Anda di halaman 1dari 7

Proses Pembentukan Asam Urat Dalam Metabolisme Tubuh

A. Pengertian Asam Urat


Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal
dari pemecahan nukleotida purin. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin yang
terdiri dari komponen karbon, nitrogen, oksigen, dan hidrogen dengan rumus molekul
C5H4N4O3. Pada pH alkali kuat, asam urat membentuk ion urat dua kali lebih banyak
dibandingkan pada pH asam (Spieker, et al., 2002).
Asam urat berasal dari kata uric acid. Uric artinya urin dan acid artinya asam.
Jadi uric acid adalah kondisi seseorang dengan urin yang memiliki sifat asam. Urin berwarna
putih dengan kepekatan tinggi yang dapat mengendap. Endapan warna putih ini bersifat asam
yang kemudian diktetahui sebagai asam urat. Istilah uric acid diberikan oleh Aulus Cornelius
Celsus pada tahun 30 M.
Sumber : https://fightformywayblog.wordpress.com/2018/05/31/pengertian-fungsi-dan-
proses-pembentukan-asam-urat/
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah usia,
asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas),
kurangnya aktivitas fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama
diuretika) dan gangguan fungsi ginjal. Peningkatan kadar asam urat dalam darah, selain
menyebabkan gout, menurut suatu penelitian merupakan salah satu prediktor kuat terhadap
kematian karena kerusakan kardiovaskuler. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran
masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatannya seperti masih banyaknya masyarakat
yang mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan dari makanan tersebut.
Faktor aktivitas yang berlebihan juga dapat memperburuk dan mendukung adanya komplikasi
penyakit asam urat tersebut ( Jaliana, dkk, 2018 ).
Asam urat merupakan salah satu hasil metabolisme zat purin di dalam tubuh yang
diproduksi secara kontinyu dan tentunya karena terproduksi secara teratur pasti memiliki
beberapa fungsi yang bermanfaat bagi beberapa bentuk aktivitas tubuh maupun organ
organnya. Beberapa fungsi asam urat tersebut diantaranya seperti bertindak sebagai
antioksidan yang dapat membantu menangkal zat zat oksidatif didalam tubuh, memiliki
kemampuan sebagai neuroprotektif, dan berguna sebagai penanda bahwa ada kondisi
berbahaya yang terdapat di dalam tubuh.
Sumber : https://pakarasamurat.com/proses-pembentukan-asam-urat
B. Metabolisme Purin, Pembentukan Asam Urat

Metabolisme purin menjadi asam urat, pembentukan asam urat dimulai dengan
metabolisme dari DNA dan RNA menjadi Adenosine dan Guanosin, seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah. Proses ini berlansung secara terus menerus di dalam tubuh.
Sebagian besar sel tubuh selalu diproduksi dan digantikan, terutama di dalam darah.
Adenosin yang terbentuk kemudian dimetabolisme menjadi hipoksantin. Hipoksantin
kemudian dimetabilisme menjadi xanthine. Sedangkan Guanosin dimetabolisme menjadi
xantin.
Kemudian xanthine dari hasil dari hasil metabolisme hiposantin dan Guanosin
dimetabolisme dengan bantuan enzim xanthine oxidase menjadi asam urat. Keberadaan
enzim xanthine oxidase menjadi sangat penting dalam metabolisme purin, karena mengubah
hipoksantin menjadi xanthine, dan kemudian xanthine menjadi asam urat.

Pembentukan Asam Urat


Selain enzim xanthine oxidase, pada metabolisme purin terlibat juga enzim
Hypoxanthine-Guanine Phosphorobosyl Transferase yang biasa disebut HGPRT. Enzim ini
berperan dalam mengubah purin menjadi nukleotida purin agar dapat digunakan kembali
sebagai penyususn DNA dan RNA. Jika enzim ini mengalami defisiensi, maka peran enzim
menjadi berkurang. Akibatnya purin dalam tubuh dapat meningkat.
Purin yang tidak dimetabolisme oleh enzim HGPRT akan dimetabolisme oleh enzim
xanthine oxidase menjadi asam urat. Pada akhirnya, kandunga asam urat dalam tubuh
meningkat atau tubuh dalam kondisi hiperurisemia. Pada intinya enzim xanthine oxidase
berfungsi membuat kelebihan dalam bentuk asam urat. Sekitar dua per tiga asam urat yang
sudah terbentuk di dalam tubuh secara alami akan dikeluarkan bersama urin melalui ginjal.
Sumber : https://ardra.biz/kesehatan/asam-urat/pembentukan-asam-urat/

C. Metabolisme Asam Urat

Pembentukan asam urat dalam darah dapat meningkat disebabkan oleh faktor dari luar
seperti makanan dan minuman yang merangsang pembentukan asam urat. Gangguan timbul
dalam proses ekskresi dalam tubuh yaitu produksi asam urat lebih banyak dibanding
pembuangannya, sehingga menyebabkan penumpukan asam urat di dalam ginjal dan
persendian (Kertia, 2011).
Proses metabolisme ini dimulai dari makanan yang berupa karbohidrat, protein, dan
serat dengan melalui proses kimia dalam tubuh untuk diubah menjadi energi dan bahan-bahan
kimia lain yang dibutuhkan tubuh. Penyimpangan dalam proses metabolisme akan
menyebabkan terjadinya kelebihan dan penumpukan asam urat (Isma Fauzi, 2014).
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh dan pada sel hidup. Tubuh menyediakan
85% senyawa purin khusus untuk kebutuhan setiap hari. Purin yang dihasilkan itu berasal
dari makanan, konversi asam urat nukleat dari jaringan, dan pembentukan purin dalam tubuh.
Di usus, asam nukleat dibebaskan dari nukleoprotein oleh enzim pencernaan.
Asam nukleat akan dipecah lagi menjadi mononukleotida. Mononukleotida
dihidrolisis menjadi nukleosida yang dapat secara langsung di serap oleh tubuh dan sebagian
di pecah menjadi purin dan piramidin purin teroksidasi menjadi asam urat (Diah, 2011).
Asam urat dapat diabsorbsi melalui mukosa usus dan diekskresikan melalui purin.
Pada manusia sebagian besar purin dalam asam nukleat yang dimakan langsung diubah
menjadi asam urat, tanpa terlebih dahulu digabung dengan sam nukleat tubuh. Dengan
demikian kondisi prazat, pembentukan purin tersedia dalam jumlah yang mencukupi di dalam
tubuh dan purin bebas dari bahan pangan tidak berfungsi sebagai pembentuk asam nukleat
jaringan tubuh (Martin, 2011).
Inosine monophosphat (IMP) merupakan nukleotida purin pertama yang dibentuk dari
gugus glisin dan mengandung basa hipoxanthine. IMP berfungsi sebagai titik cabang dari
nukleotida adenin dan guanin. AMP berasal dari IMP melalui penambahan sebuah gugus
amino aspartat ke karbon enam cincin purin dalam reaksi yang memerlukan Guanosine
triphosphate (GTP). Guanosine monophosphat (GMP) berasal dari IMP melalui pemindahan
satu gugus amino dari amino glutamin ke karbon dua cincin purin, reaksi ini membutuhkan
ATP (Lamb, et al., 2011).

Gambar : Jalur Metabolisme Pembentukan Asam Urat (Ishikawa T, et al., 2013)

AMP mengalami deaminasi menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP mengalami
defosforilasi menjadi inosin dan guanosin. Basa hipoxanthine terbentuk dari IMP yang
mengalami defosforilasi dan diubah oleh xanthine oxidase menjadi xanthine serta guanin
akan mengalami deaminasi untuk menghasilkan xanthine juga. Xanthine akan diubah oleh
xanthine oxsidase menjadi asam urat. Asam urat diginjal akan mengalami empat tahap yaitu
asam urat dari plasma kapiler masuk ke glomerulus dan mengalami filtrasi di glomerulus,
sekitar 98-100% akan direabsorbsi pada tubulus proksimal, selanjutnya disekresikan kedalam
lumen distal tubulus proksimal dan direabsorbsi kembali pada tubulus distal. Asam urat akan
diekskresikan kedalam urine sekitar 6% - 12% dari jumlah filtrasi. Setelah filtrasi urat di
glomerulus, hampir semua direabsorbsi kembali di tubuli proksimal. pH urin yang rendah di
traktus urinarius menjadikan urat dieksresikan dalam bentuk asam urat (Spieker, et al.,
2002).
Pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phospate, suatu pentose yang berasal
dari glycidic metabolism, di rubah menjadi PRPP (phosporibosyl pyrophosphate) dan
kemudian phosporibosilamene, lalu ditransformasi menjadi inosine Monophospate (IMP).
Senyawa perantara yang berasal dari Adenosine Monophospate (AMP) dan Guanosine
Monophospate (GMP), Purinic Nucleotides merupakan unit dasar dalam proses biokimiawi
yang berfungsi untuk DNA dan RNA, inosine akan mengalami degrasi menjadi Hypoxantin
Guanyl Phosphorylbosyl Tranferase (HGPRT), sisanya akan diubah menjadi xanthine dan
akhirnya menjadi uric acid (asam urat) oleh enzim xanthine (Yenria, 2011).
Sumber Referensi :
1. https://pakarasamurat.com/proses-pembentukan-asam-urat
2. https://ardra.biz/kesehatan/asam-urat/pembentukan-asam-urat/
3. https://fightformywayblog.wordpress.com/2018/05/31/pengertian-fungsi-dan-proses-
pembentukan-asam-urat/
4. Soeroso. J., Algristian, H. 2011. Asam Urat. Penebar Plus, Jakarta.

Jaliana, dkk, 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asam Urat Pada Usia
20-44 Tahun Di Rsud Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Vol. 3/NO. 2/ ISSN 2502-731X

Spieker. Et al 2011. Jurnal Asam Urat pada Lansia.


http://erepo.unud.ac.id/11011/3/51277efe7b5aeed11dfa45b8789c48ac.pdf diunduh pada 12 maret
2017 pada pukul

Anda mungkin juga menyukai