Anda di halaman 1dari 2

pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan sediaan semi solid berupa gel.

Zat aktif yang


digunakan adalah Asam salisilat yang memiliki khasiat untuk menghilangkan jerawat pada
wajah, Asam salisilat menghilangkan jerawat Bekerjanya dengan memecah struktur desmosom
pada korneosit dengan cara menghilangkan ikatan kovalen lipid intraselular disekitar keratinosit
(Budiman,2019).
adapun bahan tambahan lainnya(Eksipien) berupa Na CMC sebagai pengental, penstabil serta
bahan pengikat gel, Aquadest sebagai pelarut, Propilen glikol sebagai humektan dan penghambat
pertumbuhan jamur dan disinfektan, Metil Paraben sebagai pengawet dan antimikroba,
Trietanolamina berfungsi untuk menstabilkan pH gel ,Carbopol dan HPMC 4000 berfungsi
sebagai gelling agent.
Praktikum berikutnya dilakukan evaluasi sediaan gel yang sudah dibuat,terdapat 9 evaluasi
sediaan yang dilakukan.Evaluasi pertama adalah Uji volume terpindahkan dengsn tujuan untuk
menjamin sediaan yang sudah dikemas akan memberikan volume yang tertera di etiket ketika
dipindahkan dan juga sediaan yang menempel pada kemasan sesuai dengan persyaratan yaitu
95%.Uji volume terpindahkan dapat dihitung dengan rumus Volume sediaan/etiket dibagi
Volume perpindahan dikali 100%.Pada pengujian kali ini didapatkan volume sediaan sebesar
175 gr dan volume perpindahan sebesar 164 gr maka didapatkan Volume terpindahkan sebesar
94% hasil tersebut masih dibawah standar yang sudah diterapkan farmakope
Evaluasi berikutnya yang dilakukan adalah Uji organoleptis,uji organoleptis bertujuan untuk
melihat kualitas sediaan menggunakan panca indra manusia adapun kriteria yang di uji adalah
warna, bau, dan bentuk sediaan, warna dari sediaan gel yang sudah dbuat adalah Putih
kekuningan dengan bau Aromatis dan sediaan berbentuk Semi padat
Evaluasi berikutnya adalah uji homogenitas,bertujuan untuk melihat apakah semua zat yang
terdapat dalam sediaan terlarut dengan sempurna atau tidak,uji ini dilakukan dengan cara
mengambil sampel lalu melihat kelarutannya dengan mikroskop, hasil yang didpat adalah semua
zat sudah terlarut dengan sempurna karena tidak terdapatkristal/gumpalan dalam gel
Evaluasi berikutnya adalah uji daya sebar dan uji daya lekat. Pengujian daya sebar dilakukan
untuk emngetahui mudah atau tidaknya sediaan menyebar pada tempat pengaplikasiannya,mudah
atau tidaknya bergantung pada viscositasnya, untuk sediaan gel setiap 1gram gel harus bisa
menyebar 5-7 c m2 dalam tekanan 100 gram,hasil yang didapatkan pada pengujian daya sebar
adalah 3,6 cm dalam tekanan 100 gram.Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui seberapa lama
kontak sediaan dengan tempat pengaplikaisannya dengan standar 2-300 detik, gel yang diuji
mendapatkan hasil selama 3 menit 12 detik.
Evaluasi berikutnya adalah uji pH. Pengujian pH dilakukan untuk emngetahui apakah gel yang
dibuat bersifat asam, basa, atau netral, untuk sediaan gel bataspHnya adalah 5-,hasil yang
didapatkan pada pengujian pH adalah 7 yang menunjukan sediaan gel yang dibuat bersifat netral

Evaluasi berikutnya adalah uji daya proteksi. Uji daya proteksi berfungsi untuk emngetahui
apakah sediaan gel yang dibuat dapat melindungi tempat pengaplikasiannya dari zat zat luar,
pada uji ini digunakan indicator PP dan KOH untuk menguji daya proteksi dari gel
tersebut,dilakukan 3 perlakuan yang pertama didapatkan KOH dapat menembus lapisan ggel
pada detik ke 7, perlakuan yang kedua didapatkan KOH dapat menembus lapisan ggel pada
detik ke 11, perlakuan yang ketiga didapatkan KOH dapat menembus lapisan ggel pada detik ke
12

Anda mungkin juga menyukai