Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN HEWAN VERTEBRATA

REPTILIA LANJUTAN

Oleh Kelompok : 8

1. Annisa Septia Zahrah


2. Getri Yulanda
3. Lusi Gushendra
4. Zakia Aulia

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Bismillahirrahmaanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh alam, shalawat beserta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW. Karena atas karunia dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah
keanekaragaman hewan Vertebrata yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun dalam proses
penyusunannya penulis mengalami berbagai kesulitan. Makalah ini akan membahas tentang
Reptilia.

Tetapi sangat dimungkinkan dalam penyusunannya masih banyak kekurangan, baik dalam
penyajian materi maupun dalam penulisan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak sangat penulis harapkan, demi lebih baiknya karya yang selanjutnya.

Penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.Amiin.

Wassalamualaikum, wr.wb

Padang, 12 Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata.Reptilia merupakan
kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri
umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup
oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada
beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian
kulit baik secara total maupun sebagain. Pengelupasan secara total misalnya pada anggota
sub-ordo ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo lacertilia. Sedangkan
pada ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau
pengelupasan. Kulit pada Reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit

Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada
serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau Pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.Rangkanya pada Reptilia
mengalami osifikasi sempurna danbernafas dengan paru-paru.

Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara),


Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya: Serpentes,
Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan
Caiman).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimanakah karakteristik reptilia?
2. Ada berapa kelas reptilia yang anda ketahui?
3. Apa saja manfaat reptilia bagi manusia?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulis dalam pembahasan ini adalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dari reptilia
2. Mahasiswa dapat menyebutkan kelas pada reptilia
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat reptilia dengan manusia
BAB II
REPTILIA

A. Karakteristik Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat
tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian
besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang
tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong
ovipar dengan telur amniotik bercangkang.

Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat yang
lingkungannya kering.Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya
kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar. Nama kelas
Reptilia menunjukkan cara berjalan (latin: retum=melata). Reptilia tersebar baik di daerah
teropis maupun daerah subtropics.Pada daerah-daerah yang mendekati kutub dan tempat-
tempat yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin sedikit.Reptile menempati macam-
macam habitat.Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis, hanya terdapat di rawa-
rawa, sungai atau sepanjang pantai.Penyu terbesar teradapat dilaut dan kura-kura darat raksasa
terdapat di kepulauan.Kadal dan ular umumnya terrestrial, tetapii ada yang menempati
karang-karang atau pohon.

Secara umum reptilia memiliki karakteristik sebagai berikut :

 Tubuh ditutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya dilengkapi sisik atau
kuku, dan kelenjar dipermuakaan hanya sedikit.
 Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari yang pada
bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk berlari, merayap atau
memanjat. Anggota badan menyerupai dayung pada penyu, memendek pada kadal,
dan tidak ada anggota badan pada beberapa jenis kadal dan semua jenis ular.
 Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga oksipitalJantung
 terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua serambi dan vertikel yang
sebagian saling terpisah, satu pasang berkas aorta, sel darah merah oval bikonkaf
dengan inti.
 Resppirasi dengan paru-paru, pada kura-kura air dilengkapi dengan respirasi kloaka.
 Terdapat 12 pasang saraf cranial.
 Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan (poikilothermis).
 Fertilisasi internal, menggunakan organ kopulasi, telurnya besar mengandung kuning
telur yang terbungkus cangkang licin atau berkulit, biasanya telur ditetaskan tetapi
pada beberapa jenis ular dan kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.

Hewan Reptilia lebih maju dibanding amphibi karena memiliki diantaranya:

 Penutup tubuh yang kering dan bersisik sebagai adaptasi terhadap kehidupan di darat.
 Anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari.
 Pemisahan darah bersih dan kotor di jantung.
 Skeleton terdiri dari tulang sejati.
 Telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai pelindung embrio sehingga
memungkinkan untuk berkembang di darat.
1) UKURAN

Fosil Reptilia ditemukan dalam ukuran yang bervariasi, dari kecil sampai berukuran besar.
Dari Reptilia yang ada pada masa sekarang, anaconda di Amerika Serikat dapat tumbuh
sampai 990 cm, komodo (varanus komodoensis) memiliki panjang tubuh 285 cm. Beberapa
jenis kura-kura darat dari pulau Galapagos mencapai panjang 120 cm. Buaya yang ditemukan
tahun 1821 di Luzzon Philipina mencapai panjang 610 cm. Ular Laptotyphlops dari Siria
berukuran seperti jarum renda, dan ada pula kadal Lepidoblepharis dari Panama yang
panjangnya 5 cm. sebagian besar di Amerika Utara berukuran 20 120 cm, dan kadal dengan
panjang di bawah 30 cm.

2) STRUKTUR EKSTERNAL

Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh
berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan
begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi.Buaya mialnya di dekat ujung moncong terdapat dua lubang
hidung.Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta
membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran
kecil terletak dibelakang mata.Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.

3) SISTEM PERNAPASAN

Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru.Tetapi pada beberapa reptilia,


pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka.Pada reptilia umumnya udara
luar masuk melalui lubang hidung, trakea, bronkus, dan akhirnya ke paru-paru.Sistem
pernafasan pada reptilia lebih maju dari Amphibi.
Paru-paru Reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru paru
Reptil hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan
pertukaran gas.Paru paru kadal, kura-kura, dan buaya lebih kompleks, dengan beberapa
belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon.Paru-paru pada beberapa
jenis kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai pundi-pundi hawa atau kantung udara
cadangan sehingga memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
Reptilia bernapas menggunakan paru-paru.Gas O2 dalam udara masuk melalui lubang
hidung => rongga mulut => anak tekak => trakea yang panjang => bronkiolus dalam
paru-paru.Dari paru-paru, O2 diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan
tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru =>
bronkiolus => trakea yang panjang => anak tekak => rongga mulut => lubang hidung.
Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam.

4) SISTEM PENCERNAAN

System pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Reptile pada umumnya terdiri atas saluran pencernaan dan kelnejar pencernaan. Pada
umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari
mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka.
1. Rongga Mulut.
Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat gigi-
gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung kea rah
rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun
yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali pergantian.
Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap
mangsa.
Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang
dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada
buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk
pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki
kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan
mudah menelan mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison
yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi
tersebut.
2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang
menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi
proses pencernaan.
3. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan
makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan
baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara
mekanik dan kimia.
4. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus
halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
5. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati
ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu
sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas
berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
5) SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan
satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat
sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah
padat berwarna putih.
6) SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak. Perhatikan Gambar 5.20.
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan
atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang
belum sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri
dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.
Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang kecil yang
disebut foramen panizzae yang berfungsi sebagai berikut.
1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.
2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam.
Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah dari
vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang
kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa
keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
7) SISTEM REPRODUKSI
Jantan
Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
 Sepasang testis
 Memiliki epididimis
 Memiliki vas deferens
Betina
 Memiliki sepasang ovarium
 Memiliki saluran telur (oviduk)
 Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar,
namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter
atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari
cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium.
Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan
sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan
dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan
berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis
yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan
reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran
kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui
oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan
mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis
reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur
terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
 
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis
buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke
daratan ketika meletakkan telurnya.
8) SISTEM INDERA
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada
spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil
lainnya.Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan,
pendengaran dan kemoreseptor khusus.
 indera penglihatan
secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada yang
memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak.Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur
oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih
danmembesar.Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju-
mundur.Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput
transparan.Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia.Sensor yang ditangkap adalah
bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan panas.
Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada di atas kepalanya.Mata median
merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon.Mata median ini tidak membentuk gambaran
retina.Fungsinya adalah untuk mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan
memasukkan pengaruhnya terhadap ritme biologis. Mata median ini diduga juga berguna
untuk menakar kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh ular.
Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o.Selain itu, kedua mata lateralnya dapat
bergerak ke arah yang berbeda.Sehingga, hewan ini dapat melihat ke dua arah sekaligus.
 InderaPendengaran
Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat dari
luar, berada tepat di belakang rahang.Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam
lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga.Gendang telinga ini berfungsi untuk
menggetarkan tulang- tulang pendengaran.Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak
memiliki gendang telinga.Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui
rahang bawah.
 kemoreseptor khusus
Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia.Karena hidung ular
hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya digantikan oleh organ ini.Organ
vomeronasal atau organ Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi
sebagai pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa.Lidah berfungsi sebagai
poembawa sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini.
Organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan mangsanya.
Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubang- lubang di depan
wajah ular yang di dalamnya terdapat membran thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ
pit ditunjukkan dengan panah warna merah.Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan
lubang hidungnya.
B. Kelas
1. Ordo Testudinata (Chelonia)
Species pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan umumnya relative besar, terbungkus
oleh perisai.Perisai sebelah dorsal cembung yang disebut carapace, dan perisai sebelah ventral
datar yang disebut plastron.Kedua bagian perisai itu digabungkan pada bagian lateral bawah,
dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat tanduk tebal.Tidak mempunyai gigi, tetapi rahang
berkulit tanduk sebagai gantinya.Tulang kuadrat pada cranium mempunyai hubungan bebas
dengan rahang bawah, sehingga rahang bawah mudah digerakkan.Tulang belakng toraks dan
tulang costae (rusuk) biasanya menjadi satu dengan perisai.Termasuk hewan ovipar.Telurnya
diletakkan dalam lubang pasir atau tanah.Ekstremitas sebagai alat gerak baik di darat maupun
di air.
Ordo Testudinata terbagi atas dua family yaitu:
a. Familia : Chelonidae
Species : penyu hijau (Chelonia mydas) tubuhnya besar bahkan ada yang berdiameter 1 meter.

b. Familia : Tryonychidae Species : Geochelone gigantean.


Klasifikasi Kura kura Aldabra (Geochelone gigantea)
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudines
Subordo : Cryptodira
Famili : Testudinidae
Genus : Geochelone
Species : Geochelone gigantean

Ciri Morfologi Geochelone gigantea :


a. Memiliki cangkang cembung, pada tulang belakang tergabung ke sebuah piring kurus yang
etrdapat di bawah kulit yang terpaut sehingga terbentuklah cangkang yang keras.
b. Hidung yang menyerupai hidung babi. Memiliki selaput yang berfungsi melindungi hidung
dari benda asing.
c. Aktif pada pagi hari, dan menghabiskan waktunya tetap tenang. Menghabiskan waktu untuk
tidur dan makan.
d. Perkembangbiakannya mulai pada bulan Februari sampai Mei.
e. Perkembangbiakannya ovovivipar.
f. Memiliki leher yang panjang untuk menggapai daun yang terdapat di ranting pohon dengan
ketinggian 1 meter, sebagi makanan utamanya.
g. Habitat di tempat yang berumput, semak belukar, dan di rawa-rawa di pinggiran pantai
Aldabran, Zanzidar di Samudra Hindia.
b. Ordo Squamata
Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epidermis bertanduk yang secara periodic
mengelupas sebagiansebagian atau keseluruhan. Osteoderm biasanya tidak ada tapi pada
beberapa jenis Squamata terdapat pada kepala dan tempat lain. Kepala pada dasarnya tipe
diapsid, arcade bawah tidak sempurna atau tidak ada dan arkade atas juga sering
demikian.Tidak memiliki tulang kuadratojugal (penghubung tulang kuadrat dan jugal)
sehingga memungkinkan terjadinya gerakan kinesis (pergerakkan tengkorak akibat posisi
tulang kuadrat).Lubang hidung berpasangan.Sering memiliki mata pineal pada kelompok
kadal tapi pada kelompok ular tidak ditemukan.Memiliki lubang kloaka transversal dan pada
yang jantan terdapat dua hemipenis.Organ Jacobson berkembang baik dan terpisah sempurna
dari rongga hidung. Ordo ini terbagi atas dua sub ordo yaitu Sauri/Lacertalia dan
Serpentes/Ophidia.
1. Sub Ordo Sauria/Lacertalia
Sub ordo ini memiliki tubuh berbentuk silindris, mempunyai dua pasang extremitas.
Cingulum anterior (pectoral girdle) dan cingulum posterior (pelvic girdle) tumbuh
baik.Chameleo chameleon Makanannya berupa insecta atau Invertebrata lainnya, ada yang
herbivore.Terdapat di daerah tropis.
Sub ordo ini terbagi atas 4 familia, yaitu:
Familia : Lacertidae Species : cicak (Hemidacty frenatus)

Autotomi adalah sistem pertahanan diri dengan melepaskan bagian-bagian tubuh jika dalam
bahaya. misalnya cicak  
Familia : Geckonocidae Species : tokek (Gecko monarchis)
Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)
Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak (Voronus salvator).
2. Sub ordo 2 Serpentes/ophidae (ular)
Tubuh tidak memiliki extremitas, walaupun sisanya ditemukan pada spesies tertentu.
Mandibula (rahang bawah) terikat seluruhnya dengan ligament;gigi bulat panjang. Diantara
spesies yang berbisa memiliki gigi taring, taring atas berfungsi alat penyuntik bisa. Anggota
sub ordo kurang lebih 2500 spesies.
Contoh : Lampropeltis bovlii (ular Weling)
 
Naya tripudont (ular cobra)

Phyton molurus (ular Sawah)

Klasifikasi Phyton molurus :


Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Sub ordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Spesies : Python molurus
Ciri Morfologi Python molurus:
Warnanya kuning cerah dengan sebagian warna putih di bagian bawah tubuhnya.
Phyton Morulus bisa mencapai 17 sampai 18 kaki dan dapat mencapai
berat lebih dari 200 pon.
Memiliki mata yang sempurna yang digunakan untuk melihat mangsa.Memiliki sisik
disepanjang sisi tubuhnya.
Memiliki lidah yang panjang tetapi kecil digunakan sebagai indrapembau.Umumnya mencari
makan pada malam hari.

c. Ordo Crocodilia/Loricata
Tubuh panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat dan gigi tumpul.Kaki pendek dengan
jari-jari berselaput tebal, ekor panjang, kulit tebal, jantung terbagi atas 4 ruangan
terpisah.Ovipar, telinga berlubang kecil.Contoh : Crocodylus americanus
Alligator
Klasifikasi Crocodylus porosus :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Crocoduylia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Species : Crocodylus porosus
Ciri Morfologi Crocodylus porosus :
Merupakan reptil yang paling besar (Schneider, 1801).Beratnyamencapai 1.000-1.200
kg.Pada buaya jantan dewasa dapat mencapai 6-7 m. Buaya betina lebih kecil dan pada
umumnya berkisar 3 m.
Kepalanya cukup besar dan mempunyai sepasang tepi di sepanjang dari mata ke tengah
hidung. Sisiknya berbentuk oval dan biasanya lebih kecil daripada spesies lain. Pada Buaya
Muara berwarna kuning pucat dengan garis-garis hitam dengan bintik-bintik yang ditemukan
di tubuh dan ekor.Pada buaya dewasa berwarna lebih gelap dengan warna abu-abu
kehitaman.Pada permukaan bawah (ventral) berwarna kuning atau putih, dan garis-garis
dihadirkan pada sisi lebih bawah pada tubuh tetapi tidak memperluas sampai bagian perut.

d. Ordo Rhynchocepholia
Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai bentuk serupa kadal, berkulit tanduk dan
bersisik, bergranula, punggungnya berduri pendek.Tulang rahang mudah digerakkan. Contoh
yang masih hidup di Australia : Sphenodon punctatum (Tuatara).
Klasifikasi Sphenodon punctatum :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Rhynchocepholia
Famili : Rhynchocepholidae
Genus : Sphenodon
Species : Sphenodon punctatum
C.   Manfaat Bagi Manusia
Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa
dapat membunuh manusia.
Banyak jenis kadal dan ular yang menguntungkan manusia karena memakan serangga
dan rodentia. Kulit buaya, ular, dan biawak serta penyu yangdiperdagangkan sebagai bahan
baku pembuatan tas, sepatu dll. Bagi sebgian orang daging ular di jadikan makanan karena
dipercaya memiliki khasiat sebagai obat.Bisa ular juga sebagai penawar gigitan ular.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada
serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau Pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.Rangkanya pada Reptilia
mengalami osifikasi sempurna danbernafas dengan paru-paru.

Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara),


Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya: Serpentes,
Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan
Caiman) dll.

Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa
dapat membunuh manusia.
Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan
sangat kami harapkan.Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan
bermanfaat.Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowijoyo.Djarubito Mukayat. 1994. Zoologi Dasar. Bandung: Erlangga

Kurniati, M.Pd. Tuti dkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung : UIN SGD Bandung

http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2010/12/alat-indra-pada-reptil.html
http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/04/18/sistem-pencernaan-
http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-pada-reptil.html

http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/sistem-peredaran-darah-tertutup.html

Anda mungkin juga menyukai