Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

NEOPLASMA

Disusun Oleh :

LALU AFANDI YUSUF


013 SYE 16

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG DIPLOMA III
MATARAM
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam istilah patologi anatomic, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam
klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembenkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun oleh
radang(rubor, calor, tumor, fungsio laesa) atau perdarahan dan sebagainya. Neoplasma
membentuk tonjolan disebut neoplasma.
Neoplasma merupakan penyakit pertumbuhan sel, dimana terjadi regenerasi epitel dan
pembentukan jaringan granulasi(yang terjadi pada pertumbuhan sel yang normal) tetapi jika
dilihat dengan miskroskop cahay tampak sel tumor mempunyai inti yang lebih besar, anak
inti lebih besar jika dibandingkan inti, mitokondria berkurang dan terlihat gambaran mitosis
yang abnormal.
Seorang pasien akan merasa takut jika mengetahuinya dirinya menderita kanker. Penyakit
kanker dianggap sebagai suatu penyakit yang mematikan, padahal belum tentu selalu
demikian. Sebagai seorang perawat diharapkan anda mempunyai pengetahuan tentang tumor
dan kanker,sehingga dapat menangani pasien yang sedang mengalami penderitanya dengan
sebaik-baiknya. Pada bagian ini anda akan diperkenalkan dengan ilmu tentang kanker dan
segala aspeknya, sehingga diharapkan dapat mengerti dan memahami seluk buluk tentang
kanker.

1.2 Tujuan
a. Umum
Untuk memenuhi tugas MATA KULIAH
b. Khusus
1. Agar mahasiswa memahami definisi neoplasma.
2. Apa saja yang menjadi penybab.
3. Agar mahasiswa memahami cirri-ciri neoplasma.
4. Agar mahasiswa memahami sifat-sifat neoplasma.
5. Agar mahasiswa memahami klasifikasi atas dasar sifat biologik neoplasma.
6. Agar mahasiswa memahami biologi pertumbuhan neoplasma.
7. Agar mahasiswa memahami gambaran klinik neoplasma.
8. Agar mahasiswa memahami tanda dan gejala.
9. Agar mahasiswa memahami cara pencegahan pada neoplasma..

1.3 Rumusan malasah


a. Apa yang dimaksud dengan definisi neoplasma?
b. Apa saja yang menjadi penybab neoplasma?
c. Apa saja ciri-ciri neoplasma?
d. Apa saja sifat-sifat neoplasma?
e. Bagaimana klasifikasi atas dasar sifat biologic neoplasma?
f. Bagaimana pertumbuhan neoplasma?
g. Apa saja yang gambaran pada neoplasma?
h. Apa saja tanda dan gejla pada neoplasma?
i. Bagaimana cara pencegahannya?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neoplasma


Secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan masa abnormal dari sel-sel yang
mengalami proliferasi (tubuh terus menerus secara tidak terbatas) tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitar nya dan tidak berguna bagi tubuh. Sel-sel neoplasma berasal dari sel-sel
sebelumnya adalah sel-sel normal tetapi karena perubahan neoplastik akan mengalami
pertumbuhan dengan kecepatan yang tidak koordinasi dengan kebutuhan pasien(hostpes)
dan tidak mencapai keseimbangan tetapi lebih mengakibatkan penambahan masa sel yang
mempunyai sifat yang sama. Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan
yang demikian disebut pertumbuhan progresif (Dr. Sayuti Tanher dan Hj Heryati:2008)
Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun neoplastik. Istilah ini biasanya sinonim
dengan tumor. Istilah neoplasma benigna mengacu pada sel-sel neoplasma neoplastik yang
tidak mengintasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis. Metastasis didefinisikan sebagai
kemapuan sel kanker untuk menyusup dan membangun pertumbuhan pada area tubuh lain
yang jauh dari asalnya. Semua neoplasma diklasifikasikan sebagai kanker dan kemudian
digambarkan sesuai dengan asal jaringan nya(dr. jan tambayong: 2000).

2.2 Penyebab
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan mutasin dibutuhkan
untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan
tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang meperbaiki DNA
dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui
apoptotosis bila DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini
dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan
tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari
sejumlah mutasi dibutuhkan. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai
dengan pembelahan DNA kromosom. Kondensasi kromatin, serta fragmentasi nucleus dan
sel itu sendir. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu
terjadinya kanker.
Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA. Ini berarti prevanlensi tumor
meningkat sejalan dengan penuaan. Ini juga kasus dimana orang tua yang terdapat tumor,
kebanyakan tumor ini merupakan tumor ganas. Contohnya, bila seorang wanita berumur 20
tahun memiliki tumor didadanya kemungkinan besar tumor ini adalah tumor jinak. Namun,
apabila wanita berumur 70 tahun maka kemungkinan
Dua yang dimiliki oleh sel tumor ganas ( kanker ) ialah kemampuan untuk menginvasi
jaringan setempat dimana tumor ganas itu tumbuh ( lokal ) dan metastasis /
menyebarketempatyang jauh dari tumor induk. Invasi dan metastasis merupakan sifat
biologik utama tumor ganas. Teori penyebab neoplasma, yaitu:
1. Teori mutasi somatic
Kelainan dalam gen timbul akibat perubahan mutasi, yang mungkin diinduksi oleh zat
karisinogenik, dan adanya factor herediter. Ada bukti bahwa orang dengan kelainan
kromosom tertentu mudah terkena neoplasma tertentu, misalnya kasus leukemia lebih
sering orang dengan trisomi, khususnya trisoma 2.1 retinublastoma banyak terdapat
pada orang dengan sindrom delesi-D(pada sebagian kromosom 13). Orang dengan
leukemia mielositik menahun memiliki kromosom Philadelphia(translokasi kromosom
22) sampai lebih dari 90%.
2. Teori diferensiasi aberans atau epigenetic
Kelainan timbul akibat adanya gangguan pengaturan dari gen normal. Insiden
neoplasma maligna meningkat selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Kista
dermoit, hamartoma, dan teretoma adalah neoplasma yang timbul akibat adanya
gangguan pertumbuhan dan perkembangan embirional.
3. Teori virus
Virus disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada manusia.
Mereka disebut virus onkogenik. Ada bukti yang menunjukan bahwa virus mengubah
genosel yang terinfeksi, yang kemudian mengubah turunan dari sel nya. 2 virus
onkogenik adalah virus DNA dan RNA.
4. Teori seleksi sel
Neoplasma berkembang tahap demi tahap, melalui proses mutasi, proses ini dapat
berhenti dan reversibel (bila stimulusnya tidak ada lagi). Imunodefisiensi meningkatkan
resiko pertumbuhan neoplastik.
5. Faktor lain dalam karsinogenesis
a. Kebiasaan hidup dan budaya
Karsinoma lambung lenih banyak terjadi dijepang daripada diamerika
serikat. Sedangkan karsinoma usus, payudara, prostat terjadi lebih sedikit
dijepang daripada amerika serikat. Namun setelah orang jepang tinggal
diamerika, perbedaan inihilang.
b. Diet
Kebiasaan diet rendah serat dapat menimbulkan karsinoma kolon dan
mengkomsusi karsinoma lambung.
c. Kehidupan seks
Karsinoma serviks lebih sering terjadi pada wanita yang sudah
mengadakan hubungan seks sejak muda, apalagi berganti-ganti pasangan.
Karsinoma payudara lebih seringpada wanita yang tidak mempunyai anak,yang
lebih muda pada saat mendapat menstruasi pertama atau menopause terlambat.
d. Kebiasaan
Kebiasaan minum alcohol dapat mencetuskan karsinoma asofagus.
Kebiasaan merokok mencetuskan terjadinya karsinoma paru; 9-10 batang/hari
mempunyai kemungkinan 4x lebih besar dan >20 batang/hari mempunyai
kemungkinan 10x lebih besar.
e. Hormon
Bila kadar hormone tertentu meningkat selama waktu lama dapat
mencetuskan karsinoma payudara, endometrium, vagina, atau tiroid.
f. Metastasi
Metastasis adalah kemampuan neoplasma maligna untuk menyebar jauh.
Ada lima tahap dalam proses metastasis, yaitu: invasi, pemisahan
sel,disenminasi, penetapan awal dan poliferasi.
g. Invasi
Untuk menginvasi sek normal didekatnya, sel-sel maligna tumbuh s
mwnkeluar dari lokasi asalnya ke sekitarnya. Untuk mengindektifikasi rongga
tubuh atau pembuluh darah, sel-sel maligna harus menembus membrane sel
dasar.
h. Pemisahan sel
Setelah menginvasi jaringan didekatnya, rongga tubuh, dan pembuluh
darah, Sel-sel maligna memisahkan diri dari neoplasma primer dan menembus
pembuluh darah. Sel-sel tumor kurang memiliki sifat perlekatan normal dan
dapat dengan mudah terlepas kedalam jaringan sekitar, darah dan limfe.
i. Diseminasi
Rute paling sering dimana sel maligna mencapai sisi paling jauh dari
neoplasma primer adalah melalui pembuluh darah dan limfatik. sel maligna
bergerak dari pembuluh limfatik kepembuluh darah dan sebaliknya. Neoplasma
maligna yang Cuma beberapa gram dapat menyebarkan beberapa juta kedalam
sirkulasi setiap hari. Untuk bertahan hidup dalam sistem sirkulasi dan untuk
mempenaruhi penetapan awal pada endothelium, sel-sel maligna menjalani
berbagai interaksi selular yang melibatkan imunitas dan perlekan.
j. Penetapan awal dan poliferasi
Setelah terperangkap dalam pembuluh darah kecil arteri atau vena,
rumpunan aberans dari sel-sel maligna harus menembus melalui pembuluh darah
kedalam ruang interstisial untuk terus bertumbuh. Ruang bebas sel pada lapisan
endotel kapiler tampaknya dimasukan oleh sel-sel maligna, suatu proses yang
melibatkan perubahan perubahan perlekatan tumbuhan selular harua tercipta
setelah sel-sel maligna memasuki ruang interstial. Kapiler-kapiler baru
tumbuhdan akhirnya menembus sel-sel maligna, yang menciptakan suplai darh
dimana sel maligna mendapatkan nutrisi dan memungkinkan produksinya
dibuang. Pembentukan dan proliferasi sel-sel ini juga bergantung pada
imunologis dan sifat membrane sel luar. Sel malignaini ini menyesuaikan
lingkingan untuk perubahan selanjutnya.

2.3 Ciri-Ciri Neoplasma


Secara umum neoplasma mempunya cirri-ciri sebagai berikut :
a. Tumbuh infiltrative : yaitu tumbuh yang bercabang-cabang dan menyerang kedalam
jaringan sehat disekitarnya, sehingga menyerupai laki-laki kepiting (cuncer), sehingga
pada tumor ganas jaringan tidak dapat bergerak dari dasarnya.
b. Residif(kambuh) : yaitu tumor yang sudah diangkat atau yang tinggal pengobatan, jika
masih terdapat sel-sel tumor yamg tertinggal maka sel-sel tumor tersebut akan tumbuh
dan menjadi besar membentuk tumor pada tempat yang sama. Untuk tumor jinak tidak
akan mengalami residif, karena tumor jinak mempunyai simpati (kapsul).
c. Metastis(anak sabar) : yaitu proses terlepas dan menyebabkan neoplasma ganas. Sel-sel
neoplasma ganas berpolifersasi dan mampu untuk melepaskan diri dari tumor
induk(tumor primer) dan membentuk tumor sekunder. Daerah pertumbuhan sekunder
disebut daerah metastasis.
d. Terdapat petumbuhan dan pembesaran pada tumor. Pada tumor jinak pertumbuhannya
agk lambat dan tidak cepat membesar, sedangkan pada tumor ganas, tumornya cepat
tumbuh dan membesar. Pada tumor ganas terjadi pembelahan multi sel pada saat yang
bersamaan sehingga sebuah sel dapat terjadi 3 atau 4 anak sel.
e. Perubahan pada inti sel. Perbandingan ini terhadap sitoplasma antara 1:1 Atau 1:2. Pada
sel normal perbandingannya 1:4. Perunahan ini bukan karena ukuran inti sel yang
bertambah, perubahan ini bukan kerana ukuran inti sel yang bertambah, melainka jumlah
sitoplasma sel berkurang. Kadang-kadang bentuk inti sel berubah bentuk misalnya :
kromatin bertambah sehingga mejnadi gambaran kasar dab berkelomok ditepi inti atau
nucleolus bertambah besar.
f. Anaplasia adalah sel kehilangan diferensiasi (dediferensial), sel-sel tumor pada keadaan
ganas pada waktu membelah diri akan mengalami perubahan-perubahan sehingga
mungkin tidak menyurapai sel asalnya.
g. Kehilangan polaritas: polaritas artinya sifat yang berlawanan atau bertentangan. Suatu
jaringan normal disusun oleh sel-sel yang normal dan biasanya membentuk susunan
tertentu, misalnya sel-sel epitel yang menyusu epidermis kulit susunannya terdiri dari :
lapis basal, lapis epinosum, lapis granulosum dam sterusnya. Jadi ada polaritasnya. Pada
tumor ganas ditemukan letak sel yang satu terhadap yang lain tidak teratus lagi, sebagai
contoh pada kanker mulut rahim lapisan epitel gepeng berlapis tidak jelas stratifikasinya.
h. Menyebabkan kematian. Tumor ganas jika tidak diobati akan menyebabkan
meninggalnya sipenderita walaupun letaknya hanya dikaki, sedangkan pada tumor jinak
penderita tidak mengalami kematian kecuali jika tumornya terdapat pada alat tubuh yang
vital seperti otak dan jantung.
2.4 Sifat-Sifat Neoplasma
Perkembangan neoplasma ganas mempunyai fase-fase perkembangan seperti diuraikan
berikut ini:
a. Metaplasia
Metaplasia adalah sifat diferensiasi sel pada jaringan tertentu pada keadaan
abnormal dan dapat juga berubah, diferensiasi adalah proses dimana keturunan sel
induk yang sedang membelah dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu. Jika
diferensiasi suatu sel berda dalam hubungan nya yang tidak cocok, maka pola
diferensiasinya dpat berubah sehingga sel yang membela berkembang kearah
(menjadi) sel yang biasanya yang tidak ditemukan pada daerah itu. Seyogya nya
ditemukan pada bagian tubuh lain. Metaplasia bersifat reversible artinya dapat kembali
pulih yakni jika penyebab peruhan dapat dihilangkan maka sel induk dalam populasi
itu mengadakan deferensiasi sekali lagi untuk membentuk sel tertentu yang biasanya
terdapat ditempat itu.
b. Dysplasia
Dysplasia adalah kelainan diferensiai sel-sel yang sedang berprofilasi sehingga
ukuran bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan pengaturan.
c. Leukemia
Leukemia adalah kanker yang terjadi akibat diferensiasi dari leukosit yang
berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perubahan proliferasi dan perkembangan
leukosit serta prekursornya dalam darah dan sumsum tulang. Pada leukemia akut
keadaan turunan sel yang terlibat memperlihatkan diferensiasi ringan atau tidak ada
diferensiasi terdiri dari dua tipe yaitu leukemia limfosifik dan leukemia mielositik.
Leukemia akut yang utama adalah leukemia lifositik akut dan leukemia mielositik
akut yang ditandai dengan adanya anemia, kelelahan berat badan berkurang, mudah
lecet granullositopenia disertai inveksi bakteri trombositopenia, pada tulang limfa,
denopatik, hepatomegali dan kadang-kadang penyebaran kesistem syaraf pusat selain
itu penggolongan leukemia dapat berdasarkan macam sel yang dominasikan darah
tertentu, missal leukemia akut megakariobilastik didominasi oleh sel mega kariosit dan
sel trombosit.
d. Lipoma
Lipoma ialah tumor jinak yang berdiri atas jaringan lemak. Tumor ini sering
ditemukan yaitu pada jaringan subcitis leher atau bahu. Lipoma merupakan tumor
yang lembek berwarna kuning, bersimpati permukaannya berlobul-lobul dan mudah
dikeluarkan. Lipoma tersebut banyak mengandung jaringan ikat dan disebut
fibrolipoma.
e. Nivus pigmentosis(nevocelluler nevus)
Anda tahu jika ada tahi lalat dipipi akan mempercantik wajah seseorang atau
menurut mitos jika adatahi lalat diatas bibir memandangkan orang itu cerewet.
Masalahnya bagaimana jika sebuah tahi lalt berubah bentuk dan warnanya itu perlu
anda waspadai.
Disebut tahi lalat mungkin karena bentuknya seperti kotoran lalat biasanya
mengandung pigmen melanin. Sering berupa tonjolan berwarna abu-abu coklat atau
hitam. Hamper setiap orang mempunyai nevus. Paling sedikit dan rata-rata lebih dari
20 buah tahi lalat. Nevus bersifat kongenital tetapi sering kali baru Nampak setelah
penderita menjadi dewasa. Nevus pigmentosis dipengaruhi oleh aktivitas hormone
steroid. Nevus yang menjadi ganas disebut melanomamaligna.
Tanda-Tanda Ganas Pada Nervus ialah :
1. Nevus dikelilingi oleh zona merah akibat reaksi radang
2. Cepat membesar
3. Pigmentasi bertambah
4. Timbul perasaan gatal

Nervus yang sering menjadi ganas biasanya terletak pada telapak tangan dan
kaki atau pada jari. Sel nevus merupakan melanoblas. Sel-sel ini kadang-kadang
mengandung pigmen melanin, kadang-kadang juga tidak tetapi dapat membuat
pigmen melanin. Menurut teori neurogen sebagai sel nevus merupakan melanoblas
yang berasal dari epidermis dan sebagian lagi merupakan sel Schwann yang berasal
dari saraf kulit. Sedangkan menurut teori mishima berpendapat bahwa sel nevus
tidak berasal dari neural crest yang disebut nevoblas. Tumor melanoma malignum
ini sangat ganas dan sering dinamai melanoma saja. Dia berasal dari melanoblas
pada nevus yang terletak pada kulit atau mata. Melanoma dapat juga terjadi pada
selaput lender rektum, hidung atau selaput otak.

f. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang terdiri atas berbagai jenis jaringan, yang asalnya lebih
dari satu macam lapis benih. Tertoma ditemukan pada testis, ovarium, daerah
retroperiotenal atau pada mediastinum. Pembagian sebagai yaitu :
1) Teratoma kistik. Kistik ialah kista dermoid
2) Teratoma padat (soliduim)

2.5 Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor


Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak ( tumor
jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan
ganas disebut “ Intermediate”.
a. Tumor Jinak(Benigna)
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh
infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada
tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna
kecuali yang mensekresihormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting,
misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada
saraf otak yang menekan jaringan otak.
Neoplasma benigna terdiri dari sel-sel yang berupa dengan stuktur pda sel
asalnya, sel-sel neoplasma benigna ini lebih kohesif daripada pada neoplasma
maligna. Pertumbuhan terjadi dari bagian tengaj massa benigna, biasanya
mengakibatkan batas tegas. Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya berupa
obstraksi, tekanan dan sekresi. Tumor benigna didalam ruang tertutup seperti
tengkorak dapat menimbulkan gangguan serius yang dapat menimbulkan kematian.
Obstraksi usus dapat diakibtkan dari pertumbuhan tumor benigna dalam lokasi
tersebut.
b. Tumor ganas(maligna)
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau
aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
Neoplasma maligna mempunyai stuktur seluler stipikal, dengan pembelahan dan
kromosom mukler oabnormal, sel maligna kehilangan diferensiasinya atau
menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohektif, dan akibatnya, pola pertumbuhan
tidak teratur ; tidak ada kapsul yang bentuk , dan perbedaanya separasi drai jaringan
sekitar sulit terlihat.

Stadium Neoplasma :

Neoplasma dapat pula digolongkan berdasarkan stadium perkembangannya.


Stadium itu adalah usaha menjelaskan seberapa jauh penyakit ini telah berkembang
pada saat itu. Manfaat penatahapan itu adalah menunjukan pengobatan, menilai,
menentukan cara pengobatan, dan memudahkan pertukaran informasi antar pusat
pengobatan. Teori penyebab.

2.6 Biologi Pertumbuhan Tumor


Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan tumor :
1) Kinetik pertumbuhan sel tumor
Ini akan terlihat dari pernyataan beberapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu
sel transformasi untuk membentuk massa tumor yang jelas secara klinis.
2) Angiogenesis Tumor
Pasokan darah terhadap jaringan tumor. Tanpa ada pembuluh darah atau
pembuluh umfe tumor ganas akan gagal untuk bermetastasis.
3) Progresi dan Heterogenitas Sel Tumor
Tumor ganas berasal morokional dengan berjalannya waktu mereka menjadi
heterogen. pada tingkat molecularprogresi tumor dan heterogenitas sebagai akibat
dari mutasi multiple yang terkumpul dan saling tidak tergantungpada sel yang
berbeda sehingga menurunkan subklonal dengan sifat yang berbeda.
2.7 Gambaran Klinik Neoplasma

Pengaruh tumor pada penderita :Akibat local masa jaringan tumor yang tumbuh
menimbulkan tekanan pada alat-alat penting disekitarnya. Misalnya pembuluh darah,
saraf, saluran visceral, duktus dan alat padat yang menimbulkan berbagai komplikasi.
Akibat Pada umumnya penderita kanker menjadi kurus diikuti oleh badan lemah,anemia,
dan anoreksia. Koheksi (kumpulan gejala-gejala) disebabkan oleh kelainan metabolisme,
bukan dari kebutuhan makanan, melainkan akibat dari kerja factor terlarut seperti sitoksin
yang diproduksi tumor. Aktivitas Fungi lebih khas pada tumor jinak dari pada tumor
ganas/kanker, karena tumor ganas selnya tidak berdiferensiasi maka kemampuannya
hilang.

2.8 Tanda Dan Gejala Neoplasma


Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala dan tanda klinis umumnya bisa berupa:
1. Sering merasa tidak sehat
2. Merasa sangat lelah
3. Demam dan mengigil
4. Tidak nafsu makan
5. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
6. Berkeringat pada malam hari.

Meski demikian, tiap tumor memiliki indikasi berbeda-beda tergantung jenis dan
lokasi pertumbuhannya. Contohnya, tumor otak dapat menyebabkan gejala sakit kepala
tiada tertahan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang-kejang. Sementara gejala
tumor paru jinak dapat berupa bentuk yang berkelanjutan dan bertambah parah hingga
akhirnya menjadi batuk darah, sesak nafas, rasa nyeri didada serta kelelahan.

Ada juga tumor ganas yang bahkan tidak menyebabkan gejala hingga mencapai
stadium lanjut, mesalnya kanker serviks serta kanker hati. Karena itu, anda
disarankanuntuk selalu waspada dan memeriksakan diri kedokter jika mengalami kondisi
yang terasa janggal meski sekilas tampak ringan.
2.9 Diagnosis Dan Pengobatan Neoplasma
Selain menanayakan riwayat penyakit, gejala dan memeriksa kondisi fisik, dokter
akan menyertakan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosi pasien,
pemeriksaan-pemeriksaan tersebut diantaranya adalah:
1. Tes darah lengkap dan evaluasi fungsi organ.
2. CT, MRI atau PET scan langkah ini berfungsi unruk mengonfirmasi letak serta
tingkat penyebaran tumor.
3. Rontgen dada.
4. Biopsi atau pengambilan sampel tumor. Pemeriksaan ini digunakan untuk
memastikan ganas atau tidak nya tumor yang diidap.

Apabila terdiagnosis positif mengidap tumor tertentu, dokter akan membantu anda
dalam memnentukan pengobatan yang sesuai. Metode penanganan tumor yagn akan anda
jalani tergantung pada jenis, lokasi tumbuhnya tumor, dan tingkat keganasa tumor.

Terdapat sejumlah metode penanganan untuk mengatasi tumor ganas. Langkah yang
umumnya dianjurkan meliputi:

1. Operasi pengangkatan.
2. Kemoterapi.
3. Radioterapi.
4. Terapi biologis.
5. Terapi target yang hanya mencari dan menyerang sel-sel kanker.

Pasien umumnya membutuhkan kombinasi ada 3 metode, yaitu operasi


pengangkatan, kemoterapi dan radioterapi.

Jika tumor ganas masih berada pada satu lokasi dan belum menyebar, kaker tersebut
biasanya akan diangkat melalui prosedur operasi.

Tumor jnak juga umumnya dapat diangkat namun apabila tidak menngangu kinerja
organ dan tidak berdampak buruk pada kesehatan sama sekali, tumor jinak terkadang
tidak perlu diangkat.
Makin dini tumor terdeteksi, kemungkinan pasien untuk sembuh juga makintinggi
karena itu semua tumor(ganas maupun jinak) sebaiknya segera didiagnosis dan ditangani
karena bepotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan apabila dibiarkan.

2.10 Langkah Pencegahan Neoplasma


Tidak ada metode pencegahan yang dapat memberikan perlindungan total dari
munculnya tumor. Tetapi ada sejumlah langkah sederhana yang dpat kita lakukan untuk
menurunkan resiko terjadinya kanker. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Berhenti merokok.
2. Berolahraga secara teratur
3. Menerapkan pola makan yan sehat dan seimabnga, seperti menngkatkan konsusmsi
makanan berserat(tertama sayuran) dan mengurangi konsusmsi makanan berlemak
atau yang mengandung bahan pengawet.
4. Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas.
5. Membatasi konsumsi minuman keras
6. Menghalau pajanan senyawa kimia yang mengandung racu, misalnya dengan
menggunaka masker saat naik kendaraan umum.
7. Meminilisasi pajanan terhadap radiasi.
8. Menjalani pemeriksaan secara rutin.
9. Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti vaksin HPV.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan masa abnormal dari sel-sel yang
mengalami proliferasi (tubuh terus menerus secara tidak terbatas) tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitar nya dan tidak berguna bagi tubuh. Sel-sel neoplasma berasal dari sel-sel
sebelumnya adalah sel-sel normal tetapi karena perubahan neoplastik akan mengalami
pertumbuhan dengan kecepatan yang tidak koordinasi dengan kebutuhan pasien(hostpes)
dan tidak mencapai keseimbangan tetapi lebih mengakibatkan penambahan masa sel yang
mempunyai sifat yang sama. Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan
yang demikian disebut pertumbuhan progresif.
Ada dua klasifikasi tumor yaitu: Tumor jinak (Benigna) tumbuhnya lambat dan biasanya
mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak
menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan
dengan sempurna kecuali yang mensekresihormone atau yang terletak pada tempat yang
sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau
pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
Dan Tumor ganas (maligna) pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak
jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau
aliran darah dan sering menimbulkan kematian.

3.2 Saran
Kita dapat mencegah sebelum timbulnya suatu penyakit salah satunya neoplasma. Baik
dari dalam diri individu maupun dari luar individu.
DAFTAR PUSTAKA

Tambayong jon.2000.Patofisiologi Untuk Keperawatan.jakarta

Tambayong jon.2000.Patofisiologi Untuk Keperawatan.jakarta

Anda mungkin juga menyukai