Anda di halaman 1dari 2

Teori belajar sibernetik merupakan perkembangan dari teori belajar kognitif, yang menekankan

peristiwa belajar sebagai proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung dan
terjadinya perubahan kemampuan yang terikat pada situasi tertentu. Aplikasi teori sibernetik
dalam pembelajaran menurut Suciati dan Prasetya Irawan adalah menentukan tujuan-tujuan
pembelajaran dan menentukan materi pelajaran. Tokoh sibernetik yang lain adalah Pask dan
Scott yang memperkenalkan tipe peserta didik yang holistik dan tipe serial. Komponen strategi
teori yang dikembangkan oleh Reugeluth dan Stein adalah urutan elaborative, urutan prasyarat
belajar, rangkuman, sintesis, analogi, strategi kognitif, kontrol belajar.

Terdapat tiga komponen, yaitu, sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar,
menangkap informasi yang mendapat perhatian individu, perhatian dipengaruhi oleh persepsi,
berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu, mempunyai kapasitas tidak
terbatas, dan bahwa sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia tidak akan pernah terhapus
atau hilang. Implementasi dari teori belajar Sibernetik adalah, mengambil tindakan untuk
menarik perhatian peserta didik,memberikan informasi kepada peserta didik mengenai tujuan
pengajaran, merangsang peserta didik untuk memulai pembelajaran, menyampaikan isi
pelajaran yang dibahas sesuai dengan topik, memberikan bimbingan bagi peserta didik dalam
melakukan aktivitas pembelajaran, memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran peserta
didik, memberikan umpan balik terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik,
melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar -Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengingat dan menggunakan hasil pembelajaran.

Langkah-langkah Pembelajaran adalah menentukan tujuan instruksional, menentukan materi


pelajaran, mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut, menentukan
pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi itu (algoritmik atau heuristic),
menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya, menyajiakan materi
dan membimbing peserta didik. Asumsi Teori Belajar Sibernetik, proses mental dalam belajar
difokuskan pada pengetahuan yang bermakna, proses mental tersebut mampu menyandi
informasi secara bermakna, proses mental bermuara pada pengorganisasian pengaktulisasian
informasi.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Sibernetik, cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih
menonjol, penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis, adanya keterarahan seluruh
kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai, adanya transfer belajar pada lingkungan
kehidupan yang sesungguhnya, kontrol belajar memungkinkan belajar sesuaidengan irama
masing-masing individu. Kelemahan adalah terlalu menekankan pada sistem informasi yang
dipelajari, dan kurang memperhatikan bagaimana proses belajar

Anda mungkin juga menyukai