh. Hasil perkecambahan benih cengkeh dapat dilihat
pada Tabel 3.2.1 berikut:
Tabel 3.2.1 Data Pengamatan Perkecambahan Benih Cengkeh (Syzygium
aromaticum) selama 4 minggu

Tempat Persemaian Jumlah benih yang berkecambah minggu ke-


Benih Cengkeh Jumlah

1 2 3 4
Tempat Persemaian 1 0 0 25 23 48
Tempat Persemaian 2 0 0 27 22 49
Tempat Persemaian 3 0 0 30 17 47

Perhitungan Daya Kecambah benih menggunakan rumus:

Jumlah benih yang berkecambah


Daya Kecambah Benih = 𝑥 100%
Jumlah benih dikecambahkan

1. Daya Kecambah Benih Pada Tempat Persemaian 1


48
Daya Kecambah Benih = 50 𝑥 100% = 96%
2. Daya Kecambah Benih Pada Tempat Persemaian 2
49
Daya Kecambah Benih = 50 𝑥 100% = 98%
3. Daya Kecambah Benih Pada Tempat Persemaian 3
47
Daya Kecambah Benih = 50 𝑥 100% = 94%

a b
Gambar 3.2.1 (I) Tempat persemaian benih cengkeh dengan campuran media tanam cocopeat, dan
arang sekam padi; (II) Benih cengkeh yang telah berkecambah.
3.3 Pembahasan

Berdasarkan data tabel di atas perkecambahan benih cengkeh pada tempat


persemaian pertama, minggu ke-1 dan ke-2 belum terdapat adanya perkecambahan.
Perkecambahan benih mulai terjadi pada minggu ke-3 ditunjukkan dengan
tumbuhnya benih dari 50 benih yang dikecambahkan yang hanya mampu tumbuh
adalah 25 benih, kemudian disusul pada minggu ke-4 sebanyak 23 b enih yang
tumbuh, sehingga benih cengkeh pada tempat persemaian pertama mempunyai daya
perkecambahan 96%.
Untuk perkecambahan benih cengkeh pada tempat persemaian kedua, minggu
ke-1 dan ke-2 belum terdapat adanya perkecambahan. Perkecambahan benih mulai
terjadi pada minggu ke-3 ditunjukkan dengan tumbuhnya benih dari 50 benih yang
dikecambahkan yang hanya mampu tumbuh adalah 27 benih, kemudian disusul pada
minggu ke-4 sebanyak 22 benih yang tumbuh, sehingga benih cengkeh pada tempat
persemaian kedua mempunyai daya perkecambahan 98%.
Untuk perkecambahan benih cengkeh pada tempat persemaian ketiga, minggu
ke-1 dan ke-2 belum terdapat adanya perkecambahan. Perkecambahan benih mulai
terjadi pada minggu ke-3 ditunjukkan dengan tumbuhnya benih dari 50 benih yang
dikecambahkan yang tumbuh adalah 30 benih, kemudian disusul pada minggu ke-4
sebanyak 17 benih yang tumbuh, sehingga benih cengkeh pada tempat persemaian
kedua mempunyai daya perkecambahan 94%. Namun dalam pengamatan
perkecambahan benih cengkeh juga ditemukan beberapa hasil perkecambahan yang
tidak berkecambah karena terindikasi cacar daun cengkeh dan terdapat benih yang
cacat.
Hasil yang diperoleh kurang sesuai dengan pernyataan (Irawan & Kafiar,
2015) yang menyatakan benih cengkeh yang telah dikupas mampu berkecambah
setelah seminggu ditanam yang selanjutnya terjadi kemunduran viabilitas benih,
kriteria berkecambah normal untuk benih cengkeh pada umur 10-15 hari sebagai
berikut : jika akar primer tumbuh membatang harus ada akar-akar sekunder yang
cukup kuat untuk menambatkan bibit pada media perkecambahan, hipokotil agak
panjang dan tumbuh baik tanpa pelukaan, epikotil tumbuh baik berwarna merah dan
sempurna, kotiledon ada dua atau hanya satu yang utuh.
Benih cengkeh memiliki kulit buah yang tebal sehingga untuk membantu
proses perkecambahan benih harus dikupas terlebih dahulu kulit buahnya dan
direndam dalam air selama 24 jam untuk meningkatkan kadar air dalam benih. Benih
cengkeh bersifat rekalsitran, yaitu mempunyai kadar air kritis relatif tinggi.
Penurunan air sampai dibawah kadar air kritis menyebabkan kematian benih (Rofik
& Murniati, 2008).
Proses perkecambahan benih di pengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Faktor genetik yang berpengaruh adalah ketahanan benih dan kimia benih yang
berhubungan dengan daya hidup benih. Sifat ketahanan ini meliputi masalah kadar
air benih, kegiatan enzim dalam benih dan kegiatan kegiatan fisik atau kimiawi dari
kulit benih, sedangkan faktor lingkungan yang sangat berpengaruh adalah air, gas,
suhu, oksigen dan media persemaian. Media persemaian yang digunakan dapat
memanfaatkan media cocopeat dan arang sekam padi. Pemanfaatan bahan organik
seperti cocopeat dan arang sekam padi sangat potensial digunakan sebagai komposit
media tanam alternatif untuk mengurangi penggunaan top soil. Salah satu kelebihan
penggunaan bahan organik sebagai media tanam adalah memiliki struktur yang dapat
menjaga keseimbangan aerasi. Bahan organik mempunyai sifat remah sehingga
udara, air, dan akar mudah masuk dalam fraksi tanah dan dapat mengikat air. Hal ini
sangat penting bagi akar bibit tanaman karena media tumbuh sangat berkaitan
dengan pertumbuhan akar atau sifat di perakaran tanaman (Irawan & Kafiar, 2015).
3.4 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa daya


perkecambahan benih cengkeh (Syzygium aromaticum) var Zanzibar di UPT Kebun
Bibit Permanen, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas
memiliki daya perkecambahan yang berbeda pada setiap tempat persemaian. Daya
perkecambahan benih pada tempat persemaian kedua memiliki daya perkecambahan
yang paling tinggi yakni 98%.

3.5 Saran

Sebaiknya dalam proses perkecambahan cengkeh (Syzygium aromaticum)


benih yang disemai haruslah benih yang memiliki kualitas terbaik dan sehat agar
tanaman yang dihasilkan dapat tumbuh dengan baik.
Bibliography
Irawan, A. & Kafiar, Y., 2015. Pemanfaatan Cocopeat dan Arang Sekam Padi Sebagai Media
Tanam Bibit Cempaka Wasian (Elmerrilia ovalis). Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(4),
pp.805-08.

Rofik, A. & Murniati, E., 2008. Pengaruh Perlakuan Deoperkulasi Benih dan Media
Perkecambahan untuk Meningkatkan Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata (Wurmb.)
Merr.). Bul.Agron, 36(1), pp.33-40.

Anda mungkin juga menyukai