Anda di halaman 1dari 16

MACAM PENDEKATAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

TUGAS MATAKULIAH STRATEGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU :

Akbar Handoko, M.Pd

Kelompok 2

Disusun oleh :

1. Intan Putri Puspita Sari (1911060)


2. Melia Dwi Lestari (1911060)
3. Nanda Artha Ismiolien (1911060)
4. Nice Ardiana (1911060155)

PROGAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Alhamdulilah, puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang alhamdulilah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan “Macam Pendekatan Pembelajaran
Biologi”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin Allahuma aamiiin.

Bandar lampung, ... September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran


2.2 Macam – macam pendekatan Pembelajaran Biologi
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses penemuan dan terkait dengan


pengalaman peserta didik, sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat lama,
dapat diingat, dan mampu meningkatkan penalaran peserta didik dan dapat
meningkatkan karakter peserta didik. Biologi sebagai sebuah mata pelajaran
memiliki karakteristik berbeda dari mata pelajaran lain yang diajarkan di dalam
pendidikan. Proses pembelajaran merupakan inti dari pendidikan secara
keseluruhan. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan guru
dan siswa dalam memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam
proses pembelajaran terdapat serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa inilah
yang merupakan syarat utama untuk berlangsungnya proses pembelajaran

Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki


beberapa arti di antaranya diartikan dengan “pendekatan”. Di dalam dunia
pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning
something “cara memulai sesuatu”. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan
cara memulai pembelajaran. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah
suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan
pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak
kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Pembelajaran biologi merupakan proses belajar yang menyangkut hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses belajar yang selalu
berhubungan dengan aktivitas dunia nyata. Beberapa pendekatan pembelajaran
biologi yang di anggap efisien adalah pendekatan kontekstual, pendekatan
lingkungan, pendekatan tujuan pembelajaran, pendekatan konsep, pendekatan
sains-teknologi-masyarakat, pendekatan terpadu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebgaia
berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran?
b.  Apa saja macam-macam pendekatan pembelajaran?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisa makalah ini, yaitu sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran.
b. Mengetahui apa saja macam-macam pendekatan pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki


beberapa pengertian diantaranya yaitu diartikan sebagai “pendekatan”.
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap suatu proses kegiatan
belajar atau diatikan sebagai gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta
didik dalam melakukan kegiatan belajar. Di dalam dunia
pengajaran,kata approach lebih diartikan sebagai a way of beginning
something “cara memulai sesuatu”. Karena itu, istilah pendekatan ini dapat
diartikan cara untuk memulai pembelajaran. Pendekatan pembelajaran (teaching
approach) adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta
melaksanakan pengajaran suatu bidang studi atau mata pelajaran yang akan
memberikan arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada
suatu asumsi yang berkaitan.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang


melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang dan
melaksanakan aktifitas belajar mengajar.

Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mencangkup kehidupan yang


sangat luas yaitu menyangkup semua makhluk hidup. Dalam mempelajari ilmu
biologi peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan
agar mampu menjelajahi dan memahami ilmu biologi. Pendekatan pembelajaran
biologi merupakan sudut pandang atau pola umum guru dan juga peserta didik
dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang efektif serta menyenangkan
dalam konteks biologi.

Fungsi pendekatan pembelajaran yaitu sebagai pedoman umum dan sebagai


langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan.Kemudian dari hasil
pendekatan tersebut, guru memiliki beberapa gambaran dari murid-
muridnya.Berdasarkan hal tersebut,nantinya dapat ditentukan strategi apa yang
cocok untuk diterapkan kepada siswa.Seorang guru harus mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan mengelola kelasnya sehingga hasil belajar
siswa berada pada tingkat optimal.Pembelajaran biologi dapat dilakukan melalui
berbagai pendekatan, antara lain pendekatan lingkungan, keterampilan proses,
kontekstual, sains teknologi masyarakat dan pendekatan inkuiri.

2.2 Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran Biologi

a) Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep diartikan sebagai abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang


mempermudah komunikasi antar manusia dan yang memungkinkan manusia
berfikir. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti peserta
didik dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang
terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep
dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing
untuk memahami konsep. Belajar konsep merujuk pada aktivitas individu dalam
memahami suatu benda, proses, gejala, aturan, pengalaman melalui proses
mengenal ciri-cirinya, contoh, sifat dari ciri-ciri itu. Pemahaman tersebut
selanjutnya dapat digunakan oleh individu dalam memahami hal-hal yang sama
yang lebih luas, lebih banyak, misalnya pemahaman terhadap manusia dapat di
lahirkan dengan cara melihat contoh dan ciri-ciri manusia dibandingkan dengan
cara non manusia, misalnya binatang atau tumbuh-tumbuhan.

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep :


1. Siswa/i dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami
konsep-konsep yang terkandung didalamnya
2. dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan
Pemahaman konsep yang menjadi sasaran utama pembelajaran
b) Pendekatan Lingkungan

Pendekatan lingkungan adalah strategi pembelajaran yang memanfaatkan


lingkungan sebagai sarana belajar, sasaran belajar, dan sumber belajar. Dalam
menggunakan pendekatan lingkungan ini berarti telah mengaitkan belajar dengan
lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai
sumber belajar sebagai sarana untuk memahami materi yang erat di kaitkan
dengan kehidupan sehari-hari sering di gunakan pendekatan lingkungan, sebagai
contoh untuk memahami interaksi antar organisme, dengan mengambil contoh
kejadian nyata di sekeliling, siswa dapat lebih memahami arti interaksi tersebut.

Adapun tujuan pendekatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah


sebagaiberikut:

a. Supaya kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa


duduk di kelas ber-jam-jam sehingga motivasi belajar siswa akan lebih
tinggi.
b. Supaya hakikat Belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan pada
keadaanyang sebenarnya.
c. Supaya bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya dan lebih actual
sehinggakebenarannya lebih akurat.
d. Supaya kegiatan belajar siswa lebih konprehenshif dan lebih aktif sebab
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti wawancara, mengamati dan
lain-lain.
e. Supaya sumber belajar menjadi lebih kaya disebabkan lingkungan yang
dipelajari beraneka ragam.
f. Supaya siswa dapat memahami dan menghayati aspek yang ada di
lingkungannya.

Ada beberapa alasan yang menjadikan lingkungan itu sangat penting dalam
interaksi belajar mengajar, yaitu bernama lingkungan :
1. Sebagai sasaran belajar Lingkungan adalah alam sekitar disekitar
mahasiswa. Jadi segala sesuatu disekitar mahasiswa merupakan obyek
untuk diajarkan kepada mereka atau lingkungan merupakan sasaran belajar
bagi mahasiswa.
2. Sebagai sumber belajar. Lingkungan merupakan salahsatu sumber belajar.
Sumber belajar yang lain adalah Guru, Buku-buku, Laboratorium, Tenaga
Ahli dan lain-lain.
3. Sebagai sarana belajar Lingkungan merupakan suatu sarana belajar yang
baik, bahkan lingkungan yang alamiah menyediakan bahan-bahan yang
tidak perlu dibeli, misal Udara, Cahaya Matahari, Pepohonan, Air Sungai,
Rerumputan dan sebagainya. Jadi Lingkungan adalah sasaran belajar yang
ekonomis.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan lingkungan :
1. Guru menjelaskan materi sambil memberikan "ontoh permasalahan yang
dekat dengan lingkungan.

c) Pendekatan Saintific

Pendekatan scientific diperkenalkan pada akhir abad ke-19 melalui


ilmupendidikan Amerika sebagai penekanan pada metode laboratorium
formalistik yang mengarah pada fakta-fakta ilmiah (Rohandi, 2005). Saintific
learning merupakan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang
dilakukan melalui proses ilmiah. Yang diartikan oleh Fadlillah (2014) sebagai
apa yang dipelajari dan yang diperoleh oleh peserta didik dilakukan dengan indra
dan akal pikiran sendiri, sehingga mereka secara langsung dalam proses
mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan pendekatan tersebut, peserta didik
mampu menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik.

Pengertian secara Istilah pendekatan scientific merupakan proses


pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa yang mana tujuannya agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui beberapa
tahapan seperti, mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, kemudian menarik kesimpulan
serta mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang telah ditemukan
(Sufairoh, 2016). Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran
meliputi mengamati (observing), menanya (questioning), menalar (associating),
mencoba (eksperimenting), membentuk jejaring (networking) untuk semua mata
pelajaran (Shafa, 2014). Metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada peserta didik


2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,
hukum atau prinsip
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
(high order thinking) peserta didik
4. Dapat mengembangkan karakter peserta didik

Menurut Lusiana terdapat kriteria dalam proses pembelajaran dengan


menggunakan pedekatan scientific yaitu:

1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenommena yang dapat


dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda,atau dongeng semata.
2) Penjelasan dari guru, respon siswa, serta interaksi edukatif guru-siswa
yang terbebas dari prasangka serta-merta, pemikiran subjektif, atau
segelintir penalaran yang menyimpang dari alur berfikir logis.
3) Mendorong serta menginspirasi siswa untuk berpikir secara kritis, analitis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pelajaran.
4) Bersifat mendorong dan menginspirasi agar siswa mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain
dari materi pembelajaran.
5) Mampu mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola piker yang rasional dan objektif
dalam merespon materi pembelajaran.
6) Konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
7) Merumuskan tujuan pembelajaran secara sederhana dan jelas namun
menarik sistem penyajiannya.

Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yaitu:


2) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik.
3) Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik
4) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan
5) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
6) Untuk melatih peserta didik dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah.
7) Untuk mengembangkan karakter peserta didik.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik Prose


pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yang dikenal dengan 5M yaitu:

1. Mengamati
Kegiatan belajar pada tahap mengamati meliputi kegiatan membaca,
mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat).
2. Menanya
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang akan
diamati mulai dari pertanyaan yang faktual sampai pada pertanyaan yang
hipotek. Bobot pertanyaan dapat menggambarkan tingkatan kognitif
rendah, sedang maupun tinggi. Pertanyaan yang baik hendak memenuhi
kriteria singkat dan jelas, menginspirasi jawaban.
3. Mengumpulkan data atau informasi
Data/informasi/eksperimen/mencoba Kegiatan pembelajaran pada tahap
ini adalah: Melakukan eksperimen, membaca sumberlain selain buku teks,
baik modul, paparan kuliah, hand out, artikel, jurnal, artikel dan lain-lain,
mengamati obyek/kejadian/aktifitas, dan interview atau wawancara dengan
nara sumber.
4. Mengasosiasi
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara negasosiasi atau mengolah
informasi dapat dilakukan dengan penalaran. Penalaran sebagai suatu
proses berfikir didasarkan dua hal utama yaitu logis dan analitis (Maman
Racman, dkk, 2004). Logis sebagai salah satu ciri penalaran. Berfikir logis
suatu kegiatan berfikir menurut suatu pola tertentu atau logika tertentu.
Berfikir logis memiliki konotasi yang bersifat jamak (plural) dan bukan
tunggal (singular). Analitis merupakan ciri kedua dari
5. Mengkomunikasikan atau menyaji
Pada tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan pembelajaran
kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif pengajar/dosen lebih bersifat
fasilitatif, direktif/ manajer belajar. Pe-belajar (mahasiswa) berinteraksi
dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau
kelebihan.

Adapun langkah – langkah dalam pendekatan saintifik :

1. Pertama, menelaah data yang telah terkumpul baik melalui observasi,


pencatatan, perekaman, maupun dokumentasi. Kegiatan penelaahan ini
diawali dengan transkripsi data hasil pengamatan, kemudian menganalisis,
mensintesis, memaknai, dan menyimpulkan. Penelaahan ini dilakukan
secara menyeluruh sejak awal data dikumpulkan hingga semua data
terkumpul.
2. Kedua, reduksi data, meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian.
Semua data yang telah terkumpul diseleksi dan dikelompok-kelompokkan
sesuai dengan masalah penelitian. Data yang telah diklasifikasikan tersebut
kemudian diseleksi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan. Data
yang relevan selanjutnya dianalisis dan data yang tidak relevan dibuang.
3. Ketiga, menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan
informasi yang telah direduksi. Data tersebut dipaparkan menurut jenisnya
sesuai dengan masalah penelitian. Keempat, menyimpulkan hasil
penelitian. Kegiatan penyimpulan hasil penelitian dilakukan dengan
menafsirkan makna sesuatu fenomena yang terjadi selama tindakan
berlangsung.
d) Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran


kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak
sekonyongkonyong. Teori konstruktivisme ini menyatakan bahwa siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek
informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan itu tidak
sesuai lagi. Menurut Trianto (2009) bagi peserta didik agar benar-benar
memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja
memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah
panyah dengan ide-idenya.

Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan


bagaimana pengetahuan disusun dalam diri manusia (Hapsari 2011). Peserta didik
harus membangun peengatahuan yang berasal dari pengalamnya masing-masing.
pada pendekatan kontruktiviseme terdapat implementasi pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme yaitu, apersepsi;
eksplorasi; diskusi dan penjelasan konsep; dan pengembangan dan aplikasi.

Dalam Pendekatan konstruktivisme terdapat Prinsip-prinsip konstruktivisme


telah banyak digunakan dalam pendidikan sains. Suparno (1997) mengemukakan
prinsip-prinsip yang sering diambil dari konstruktivisme antara lain:

Prinsip-prinsip konstruktivisme telah banyak digunakan dalam pendidikan


sains. Prinsip dalam pembelajaran konstruktivisme dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri baik secara personal


maupun sosial.
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke peserta didik, kecuali
hanya dengan keaktifan peserta didik itu sendiri untuk bernalar
3. Peserta didik aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai
dengan konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses
konstruksi peserta didik berjalan mulus.

Pendekatan konstruktivisme menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan


aktif belajar. Menurut Lufri (2007), ada beberapa ciri pembelajaran
konstruktivisme yaitu:

1) Berfokus pada pembelajaran secara mendalam dengan pengalaman yang


relevan.
2) Menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan aktif belajar.
3) Keterampilan dikembangkan dalam kegiatan belajar yang relevan.

Menurut Nurhadi (2004) dalam pembelajaran di kelas, penerapan


pembelajaran konstruktivistik muncul dalam lima langkah berikut:

1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).


2) Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge).
3) Pemerolehan pengetahuan perlu dilakukan secara keseluruhan, tidak dalam
paket-paket yang terpisah-pisah. Pemerolehan pengetahuan baru dengan
cara mempelajari sesuatu secara keseluruhan dulu, kemudian
memperhatikan detailnya. Pemahaman pengetahuan (understanding
knowledge). Dalam memahami pengetahuan, siswa perlu menyelidiki dan
menguji semua hal yang memungkinkan dari pengetahuan baru itu.
4) Menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh (applying
knowledge).
5) Siswa memerlukan waktu untuk memperluas dan memperhalus struktur
pengetahuannya dengan cara menggunakannya secara otentik melalui
problem solving.
6) Melakukan refleksi (reflecting on knowledge)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya
secara professional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki
keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai macam
pendekata, metode serta langakah penerapan yang di lakukan agar efektif,
kreatif, dan menyenangkan. Sebagaimana telah di syaratkan dalam
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3.2 Saran
Didalam penulisan makalah ini, kami menyadari belum sempurna
dan lengkap menjelaskan berbagai macam pendekata, metode serta
langakah strategi penerapan yang di lakukan untuk pembelajaran. Untuk
itu diharapkan mahasiswa dapat mencari sumber lain untuk memahaminya
lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Ghozali Imam. 2017. Pendekatan Scientific Learning dalam Meningkatkan


Prestasi Belajar. jurnal Pedagogik. Vol. 04 No. 01. ISSN : 2354-
7960

Siti Rohaeni. 2016. Evektivitas Pendekatan Kontruktivisme Terhadap Aktivitas


Dan Hasil Belajar Siswa Pada Manteri Mikroskop. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.

Rona Taula Sari. 2018. Efektivitas Modul Pembelajaran Biologi Melalui


Pendekatan Kontruktivisme. Prosiding Seminar Nasional
Lingkungan Lahan Basah. Volume 3 Nomor 2 Hal. 611-616 ISSN
2623-1980

Wiyanto. 2017. Pendekatan Saintifik Pada Perkuliahan Dengan Sistem Erlening.


No.2/Th. XXVIII. Dosen Pada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang

Zulkifli. 2015. Pengguanaan Pendekatan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS. Jurnal Pelangi. Vol. 8 No.1
(117-126). ISSN 2085-1057

https://www.academia.edu/8262487/
BIOLOGI_3A_pengertian_pendekatan_metode_model_dan_strategi

http://sitiemiyawati.blogspot.com/2016/01/pendekatan-pembelajaran-biologi.html

Anda mungkin juga menyukai