Natalia Yobeanto
102012234
E4
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: natcha_lya@yahoo.com
Pendahuluan
Pada manusia, di dalam inti sel nya terdapat DNA dan RNA yang berperan sebagai materi
genetik. DNA RNA sendiri merupakan suatu polinukleotida, yang berarti bahwa DNA dan RNA
tersusun atas banyak nukleotida.
Satu unit nukleotida terdiri atas:
- gugus fosfat
- gugus pentosa, yang berupa: Deoksiribosa untuk DNA (deoxyribonucleic acid) dan Ribosa
untuk RNA (ribonucleic acid)
- basa nitrogen, yang berupa: Adenin (A), Guanin (G), Sitosin (C), Timin (T) pada DNA atau
Urasil (U) pada RNA
Bila nukleotida kehilangan gugus fosfatnya, gugus pentosa dan basa nitrogen tersusun
sebagai nukleosida (contoh: adenosine dan guanosine).
Yang penting untuk dipahami adalah, bahwa basa nitrogen yang telah disebutkan sebelumnya
dikelompokkan menjadi:
Purin : Adenin dan Guanin
Sasaran utama asam urat
a) Jari, kristal asam urat (tophi) menyukai daerah yang bersuhu dingin seperti ujung jari
tangan dan kaki.
b) Ibu Jari, hampir 90% serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu jari, terutama
pada kaki.
c) Sendi lutut dan pergelangan kaki, asam urat sering menyerang sendi lutut dan
pergelangan kaki.
d) Daun telinga
e) Retina mata, pengendapan asam urat menyebabkan gangguan penglihatan.
f) Saluran cerna, asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari serangan
asam urat.
g) Ginjal, dua pertiga dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi gangguan pada
ginjal, maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal dengan akibat terjadinya
batu
ginjal dan gangguan fungsi ginjal
h) Jantung, kristal asam urat dapat pula mengendap di jantung dengan akibat gangguan
fungsi jantung.
Anabolisme Purin
alu, darimanakah Purin berasal?
(Anabolisme Purin)
Purin di dalam tubuh manusia, bisa berasal dari konsumsi makanan yang mengandung
asam nukleat atau nukleotida. Namun, hal tersebut sifatnya non-essensial karena
sebenarnya tubuh kita bisa mensintesis purin sendiri.
Sintesis purin di tubuh melalui dua jalur:
1. Sintesis de novo
Sintesis purin de novo terjadi secara aktif di sitosol hepatosit dan melalui jalur ini
terjadi sintesis purin yang utama. Reaksinya sebagai berikut:
Reaksi yang kelihatannya rumit (tapi sebenarnya memang rumit) tersebut berawal dari
ribose-5-fosfat (R5P) yang bereaksi dengan ATP membentuk PRPP (5-phosphoribosyl1-pyrophosphate). Enzim yang berperan dalam reaksi awal ini adalah PRPP synthetase.
Secara singkatnya, hasil dari tahapan-tahapan reaksi berikutnya adalah IMP (Inosin
Monophosphat). Sebenarnya, IMP sudah merupakan bentuk dari nukleotida purin.
Akan tetapi, dalam bentuk yang belum aktif. Oleh karena itu, IMP selanjutnya masih
mengalami reaksi dengan dua nasib, yaitu diubah menjadi AMP (Adenosin
Monophosphat) atau GMP (Guanosin Monophosphat).
Skema reaksi secara sederhananya adalah:
2. Salvage Pathway
Jalur ini jauh lebih sedikit memerlukan energi dibandingkan dengan sintesis de novo.
Reaksi ini sangat diperlukan di beberapa sel, yaitu di eritrosit, sel PMN
(polimorfonuklear) dan sel saraf. Tahapan-tahapannya adalah:
a. Fosforibolasi purin oleh PRPP
Ada dua enzim yang berperan di sini, yaitu APRT (Adenine Phosphoribosyl
Transferase) serta HGPRT (Hypoxanthine/Guanine Phosphoribosyl Transferase).
Adenin oleh APRT diubah menjadi AMP
Hypoxanthin dan Guanin oleh HGPRT diubah menjadi IMP dan GMP secara berturutturut
APRT kurang begitu berperan dibandingkan HGPRT, karena manusia lebih sedikit
menghasilkan Adenin. Karena itu, individu yang mengalami defisiensi HGPRT seperti
yang terdapat pada Lesh-Nyhan syndrome, akan lebih rentan mengalami kenaikan
level asam urat dalam tubuh.
b. Fosforibolasi ribonuklesida purin oleh ATP
Mekanisme kedua melibatkan fosforilasi langsung ribonukleosida purin (PuR) oleh
ATP:
PuR + ATP PuR-P + ADP
Sebelumnya di atas, kita telah membicarakan bahwa asam urat merupakan hasil akhir
katabolisme purin pada manusia. Lalu bagaimana prosesnya?
Pembentukan Asam Urat dalam tubuh (Katabolisme Purin)
Telah diketahui bahwa dalam senyawa asam nukleat, basa purin (adenine dan guanine)
cenderung berada dalam bentuk nukleotida (AMP dan GMP), sehingga dalam proses
katabolismenya akan memiliki tahap sebagai berikut:
1.
Sendi lainnya yang juga sering mengalami keluhan adalah sendi-sendi di kaki,
pergelangan kaki dan lutut.
- Nyeri terutama dirasakan setelah bangun tidur.
- Pada Gout fase awal, seringkali hanya melibatkan 1 atau 2 sendi saja.
- Biasanya serangan ini akan mereda dalam 3 10 hari.
Keadaan-keadaan yang mempresipitasi munculnya Gout Arthritis antara lain:
Kelebihan asupan makanan tinggi purin
Trauma dan operasi
Konsumsi alcohol berlebih karena metabolisme alcohol dapat memicu kenaikan
asam laktat. Sementara asam laktat berkompetisi dengan urat untuk diekskresikan
oleh ginjal. Karena itu, kadar asam urat di darah menjadi tinggi.
Konsumsi obat-obatan (thiazid, pirazinamid, salisilat,obat kemoterapi)
Adanya penyakit sistemik (infark myocard, leukemia, diabetes)
Kelaparan, puasa, olahraga berat, obesitas
Diagnosis
Selain dari tanda dan gejala, pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis Gout antara lain:
- Cek kadar asam urat
- Aspirasi cairan sendi (pada Gout akut terdapat sel radang >2000 sel/ml).
- Cek Kristal MSU dengan menggunakan mikroskop polarisasi cahaya. Kristal MSU
teridentifikasi sebagai bentuk mirip jarum.
Terapi
1. Colchicine.
Biasa diberikan untuk serangan akut. Efeknya adalah memblok aktivitas fagositosis
dari sel radang neutrofil, sehingga respon peradangan berkurang.
2. NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug)
Berperan sebagai anti radang dan analgesic (anti nyeri). NSAID yang paling efektif di
sini adalah Indometachin, Ibuprofen dan Diclofenac.
3. Kortikosteroid
Bila penggunaan NSAID tidak memungkinkan, kortikosteroid dapat diberikan secara
local maupun sistemik.
4. Allopurinol
Merupakan agen urikostatik. Allopurinol menghambat kerja enzim Xanthine
oksidase, sehingga produksi asam urat menurun. Pem
5. Uricosuric agent (Contoh: probenecid, sulfinpyrazone)
Obat ini memicu ekskresi asam urat. Akan tetapi pemberian obat ini harus dimulai
dengan dosis sekecil mungkin, karena pada awalnya justru akan memicu kenaikan
asam urat. Oleh karena itu, pemberian Uricosuric agent biasanya akan diikuti
dengan pemberian Colchicine untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan.
Selain itu, ekskresi asam urat yang meningkat juga dapat meningkatkan risiko
terjadinya batu urat pada ginjal dan saluran kemih.
Pencegahan
1. Hindari alcohol
2. Kurangi makan-makanan yang mengandung purin tinggi. Contoh:
- Daging sapi dan kambing
- Jeroan (hati, otak, ginjal)
- Bayam
- Melinjo
- Kacang-kacangan
- Sarden
Oke. . .akhirnya selesai juga.
Sebenarnya banyak sekali bahan yang belum tersampaikan melalui tulisan ini. Tapi
semoga saja gambaran singkat ini bermanfaat bagi saya dan pembaca sekalian.
^_^
Hepar sebagai tempat utama biosintesis nukleotida purin menyediakan purin dan
nukleotida purin untuk diselamatkan dan digunakan oleh jaringan-jaringan yang tidak
mampu membentuk kedua zat tersebut. Contohnya, otak manusia memiliki PRPP glutamil
amidotransferase dalam kadar yang rendah sehingga bergantung pada purin eksogen.
Nukleotida purin dan pirimidin disintesis di dalm tubuh pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan fisiologis. Mekanisme intraselular dan pengaturan ukuran nukleotida trifosfat
(NTPs), meningkat selama pertumbuhan atau regenerasi jaringan ketika sel-sel membelah
dengan cepat. Penyelidikan awal biosintesis nukleotida dikerjakan oleh burung, yang
kemudian digunakan Escherichia coli. Isotop prekursor merpati yang diumpankan bersumber
dari setiap atom pada basa purin. Tiga proses berkontribusi pada nukleotida purin biosintesis
adalah:
1. sintesis dari amphibolic peralihan (sintesis de novo),
2. phosphoribosylation dari purin, dan
3. fosforilasi nukleosida purin.
Fosforilasi nukleotida purini Inositol monofosfat (IMP) merupakan nukleotida induk yang
merupakan asal pembentukan AMP maupun GMP. Sintesis IMP dari intermediate amfibolik
-D-ribosa-5-fosfat. Tahapan sintesis selanjutnya adalah:
Disamping sebagai intermediate pertama yang terbentuk dalam lintasan de novo biosintesis
purin, 5-fosforibosil-1-pirofosfat (PRPP) merupakan intermediate dalam lintasan
penyelamatan purin, dalam biosintesis NAD+ serta NADP+, dan dalam biosintesis nukleotida
pirimidin. Sintesis PRPP ,melibatkan pemindahan pirofosfat dari ATP kepada karbon 1
senyawa -D-ribosa-5-fosfat dan dikatalisis oleh enzim PRPP sintetase.
Pembentukan ikatan N-glikosidat dilakukan dengan menggunakan glutamine sebagai donor
nitrogen dan membentuk senyawa 5-fosfo--D-ribosilam.
Kondensasi 5-fosfo--D-ribosilam dengan glisisn membentuk senyawa glisinamida ribosal5-fosfat.
Atom karbon 8 pada IMP berasal dari gugus formil senyawa N5, N10-metenil-tetrahidrofolat
yang membentuk formil glisinamida ribosal-5-fosfat. Suatu reaksi yang dikatalisi oleh enzim
glisinsmida ribosal-5fosfatformiltransferase.
Adenosin dikonversi menjadi inosine oleh adenosin deaminase. Pada mamalia lain selain
primata tingkat tinggi, asam urat uricase mengkonversi ke watersoluble allantoin produk.
Namun, karena kurangnya uricase pada manusia, produk akhir katabolisme purin pada
manusia adalah asam urat. (Murray, Robert K. Harpers Illustrated Biochemistry. Lange
Medical Books./Mc.Graw-Hill) Sumber asam urat berasal dari:
Asam urat endogen sebagai hasil metabolisme nukloprotein jaringan. Seperti kita ketahu,
nucleoprotein terdiri dari protein dan asam nukleat, dan asam nukleat merupakan kumpulan
nukleotida yang terdiri dari basa purin dan pirimidin, karbohidrat serta fosfat.
Asam urat eksogen, yang berasal dari makanan yang mengandung nukleoprotein.
Hasil sintesis tubuh langsung yang menghasilkan sejumlah besar asam urat karena adanya
kelainan enzim yang sifatnya diturunkan, atau karena penyakit tertentu (misalnya kanker
darah), di mana sel-sel berkembang berlipat ganda dan dihancurkan dalam waktu yang
singkat.
Kelarutan garam urat dan asam urat amat penting dalam pembentukan kristal. Garam urat
lebih mudah larut di:
- plasma
- cairan sendi
- urin
Kelarutan asam urat di urin akan meningkat bila pH lebih dari 4. Secara umum darah
manusia mampu menampung asam urat sampai tingkatan tertentu. Tetapi bila kadar asam
urat plasma melebihi daya larutnya, misal >7 mg/dl, maka plasma darah menjadi amat
jenuh. Keadaan ini disebut hiperurisemia. Pada keadaan hiperurisemia ini, darah tidak
mampu lagi menampung asam urat sehingga terjadi pengendapan kristal urat di berbagai
organ seperti sendi dan ginjal. Untuk mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam
batas-batas normal, asam urat tersebut harus dikeluarkan dari tubuh. Untuk itu asam urat
ini melalui aliran darah dan dikeluarkan melalui ginjal.