‘REPTILIA'
Dosen Pengampuh :
Dra. Christny F.E. Rompas, M.Si
Jacklin Stella S. Mannopo, S.Si, M.Si
Disusun oleh :
Prichilia C.Y Kumolontang (19507057)
Semester IV Kelas E
Pendidikan Biologi
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan
penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Reptilia dengan
tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Zoologi Vertebrata. Kami
menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat
dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki
oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru,
jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu
tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan
telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat
yang lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya
kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar. Nama
kelas Reptilia menunjukkan cara berjalan (latin: retum=melata). Reptilia tersebar baik di
daerah teropis maupun daerah subtropics. Pada daerah-daerah yang mendekati kutub dan
tempat-tempat yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin sedikit. Reptile menempati
macam-macam habitat. Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis, hanya terdapat
di rawa-rawa, sungai atau sepanjang pantai. Penyu terbesar teradapat dilaut dan kura-kura
darat raksasa terdapat di kepulauan. Kadal dan ular umumnya terrestrial, tetapii ada yang
menempati karang-karang atau pohon.
Secara umum reptilia memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tubuh ditutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya dilengkapi sisik atau
kuku, dan kelenjar dipermuakaan hanya sedikit.
2. Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari yang pada
bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk berlari, merayap atau
memanjat. Anggota badan menyerupai dayung pada penyu, memendek pada kadal,
dan tidak ada anggota badan pada beberapa jenis kadal dan semua jenis ular.
3. Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga oksipital.
4. Jantung terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua serambi dan
vertikel yang sebagian saling terpisah, satu pasang berkas aorta, sel darah merah oval
bikonkaf dengan inti.
5. Resppirasi dengan paru-paru, pada kura-kura air dilengkapi dengan respirasi kloaka.
6. Terdapat 12 pasang saraf cranial.
7. Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan (poikilothermis).
8. Fertilisasi internal, menggunakan organ kopulasi, telurnya besar mengandung kuning
telur yang terbungkus cangkang licin atau berkulit, biasanya telur ditetaskan tetapi
pada beberapa jenis ular dan kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.
Hewan Reptilia lebih maju dibanding amphibi karena memiliki diantaranya:
1. Penutup tubuh yang kering dan bersisik sebagai adaptasi terhadap kehidupan di darat.
2. Anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari.
3. Pemisahan darah bersih dan kotor di jantung.
4. Skeleton terdiri dari tulang sejati.
5. Telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai pelindung embrio sehingga
memungkinkan untuk berkembang di darat.
9. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka
merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil
yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.
10. Sistem Peredaran Darah
Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak. Jantung terdiri
dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri
serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum
sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri
dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.
Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang kecil
yang disebut foramen panizzae yang berfungsi sebagai berikut.
a. Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.
b. Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu
menyelam.
Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda.
Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian
atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru.
Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel
kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
11. Sistem Reproduksi
a. Jantan
1) Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
2) Sepasang testis
3) Memiliki epididimis
4) Memiliki vas deferens
b. Betina
1) Memiliki sepasang ovarium
2) Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan
yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil
bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan
kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya.
Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil
betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang
oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma
bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di
hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang
dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok
hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada
saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang
tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan
basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan
ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang
berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta
berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun
mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
12. Sistem Indera
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung
pada spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh
reptil lainnya. Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera
penglihatan, pendengaran dan kemoreseptor khusus.
a. Indera penglihatan
secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata
lainnya. Ada yang memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada
semua reptil kecuali ular diatur oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot
sehingga lensa dapat memipih dan membesar. Sementara pada ular, untuk
akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju- mundur.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput
transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang
ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan panas.
Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada di atas
kepalanya. Mata median merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon. Mata
median ini tidak membentuk gambaran retina. Fungsinya adalah untuk mengamati
durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya terhadap
ritme biologis. Mata median ini diduga juga berguna untuk menakar kadar radiasi
sinar matahari yang memapar tubuh ular.
Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata
lateralnya dapat bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat
melihat ke dua arah sekaligus.
b. Indera Pendengaran
Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya
nampak jelas terlihat dari luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya memiliki
gendang telinga yang berada di dalam lubang telinga, tepatnya berada di ujung
saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk menggetarkan tulang- tulang
pendengaran. Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak memiliki gendang
telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui rahang
bawah.
c. Kemoreseptor khusus
1) Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia.
Karena hidung ular hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi
penciumannya digantikan oleh organ ini. Organ vomeronasal atau organ
Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi sebagai
pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi sebagai
pembawa sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini.
2) Organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa
merasakan mangsanya.
3) Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa
lubang- lubang di depan wajah ular yang di dalamnya terdapat membran
thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ pit ditunjukkan dengan panah
warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan lubang
hidungnya.
2) Familia : Tryonychidae
Species : Geochelone gigantean.
Klasifikasi Kura kura Aldabra (Geochelone gigantea)
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudines
Subordo : Cryptodira
Famili : Testudinidae
Genus : Geochelone
Species : Geochelone gigantean
2. Subkelas Diapsida
a. Ordo Rhynchocepholia (tuatara)
Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai bentuk serupa kadal,
berkulit tanduk dan bersisik, bergranula, punggungnya berduri pendek. Tulang
rahang mudah digerakkan. Contoh yang masih hidup di Australia : Sphenodon
punctatum (Tuatara)
Klasifikasi Sphenodon punctatum :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Rhynchocepholia
Famili : Rhynchocepholidae
Genus : Sphenodon
Species : Sphenodon punctatus (Tuatara)
Gambar Tuatara
Gambar Biawak
3.1 Kesimpulan
Reptilia adalah hewan pertama yang benar-benar hewan daratan. Reptilia berkembang
dari amfibia pada zaman Karbon.
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari
zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh
sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung
beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya
sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga
tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat yang
lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya
kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar. Nama kelas
Reptilia menunjukkan cara berjalan (latin: retum=melata). Reptilia tersebar baik di daerah
teropis maupun daerah subtropics. Pada daerah-daerah yang mendekati kutub dan tempat-
tempat yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin sedikit. Reptile menempati macam-
macam habitat. Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis, hanya terdapat di rawa-
rawa, sungai atau sepanjang pantai. Penyu terbesar teradapat dilaut dan kura-kura darat
raksasa terdapat di kepulauan. Kadal dan ular umumnya terrestrial, tetapii ada yang
menempati karang-karang atau pohon.
Daftar Pustaka
https://www.dosenpendidikan.co.id/hewan-melata/
http://mohammadagungdhirmawan.blogspot.com/2014/05/ciri-ciri-reptilia-binatang-melata.html?
m=1
https://brainly.co.id/tugas/5498923
https://www.academia.edu/13129294/Paper_Reptilia