Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang
cukup besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yang cukup
jelas: kepala, badan, dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, cranium, di
dalamnya terdapat otak, karena mempunyai cranium. Vertebrata terbagi menjadi
enam kelas, yaitu kelas Cyclostomata, kelas Pisces, Kelas Amfibi, kelas Reptilia,
kelas Aves, dan kelas Mamalia.
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di
darat yang lingkungannya kering.Adanya sisik dan kulit yang menanduk
mencegah hilangnya kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di
permukaan yang kasar. Nama kelas Reptilia menunjukkan cara berjalan. Reptilia
tersebar baik di daerah teropis maupun daerah subtropics.Pada daerah-daerah
yang mendekati kutub dan tempat-tempat yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya
makin sedikit.Reptile menempati macam-macam habitat.
Reptilia tubuhnya tertutup dengan sisik tanduk, kecuali ular, kebanyakan
reptilian mempunyai cakar dan rusuk-rusuk yang digunakan untuk menyedot
udara ke dalam paru-paru. Columna vertebralis yang melekat pada gelang pinggul
lebih kokoh daripada nenek moyangnya yang berupa amphibia. Padanya ada
bagian-bagian dari jantung dan pembuluh darah yang bertalian merupakan
struktur tunggal yang khas untuk kelas ini, tidak memberikan kepastian yang
cukup untuk membedakan vertebrata lainnya.
Kebanyakan Reptil adalah ovipar meskipun ada sebagian yang
ovovivipar, penetas telur di uterus. Reptil jantan umumnya mempunyai muscular
copulatori organ, penis, fertilisasinya internal. Telur diletakkan di daratan, tak
pernah ada yang di air. Hal ini sebagai bukti bahwa Reptil mempunyai
kemajuan.Pada praktikum mata kuliah Keanekaragaman Hewan, sampel yang
digunakan untuk mengamati morfologi dan anatomi serta organ pada spesies
filum chordata adalah katak sawah. Ini dikarenakan hewan tersebut mudah
ditentukan di lingkungan sekitar.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi bentuk luar dan topologi alat-alat visceral pada Mabouya
multifasciata
2. Mengidentifikasi sistema digestoria pada Mabouya multifasciata
3. Mengidentifikasi sistema respiratoria pada Mabouya multifasciata
C. Manfaat
1. Mengetahui bentuk luar dan topologi alat-alat visceral pada Mabouya
multifasciata
2. Mengetahui sistema digestoria pada Mabouya multifasciata
3. Mengetahui sistema respiratoria pada Mabouya multifasciata
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kelas Reptilia pada ordo Squamata memiliki tubuh yang ditutupi sisik
epidermis bertanduk yang secara periodik mengelupas sebagian atau keseluruhan.
Osteoderm biasanya tidak ada tapi pada beberapa jenis Squamata terdapat pada
kepala dan tempat lain. Kepala pada dasarnya tipe diapsid, arcade bawah tidak
sempurna atau tidak ada arcade atas juga sering demikian. Tidak memiliki tulang
kuadratojugal sehingga memungkinkan terjadinya gerakan kinesis (Irmawanty, 2017).
Kadal adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk kelompok reptil.
Secara luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (bahasa Inggris: lizards) juga
mencakup kelompok cecak, tokek, bunglon, cecak terbang, biawak, iguana dan lain-
lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal dalam bahasa Indonesia biasanya
merujuk terbatas pada kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin
berkilau, dan hidup di atas tanah. Jadi, secara umum kadal ini mencakup jenis-jenis
yang bertubuh kecil seperti kada pasir sampai ke biawak atau komodo yang bisa
mencapai panjang lebih dari 3 meter. Secara ilmiag, kelompok besar ini dikenal
sebgai subordo atau anak bangsa sauria, bagian dari bangsa hewan yang memiliki
sisik (squamata) (Ville, 1998).
Kadal adalah reptilian yang paling banyak jumlahnya dan beraneka ragam
yang hidup saat ini. Sebagian besar di antaranya berukuran relatf kecil. Mungkin
mereka mampu bertahan hidup melewati bencana. Ular sebenarnya adalah keturunan
kadal yang memakai gaya hidup bersarang dalam lubang. Saat ini, sebagian besar
hidup di atas permukaan tanah. Buaya dan alligator merupakan sebagian dari reptilia
hidup yang paling besar. Mereka menghabiskan sebagian hidupnya dalam air, dan
menghirup udara melalui lubang hidungnya yang membuka ke atas (Campbell, 1999).
Sistem pencernaan terdiri dari tenggorokan yang panjang dan lambung yang
masih sederhana. Jantung kadal memanjang berwarna merah tua dan terlihat batang
trachea. Jantung terdiri dari tiga lobi, yakni dua atrium dan satu ventrikel. Paru-paru
kadal sudah berkembang dengan baik dan ukurannya cukup besar (Djuhanda, 1982).
Tubuh kadal memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat
digunakan untuk memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior dan tulang
pterigoid, berkontak dengan tulang kuadrat. Kelopak mata dapat digerakkan. Sabuk
pectoral dapat berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan untuk
keseimbangan gerak ketika berlari (Ville, 1998).
Reptil adalah hewan vertebrata yang terdiri dari ular, kadal, buaya, kura-kura,
penyu, dan tuantara. Ada sekitar 7900 spesies reptil hidup sampai saat ini yang
mendiami berbagai tipe habitat beriklim sedang dan tropis termasuk padang pasir,
hutan, lahan basah air tawar, hutan bakau dan laut terbuka (Putranto, 2012).
Pada dasarnya reptilia merupakan hewan liar yang jika merasa terganggu akan
bersifat agresif, misalnya menggigit dan beberapa anggotanya merupakan hewan
berbisa. Anggota reptilia sebagian besar merupakan hewan yang sulit ditangkap atau
ditemui karena sifatnya yang gesit dan seringkali dianggap sebagai hewan yang
berbahaya (Fauziah, 2011).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Minggu, 07 Mei 2017
Waktu : Pukul 08.00-10.00 WITA
Tempat : Laboraturium Biologi Unismuh Makassar
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini, yaitu:
a. Papan seksi
b. Alat bedah
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada prakrikum ini yaitu Mabouya multifasciata
(Kadal).
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Meletakkan Mabouya multifasciata diatas papan bedah
3. Mengamati struktur morfologi Mabouya multifasciata
4. Membedah Mabouya multifasciata menggunakan gunting bedah atau scalpel
dengan hati-hati agar bagian anatomi pada Mabouya multifasciata tidak rusak
sehingga lebih mudah ketika melakukan pengamatan
5. Mengamati struktur anatomi tubuh Mabouya multifasciata satu persatu
dengan seksama, kemudian menggambar dan memberi keterangan
6. Mengidentifikasi sistema digestoria dan sistema respiratoria dari Mabouya
multifasciata
B. Pembahasan
Pada morfologi kadal terdiri dari Caput (kepala) yang berbentuk
paramid, moncong tumpul, dan di tutupi squama (sisik), dibagian kepala terdiri
dari lubang hidung luar, jumlahnya sepasang dan berada di ujung anterior caput,
celah mulut cukup lebar dan terdiri atas maxilla (rahang atas) dan mandibula
(rahang bawah). Mata jumlahnya sepasang dan berukuran kecil, terletak dibagian
lateral caput, memiliki kelopak mata atas, kelopak mata bawah dan membran
nictitans (kelopak mata ketiga). Pada bagian leher, berukuran pendek dan ditutupi
squama. Bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya
ditandai oleh adanya lekukan saja. Pada bagian badan terdapat dua pasang alat
gerak yaitu bagian anterior dan bagaian posterior. Pada bagian ventral terdapat
lubang kloaka yang berbentuk celah melintang. Bagian ekor berbentuk silindris,
pada kadal panjangnya kurang lebih 2,5 kali panjang badan ditambah kepala.
Pada bagian Truncus (badan), berukuran panjang dan ditutupi squama, terdiri
atas bagian dorsal (punggung), thorax (dada), dan abdomen (perut). Pada
bagian Caudal (ekor), bentuknya bulat memanjang, makin ke ujung makin kecil,
dan pada pangkal pertemuan dengan truncus terdapat kloaka (Putranto, 2012).
Pada anatomi kadal terdiri dari tenggorokan yang panjang dan terbentuk
dari cincin tulang rawan fungsinya sebagai saluran dalam proses respirasi.
Kerongkongan adalah salah satu organ pencernaan makanan yang terletak
diseblah dorsal dari tenggorokan,dinding kerongkongan sebagian besar
strukturnya terdiri dari otot polos. Jantung kadal memanjang berwarnah merah
tua,berada dalam pericardium yang didepannya terdapat batang trachea.Jantung
terdiri dari tiga lobi,yakni dua antrium dan satu ventrikel. Paru-paru kadal sudah
berkembang dengan baik dan ukurannya cukup besar berada disamping punggung
jantung. Lambung masih sederhana beradah disebelah kiri hati. Hati berwarna
coklat yang terdiri atas dua lobus. Pangkreas terletak di bagian duadonum.
Intestinium (usus) adalah salah satu organ system pencernaan yang bentuknya
mirip seperti selang atau saluran,mulai dari bagian pylorus sampai pada bagian
kloaka atau anus.Sistem pencernaan pada kadal dimulai dari esophagus yang
terletak disebelah dalam dari trakea yang bentuknya kecil dan panjang, lalu
kelambung yang berbentuk bumbung yang oanjang disebelah kiri rongga perut
dan melalui usus pendek yang tidak berliku-liku dan berakhir pada rectum (Ville,
1998).
Sistem Reproduksi pada kadal jantan terdiri dari sepasang testis yang
berbentuk bulat telur dimana kedua letak testis ini berbeda, testis sebelah kanan
letaknya lebih tinggi daripada testis sebelah kiri. Saluran efferen tidak tampak,
bermuara pada saluran epididimis dari testis sebelah bawah dan selanjutnya
menjadi duktus differen. Kadal jantan memiliki alat penyalur sperma yang dikenal
dengan nama hemipenis yang berjumlah dua buah hemipenis, terdapat disisi kiri
kanan lubang kloaka agak ke pangkal ekor. Sedangkan pada sistem sistem
reproduksi (genitalia) pada kadal betina terdiri dari sepasang ovarium yang
berwarna kuning. Letak ovarium pada sebelah kanan lebih tinggi dari ovarium di
sebelah kiri. Oviduct bermuara langsung ke dalam coelom melalui ostia oviduct
yang mengalami diferensiasi sehingga membentuk daerah-daerah dengan fungsi
yang berbeda-beda. Sistem pernapasan pada kadal dimulai dari masuknya udara
ke nares externa kemudian masuk ke nares interna. kemudian masuk ke glottis,
sebagai celah lingua menuju ke laring, selanjutnya menuju trakea yang bercabang
menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju paru-paru yang
berwarna merah muda (Campbell, 1999).
Sistem peredaran darah pada kadal dibgi menjadi tiga yaitu peredaran
arteri, peredaran vena dan peredaran vena portae. Sistem sirkulasi pada kadal
berupa jantung yang memperlihatkan kemajuaan bila dibandingkan dengan
jantung amphibi, meskipun aliran darah arteri dan vena tidak seluruhnya terpisah.
Jantung terbungkus oleh sutu membran transparan yaitu pericandrium (Fauziah,
2011).
Sistem ekskresi dibangun oleh sepasang ginjal yang terdapat agak ke
pangkal ekor dari kaki belakang , bentuknya gepeng dan berwarna coklat.
Terdapat sepasang ureter yang bermuara pada kantung kemih(vesica urinaria)
yang kecil dan berakhir pada lubang kloaka (Irmawanty, 2017).
Sistem saraf pada kadal terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistm saraf tak sadar.sistem saraf
sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf
otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur oleh otak antara lain denyut
nadi, gerak saluran pencernaan, seksresi keringat dan lain sebagainya. Sistem
rangka pada kadal (mabauya multifasciata) dapat di bedakan menjadi dua bagian
yaitu endoskeleton dan ensoskeleton. Eksoskeleton, berasal dari epidermis,
berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan tubuhnya, posisi seperti
sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian kepala,badan, ekor.
Endoskeleton , terdiri dari sekeleton aksial dan apendikular (Putranto, 2012).
Kadal memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di
bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di
daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk
gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat (Ville, 1998)
kalsifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Scincidae
Genus : Mabouya
Spesies : Mabouya multifasciata (Djuhanda, 1982).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Morfologi kadal terdiri dari Caput (kepala) yang berbentuk paramid,
moncong tumpul, dan di tutupi squama (sisik). Pada leher hanya ditandai oleh
adanya lekukan saja. Pada bagian badan terdapat dua pasang alat gerak yaitu
bagian anterior dan bagaian posterior. Pada bagian ventral terdapat lubang
kloaka yang berbentuk celah melintang. Bagian ekor berbentuk silindris, pada
kadal panjangnya kurang lebih 2,5 kali panjang badan ditambah kepala. Pada
bagian Truncus (badan), berukuran panjang dan ditutupi squama, terdiri atas
bagian dorsal (punggung), thorax (dada), dan abdomen (perut). Pada
bagian Caudal (ekor), bentuknya bulat memanjang, makin ke ujung makin
kecil, dan pada pangkal pertemuan dengan truncus terdapat kloaka.
2. Sistem pencernaan pada kadal dimulai dari esophagus yang terletak disebelah
dalam dari trakea yang bentuknya kecil dan panjang, lalu kelambung yang
berbentuk bumbung yang oanjang disebelah kiri rongga perut dan melalui
usus pendek yang tidak berliku-liku dan berakhir pada rectum.
3. Sistem pernapasan pada kadal dimulai dari masuknya udara ke nares externa
kemudian masuk ke nares interna. kemudian masuk ke glottis, sebagai celah
lingua menuju ke laring, selanjutnya menuju trakea yang bercabang menjadi
dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju paru-paru yang berwarna
merah muda.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya disediakan pula spesies
dari setiap kelas pada phylum chordata dan sebaiknya praktikan harus lebih teliti
dalam mengamati bagian morfologi serta anatomi dari udang dan kecoa agar
tujuan dari praktikum dapat tercapai serta udang yang dibawa sebaiknya dalam
keadaan segar.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell.Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga : Jakarta.


Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata 1. Armico,
Bandung

Fauziah, Fury. 2011. Identifikasi Jenis-Jenis Reptilia Dari Awetan Basah. E-journal
Universitas Negeri Malang

Irmawanty. 2017. Keanekaragaman Hewan. Makassar: Unuversitas Muhammadiyah


Makassar

Putranto, Dicky Indar. 2012. Keanekaragaman Reptil Impor Di Daerah Yogyakarta.


E-journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ville, C. A, Walker, W. F, and Smith, F. E. 1998. General Zoology. Gadjah Mada


University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai