Anda di halaman 1dari 20

TAKSONOMI VERTEBRATA

REPTIL BAGIAN 1

DOSEN PENGAMPU :
Nur Hidayah, M.Pd

KELOMPOK
1. Irma Sari (1911060106)
2. Nurul Anisa (1911060163)
3. Widya Bismi Ramadani (1911060450)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAH TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim,
Alhamdulillah, puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Makalah ini berisikan tentang penjelasan ” Taksonomi vertebrata
Reptil Bagian I”Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.Aamiin allahuma aamiin.

Bandar Lampung, 27 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3. Tujuan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Reptil........................................................................................ 3
2.2. Morfologi Reptil....................................................................... 6
2.3 Anatomi Reptil............................................................................7
2.4 Peranan Reptil.............................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................... 15
3.2. Saran......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Taksonomi vertebrata merupakan ilmu yang mempelajari susunan makhluk hidup yang
bertulang belakang seperti Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia. Pada makalah ini
kami akan membahas mengenai klasifikasi vertebrata Reptil. Reptil merupakan kelompok
hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.Reptilia
adalah salah satu hewan kelas vertebrata dalam kelompok hewan yang melata.Seluruh
hidupnya sudah menyesuaikan diri dengan kehidupan darat, tidak membutuhkan air lagi untuk
pertumbuhan embrionya karena tidak memiliki tingkat larva.Kulit diselaputi sisik keras atau
kepingan dari bahan tanduk.Yang bertubuh besar dibawah sisik ada kepingan tulang, untuk
memperkuat daya perlindungan dilengkapi dengan eksoskelet, ekor panjang, jari-jari
bercakar, poikiloterm, bernafas dengan paruparu saja, pembuahan di dalam tubuh dan
ovipar.Kromatofora pada beberapa jenis dapat mengembang dan menguncup sehingga warna
kulit berubah sesuai dengan keadaan lingkungan didekatnya.Kulit tidak memiliki lendir,
memiliki kloaka, kemih dan beberapa jenis asam urat dalam fase padat bergabung dengan tinja
dan keluar bersama-sama lewat dubur, tidak minum dan menyesuaikan diri hidup di tempat
kering.Terdiri dari empat ordo yaitu Lacertillia (kadal), Ophidia (Ular), Chrocodilia (buaya)
dan Chelonia (penyu) (Iskandar, 2000).Reptilia merupakan vertebrata yang paling banyak dan
dominan serta mencapaipuncak kejayaan diantaravertebratalainya.Reptilia telah muncul
beberapa genera mulai dari yang kecil sampai yang besar, dari herbivora sampai karnivora,
dan dari yang lamban sampaidengan yang lincah tersebara diberbagai macam habitat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud Reptil?
2. Bagaimana bentuk atau morfologi Reptil?
3. Bagaimana anatomi dari Reptil?
4. Apa saja manfaat reptile bagi manusia ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan vertebrata Reptil.
2. Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan bentuk atau morfologi Reptil.
3. Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan anatomi Reptil.
4. Mahasiswa dapat memahami manfaat reptile bagi manusia .

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reptil


Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata.Reptilia merupakan kelompok
hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas
ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit
kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota
ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara
total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo
Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah
mengalami pergantian atau pengelupasan.Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar
kulit (Zug, 1993).Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan
tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali
seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai
umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.Rangkanya pada
reptilia mengalami osifikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru .

Semua Reptil bernafas dengan paru-paru.Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium dan
2 ventrikel.Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna
sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur.Reptil merupakan hewan
berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau
poikiloterm.Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu
berjemur di bawah sinarmatahari.Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka.Ada
dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia.Kloaka dengan celah melintang terdapat
pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia.Kloaka dengan celah
membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia.(Zug, 1993).Pada anggota
lacertilia, lidah berkembang baik dan dapat digunakan sebagai ciri penting untuk
identifikasi.Semua reptil memiliki gigi kecuali pada ordo testudinata. Pada saat jouvenile,
reptil memiliki gigi telur untuk merobek cangkang telur untuk menetas, yang kemudian gigi
telur tersebut akan tanggal dengan sendirinya saat mencapai dewasa. Beberapa jenis reptil

3
memiliki alat pendengaran dan ada yang yang dilengkapi telinga luar atupun tidak.Pada
beberapa jenis lainnya, alat pendengaran tidak berkembang.Mata pada reptil ada yang
berkelopak dan ada yang tidak memiliki kelopak mata.Kelopak mata pada reptil ada yang
dapat digerakkan dan ada yang tidak dapat digerakkan dan ada juga yang berubah menjadi
lapisan transparan.

Dibandingkan dengan amphibi, reptilia terbilang lebih maju hidup didarat. Hal ini dikarenakan:
1. Adanya cangkang pada telur dan adanya amnion pada embrio sehingga menjamin
perlindungan terhadap bahaya kekeringan pada telur-telur yang diletakkan didarat.

2. Sisik epidermis yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh fisik (misal luka) dan
juga sebagai pelindung terhadap kekeringan.

Selain itu reptilia merupakan binatang merayap yang tubuhnya ditutupi oleh kulit (Kadang-
kadang sebagai sisik) dari zat tanduk. Kulit atau sisik tidak berlendir karena sangat sedikit
mempunyai kelenjar pada kulit.

Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara)


Testudinata/Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya:
Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator,
Senyulong, dan Caiman).Reptil yaitu jenis hewan vertebrata atau hewan yang memiliki tulang
belakang berdarah dingin dan memiliki sisik di semua bagian tubuhnya.Hewan jenis yang satu
ini juga termasuk tetrapoda, yakni hewan yang memiliki empat kaki. Pada umumnya reptil ini
berkembang biak dengan cara bertelur, yang dimana telurnya akan diselubungi oleh suatu
membran amniotik. Keberadaan hewan reptil ini sangatlah mudah di temui, disetiap benua
pasti terdapat hewan reptil kecuali di benua atlantik.

2.1.1 Habitat Dan Penyebaran


Reptil dapat ditemukan di air dan darat, habitat reptil antara lain sungai-sungai
besar maupun kecil, kolam-kolam kecil, kubangan hewan, kayu lapuk, dan akar banir
yang terakumulasi dengan serasah daun (Mistar 2008). Reptil mempunyai daerah
penyebaran yang sangat luas di dunia, menempati semua benua kecuali Antartika, dapat
dijumpai dari laut, sungai, darat, tepi hutan, dataran rendah sampai pegunungan, namun

4
bukan berarti setiap jenis reptil dapat dijumpai di semua tempat. Beberapa jenis reptil
memiliki daerah penyebaran yang sempit dan terbatas, kadang hanya dijumpai pada tipe
habitat spesifik, sehingga jenis-jenis yang mempunyai habitat spesifik sangat baik
digunakan sebagai jenis indikator terjadinya perubahan lingkungan (Mistar 2008).

Cox (1998) menjelaskan bahwa penyebaran reptil dipengaruhi olehbeberapa faktor


seperti tipe vegetasi, ketinggian, iklim, batas alam seperti laut, dan habitat
mikro.Ketergantungan hidup reptil terhadap faktor di atas menyebabkan penyebaran
reptil terbatas dan spesifik sesuai daya dukung habitat dan penyesuaian hidup dari jenis
itu sendiri.Pola vegetasi dari suatu wilayah terus berubah seiring berkembangnya
zaman.Wilayah yang terdegradasi menyebabkan habitat dari reptil berkurang.Halliday
dan Adler (2000) menyatakan penyebaran dan keanekaragaman reptil di dunia
dipengaruhi oleh jumlah cahaya matahari, ketinggian dan tipe habitat pada daerah
tersebut.

Beberapa jenis reptilia dari sub bangsa Lacertilia sebagian yang berasosiasi dengan
lingkungan manusia di sekitar kebun yang tidak monokultur dan sebagian lagi penghuni
hutan sekunder. Ordo Testudinata dan Crocodylia hampir tidak ada yang hidup
berasosiasi dengan manusia.Sedangkan Sub ordoular paling banyak variasinya (Mistar
2008).

Penggolongan reptil berdasarkan tempat yang umum ditemukan adalah:


1. Akuatik: kelompok hewan yang sepanjang hidupnya di perairan,
2. Arboreal: kelompok hewan yang sepanjang hidupnya di atas pohon,
3. Terrestrial: kelompok yang sepanjang hidupnya di atas permukaan tanah, dan
4. Fossorial: hewan yang hidup dalam lubang-lubang tanah.

2.2 Morfologi Reptil

5
Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh
berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan
begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi.Buaya misalnya di dekat ujung moncong terdapat dua lubang
hidung.Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas dan bawah, serta
membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran
kecil terletak dibelakang mata.Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang.
Tubuh Reptil Terdiri atas 3 bagian yaitu kepala, badan dan ekor
• Pada bagian kepala berbentuk seperti piramid; dan terdapat mulut, 1 pasang mata, dan
telinga luar.
• Pada bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya ditandai oleh
adanya lekukan saja.
• Pada bagian badan terdapat 2 pasang alat gerak, yaitu bagian anterior dan posterior.
• Pada bagian ekor yang berbentuk silindris, pada kadal panjangnya lebih kurang 2,5 kali
panjang badan ditambah kepala.
Tubuh reptil mempunyai sisik yang menutupi seluruh tubuh yang berfungsi guna
melindungi diri dari kekeringan. Selain itu, reptil juga mempunyai kaki-kaki yang pendek
disertai ekor yang panjang. Pada setiap kakinya ada kuku jari yang tajam yang fungsinya
sebagai perlindungan serta pertahanan diri.Pada bangsa ular, tidak ada kaki dan cakar
sehingga guna alat geraknya ular mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakangnya
Sebagai alat pertahanan diri , ada juga ular dilengkapi bisa misalnya pada King Cobra dan
ada juga dilengkapi dengan otot yang kuat sehingga bisa melilitkan tubuhnya pada mangsa
sampai mangsa tersebut tidak bisa bergerak sampai mati contohnya adalah pada Phyton.
Ular bisa menelan mangsanya bulat-bulat yang ukurannya 2x lebih besar dibanding ukuran
tubuhnya. Hal tersebut diakrenakan struktur anatomis dari rahang ular melekat dengan
longgar sehingga bisa membuka sampai 1500x lipat . Karena itulah bangsa ular, terutama
dari kelas piton, anaconda serta sejenisnya bisa memangsa seekor anak sapi.

Pada kadal sebagai alat pertahanan diri mereka dilengkapi system pertahanan diri.
Pertahanan diri dengan cara melepaskan bagian tubuhnya bila dalam bahaya contohnya
yakni cecak yang bisa melepaskan ekornya saat bahaya. Selain itu, ada juga jenis kadal

6
yang bisa merubah warna tubuhnya menjadi warna yang sama dengan lingkungan sekitar
Contohnya adalah pada bunglon yang bisa berganti warna kulit sebagai kamuflase.

2.3 Anatomi Reptil


2.3.1 Karakteristik Reptil
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat
dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki
oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru,
jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur
suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal,
menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.
Secara umum reptilia memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Tubuh ditutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya dilengkapi sisik atau
kuku, dan kelenjar dipermuakaan hanya sedikit.
b) Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari yang pada
bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk berlari, merayap atau
memanjat. Anggota badan menyerupai dayung pada penyu, memendek pada kadal, dan
tidak ada anggota badan pada beberapa jenis kadal dan semua jenis ular.
c) Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga oksipital
d) Jantung terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua serambi dan
vertikel yang sebagian saling terpisah, satu pasang berkas aorta, sel darah merah oval
bikonkaf dengan inti.
e) Respirasi dengan paru-paru, pada kura-kura air dilengkapi dengan respirasi kloaka.
f) Terdapat 12 pasang saraf cranial.
g) Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan (poikilothermis).
h) Fertilisasi internal, menggunakan organ kopulasi, telurnya besar mengandung kuning
telur yang terbungkus cangkang licin atau berkulit, biasanya telur ditetaskan tetapi pada
beberapa jenis ular dan kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.

Hewan Reptilia lebih maju dibanding amphibi karena memiliki diantaranya:


a) Penutup tubuh yang kering dan bersisik sebagai adaptasi terhadap kehidupan di darat.

7
b) Anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari.
c) Pemisahan darah bersih dan kotor di jantung.
d) Skeleton terdiri dari tulang sejati.
e) Telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai pelindung embrio
sehingga memungkinkan untuk berkembang di darat.

2.3.2 Karakteristik Khusus Reptil


a. Warna Tubuh
Ada bagian dermis berupa kromotofora yang bertanggung jawab terhadap warna
tubuh.Oleh karena adanya konsentrasi dan dispersi granula-granula pigmen dalam
kromatofora ini menjadikan reptil mampu melakukan mimikri yaitu mengganti warna
dalam menanggapi rangsang dari lingkungan.Contohnya adalah bunglon.

Warna juga menjadi penting dalam termoregulasi, yaitu akan menjadi perubahan
konsentrasi granula-granula pigmen dalam kromatofora akibat respon temperatur tinggi
dengan mengurangi pewarnaan sehingga warna menjadi lebih terang., sementara itu
temepratur rendah menyebabkan pewarnaan gelap. Warna juga disiapkan untuk
melindungi organ-organ vital dari bahaya radiasi matahari.Kadangkala pigmentasi
berfungsi untuk perisai organ intermuskular bahkan untuk perlindungan jaringan
peritoneum.

b. Sisik Epidermal
Tubuh reptil dibungkus oleh sisik kering sebagai pelindung tubuh seperti halnya sisik
ikan.Sisik-sisik ini terbagi dalam 2 kategori, yaitu epidermal dan dermal.Tipe sisik reptil
adalah superfisial dan umumnya berganti secara berkala.Sisik dermal adalah lempengan
tulang yang tertanam permanen pada kulit dan bertahan selama hidupnya.

Reptil memiliki sisik epidermal yang terlihat amat nyata pada kadal dan ular. Sisik
epidermal secara terus menerus diproduksi oleh karena pertumbuhan dari lapisan
stratum germinativun epidermis dan umunya berlipat sehingga menjadi tumpang tindih
satu sama lain. Ketika lapisan sisik epidermal tumbuh secara sempurna atau secara utuh,

8
akhirnya menjadi terpisah dari stratum germinativum dan tampak sebagai benda mati.
Ular dan kadal sisik-sisiknya berganti yang disebut dengan proses ekdisis. Sebelum
berlangsungnya ekdisis, sisik-sisik baru yang akan menggantikan sisik yang sudah tua
sudah terbentuk. Kebanyakan ular berganti kulit secara sekaligus.Epidermal yang lepas
pertama pada daerah kepala termasuk kulit di dorsal mata, ular pada akhirnya beringsut
ke luar dari penutup lama. Pergantian kulit pada ular dihitung mulai saat pertama seekor
ular berganti kuloit adalah bergantung pada tingkat pertumbuhannya. Jenis ular yang
cepat pertumbuhannya biasanya berganti kulit setiap dua bulan.

Beberapa ular berbisa seperti pada Crotalus cerates dan Cerates cerates memiliki
struktur seperti tanduk di atas matanya yang merupakan modifikasi dari sisik-sisik.
Tanduk ini akan melipat ke bawah menutupi mata ketika kepala ular ditekan. Tanduk
ini mungkin bermanfaat untuk melindungi mata ketika ular bergerak melalui bebatuan,
akar-akar, belukar atau apa saja yang dapat menyebabkan luka. Lapisan kulit epidermal
pada kadal tidak berganti secara keseluruhan dalam waktu relatif pendek.

Karapaks dan plastron adalah tempurung dorsal dan ventral yang melindungi tubuh
kura-kura dan penyu.Strukturnya tersusun sebagian besar oleh tulang dari lempengan
kulit dermal dan bagian luar yang terbungkus sisik epidermal bertanduk yang tidak
menyerupai sisik epidermal pada ular dan kadal.Sisik-sisik ini tidak berganti secara
berkala, meskipun sisik yang lebih tua yang merupakan lapisan terluar mengelupas
sebagai akibat dari ekspansi laisan stratum germinativum.Sisik baru berukuran lebih
besar daripada sisik yang terdahulu yang menutupinya.Sebagai konsekuensi, ada
lempengan epidermal yang ebih besa membentuk cincin atau lingkaran pertumbuhan
sebagai akumulasi lapisan-lapisan sisik bertanduk.Beberapa kura-kura tidak memiliki
sisik dan mempunyai sebuah kulit keras sebagai pengganti.Tubuh aligator dan
sejenisnya juga terbungkus sisik epidermal yang tidak secara bersamaan berganti tetapi
berangsur-angsur mengelupas dan digantikan sisik baru.

Sisik epidermal reptil menunjukkan lebih banyak keragaman bentuk dan struktur,
terutama pada ular dan kadal.Sisik tersebut mugkin tersusun secara longitudinal,

9
diagonal atau transversal (baris-baris melintang). Sisik pada kepala umumnya berbeda
dalam penampilan dari sisik bagian tubuh lain dan diberi nama sesuai dengan lokasinya.
Sisik di sepanjang bagia bibir atas disebut sisik-sisik labial atas.,sisik yang melingkari
mata adalah sisik okular, yang diantara kedua mata adalah sisik interokular. Perbedaan
dalam ukuran, bentuk dan jumlah sisik ini memberikan ciri khusus dan penting untuk
klasifikasi.

Sisik ular biasanya sikloid atau berbentuk segi empat.Sisik kadal mungkin
dikelompokkan ke dalam sisik granular, sikloid, quadrangular atau mucromate, dan sisik
mungkin halus atau kasar.Sisik bagian tubuh tertentu bisa termodifikasi hingga menjadi
panjang seperti duri yang ditemukan pada iguana.

Sisik pada bagian ventral tubuh ukar umumnya lebih besar umumnya lebih besar,
pitamoris melintang disebut scute yang berfungsi untuk memperluas lebar
tubuh.Keberadaan scute di bagian bawah permukaan tubuh biasanya digunakan sebagai
ciri dasar untuk membedakan ular dari kadal.

c. Kelenjar Kulit
Karena sisik epidermal kering maka reptil pada dasarnya hanya memiliki sedikit
kelenjar kulit.Kelenjar mukus dan kelenjar di kloaka pada buaya berfungsi selama masa
bercumbu.Beberapa kadal juga memiliki kelenjar endokrin di dekat kloaka di masa
kawin.Kadal ini memiliki lubang-lubang disebut sebagai lubang preanal atau lubang
femoral, umumnya pada betina lebih kecil atau ditemukan hanya pada pejantan.Kelenjar
ini menjadi sangat aktif pada musim kawin.

Tipe kelenjar holokrin telah ditemukan disebut kelenjar keturunan atau generation
gland.Perubahan sekresi dari kelenjar-kelenjar ini tampak dihubungkan dengan
pertumbuhan sisik pada kulit.

d. Gigi

10
Gigi sama sekali tidak ada pada kura-kura dan penyu, tetapi diganti dengan lapisan
tanduk baik di rahang atas maupun bawah seperti layaknya paruh burung. Reptilia
kelompok lain umumnya mempunyai gigi dan berkembang dengan baik. Gigi-
gigi Crocodilia agak seragam, berbentuk kerucut, kelengakapan giginya mengarah pada
gigi tipe thedocont.

Sebagian besar kadal memiliki gigi seragam atau homodont.Ada (sedikit) reptilia yang
memiliki gigi seri, taring dan geraham, sehingga pertumbuhan gigi ini mengarah pada
heterodont.Sebagian kecil kadal memiliki gigi yang tumbuh pada langit-langit mulut,
tetapi umumnya melekat pada rahang.Ada tipe gigi yang hanya melekat pada rahang
sehingga tidak terletak pada lubang rahang, disebut tipe acrodont.Tipe gigi pleurodont
yaitu gigi berada dan melekat pada sisi dalam rahang.Gigi bawah pada
genus Holoderma (kadal berbisa) adalah pleurodont.Racun yang disekresikan oleh
kelenjar labial pada rahang bawah Holoderma tidak melewati lubang taring tetapi
mengalir melalui luka akibat tusukan gigi.

Ular umumnya memiliki gigi tipe pleurodont yang tersusun pada jajaran di rahang atas
dan bawah.Beberapa ular berbisa memiliki gigi berlekuk yang disebut gigi opistoglifi.
Ular berbisa kuat, umumnya memiliki sepasang taring berlubang terletak pada bagian
anterior rahang atas, bentuk taring seperti jarum hipodermik dan dasar taring
berhubungan dengan kantong kelenjar bisa. Kontraksi otot di sekitar kelenjar bisa pada
saat ular menyerang, bertanggung jawab untuk menyuntikkan bisa melewati taring ke
korban. Taring, seperti juga gigi yang lain akan diganti bila tanggal. Taring ular
berbisa opistoglifi adalah gigi bisa yang terletak pada rahang atas bagian posterior
sedangkan gigi bisa yang terletak pada rahang atas bagian anterior dan dapat dilipat (bisa
digerakkan) karena ada engsel disebut gigi solenoglifi.Gigi bisa pada ular kobra dan ular
mamaba taringnya terletak pada rahang atas bagian anterior dan gigi bisa ini tidak bisa
digerakkan yang disebut dengan tipe gigi taring proteroglifi.

e. Alat Gerak (appendages) dan Lokomosi

11
Kadal dapat berlari dengan menggunakan 4 tungkai tetapi ada yang hanya menggunakan
2 tungkai belakang pada saat berlari.Ada kadal yang mampu memanjat permukaan
vertikal, misalnya pada kelompok tokek karena ada alat tambahan berupa kait.beberapa
kadal dari genus Draco mampu meluncur di udara karena memiliki kulit tambahan
seperti jaring yang lebar disetiap sisi tubuh tetapi tidak memiliki tungkai. Dua pasang
tungkai pada kadal tidak selalu pentadaktil, terkadang jari-jari pada satu atau kedua
pasang tungkai menghilang.Kadal tak bertungkai dikelompokkan dalam famili Ellidae
atau famili Anguidae sehingga Nampak seperti ular.Buaya mampu berjalan di atas tanah
sebaik berenang di air. Mungkin jaringan selaput antar jari tersebut bervariasi, akan
tetapi kecepatan di air disempurnakan oleh gerakan tubuh mengombak ke
samping.Reptil yang teradaptasi sangat baik untuk kehidupan akuatik adalah kura-kura
laut.Tungkainya termodifikasi menjadi sirip, kuku mereduksi atau tidak ada.Kura-kura
tanah memiliki tungkai yang kuat dan mampu mengangkat tubuh untuk bergerak.Kura-
kura laut dan air tawar dapat merubah berat badannya secara spesifik sehingga mampu
bertahan dalam air pada kedalaman tertentu, dapat mengambang di permukaan atau
bergerak di dasar kolam.Kemungkinan ini dicapai dengan merubah volume udara di
paru-paru dengan menambah atau mengurangi jumlah air yang disimpan di kloaka.
Gerakan melata pada ular adalah hal yang menarik. Ternyata ular melata dengan
caraberbeda.Ada 4 tipe gerakan maju yaitu
horizontal, rectilinear,concertinadan sidewinder. Rattlesnake dan ular berbisa memiliki
lubang sensor khusus di setiap sisi kepala.Keberadaan lubang ini telah dipelajari oleh
Noble dan Schmidt (1937), bahwa walaupun semua organ utama dirusak atau diblok
ternyata ular mampu menemukan atau mengetahui lokasi dan mematuk mangsanya
sebab objek memiliki suhu tubuh lebih tinggi atau lebih rendah dari lingkungan
sekitar.Lubang-lubang sensor ini bersifat saraf opthithalmic cabang dari saraf cranial ke
V. Organ sensor di kepala ular fiton Australia (Morelia spilotes) mampu menerima sinar
infra merah.

12
2.3.3 Selaput Ekstraembrio pada Telur
Cangkang (amnion) dari telur reptil mengandung makanan dan membran pelindung
untuk mendukung perkembangan embrio di daratan.Reptil menyembunyikan telur-telur
mereka di tempat tersembunyi di daratan.Hewan muda yang baru menetas bernapas
menggunakan paru-paru muda bukan sebagai larva akuatik.

Embrio berkembang di dalam amnion yang dilengkapi dengan cairan amnion. Makanan
disediakan oleh kuning telur (yolk) dari kantung yolk dan sisa metabolisme akan
disimpan di bagian allantois. Selanjutnya allantois akan menyatu dengan korion, yaitu
membran tipis di bagian dalam cangkang, kedua membran memiliki pembuluh darah
yang membantu pertukaran oksigen dan karbondioksida yang akan dikeluarkan melalui
pori- pori pada cangkang. Karena jenis telur ini tertutup dan memiliki sistem yang
berdiri sendiri maka sering disebut sebagai telur cleidoic.

13
2.3.4 Struktur Tubuh Reptil
• Struktur tubuhnya yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor
• Pada Masing-masing kaki memiliki jari dengan cakar
• Pada mulutnya yang memanjang, dengan gigi conical (berbentuk kerucut)
• Didekat ujung moncongnya terdapat dua nostril (eksternal nares) yang sebagai
organ respirasi
• Mata besar yang terletak di lateral dengan dua kelopak mata dan membran nictitan.
• Pada telinga terbuka dibelakang mata warna sel pigmen (chromatophores)

2.4 Manfaat Reptil Bagi Manusia


Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa
dapat membunuh manusia.
Banyak jenis kadal dan ular yang menguntungkan manusia karena memakan serangga dan
rodentia. Kulit buaya, ular, dan biawak serta penyu yang diperdagangkan sebagai bahan baku
pembuatan tas, sepatu dll. Bagi sebgian orang daging ular di jadikan makanan karena dipercaya
memiliki khasiat sebagai obat. Bisa ular juga sebagai penawar gigitan ular.

BAB III
PENUTUP

14
3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah kami dapat disimpulkan bahwa :
1. Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada
serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.Rangkanya pada reptilia
mengalami osi-fikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru.

2. Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh
berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan
begitupun ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi.Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas
dan bawah, serta membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah kelopak mata,
telinga berukuran kecil terletak dibelakang mata.Anus terletak longitudinal dibelakang
pangkal kaki belakang.

3. Anatomi pada reptil meliputi integumen, selaput ekstraembrio pada telur, alat gerak pada
reptil dan struktur tubuh reptil.
4. Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan
serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular
berbisa dapat membunuh manusia.

3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini saya sadar bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi

15
pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari saya dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan anda
mengenai“Taksonomi Vertebrata Reptil Bagian I”.

DAFTAR PUSTAKA

16
https://docplayer.info/69977821-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-masalah-reptilia-adalah-
salah-satu-hewan-kelas-vertebrata-dalam-kelompok-hewan-yang.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-reptil

https://www.psychologymania.com/2013/09/klasifikasi-morfologi-dan-anatomi-reptil.html

17

Anda mungkin juga menyukai