OLEH :
NAMA : NASRAWATI
NIM : 192521595
KELAS :B
DOSEN PENGAMPUH :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang MahaEsa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun
guna memenuhi tugas dari dosen mata kuliah farmasi fisika di Universitas
Sembilanbelas November Kolaka.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………...3
BAB 1 PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG……………………………………….4
2. TUJUAN PERCOBAAN……………………………………5
3. MANFAAT PERCOBAAN…………………………………5
BAB 3 METODOLOGI
1. ALAT DAN BAHAN……………………………………….13
2. PROSEDUR KERJA……………………………………….13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Aspirin merupakan nama lain dari asam asetil salisilat yang memiliki peranan
sangat besar dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat yang berkhasiatanti piretik
dan analgenik. Senyawa aspirin ini tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, !
adi untuk memperolehnya perlu sintesa. Sintesa adalah reaksi kimia antara dua zat
atau lebih untuk membentuk suatu senyawa baru.Sintesis senyawa organi
adalah sintesis teknik preparasi senyawa yang dapat dianggap sebagai seni, salah
satu senyawa organik yang dapat disentesis adalah aspirin. (Austin, 1984).
Aspirin atau asetosal atau asam asetilsalisilat adalah turunan dari senyawa
asam salisilat yang diperoleh dari simplisia tumbuhan Aspirin adalah salah satu
jenis obat yang palin dikenal. Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam
bentuk tablet. (Austin, 1984).
Aspirin merupakan nama lain dari asam asetil salisilat yang memiliki peranan
sangat besar dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat yang berkhasiat anti piretik
dan analgenik. Senyawa aspirin ini tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam,
jadi untuk memperolehnya perlu sintesa. Sintesa adalah reaksi kimiaantara dua zat
atau lebih untuk membentuk suatu senyawa baru. Sintesis senyawa organic adalah
sintesisteknik preparasi senyawa yag dapat dianggap sebagai seni, salah satu
senyawa organik yang dapat disentesisadalah aspirin. (George Austin, 1984).
Aspirin atau asetosal atau asam asetilsalisilat adalah turunan dari senyawa
asam salisilat yangdiperoleh dari simplisia tumbuhan Coretx salicis . (George
Austin, 1984).
Aspirin adalah salah satu jenis obat yang palin dikenal. Aspirin adalah obat
pertama yang dipasarkandalam bentuk tablet. Sebelumnya, obat diperdagangkan
dalam bentuk bubuk puyer, dalam menyambut piala dunia di jerman, replica tablet
aspirin raksasa di pajang di erlin sebagai bagian dari pameran terbuka eutschland,
land derdeen jerman, negeri berbagai orang omawi dan unanikuno telah
menggunakan sejenis aspirin yang diekstrak dari sejenis tumbuhan sebagai
analgesic penghilang rasa sakit. (George Austin, 1984).
Selain itu, aspirin juga dikenal sebagai antipyretic penurun demam, dan anti
inflamasi. Penggunaan lain aspirin digunakan untuk mencegah thrombus koroner
dan thorombus ena1 dalam berdasarkan efek penghambat agregas trombosit. 2
laporan menunjukkan bahwa dosis aspirin kecil 325mg / hari yang diminum tiap
hari dapat mengurangi incident infark miokard akut, dan kematian pada penderita
angina tidak stabil (Tjay 1978). Sedangkan efek samping dari aspirin yang sering
terjadi yaitu tukak lambung, kadang1kadang disertai anemia. (Baysinger,2004)
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari
salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit
atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan).
Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah
dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan
aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di
berbagai wilayah dunia. (George Austin, 1984).
Selama hampir satu abad, manusia telah menggunakan aspirin sebagai
obat penghilang rasa sakit. Aspirin menjadi salah satu obat yang paling umum
tersedia di pasaran. Efek utama aspirin adalah dapat meredakan rasa sakit di
kepala dan demam. Tetapi, aspirin juga memiliki manfaat kesehatan lainnya,
seperti menjadi obat darurat untuk menunda serangan jantung. Namun, bahan
kimia tetaplah bahan kimia. Zat tersebut tentu memiliki efek samping yang buruk
untuk tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah tidak terbatas. Oleh karena itu, untuk
mengetahui secara jelas tentang aspirin maka percobaan ini dilakukan untuk
membuat aspirin dari asam salisilat. (Kristian, 2007).
4. Mudah larut dalam air dingin tetapi dapat melarutkan dalam keadaan panas.
c. Proses Kolbe-schmitt. Pada proses ini sodium penolate atau sodium phenate
diperoleh dengan mereaksikan phenol dengan sodium hidroksida. Sodium
phenolate kemudian direaksikan dengan karbon dioksida pada
temperatur 180oC dan menghasilkan sodium salisilat. Sodium salisilat
kemudian direaksikan dengan H2SO4 dan air sehingga dihasilkan Asam salisilat
dan Na2SO4sebagai produk samping. (Baysinger,2004)
2.4 Rekristalisasi
Aspirin bersifat analgesik yang efektif sebagai penghilang rasa sakit. Selain
itu, aspirin juga merupakan zat anti-inflammatory, untuk mengurangi sakit pada
cedera ringan seperti bengkak dan luka yang memerah. Aspirin juga merupakan
zat antipiretik yang berfungsi untuk mengurangi demam. Tiap tahunnya, lebih dari
40 juta pound aspirin diproduksi di Amerika Serikat, sehingga rata-rata
penggunaan aspirin mencapai 300 tablet untuk setiap pria, wanita serta anak-anak
setiap tahunnya. Penggunaan aspirin secara berulang-ulang dapat mengakibatkan
pendarahan pada lambung dan pada dosis yang cukup besar dapat mengakibatkan
reaksi seperti mual atau kembung, diare, pusing dan bahkan berhalusinasi. Dosis
rata-rata adalah 0.3-1 gram, dosis yang mencapai 10-30 gram dapat
mengakibatkan kematian (George Austin, 1984 ).
BAB 3
METODOLOGI
3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Labu erlenmeyer
-Aluminium foil
-Kertas Saring
Bahan :
- Aseton/Pembersih kuteks
1. Tablet aspirin (3-5 tablet) dihaluskan dan dilarutkan dalam aseton atau
isopropil alkohol (30-50 mL)
2. Campuran diaduk (±5 menit) dan didiamkan hingga padatan tak larut
(insoluble solid) mengendap
3. Saring cairan ke dalam labu Erlenmeyer menggunakan kertas saring
4. Tutup labu menggunakan aluminum foil atau parafilm dan lubangi
sekitar 1-3 lubang dengan jarum
5. Biarkan cairan selama 24 jam
6. Proses pembentukan kristal asam asetilsalisilat pada suhu ruangan
biasanya memakan waktu beberapa hari. Percepat proses rekristalisasi
dengan memasukkan labu Erlenmeyer tersebut dalam refrigerator.
Setelah 1-3 jam akan terlihat kristal asam asetilsalisilat.
7. Jika kristal telah terbentuk (jumlahnya banyak) maka ambil kristal
tersebut dengan menyaring cairannya
8. Amati kristal pada mikroskop dan dokumentasikan gambarnya
9. Periksa kemurnian kristal asam asetilsalisilat menggunakan KLT
10. Kristal murni disimpan dalam vial yang tertutup rapat
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Setelah semua prosedur kerja telah dilakukan akan tetapi hasilnya
tidak menjadi Kristal seperti yang diharapkan. Berarti percobaan pada
praktium kali ini gagal dengan adanya kemungkianan dari faktor kesalahan
kerja atau prosedur kerja yang dilakukan
B. PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan pada percobaan rekristalisasi asam
asetilsalisilat ini, dengan prosedur kerja yang telah dilakukan yaitu dengan
diambilnya sekitar 5 tablet aspirin yang telah dihaluskan dan dilarutkan
kedalam aseton alkohol sekitar 30-50 mL lalu diaduk kurang lebih 5 menit
dan didiamkan hingga padatatan tak larut atau mengendap, setelah itu
cairan disaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan kedalam labu
lalu tutup menggunakan aluminium foil lalu lubangi sekitar 1-3 lubang
jarum, biarkan cairan selama 24 jam. Namun setelah semua prosedur kerja
dilakukan akan tetapi hasilnya tidak menjadi Kristal dikarenakan terjadi
kesalahan prosedur kerja maupun bahan yang digunakan tidak sesuai
dengan apa yang diminta
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan pada percobaan kali ini adalah bahwa prakttikumnya
gagal dengan tidak terjadinya Kristal sesuai yang diharapkan. Faktor dari
kegagalan praktikum ini mungkin saja disebabkan oleh kesalahan dai
prosedur kerja maupun bahan dan alat yang diguanakanpun tidak sesuai
dengan yang diminta.
B. SARAN
Saran pada praktikum kali ini adalah sebelum praktikum dimulai
sebaiknya agar modul yang telah dibagikan dibaca dan dipahami dengan
sanagat baik terlebih dahulu, agar saat nantinya praktikum tidak terjadi
kesalahan yang menyebabkan kegagalan hasil dan terjadi pengulangan
pada praktikum. Kemudian untuk praktikum berikutnya sebaiknya agar
melengkapi kebutuhan alat dan bahan yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA