REPTIL BAGIAN 1
DOSEN PENGAMPU :
Nur Hidayah, M.Pd
KELOMPOK
1. Irma Sari (1911060106)
2. Nurul Anisa (1911060163)
3. Widya Bismi Ramadani (1911060450)
Bismillahirahmanirahim,
Alhamdulillah, puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Makalah ini berisikan tentang penjelasan ” Taksonomi vertebrata
Reptil Bagian I”Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.Aamiin allahuma aamiin.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3. Tujuan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Reptil........................................................................................ 3
2.2. Morfologi Reptil....................................................................... 6
2.3 Anatomi Reptil............................................................................7
2.4 Peranan Reptil.............................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................... 15
3.2. Saran......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Semua Reptil bernafas dengan paru-paru.Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium dan
2 ventrikel.Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna
sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur.Reptil merupakan hewan
berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau
poikiloterm.Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu
berjemur di bawah sinarmatahari.Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka.Ada
dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia.Kloaka dengan celah melintang terdapat
pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia.Kloaka dengan celah
membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia.(Zug, 1993).Pada anggota
lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat digunakan sebagai ciri penting untuk
identifikasi.Semua reptil memiliki gigi kecuali pada ordo testudinata. Pada saat jouvenile,
reptil memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur untuk menetas, yang kemudian gigi
telur tersebut akan tanggal dengan sendirinya saat mencapai dewasa. Beberapa jenis reptil
3
memiliki alat pendengaran dan ada yang yang dilengkapi telinga luar atupun tidak.Pada
beberapa jenis lainnya, alat pendengaran tidak berkembang.Mata pada reptil ada yang
berkelopak dan ada yang tidak memiliki kelopak mata.Kelopak mata pada reptil ada yang
dapat digerakkan dan ada yang tidak dapat digerakkan dan ada juga yang berubah menjadi
lapisan transparan.
Dibandingkan dengan amphibi, reptilia terbilang lebih maju hidup didarat. Hal ini dikarenakan:
1. Adanya cangkang pada telur dan adanya amnion pada embrio sehingga menjamin
perlindungan terhadap bahaya kekeringan pada telur-telur yang diletakkan didarat.
2. Sisik epidermis yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh fisik (misal luka) dan
juga sebagai pelindung terhadap kekeringan.
Selain itu reptilia merupakan binatang merayap yang tubuhnya ditutupi oleh kulit (Kadang-
kadang sebagai sisik) dari zat tanduk. Kulit atau sisik tidak berlendir karena sangat sedikit
mempunyai kelenjar pada kulit.
4
bukan berarti setiap jenis reptil dapat dijumpai di semua tempat. Beberapa jenis reptil
memiliki daerah penyebaran yang sempit dan terbatas, kadang hanya dijumpai pada tipe
habitat spesifik, sehingga jenis-jenis yang mempunyai habitat spesifik sangat baik
digunakan sebagai jenis indikator terjadinya perubahan lingkungan (Mistar 2008).
Beberapa jenis reptilia dari sub bangsa Lacertilia sebagian yang berasosiasi dengan
lingkungan manusia di sekitar kebun yang tidak monokultur dan sebagian lagi penghuni
hutan sekunder. Ordo Testudinata dan Crocodylia hampir tidak ada yang hidup
berasosiasi dengan manusia.Sedangkan Sub ordoular paling banyak variasinya (Mistar
2008).
5
Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh
berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan
begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi.Buaya misalnya di dekat ujung moncong terdapat dua lubang
hidung.Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta
membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran
kecil terletak dibelakang mata.Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.
Tubuh Reptil Terdiri atas 3 bagian yaitu kepala, badan dan ekor
• Pada bagian kepala berbentuk seperti piramid; dan terdapat mulut, 1 pasang mata, dan
telinga luar.
• Pada bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya ditandai oleh
adanya lekukan saja.
• Pada bagian badan terdapat 2 pasang alat gerak, yaitu bagian anterior dan posterior.
• Pada bagian ekor yang berbentuk silindris, pada kadal panjangnya lebih kurang 2,5 kali
panjang badan ditambah kepala.
Tubuh reptil mempunyai sisik yang menutupi seluruh tubuh yang berfungsi guna
melindungi diri dari kekeringan. Selain itu, reptil juga mempunyai kaki-kaki yang pendek
disertai ekor yang panjang. Pada setiap kakinya ada kuku jari yang tajam yang fungsinya
sebagai perlindungan serta pertahanan diri.Pada bangsa ular, tidak ada kaki dan cakar
sehingga guna alat geraknya ular mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakangnya
Sebagai alat pertahanan diri , ada juga ular dilengkapi bisa misalnya pada King Cobra dan
ada juga dilengkapi dengan otot yang kuat sehingga bisa melilitkan tubuhnya pada mangsa
sampai mangsa tersebut tidak bisa bergerak sampai mati contohnya adalah pada Phyton.
Ular bisa menelan mangsanya bulat-bulat yang ukurannya 2x lebih besar dibanding ukuran
tubuhnya. Hal tersebut diakrenakan struktur anatomis dari rahang ular melekat dengan
longgar sehingga bisa membuka sampai 1500x lipat . Karena itulah bangsa ular, terutama
dari kelas piton, anaconda serta sejenisnya bisa memangsa seekor anak sapi.
Pada kadal sebagai alat pertahanan diri mereka dilengkapi system pertahanan diri.
Pertahanan diri dengan cara melepaskan bagian tubuhnya bila dalam bahaya contohnya
yakni cecak yang bisa melepaskan ekornya saat bahaya. Selain itu, ada juga jenis kadal
6
yang bisa merubah warna tubuhnya menjadi warna yang sama dengan lingkungan sekitar
Contohnya adalah pada bunglon yang bisa berganti warna kulit sebagai kamuflase.
7
b) Anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari.
c) Pemisahan darah bersih dan kotor di jantung.
d) Skeleton terdiri dari tulang sejati.
e) Telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai pelindung embrio
sehingga memungkinkan untuk berkembang di darat.
Warna juga menjadi penting dalam termoregulasi, yaitu akan menjadi perubahan
konsentrasi granula-granula pigmen dalam kromatofora akibat respon temperatur tinggi
dengan mengurangi pewarnaan sehingga warna menjadi lebih terang., sementara itu
temepratur rendah menyebabkan pewarnaan gelap. Warna juga disiapkan untuk
melindungi organ-organ vital dari bahaya radiasi matahari.Kadangkala pigmentasi
berfungsi untuk perisai organ intermuskular bahkan untuk perlindungan jaringan
peritoneum.
b. Sisik Epidermal
Tubuh reptil dibungkus oleh sisik kering sebagai pelindung tubuh seperti halnya sisik
ikan.Sisik-sisik ini terbagi dalam 2 kategori, yaitu epidermal dan dermal.Tipe sisik reptil
adalah superfisial dan umumnya berganti secara berkala.Sisik dermal adalah lempengan
tulang yang tertanam permanen pada kulit dan bertahan selama hidupnya.
Reptil memiliki sisik epidermal yang terlihat amat nyata pada kadal dan ular. Sisik
epidermal secara terus menerus diproduksi oleh karena pertumbuhan dari lapisan
stratum germinativun epidermis dan umunya berlipat sehingga menjadi tumpang tindih
satu sama lain. Ketika lapisan sisik epidermal tumbuh secara sempurna atau secara utuh,
8
akhirnya menjadi terpisah dari stratum germinativum dan tampak sebagai benda mati.
Ular dan kadal sisik-sisiknya berganti yang disebut dengan proses ekdisis. Sebelum
berlangsungnya ekdisis, sisik-sisik baru yang akan menggantikan sisik yang sudah tua
sudah terbentuk. Kebanyakan ular berganti kulit secara sekaligus.Epidermal yang lepas
pertama pada daerah kepala termasuk kulit di dorsal mata, ular pada akhirnya beringsut
ke luar dari penutup lama. Pergantian kulit pada ular dihitung mulai saat pertama seekor
ular berganti kuloit adalah bergantung pada tingkat pertumbuhannya. Jenis ular yang
cepat pertumbuhannya biasanya berganti kulit setiap dua bulan.
Beberapa ular berbisa seperti pada Crotalus cerates dan Cerates cerates memiliki
struktur seperti tanduk di atas matanya yang merupakan modifikasi dari sisik-sisik.
Tanduk ini akan melipat ke bawah menutupi mata ketika kepala ular ditekan. Tanduk
ini mungkin bermanfaat untuk melindungi mata ketika ular bergerak melalui bebatuan,
akar-akar, belukar atau apa saja yang dapat menyebabkan luka. Lapisan kulit epidermal
pada kadal tidak berganti secara keseluruhan dalam waktu relatif pendek.
Karapaks dan plastron adalah tempurung dorsal dan ventral yang melindungi tubuh
kura-kura dan penyu.Strukturnya tersusun sebagian besar oleh tulang dari lempengan
kulit dermal dan bagian luar yang terbungkus sisik epidermal bertanduk yang tidak
menyerupai sisik epidermal pada ular dan kadal.Sisik-sisik ini tidak berganti secara
berkala, meskipun sisik yang lebih tua yang merupakan lapisan terluar mengelupas
sebagai akibat dari ekspansi laisan stratum germinativum.Sisik baru berukuran lebih
besar daripada sisik yang terdahulu yang menutupinya.Sebagai konsekuensi, ada
lempengan epidermal yang ebih besa membentuk cincin atau lingkaran pertumbuhan
sebagai akumulasi lapisan-lapisan sisik bertanduk.Beberapa kura-kura tidak memiliki
sisik dan mempunyai sebuah kulit keras sebagai pengganti.Tubuh aligator dan
sejenisnya juga terbungkus sisik epidermal yang tidak secara bersamaan berganti tetapi
berangsur-angsur mengelupas dan digantikan sisik baru.
Sisik epidermal reptil menunjukkan lebih banyak keragaman bentuk dan struktur,
terutama pada ular dan kadal.Sisik tersebut mugkin tersusun secara longitudinal,
9
diagonal atau transversal (baris-baris melintang). Sisik pada kepala umumnya berbeda
dalam penampilan dari sisik bagian tubuh lain dan diberi nama sesuai dengan lokasinya.
Sisik di sepanjang bagia bibir atas disebut sisik-sisik labial atas.,sisik yang melingkari
mata adalah sisik okular, yang diantara kedua mata adalah sisik interokular. Perbedaan
dalam ukuran, bentuk dan jumlah sisik ini memberikan ciri khusus dan penting untuk
klasifikasi.
Sisik ular biasanya sikloid atau berbentuk segi empat.Sisik kadal mungkin
dikelompokkan ke dalam sisik granular, sikloid, quadrangular atau mucromate, dan sisik
mungkin halus atau kasar.Sisik bagian tubuh tertentu bisa termodifikasi hingga menjadi
panjang seperti duri yang ditemukan pada iguana.
Sisik pada bagian ventral tubuh ukar umumnya lebih besar umumnya lebih besar,
pitamoris melintang disebut scute yang berfungsi untuk memperluas lebar
tubuh.Keberadaan scute di bagian bawah permukaan tubuh biasanya digunakan sebagai
ciri dasar untuk membedakan ular dari kadal.
c. Kelenjar Kulit
Karena sisik epidermal kering maka reptil pada dasarnya hanya memiliki sedikit
kelenjar kulit.Kelenjar mukus dan kelenjar di kloaka pada buaya berfungsi selama masa
bercumbu.Beberapa kadal juga memiliki kelenjar endokrin di dekat kloaka di masa
kawin.Kadal ini memiliki lubang-lubang disebut sebagai lubang preanal atau lubang
femoral, umumnya pada betina lebih kecil atau ditemukan hanya pada pejantan.Kelenjar
ini menjadi sangat aktif pada musim kawin.
Tipe kelenjar holokrin telah ditemukan disebut kelenjar keturunan atau generation
gland.Perubahan sekresi dari kelenjar-kelenjar ini tampak dihubungkan dengan
pertumbuhan sisik pada kulit.
d. Gigi
10
Gigi sama sekali tidak ada pada kura-kura dan penyu, tetapi diganti dengan lapisan
tanduk baik di rahang atas maupun bawah seperti layaknya paruh burung. Reptilia
kelompok lain umumnya mempunyai gigi dan berkembang dengan baik. Gigi-
gigi Crocodilia agak seragam, berbentuk kerucut, kelengakapan giginya mengarah pada
gigi tipe thedocont.
Sebagian besar kadal memiliki gigi seragam atau homodont.Ada (sedikit) reptilia yang
memiliki gigi seri, taring dan geraham, sehingga pertumbuhan gigi ini mengarah pada
heterodont.Sebagian kecil kadal memiliki gigi yang tumbuh pada langit-langit mulut,
tetapi umumnya melekat pada rahang.Ada tipe gigi yang hanya melekat pada rahang
sehingga tidak terletak pada lubang rahang, disebut tipe acrodont.Tipe gigi pleurodont
yaitu gigi berada dan melekat pada sisi dalam rahang.Gigi bawah pada
genus Holoderma (kadal berbisa) adalah pleurodont.Racun yang disekresikan oleh
kelenjar labial pada rahang bawah Holoderma tidak melewati lubang taring tetapi
mengalir melalui luka akibat tusukan gigi.
Ular umumnya memiliki gigi tipe pleurodont yang tersusun pada jajaran di rahang atas
dan bawah.Beberapa ular berbisa memiliki gigi berlekuk yang disebut gigi opistoglifi.
Ular berbisa kuat, umumnya memiliki sepasang taring berlubang terletak pada bagian
anterior rahang atas, bentuk taring seperti jarum hipodermik dan dasar taring
berhubungan dengan kantong kelenjar bisa. Kontraksi otot di sekitar kelenjar bisa pada
saat ular menyerang, bertanggung jawab untuk menyuntikkan bisa melewati taring ke
korban. Taring, seperti juga gigi yang lain akan diganti bila tanggal. Taring ular
berbisa opistoglifi adalah gigi bisa yang terletak pada rahang atas bagian posterior
sedangkan gigi bisa yang terletak pada rahang atas bagian anterior dan dapat dilipat (bisa
digerakkan) karena ada engsel disebut gigi solenoglifi.Gigi bisa pada ular kobra dan ular
mamaba taringnya terletak pada rahang atas bagian anterior dan gigi bisa ini tidak bisa
digerakkan yang disebut dengan tipe gigi taring proteroglifi.
11
Kadal dapat berlari dengan menggunakan 4 tungkai tetapi ada yang hanya menggunakan
2 tungkai belakang pada saat berlari.Ada kadal yang mampu memanjat permukaan
vertikal, misalnya pada kelompok tokek karena ada alat tambahan berupa kait.beberapa
kadal dari genus Draco mampu meluncur di udara karena memiliki kulit tambahan
seperti jaring yang lebar disetiap sisi tubuh tetapi tidak memiliki tungkai. Dua pasang
tungkai pada kadal tidak selalu pentadaktil, terkadang jari-jari pada satu atau kedua
pasang tungkai menghilang.Kadal tak bertungkai dikelompokkan dalam famili Ellidae
atau famili Anguidae sehingga Nampak seperti ular.Buaya mampu berjalan di atas tanah
sebaik berenang di air. Mungkin jaringan selaput antar jari tersebut bervariasi, akan
tetapi kecepatan di air disempurnakan oleh gerakan tubuh mengombak ke
samping.Reptil yang teradaptasi sangat baik untuk kehidupan akuatik adalah kura-kura
laut.Tungkainya termodifikasi menjadi sirip, kuku mereduksi atau tidak ada.Kura-kura
tanah memiliki tungkai yang kuat dan mampu mengangkat tubuh untuk bergerak.Kura-
kura laut dan air tawar dapat merubah berat badannya secara spesifik sehingga mampu
bertahan dalam air pada kedalaman tertentu, dapat mengambang di permukaan atau
bergerak di dasar kolam.Kemungkinan ini dicapai dengan merubah volume udara di
paru-paru dengan menambah atau mengurangi jumlah air yang disimpan di kloaka.
Gerakan melata pada ular adalah hal yang menarik. Ternyata ular melata dengan
caraberbeda.Ada 4 tipe gerakan maju yaitu
horizontal, rectilinear,concertinadan sidewinder. Rattlesnake dan ular berbisa memiliki
lubang sensor khusus di setiap sisi kepala.Keberadaan lubang ini telah dipelajari oleh
Noble dan Schmidt (1937), bahwa walaupun semua organ utama dirusak atau diblok
ternyata ular mampu menemukan atau mengetahui lokasi dan mematuk mangsanya
sebab objek memiliki suhu tubuh lebih tinggi atau lebih rendah dari lingkungan
sekitar.Lubang-lubang sensor ini bersifat saraf opthithalmic cabang dari saraf cranial ke
V. Organ sensor di kepala ular fiton Australia (Morelia spilotes) mampu menerima sinar
infra merah.
12
2.3.3 Selaput Ekstraembrio pada Telur
Cangkang (amnion) dari telur reptil mengandung makanan dan membran pelindung
untuk mendukung perkembangan embrio di daratan.Reptil menyembunyikan telur-telur
mereka di tempat tersembunyi di daratan.Hewan muda yang baru menetas bernapas
menggunakan paru-paru muda bukan sebagai larva akuatik.
Embrio berkembang di dalam amnion yang dilengkapi dengan cairan amnion. Makanan
disediakan oleh kuning telur (yolk) dari kantung yolk dan sisa metabolisme akan
disimpan di bagian allantois. Selanjutnya allantois akan menyatu dengan korion, yaitu
membran tipis di bagian dalam cangkang, kedua membran memiliki pembuluh darah
yang membantu pertukaran oksigen dan karbondioksida yang akan dikeluarkan melalui
pori- pori pada cangkang. Karena jenis telur ini tertutup dan memiliki sistem yang
berdiri sendiri maka sering disebut sebagai telur cleidoic.
13
2.3.4 Struktur Tubuh Reptil
• Struktur tubuhnya yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor
• Pada Masing-masing kaki memiliki jari dengan cakar
• Pada mulutnya yang memanjang, dengan gigi conical (berbentuk kerucut)
• Didekat ujung moncongnya terdapat dua nostril (eksternal nares) yang sebagai
organ respirasi
• Mata besar yang terletak di lateral dengan dua kelopak mata dan membran nictitan.
• Pada telinga terbuka dibelakang mata warna sel pigmen (chromatophores)
BAB III
PENUTUP
14
3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah kami dapat disimpulkan bahwa :
1. Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada
serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.Rangkanya pada reptilia
mengalami osi-fikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
2. Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh
berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan
begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi.Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas
dan bawah, serta membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata,
telinga berukuran kecil terletak dibelakang mata.Anus terletak longitudinal dibelakang
pangkal kaki belakang.
3. Anatomi pada reptil meliputi integumen, selaput ekstraembrio pada telur, alat gerak pada
reptil dan struktur tubuh reptil.
4. Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan
serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular
berbisa dapat membunuh manusia.
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini saya sadar bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi
15
pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari saya dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan anda
mengenai“Taksonomi Vertebrata Reptil Bagian I”.
DAFTAR PUSTAKA
16
https://docplayer.info/69977821-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-masalah-reptilia-adalah-
salah-satu-hewan-kelas-vertebrata-dalam-kelompok-hewan-yang.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-reptil
https://www.psychologymania.com/2013/09/klasifikasi-morfologi-dan-anatomi-reptil.html
17