ASPIRIN
Theresa Utami
1509005088
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana
Denpasar
2016
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunia-Nya makalah ini dapat selesai dengan baik pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen, teman-teman, dan semua
orang yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengangkat tema tentang Obat Anti-inflamasi
Non-steroid dan sebagai judul yaitu Aspirin, dan akan membahasnya secara umum.
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak mungkin makhluk hidup dapat sehat senantiasa.
Penyakit muncul dan begitu pun juga obat-obatan muncul untuk mengatasinya. Salah satu
obat-obatan tersebut ialah aspirin yang beguna untuk mengurangi penyakit ringan seperti
nyeri atau sakit kepala.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi yang membacanya dan dapat
memberi pengetahuan mengenai aspirin sehingga tujuan penulisan makalah ini dapat
tercapai.
Penulis juga mohon maaf sebelumnya bila ada kata-kata yang salah dalam
penulisan makalah ini karena tidak mungkin penulis dapat menyelesaikannya dengan
sempurna.
Terima kasih atas perhatiannya, selamat membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak
Bab 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Bab 2
PEMBAHASAN
Pengertian Aspirin
Sejarah Aspirin
Manfaat Aspirin
12
Efek Samping
13
Bab 3
PENUTUP
Kesimpulan
15
Saran
15
Lampiran
16
Daftar Pustaka
17
ABSTRAK
Aspirin merupakan salah satu jenis obat anti inflamasi non steroid . Aspirin yang
merupakan nama lain dari asam asetil salisilat dapat disintesis dari asam salisilat. Aspirin
sudah digunakan berabad-abad yang lampau dan sangat popular digunakan dimasa kini
setelah dipasarkan oleh perusahaan Bayer AG.
Aspirin bekerja dengan mempengaruhi prostaglandin dengan menghambat enzim
yang akan mensintesisnya yang disebut enzim siklooksigenase. Aspirin digunakan untuk
pengobatan penyakit-penyakit ringan seperti nyeri, sakit kepala, peradangan bahkan
berfungsi sebagai pencegah gagal jantung. Seperti obat lainnya, aspirin juga memiliki
beberapa efek samping yang tidak berbahaya bahkan berbahaya seperti perih lambung,
ruam, dan sebagainya.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
AINS (Anti inflamasi non steroid) atau NSAID (Non-steroidal Anti-inflammatory
Drugs) merupakan salah satu kelompok obat yang umum dan mudah didapatkan
tanpa memerlukan resep dokter.Obat-obatan ini bersifat heterogen secara kimia
tetapi memiliki persamaan dalam gejala dan efek sampingnya (Wilmana, 2012).
Obat anti inflamasi non
sebagai analgesik
(pereda
panas)
dan anti
inflamasi (anti radang) (Dannhardt dan Laufer, 2000). Obat anti radang bukan
steroid diindikasikan pada penyaki- tpenyakit rematik yang disertai radang
seperti rheumatoid dan osteoartritis untuk
menekan
reaksi
peradangan
dan
AINS
COX-nonselektif
meliputi:
aspirin,
indometasin,
Aspirin merupakan prototip obat golongan anti inflamasi non steroid, oleh karena
itu obat golongan AINS disebut juga obat mirip aspirin atau aspirin like drugs. Dan
selayaknya obat-obatan pada umumnya, aspirin juga memiliki beberapa side-effects
atau efek samping yang dapat berbahaya jika tidak perhatikan, apalagi aspirin atau
AINS jenis lain misalnya parasetamol beredar sangat cukup dimasyarakat sehingga
harus ditingkatkan kesadarannya akan pengertian tentang penggunaan obat dan
dalam makalah ini, aspirin.
2. Rumusan Masalah, berisi rumusan apa yang Anda bahas dalam makalah Anda.
2.1. Bagaimana pengertian aspirin
2.2. Bagaimana sejarah Aspirin
2.3. Bagaimana mekanisme kerja aspirin
2.4. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik aspirin
2.5. Bagaimana manfaat aspirin
2.6. Bagaimana efek samping aspirin
3. Maksud dan Tujuan, berisi maksud dan tujuan pembuatan makalah.
a. Untuk mengetahui pengertian dari aspirin
b. Untuk mengetahui sejarah aspirin
c. Untuk mengetahui mekanisme kerja aspirin
d. Untuk mengetahui farmakodinamika dan farmakokinetika aspirin
e. Untuk mengetahui kegunaan dari aspirin
f. Untuk mengetahui efek samping aspirin
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian Aspirin
6
Aspirin merupakan nama dagang untuk jenis obat turunan dari salisilat yang sering
digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik
(terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan) yang dikeluarkan oleh perusahaan
farmasi Jerman, Bayer AG. Aspirin juga merupakan obat antidemam yang kuat dan
mempunyai efek menghambat agregasi trombosit pada dosis rendah sehingga selain
sebagai analgesik aspirin juga banyak digunakan sebagai ganti dari antikoagulan sebagai
pencegah infark (kondisi terhentinya aliran darah pada suatu tempat di otak karena
kurangnya oksigen) (Tjay dan Rahardja, 2002) atau pencegah serangan jantung.
Aspirin mengandung zat aktif berupa asam asetil salisilat. Oleh sebab itu, aspirin
merupakan asam organik lemah yang unik diantara obat-obat AINS dalam asetilasi (dan
juga inaktivasi) siklooksigenase ireversibel. Sedangkan AINS lain termasuk salisilat,
semuanya penghambat siklooksigenase reversible. Aspirin cepat dideasetilasi oleh esterase
dalam tubuh, menghasilkan salisilat, yang mempunyai efek anti-inflamasi, anti-piretik, dan
analgesik (Mycek dkk., 2001). Aspirin mempunyai pKa 3,5.
II.
Sejarah Aspirin
Asam asetil salisilat murni dipasarkan setelah tahun 1899 walaupun sudah
Senyawa ini memiliki aktivitas antipiretik yang mampu menyembuhkan demam. Penelitian
mengenai senyawa ini berlanjut hingga pada tahun 1830 ketika seorang
ilmuwan Perancis bernama Leroux berhasil mengkristalkan salicin. Penelitian ini
kemudian dilanjutkan oleh ahli farmasi Jerman bernama Merck pada tahun 1833. Sebagai
hasil penelitiannya, ia berhasil mendapatkan kristal senyawa salicin dalam kondisi yang
sangat murni.Senyawa asam salisilat sendiri baru ditemukan pada tahun 1839 oleh Raffaele
Piria dengan rumus empiris C7H6O3. Pada tahun 1853, seorang ahli kimia, Charles Frederic
Gerhardt berhasil mensintesis asam asetilsalisilat tetapi obat ini belum digunakan sampai
tahun 1899, setelah dikembangkan untuk mengurangi efek sampingnya oleh Felix
Hoffman dan Heinrich Dreser dan dipasarkan oleh Bayer.
Nama aspirin diciptakan oleh Bayer AG dari gabungan kata bahasa Jerman untuk
senyawa acetylspirsure (spirea, nama genus tanaman asal zat tersebut dan sure, yang
dalam bahasa Jerman berarti asam).
III.
10
oxalacetic
transaminase)
dan
SGPT
(serum
glutamic-piruvate
11
V.
Manfaat Aspirin
Aspirin digunakan sebagai pengobatan demam, demam reumatik, dan
beberapa penyakit peradangan seperti reumatik artritis, pericarditis, dan Kawasaki
disease. Penggunaan dosis rendah aspirin juga menurunkan resiko gagal jantung
dan stroke serta kanker kolorektal.
Aspirin sebagai analgesic bermanfaat menghilangkan nyeri yang tidak
spesifik misalnya sakit kepala, nyeri sendi, nyeri haid, neuraglia dan miaglia.
Aspirin tidak terlalu efektif dalam mengurangi nyeri yang disebabkan keram otot,
kembung, dan iritasi kulit. Dengan AINS lainnya, kombinasi aspirin dan kafein
dapat mengurangi nyeri lebih baik.
Pada bidang veteriner, aspirin berfungsi untuk penghilang rasa sakit atau
antikoagulan pada anjing atau kuda walaupun beberapa jenis obat baru dengan efek
samping yang lebih sedikit lebih sering digunakan. Salisilat pada anjing dan kucing
memiliki resika terjadi pendarahan lambung serupa dengan manusia, tetapi
merupakan pengobatan yang tepat digunakan untuk arthritis pada anjing yang
berusia tua dan laminitis pada kuda walaupun sudah tidak digunakan lagi.
VI.
13
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Aspirin merupakan salah satu obat yang paling umum digunakan oleh masyarakat
untuk mengobati demam, nyeri dan peradangan. Aspirin sudah digunakan berabad-abad
yang lalu, dan saat ini popular setelah dipasarkan oleh perusahaan framasi Bayer AG.
Aspirin bekerja dengan mempengaruhi prostaglandin dalam menghambat enzim
siklooksigenase yang berfungsi untuk mensintesis prostaglandin. Walaupun banyak
memiliki keunggulan, aspirin juga memiliki beberapa efek samping yang cukup berbahaya
sehingga harus diperhatikan penggunaannya.
2.
Saran
Walaupun memiliki banyak kegunaan, aspirin atau obat-obatan lainnya memiliki
juga efek samping. Sehingga dalam penggunaan aspirin atau obat jenis apapun, harus
memperhatikan indikasi,dan dosisnya secara cermat serta meminimalisir mengonsumsi
obat dengan membiasakan hidup sehat.
14
LAMPIRAN
15
Sumber www.google.com
DAFTAR
PUSTAKA
Burke, Anne; Smyth, Emer; FitzGerald, Garret A. (2006). "26: Analgesic Antipyretic and
Antiinflammatory Agents". In Brunton, Laurence L.; Lazo, John S.; Parker, Keith.
Goodman & Gilman's The Pharmacological Basis of Therapeutics (11 ed.). New York:
McGraw-Hill. pp. 671716.
Dannhardt, G., dan Laufer, S., 2000. Structural approach to explain the selectivity of COX2 inhibitors: is there a common pharmacophore? Curr Med Chem, 7, 11011112.
Furst, D.E., and Ulrich, R.W., 2007. Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs, DiseaseModyfing Antirheumatic Drugs, Nonopioid Analgesics, & Drugs Used In Gout. In:
Katzung, B.G., ed. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. Singapore: The McGrawHill Company, 591-592.
Kauffman, M. H. (2000). Relational Maintenance in Long-distance Relation. Ships:
Staying Close. Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State University.
16
Mary. J Mycek Dkk. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II. Jakarta: Widya
Medika.
Reynolds. 1982. Unit Operation and Processes in Environmental Engineering, Texas A&M
University, Brook/Cole Engineering Division, California.
Tjay, T.H., Rahardja, K. (2002). Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek
Sampingnya. Edisi VI. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Halaman 540-541.
P. Freddy Wilamana Dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta: Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia. Halaman
230-237.
17