DISUSUN OLEH:
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
rahmat dan kemurahanNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini dibuat oleh penulis dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Pendidikan dan digunakan sebagai pedoman dalam mencari sumber-sumber
belajar.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak terkait, terutama dosen pembimbing yang
telah memberikan penjelasan tentang penulisan tugas ini. Ucapan terima kasih juga kepada
teman-teman yang sudah membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi
sempurna. Selain itu juga, penulis berharap agar makalah ini dapat digunakan sebagai mana
mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PEDAHULUAN
1.Latar belakang...................................................................................................1
2..Rumusan masalah..............................................................................................1
3.Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1.Komunitas pembelajaran....................................................................................2
1.Kesimpulan......................................................................................................6
2.Saran ...............................................................................................................7
3.DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak,
khususnya keluaga, sekolah dan, masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal
sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tri pusat pendidikan itu, baik sendiri maupun
bersama-sama, merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni
membangun manusia Indonesia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia
pembangunan yang bermutu.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan pada latar belakang, maka dalam makalah ini yang
menjadi rumusan masalahnya berupa:
C.Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam makalah kami ini yaitu untuk menjawab dari pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Pertanyaan tersebut berupa:
PEMBAHASAN
A.Komunitas Pembelajaran
1.Definisi
Dengan demikian, definisi komunitas adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang untuk
membentu satu organisasi yang memiliki kepentingan bersama. Komunitas dapat bersifat
teritorial atau fungsional. Selain itu istilah komunitas dapat merujuk pada arti warga dalam
sebuah kota, desa atau bahkan negara. Seperti yang kita ketahui warga perkotaan juga
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk dapat tinggal dan hidup di kota tersebut.
1).Dukungan Pembelajaran. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa belajar sesunguhnya
menyenangkan, bahwa semua anggota komunitas memiliki kapasitas untuk belajar, dan setiap
orang memiliki kemampuan yang dapat digunakan dan karenanya perlu dihormati.
- Menggunakan hasil assesmen yang menunjukkan bahwa siswa mengetui dan dapat
melakukannya
Partisipasi orang tua ini sangat tergantung pada ciri dan kreativitas sekolah dalam
menggunakan pendekatan kepada mereka. Artinya masyrakat akan berpartisipasi secara
optimal terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah sangat tergantung pada apa dan
bagaimana sekolah melakukan pendekatan dalam rangka memberdayakan mereka sebagai
mitra penyelenggaraan sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu orang tua/ masyarakat yang
tidak mendapatkan penjelasan dan informasi dari sekolah tentang apa dan bagaimana mereka
dapat membantu sekolah (lebih-lebih di daerah perdesaan) akan cenderung tidak tahu apa
yang harus mereka lakukan bagaimana mereka harus melakukan untuk membantu sekolah.
Hal tersebut sebagai akibat ketidakmengertian mereka.
Melihat definisi pendidikan yaitu tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan
pemerintah. Kerjasama anatara orang tua dan sekolah (pendidik).
Pada dasarnya cukup banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja sama antara
keluarga dengan sekolah. Berikut ini beberapa contoh:
1.Adanya Kunjungan ke Rumah Anak Didik. Pelaksanaan kunjungan ke rumah anak didik ini
berdampak sangat positif, di antaranya:
a)Kunjungan melahirkan persaan pada anak didik bahwa sekolahnya selalu memerhatikan
dan mengawasinya.
c)Pendidik berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada orang tua anak didik
tentang pendidikan yang baik.
e)Kunjungan dapat memberikan motivasi kepada orang tua anak didik untuk lebih terbuka.
3.Case Conference. Merupakan rapat atau konferensi tentang kasus. Biasanya digunakan
dalam bimbingan konseling untuk ikut membicarakan masalah anak didik secaraa terbuka
dan sukarela.
4.Badan Pembantu Sekolah. Berupa organisasi orang tua murid atau wali murid dan guru.
Organisasi dimaksud merupakan kerja sama yang paling terorganisasi anatara sekolah atau
guru dengan orang tua murid.
5.Mengadakan Surat Menyurat anatara Sekolah dan Keluarga. Surat-menyurat ini juga
sebenarnya sangat baik bila dilakukan oleh orang tua kepada guru atau langsung kepala
sekolah/ madrasah untuk memantau keadaan anak didiknya di sekolah.
6.Adanya Daftar Nilai atau Raport. Raport biasanya diberikan setiap catur wulan kepada
murid ini dapat dipakai sebagai penghubung antara sekolah dengan orang tua.
a.Fungsi pendidikan di sekolah sedikit banyak dipengaruhi pula oleh corak pengalaman
seseorang di lingkungan masyarakat.
b.Fungsi pendidikan di sekolah akan dipengaruhi oleh sedikit banyaknya serta fungsional
tidaknya pendayagunaan sumber-sumber belajar di masyarakat.
b.Akurasi sasaran atau target pendidikan yang ditangani oleh lembaga atau organisasi
persekolahan.
c.Penunaian fungsi sekolah sebagai pihak yang dikontrak untuk melayani pesanan-pesanan
pendidikan oleh masyarakatnya.
1.Dengan melihat apa yang terjadi di masyarakat, anak didik akan mendapatkan pengalaman
langsung (first hand experience) sehingga mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret
dan mudah diingat.
2.Pendidikan membina anak-anak yang bersal dari masyarakat, dan akan kembali ke
masyarakat.
3.Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang memungkinkan guru sendiri dalam
mengetahuinya.
1.Pengertian Kemitraan
Secara etimologis, kata atau istilah kemitraan adalah kata turunan dari kata dasar mitra.
Mitra, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya teman, sahabat, kawan kerja. Kemitraan
diartikan sebagai hubungan kooperatif antara orang atau kelompok orang yang sepakat untuk
berbagi tanggungjawab untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan.
Dalam kemitraan yang berlaku adalah prinsip egaliter. Masing-masing pihak yang bermitra
memiliki posisi dan tanggung jawab yang sama. Hubungan atasan-bawahan tidak berlaku
dalam konteks kemitraan. Masing-masing menjalankan fungsi dan perannya sesuai dengan
tugas dan batas-batas wewenang yang dimiliki.
Selain berkaitan dengan fungsi dan peran masing-masing dalam kemitraan, dalam kemitraan
tercakup dimensi kepentingan yang dijadikan andalan. Model kemitraan mengandalkan pada
kepentingan pribadi orangtua dan anggota masyarakat yang mau tidak mau membuat mereka
berpartisipasi dalam aktifitas yang berkaitan dengan sekolah.
Kemitraan memandang semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap sekolah merupakan
pihak yang dapat didayagunakan dan mampu membantu sekolah dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam kemitraan. Grant (1979:128)
mengingatkan bahwa kemitraan tidak boleh mengabaikan prinsip akuntabilitas dan
kemandirian. Dalam hal menumbuhkan kemandirian, secara eksplisit Grant menganjurkan
agar setelah terbentuknya kelompok kemitraan masing-masing anggota harus menjaga
kentralan khususnya dalam segi politik.
2. Pengertian Partisipasi
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam suatu
kegiatan atau keikutsertaan atau peran serta. Menurut Made Pidarta (dalam Dwiningrum
2011), partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan.
Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisikdalam menggunakan
segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan
serta mendukung pencapaian tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatan.
Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi dari seseorang di dalam situasi
kelompok yang mendorong mereka untuk menyokong kepada pencapaian tujuan pada tujuan
kelompok tersebut dan ikut bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Cohen dan Uphoff
(1997) mengungkapkan partisipasii sebagai keterlibatan dalam proses pembuatan keputusan,
pelaksanaan program, memperoleh kemanfaatan dan mengevaluasi program.
- Jaringan (networking): yang dapat membantu mitra untuk bekerja lebih baik.
- Partisipasi (Participation): Semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan
pendapa untuk mengampil keputusan yang akan diseakati bersama.
- Akseptasi (Acceptable): saling menerima dengan apa adanya dalam kesetaraan. Masing-
masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
- Percaya (Trust): saling mempercayai dan dapat dipercaya untuk membina kerjasama. Di sini
transparansi menjadi tuntutan dan tidak bisa ditawar.
- Berbagi (Share): semua yang terlibat dalam kemitraan harus mampu membagikan diri dan
miliknya (waktu, harta dan kemampuan) untuk mencapai tujuan bersama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi komunitas adalah suatu perkumpulan dari beberapa orang untuk membentu satu
organisasi yang memiliki kepentingan bersama. Dalam komunitas belajar terlihat saling
bantu membantu diantara anggota komunitas.
Partisipasi orang tua ini sangat tergantung pada ciri dan kreativitas sekolah dalam
menggunakan pendekatan kepada mereka, karena pendidikan di sekolah sangat tergantung
pada apa dan bagaimana sekolah melakukan pendekatan dalam rangka memberdayakan
mereka sebagai mitra penyelenggaraan sekolah yang berkualitas.
Kemitraan dalam opersionalnya merupakan sebuah kerjasama antara orang atau kelompok
orang yang berkomitmen untuk berbagi tanggungjawab untuk mencapai satu tujuan bersama-
pendidikan yang bermutu bagi semua, terutama bagi golongan masyarakat miskin.
B.SARAN
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, tentunya dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian guna kedepannya jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Dwiningrum. Siti Irene Astuti. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar llmu Pendidikan. Ed. Revisi. Jakarta. Rajawali Pers.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
submber: http://rahmadmaulidar1001ilmu.blogspot.co.id/2015/11/makalah-masyarakat-
sebagai-ingkungan.html