REFTILIA
DOSEN PENGAMPU
Ayu Wahyuni,S.Pd,M.Pd
UNIVERSITAS SAMUDRA
2023
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, untuk memenuhi tugas dari ibu
Ayu Wahyuni S.Pd.,M.Pd pada mata kuliah Zoologi vertebrata. Selain itu,
makalah yang kami buat juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Laboratorium Pembelajaran Biologi. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Ayu wahyuni S.Pd,M.Pd yang telah memberikan tugas
ini kepada kami, sehingga kami dapat mengasah kemampuan dan menambah
wawasan kami khususnya pada materi ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami tulis masih terdapat
banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan dan kami ambil demi kesempurnaan
makalah ini. Kami berkeinginan hendaknya makalah ini dapat berguna bagi
pembaca pada umumnya dan bagi kami terkhususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................
1
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................
1
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
....................................................................................................................................
4
2.1 Reptilia
.................................................................................................................................
4
2.2 Karakteristik Reptilia
..............................................................................................................................
6
2.3 Klasifikasi Reptilia
..............................................................................................................................
8
2.4 Morfologi Reptilia
.................................................................................................................................
10
2.5 Peranan Reptilia dalam Kehidupan Manusia
..............................................................................................................................
12
3.1 Kesimpulan
.................................................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
17
BAB l
PENDAHULUAN
Reptil (Inggris: Reptile) berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Reptum” yang
berarti melata. Maka reptil dapat didefinisikan sebagai hewan melata yang
termasuk dalam kelas invertebrata yang permukaan tubuhnya diselimuti oleh sisik
dan pada beberapa ordo dan sub ordo sisik dapat mengelupas secara keseluruhan.
Reptil sendiri di bagi menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya :
Tuatara), chelonia (contohnya : penyu,kura-kura dan bulus,) Squmata
(contohnya : Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia ( contohnya
Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman). Reptil tergolong dalam kategori hewan
buas seperti diantaranya buaya atau ular baik ular yang berbisa tinggi, menengah,
maupun rendah. Namun hal tersebut tidak mengurangi minat sekelompok orang
untuk memelihara hewan jenis reptil tersebut. Hal tersebut ditunjukkan pada
pertengahan tahun tahun 2008.
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Reptilia
Beberapa anggota reptilia baru muncul pada akhir periode trias, tetapi
beberapa anggota yang lain lenyap pada masa itu juga.Dibandingkan dengan
amphibi reptilia terbilang lebih maju hidup didarat. Hal ini dikarenakan:Adanya
cangkang pada telur dan adanya amnion pada embrio sehingga menjamin
perlindungan terhadap bahaya kekeringan pada telur-telur yang diletakkan didarat.
Sisik epidermis yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh fisik (misal
luka) dan juga sebagai pelindung terhadap kekeringan. Selain itu reptilia
merupakan binatang merayap yang tubuhnya ditutupi oleh kulit (Kadang-kadang
sebagai sisik) dari zat tanduk. Kulit atau sisik tidak berlendir karena sangat sedikit
mempunyai kelenjar pada kulit.
1. Ordo Squomata
Ordo Squamata merupakan salah satu ordo dari kelas Reptilia yang
mempunyai jumlah jenis terbanyak dengan lebih dari 10,900 spesies.
Ular erupakan jenis reptil yang tidak memiliki kaki dan telinga eksternal.
Ular dapat dijumpai di hutan hujan tropis dan dapat di temukan diberbagai macam
habitat terestrial maupun aquatik. Habitat gurun pasir juga dapat dijumpai jenis
ular, contohnya adalah jenis boa pasir (Eryx muelleri) dan viper bertanduk
(Cerastes cerastes). Ukuran tubuh ular berkisar antara 10 mm hingga 12 m. Jenis
ular sanca kembang (Malayopython reticulatus) dari famili pythonidae merupakan
jenis ular terpanjang saat ini yang pernah ditemukan, sedangkan untuk jenis ular
terbesar berasal dari famili boidae yaitu jenis anakonda hijau (Eunectes murinus)
dengan diameter badan mencapai 40 cm. Jenis ular terkecil yang pernah
ditemukan adalah
Ular kawat (Ramphotyphlops braminus) dari famili typhlopidae yang
memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 10 cm (Minelli, 1987). Sauria yang terdiri
dari jenis kadal merupakan kelompok terbesar dari reptil yang berhasil menempati
keseluruhan benua, kecuali benua Antartika. Tercatat sebanyak 5.519 spesies
kadal dari 38 famili yang banyak ditemukan di daerah subtropis dan tropis di
benua Afrika, Asia dan Australia (Uetz, 2016). Jenis kadal memiliki ukuran
panjang tubuh berkisar 15 cm hingga 4 m, jenis biawak komodo (Varanus
komodoensis) merupakan jenis kadal terbesar saat ini yang hanya di temukan di
pulau komodo, Indonesia. Amphisbaenia merupakan sub-ordo terkecil dari ordo
squamata yang memiliki ukuran tubuh 10-80 cm dengan bentuk tubuh agak
silindris disertai ekor yang pendek. Amphisbaenia memiliki 5 famili yaitu
Amphisbaenidae, Bipedidae, Blanidae, Cadeidae, Rhineuridae dan Trogonophidae
yang terdiri 197 spesies (Uetz, 2016).
Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epdermis bertanduk yang
secara periodic mengelupas sebagian atau keseluruhan. Osteodem biasanya tidak
ada tapi pada beberapa jenis Squamata terdapat pada kepala dan temat lain.
Kepala pada dasarnya tipe diapsid. Arcade bawah tidak sempurna atau tidak ada
arkade atas juga sering demikian. Tidak memiliki tulang kuadratojugal
(penghubung tulang kuadrat dan jugal) sehingga memungkinkan terjadinya
gerakan kinetis (pergerakan tengkorak akibat posisi tulang kuadrat).
Contohnya :Phyton molurus (ular sanca)
Klasifikasi Ular sanca
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Phitonidae
Genus : Phyton
Species : Phyton molurus
Menurut Obst (1998), Ordo Squamata terdiri dari 3 sub ordo yaitu
Lacertilia/ Sauria (kadal), Serpentes (ular), dan Amphisbaenia (kadal cacing).
Kadal dan ular adalah dua kelompok hewan anggota ordo Squamata, kelas
Reptilia.
1. Sub ordo sauria
Ciri-ciri: umumnya kecil, kecuali biawak dan komodo, mulutnya dilapisi
zat tanduk, umumnya memunyai kaki, rahangnya kaku, dan memunyai
kelopak mata.
Klasifikasi komodo
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squomata
Family : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus komodoensis
King Kobra adalah spesies ular berbisa yang terkenal karena ukuran
tubuhnya yang besar dan dapat tumbuh hingga lebih dari 5 meter. Mereka
adalah anggota famili Elapidae, yang mencakup berbagai jenis ular
berbisa, termasuk spesies seperti kobra dan krait. King Kobra dapat
ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan hingga daerah
pertanian, dan mereka tersebar luas di Asia Tenggara.
Klasifikasi dan taksonomi kadal cacing berjari lima atau Bipes biporus
adalah sebagai berikut:
- Kingdom: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: Reptilia
- Ordo: Squamata
- Famili: Bipedidae
- Genus: Bipes
- Spesies: Bipes biporus
Kadal cacing berjari lima atau Bipes biporus adalah jenis kadal
khusus yang memiliki ciri-ciri tubuh yang mirip cacing. Mereka
merupakan anggota famili Bipedidae, yang terdiri dari dua spesies Bipes,
yaitu Bipes biporus dan Bipes tridactylus. Mereka dapat ditemukan di
wilayah Meksiko utara dan berburu mangsa di bawah tanah dengan
menggunakan tubuhnya yang panjang dan ramping. Nama “kadal cacing”
merujuk pada penampilan mereka yang unik dan adaptasi untuk hidup di
bawah tanah.
Kerajaan: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Cheloniidae
Genus : Chelonia
Spesies : Chelonia Mydas
b. Familia : Tryonychidae
Species : Labi-Labi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Trionychidae
Genus : Dogania
Species : Dogania subplana
3.Ordo Crocodilia
Ordo crocodilia terdiri dari tiga famili yaitu Alligatoridae,
Crocodylidae dan Gavialidae. Dari ketiga famili tersebut memilik 24 spesies
buaya yang hidup hingga saat ini. Sejarah evolusi buaya berasal dari
geosaurus yang merupakan reptil purba yang hidup pada zaman mesozoikum
sekitar 225 juta tahun yang lalu. Ordo crocodylia dapat ditemukan di daerah
tropis dan subtropis di dunia, hampir semua jenis buaya ditemukan di kawasan
perairan (Carr, 1974). Indonesia memiliki empat jenis buaya yaitu buaya
muara (Crocodilus porosus), buaya irian (Crocodilus novaeguineae), buaya
siam (Crocodilus siamensis) dan buaya senyulong (Tomistoma schlegelii).
Buaya memiliki ciri-ciri moncong yang panjang dan memiliki rahang yang
sangat kuat untuk mengunyah mangsa.Pergerakan buaya dalam perairan
sangat lihai karena memiliki kaki yang pendek dan berselaput sehingga
memudahkan untuk berenang (Putranto, 2014).
4.Ordo Rhynchocepholia
Ordo rhynchocephalia merupakan satu-satunya ordo dari reptilia yang
terdiri dari satu famili yaitu sphenodontidae. Tuatara hanya memiliki dua spesies
yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri. Jenis tuatara hidup sejak
zaman mesozoikum sekitar 200 juta tahun yang lalu. Tuatara yang hidup hingga
kini diyakini memiliki daya bertahan hidup yang kuat dari zaman mesozoikum.
Perkembangan tuatara sangat lambat, untuk mencapai seksual membutuhkan
waktu 20 tahun dan masa reproduksi tuatara dari fertilisasi hingga menetas
membutuhkan waktu hingga 15 bulan (Carr, 1974).
Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai bentuk serupa kadal,
berkulit tanduk dan bersisik, bergranula, punggungnya berduri pendek. Tulang
rahangnya mudah digerakkan. Contoh yang masih hidup di Australia.
1. Ordo Squomata
2.Ordo Testudinata
3.Ordo Crocodilia
4.Ordo Rhynchocepholia
3.1 Kesimpulan
Halliday, D., dan Resnick, R., 1989. Fundamentals of Physics, Ninth Edition,
John Wiley & Sons, Inc., United States of America.
Klappenbach,L.2013.Reptiles.http://animals.about.com/od/reptiles/p/reptiles.htm.
1 April 2013.
Minelli, G. dan Orlandi, L. 1987. Reptiles “The History of Life on Earth”. Facts
On File Publications, England.
Obst, F. J. 1998. Atlsa of Reptiles and Amphibians for The Terreium. T.F.H.
Publication.inc. United State of America.