Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT ILMU

JURNAL DISKUSI

PERTEMUAN VI

I. IDENTITAS
Nama : A. Sry Fifin Andriani
NIM : 201051301025
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen : Dr. Ismail, M.S.
Kelas : S2 Pendidikan Biologi B 2020
Pertemuan : VI (02 November 2020)
Topik/Materi : Perspektif Aliran Filsafat Dalam Pendidikan

II. EKSPLORASI KONSEP YANG TELAH DIPAHAMI


Konsep yang telah saya pahami dalam diskusi ini yaitu mengenai perspektif
aliran filsafat dalam pendidikan yang terdiri dari:
Aliran idealisme, berpandangan bahwa kenyataan akhir atau kenyataan yang
sebenarnya adalah spiritual/rokhaniah atau cita. Tujuan pendidikan adalah
mengembangkan individu sebagai pribadi yang terbatas, dan ia mampu
berbuat selaras dengan suatu kehidupan yang mulia. Tujuan ini dapat dicapai
dengan cara mengekspresikan dirinya secara positif, dengan mempergunakan
metode dialektis (investigasi dan interaksi dari alam pemikirannya) untuk
mengembangkan kemampuan menilai dan menalar, yang bisa dicapai melalui
pengajaran.

Aliran realisme, berpendapat bahwa kenyataan yang sebenarnya atau ideal


adalah dunia obyektif, suatu dunia yang bebas dari setiap dan seluruh
pengalaman manusia. Pada umumnya penganut mazhab atau aliran realisme
sependapat bahwa filsafat yang ideal dan benar adalah yang diturunkan atau
dijabarkan dari struktur dunia obyektif. Oleh karena itu, tingkah laku dan
pengetahuan yang benar didasarkan pada kenyataan yang obyektif, sehingga
tujuan utama pendidikan adalah memahami kenyataan obyektif tersebut.
Pengetahuan tentang bentuk-bentuk kenyataan obyektif menjadi isi
pendidikan. Seperti: logika, gramatika, dan matematika harus diajarkan baik
sebagai alat komunikasi maupun sebagai alat untuk menghayati kenyataan
obyektif.

Aliran pragmatisme, berpandangan bahwa pengetahuan dan perbuatan


bersatu tak terpisahkan, dan semua pengetahuan bersumber dari dan diuji
kebenarannya melalui pengalaman. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan,
dan kondisi optimum atau tertinggi dari pertumbuhan adalah kebebasan
mengadakan penelitian bersama dengan kurun pemikiran yang tidak
terkekang dalam suatu sistem kerja sama yang terbuka. Metode pemecahan
masalah yang telah dikembangkan dalam ilmu sebagai pendekatan ilmiah,
juga merupakan metode belajar dalam pendidikan.

Aliran eksistensialisme, berpandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya


adalah bahwa manusia hidup di dunia tanpa tujuan, dan kehidupan ini pada
dasarnya suatu teka-teki. Kemudian manusia mencoba mencari makna hidup
di dunia, dengan jalan mewujudkan dirinya sebagai manusia. Oleh karena itu,
tujuan utama pendidikan adalah membantu individu untuk mampu
mewujudkan dirinya sebagai manusia. Metode pendidikannya dengan metode
penghayatan (non directive atau absotrive learning), dan metode dialog atau
percakapan langsung.

III. KONSEP YANG BELUM DIPAHAMI


Adapun konsep yang belum saya pahami yaitu pada perspektif aliran filsafat
dalam pendidikan. Apakah keempat aliran filsafat pendidikan ini bisa
disatukan dalam suatu sekolah? Apakah aliran-aliran filsafat ini bisa
diterapkan dalam beragama?
IV. PERMASALAHAN BESERTA PEMECAHANNYA
Permasalahan yang muncul dalam Diskusi Kelas
Pertanyaan dan jawaban
1. Pertanyaan dari Kelompok 1 Oleh Nurkhairunnisa Al-Islamiah
Bagaimana implikasi idealisme dalam pendidikan khususnya jika ditinjau
dari tujuan, kurikulum, metode, dan evaluasi?
Jawaban: Implikasi idealisme dalam pendidikan yaitu dapat dilihat dari
tujuan pendidikan dalam aliran idealisme. Tujuan pendidikan adalah
mengembangkan individu sebagai pribadi yang terbatas dan mampu
berbuat selaras dengan kehidupan yang mulia. Untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu dengan menggunakan metode dialektis ataupun metode
pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan menilai dan menalar
dalam hal ini berpikir kritis. Contoh model atau metode pembelajaran
yang digunaka yaitu model inquiry dan discovery learning. Jika ditinjau
dari kurikulum pendidikan, idealisme mengarah kepada bagaimana peserta
didik memiliki keterampilan berpikir kritis hal ini selaras dengan
kurikulum dengan adanya Kompetensi Inti yang mencakup 3 ranah yaitu
kognitif, psikomotorik dan afektif. Pada ranah kognitif menekankan
kepada keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking).
2. Pertanyaan dari Kelompok 2 Oleh Dwi Wahyuni Ulpa
Bagaimana filsafat memandang idealisme dalam pendidikan?
Jawaban:
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham
bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Aliran idealisme
terbukti cukup banyak berpengaruh dalam dunia pendidikan. Idealisme
berpusat pada keberadaan sekolah. Aliran inilah satu-satunya yang
melakukan oposisi secara fundamental terhadap naturalisme. Pendidikan
harus tetap eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia
sebagai kebutuhan spiritual dan tidak sekedar kebutuhan alam semata.
Dalam hubungannya dengan pendidikan, idealisme memberi sumbangan
yang besar terhadap perkembangan teori pendidikan, khususnya filsafat
pendidikan. Pendidikan harus menekankan kesesuaian batin antara anak
dan alam semesta.
3. Pertanyaan dari Kelompok 3 Oleh Nurul Khazinah
Dari ke empat perspektif aliran filsafat dalam pendidikan yang telah
dipaparkan. Menurut pemateri aliran filsafat yang bisa digunakan dalam
pendidikan di era modern seperti saat ini?
Jawaban: Dalam sistem pendidikan terdapat yang namanya kurikulum,
kurikulum pendidikan mengalami perkembangan, dimana kita ketahui
bahwa terdapat beberapa kurikulum yang sudah diterapkan dalam
pendidikan yaitu KTSP dan Kurikulum 2013. Perlu kita ketahui bahwa
kurikulum tidak hanya dikembangkan oleh satu aliran filsafat. Jadi, aliran-
aliran filsafat memiliki peranan masing-masing dalam mengembangkan
suatu kurikulum. Dalam kurikulum peran guru dan aktivitas peserta didik
serta materi pelajaran sangat berperan penting dalam berlangsungnya
proses pembelajaran. Ketiga hal tersebut di kembangkan berdasarkan
landasan filsafat.
4. Pertanyaan dari Kelompok 3 Oleh Eddy Zulfahmi Ahmad
Apakah filsafat masih diperlukan dalam pendidikan sampai saat ini?
Jawaban: Ya, filsafat diperlukan dalam pendidikan sampai saat ini.
Pendidikan adalah suatu bidang kajian baik secara teoritik maupun praktek
yang tidak bisa dilepaskan dengan masalah kehidupan, terutama masalah
tujuan hdup manusia, masalah nilai, masalah pengembangan pribadi, dan
masalah kebenaran atau pengetahuan. Artinya, filsafat diperlukan dalam
pendidikan karena beberapa masalah pokok seperti yang disebutkan yang
tidak dapat dijawab oleh pendekatan ilmiah. Oleh karena itu, masalah
pendidikan tidak sekedar persoalan bagaiamana efektivitas, efisiensi, dan
relevansi pendidikan, tetapi bagaimana tingkat efektivitas, efisiensi, dan
relevansi itu selaras dengan amanah dan cita-cita bangsa Indonesia. selain
itu tersebut dapat pula dilihat dari munculnya aliran-aliran filsafat dalam
pendidikan yang bertujuan mengembangkan kurikulum dalam pendidikan.
5. Pertanyaan dari Kelompok 4 Oleh A.Sry Fifin Andriani
Pada aliran realisme, apa yang kita lihat itulah yang real atau nyata. Lalu
bagaimana sesuatu yang di indrai itu mampu hadir dalam akal kita?
Jawaban:
Sebagaimana kita ketahui bahwa real berarti yang aktual atau yang ada,
kata tersebut menunjukkan kepada benda-benda atau kejadian-kejadian
yang sungguh-sungguh, artinya yang bukan sekedar khayalan atau apa
yang ada dala, pikiran. Real menunjukkan apa yang ada. Dalam arti
filsafat yang sempit, realisme berarti anggapan bahwa obyek indra kita
adalah real atau nyata, benda-benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan
bahwa benda itu kita ketahui atau kita presepsikan atau ada hubungannya
dengan pikiran kita. Segala yang ada pada pikiran kita berarti sudah hadir
dalam akal kita.
6. Pertanyaan dari Kelompok 5 Oleh Siti Khumairah Fiqrillah
Dari ke empat aliran filsafat yang sudah dijelaskan, aliran filsafat manakah
yang lebih dominan diterapkan dalam dunia pendidikan dan berikah
contoh penerapan konkretnya dalam bidang keilmuan?
Jawaban: Dalam dunia pendidikan, kurikulum tidak hanya dikembangkan
oleh satu aliran filsafat, yang diterapkan bisa dari berbagai aliran yang
berperan didalamnya. Jika ditanyakan mengenai yang dominan, semuanya
dominan diterapkan, kita ambil contoh dari aliran idealisme. Menekankan
pengembangan kemampuan menilai dan menalar dalam hal ini berpikir
kritis. Hal ini selaras dengan karakteristik pembelajaran abab 21 yakni 4C
(Critical Thinking, Creative, Collaborative, Communicative). Disini
menekankan untuk mengarahkan setiap peserta didik memiliki
keterampilan berpikir kritis tentang segala sesuatu yang terjadi. Contoh
penerapannya dalam bidang keilmuan yakni biologi, dimana peserta didik
dihadapkan pada peristiwa-peristiwa alam yang terjadi, disinilah
kemampuan berpikir kritis peserta didik dilatih ataupun dikembangkan
dengan melihat dan menilai secara kritis dan logis mengenai peristiwa
alam yang terjadi.
7. Pertanyaan dari Kelompok 6 Oleh Nurhidaya
Apa hal positif dan negative yang bisa terjadi jika aliran idealisme
diterapkan dalam pengembangan kurikulum?
Jawaban: Hal positif yang dapat terjadi yaitu dalam kurikulum
menekankan pada aspek kognitif afektif, dan psikomotorik. Terkait dengan
karakteristik pembelajaran abad 21 yaitu salah satunya pengembangan
keterampilan berpikir kritis peserta didik. Hal ini selaras dengan idealism
yakni mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang
dapat dicapai dalam proses pembelajaran. Kita ketahui bahwa karakteristik
peserta didik berbeda dan tingkat kemampuan berpikirnya pun berbeda,
hal inilah yang menjadi tantangan bagi pendidik dalam proses
pembelajaran dalam memilih model pembelajaran ataupun metode
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
8. Pertanyaan dari Kelompok 7 Oleh Nurzakila
Bisakah anda memberikan contoh implikasi aliran-aliran filsafat dalam
pengembangan kurikulum saat ini?
Jawaban: Pada pengembangan kurikulum saat ini mengacu pada
pendidikan berbasis karakter dan kompetensi dengan pendekatan tematik
dan kontekstual serta menggunakan penilaian autentik, yang menuntut
siswa untuk menggunakan atau mengkombinasikan pengetahuan,
kemampuan, dan sikap dalam kriteria situasi kehidupan profesional.
Peranan Guru para filsuf Idealisme mempunyai harapan yang tinggi. Guru
harus unggul (excellent) agar menjadi teladan bagi para siswanya, baik
secara moral maupun intelektual. Implikasi terhadap pendidikan terutama
tujuan pendidikan yang pada dasarnya bertujuan agar para siswa dapat
bertahan hidup di dunia yang bersifat alamiah, memperoleh keamanan dan
hidup bahagia. Dengan jalan memberikan pengetahuan yang esensial
kepada para siswa, maka mereka akan dapat bertahan hidup di dalam
lingkungan alam dan sosialnya. Pengetahuan tersebut akan memberikan
keterampilan-keterampilan yang penting untuk memperoleh keamanan dan
hidup bahagia.
V. REFLEKSI DIRI
Suasana diskusi pada pertemuan kali ini cukup mengalami perubahan dari
pertemuan sebelumnya dimana dosen pengampuh mengarahkan agar tetap
melakukan diskusi meskipun beliau tidak sempat hadir karena berhalangan.
Namun diskusi kali ini berjalan dengan baik dengan arahan dosen pengampuh
untuk direkam dan diskusi ini berjalan dengan sangat baik tanpa dipantau
langsung oleh dosen pengampuh dan sangat tertib dalam mengikuti diskusi.
Suasana diskusi pada pertemuan kali ini cukup aktif, dimana penanya,
penjawab dan penyanggah saling tukar informasi ataupun pendapat dari mereka
sehingga suasana diskusi cukup hidup. Selain itu materi yang disampaikan
pemateri juga sangat menarik membuat audience semakin semangat dalam
diskusi kali ini.

Ada beberapa hal yang ingin saya ketahui lebih lanjut diantaranya pada
materi perspektif aliran filsafat dalam pendidikan, seberapa besar pengaruh
aliran realism, pragmatisme dan eksistensialisme dalam perkembangan
pendidikan?
RUBRIK PENILAIAN
JURNAL BELAJAR
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU
SEMESTER II 2020/2021

No Aspek Bobot Penilaian


I. Identitas
1. Nama, foto diri dan NIM dicantumkan 5

II. Isi Jurnal


2. Mengeksplor beragam konsep 25
3. Menyajikan konsep yang belum dipahami 20
4. Mengidentifikasi permasalahan/pertanyaan
20
beserta pemecahannya
5. Jurnal menunjukkan bahwa mahasiswa dapat
melihat dirinya sendiri sebagai pembelajar,
menemukan dan menyelesaikan masalah serta 20
bekerja untuk meningkatkan kebiasaan
Belajarnya

III. Sistimatika
6. Jurnal terorganisasi dengan baik dan lengkap 10

Jumlah 100

Anda mungkin juga menyukai