Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Kurikulum dan
Pembelajaran Biologi

PENDIDIKAN BIOLOGI A

DOSEN MATA KULIAH :

Drs. Jefry D. Raturandang, M.Pd


Disusun oleh :
Dr. Masye Wurarah, M.Si Kelompok 1
1. Crescentia Mishi Juniorita Ngangi
19 507 024
2. Andini Oktaviana Simangunsong
19 507 012

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
T.A 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kami penulis naikkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat kasih setia-Nya kami senantiasa berada dalam keadaan yang sehat dan
baik adanya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Pengertian
Kurikulum dalam mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Biologi ini.

Dalam penilisan makalah ini penulis isi dengan materi tentang Pengertian
Kurikulum yang kami rangkum dan kami ambil lewat beberapa sumber agar
senantiasa bisa membantu mahasiswa program studi pendidikan Biologi dalam
menempuh pendidikannya di tingkat Universitas, serta bisa mengaplikasikannya
dalam kehidupan sebagai tenaga kependidikan nantinya.

Dalam pembuatan makalah ini, tentunya tidaklah sempurna karena masih


terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan baik dalam bentuk penyajian, ataupun
dalam hal lain.

Untuk itu, kami memohon maaf atas kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini dan besar harapan kami kepada pembaca agar melalui makalah ini pembaca bisa
mengerti tentang materi yang kami sajikan, juga dapat dipraktekkan dalam
kehidupan sehari – hari nanti sebagai seorang tenaga kependidikan khususnya dalam
bidang Biologi.

Semoga selalu bahagia, selamat membaca.

Laikit, 20 September 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 10


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 10
1.2 Tujuan...................................................................................................... 10
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 10

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 20


2.1 Pengertian Kurikulum secara umum..………………………...………..2
2.2 Kurikulum sebagai kumpulan mata pelajaran ......................................... 60
2.3 Kurikulum sebagai program pendidikan ................................................... 8
2.4 Kurikulum sebagai pengalaman belajar………………………………...

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14


3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 14
3.2 Saran ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam proses belajar mengajar, tentunya dibutuhkan suatu patokan atau tolak ukur untuk
dijadikan suatu dasar dalam melakukan ataupun mengembangkan sesuatu. Dalam
lingkungan pendidikan, dikenal istilah kurikulum yang mengatur jalannya suatu proses
belajar mengajar. Kurikulum juga sebenarnya berfungsi untuk bisa memudahkan pengajar
ataupun pelajar untuk lebih mefokuskan proses belajar mengajarnya pada suatu titik terang
yang terarah dan tentunya memiliki tujuan. Untuk kurikulum sendiri biasanya sama dalam
suatu Negara, tetapi ada juga yang memiliki kurikulum sendiri tetapi pada dasarnya
tujuannya sama yaitu untuk menjadi titik ukur dan menjadi pengatur terhadap jalannya
proses pembelajaran. Sebagai calon pendidik yang akan terjun langsung ke dunia
pendidikan, maka sangat peru untuk mahasiswa pendidikan mempelajari tentang kurikulum
itu sendiri. Maka dalam kesempatan kali ini, kami dari kelompok akan mencoba untuk
membahas materi tentang kurikulum.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Pembuatan Makalah Pengertian Kurikulum ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi Persyaratan tugas dalam mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Biologi
2. Mengetahui dan memahami tentang pengertian kurikulum, dan faktor – faktor lainnya
yang terdapat dalam kurikulum.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang diangkat dalam Pengertian Kurikulum ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari Kurikulum?
2. Apa sajakah yang menjadi aspek-aspek lainnya dalam kurikulum?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum


Kurikulum sendiri berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu curriculum.Curriulum memiliki
arti rencana pembelajaran. Kata curriculum itu sendiri berasal dari bahasa latin yakni dari kata
currere. Kata currere dapat diartikan dengan banyak artian seperti maju dengan cepat, berlari
cepat, menjalani dan berusaha. Secara umum, definisi kurikulum merupakan suatu sistem
pengaturan dan rencana tentang bahan pembelajaran yang nantinya akan dijadikan pedoman
dalam aktivitas belajar mengajar.Di Indonesia istilah “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi
popular sejak tahun lima puluhan yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan
di America serikat. Sebelumnya yang lazim digunakan ialah “rencana pelajaran” pada
hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran.

Kurikulum Menurut Para Ahli


J. Galen Taylor dan William M. Alexander dalam buku curriculum planning for better teaching
and learning (1956). Menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut “segala usaha untuk
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah atau diluar sekolah
termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan extra kurikuler
Harold B. Albertycs. Dalam reorganizing the high school curriculum (1965). Memandang
kurikulum sebagai “all school”. Seperti halnya dengan definisi saylor dan Alexander, kurikulum
tidak terbatas pada mata pelajaran akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan lain, di dalam dan
diluar kelas, yang berada dibawah tanggung jawab sekolah.
B. Othanel Smith, w.o. Stanley, dan J. Harjan Shores. Memandang kurikulum sebagai “a
sequence of potential experience set up in the school for the purpose of diseliping ehildren and
youth in group ways of thinking and acthing”. Mereka melihat kurikulum sebagai sejumlah
pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda, agar mereka dapat
berfikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.

2
2.2 Kurikulum Sebagai Kumpulan Mata Pelajaran
Pendapat lain mengatakan definisi kurikulum adalah suatu sistem rencana dan pengaturan isi dan
bahan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan
kata lain, kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran yang terdapat pada suatu lembaga
pendidikan untuk mengarahkan proses belajar-mengajar agar berjalan dengan baik dan teratur.
Menurut pendapat dari Wikipedia, Kurikulum merupakan suatu perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan.

2.3 Kurikulum Sebagai Program Pendidikan

Dalam sistem pendidikan nasional, kita mengenal tiga komponen utama, yakni (1) peserta didik,
(2) guru, dan (3) kurikulum (Agus, 2012). Dalam proses belajar mengajar, ketiga komponen
tersebut terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Tanpa
peserta didik, guru tidak akan dapat melaksanakan proses pembelajaran. Tanpa guru para siswa
juga tidak akan dapat secara optimal belajar. Tanpa kurikulum, guru pun tidak akan mempunyai
bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Selanjutnya Syaodih (1988) dalam Ghufron (2008) mengatakan bahwa pada hakekatnya
pendidikan berintikan interaksi edukatif antara pendidik dengan peserta didik. Interaksi edukatif
tersebut bertujuan untuk mewujudkan aspek-aspek kurikulum yang berlaku menuju pada
tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Interaksi edukatif tersebut sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, dimana kegiatan pendidikan terjadi.

Berdasarkan paparan diatas, kurikulum dapat dikatakan sebagai jantung kegiatan pendidikan.
Artinya, aktivitas edukasi antar pendidik dengan peserta didik sangat dipengaruhi oleh muatan-
muatan yang ada dalam kurikulum. Tanpa ada kurikulum kegiatan pendidikan mustahil tejadi.
Dengan posisi tersebut kurikulum yang berlaku disuatu sekolah tentu saja sangat dipengaruhi
oleh teori-teori pendidikan yang dipakai.

Berkaitan dengan hal itu, kurikulum merupakan sesuatu yang dijadikan pedoman dalam
segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar di kelas.
Sejalan dengan Syaodih (1988) dalam Hasibuan (2010:21) mengemukakan bahwa kurikulum
merupakan sesuatu yang sangat strategis untuk mengendalikan jalannya proses pendidikan.
Berkaitan dengan posisi kurikulum yang demikian akan menjadi semakin dipandang penting
apabila kurikulum itu dikembalikan kepada pengertiannya disebut bahwa kurikulum itu adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas sekolah yang dapat merangsang berkembangnya
kegiatan pembelajaran siswa.

3
Hal ini menunjukkan berarti kurikulum menjadi tempat kembali dari semua kebijakan-
kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh pihak manajemen sekolah atau pemerintah. Jika
batasan yang seperti ini digunakan, maka dengan sendirinya kedudukan atau posisi kurikulum di
dalam keseluruhan proses pendidikan menempati posisi yang sangat sentral.
Dalam posisi yang sangat sentral, maka posisi kurikulum dapat dicontohkan seperti halnya posisi
pemerintah pusat ditengah-tengah pemerintah daerah dalam suatu wilayah negara kesatuan.
Pemerintah pusat dalam hal ini disebut menempati posisi yang sangat sentral, dimana setiap
pemerintah daerah di negara kesatuan tersebut selalu berhubungan dan tergantung dengan
pemerintah pusat, dan tidak akan ada satu daerah pun yang dapat melepaskan diri dari kebijakan
pemerintah pusat. Dengan perbandingan seperti ini, posisi kurikulum dalam proses pendidikan
dapat juga disebut menempati posisi inti, dimana semua kebijakan pendidikan yang diambil
mulai dari tingkat yang paling makro sampai ke tingkat meso (menengah) dan mikro (sekolah)
haruslah selalu mencerminkan kepentingan-kepentinga kurikulum (Hasibuan, 2010:21).

2.4 Kurikulum Sebagai Pengalaman Belajar

Pengertian kurikulum yang lebih banyak dibicarakan adalah kurikulum dalam arti luas yaitu
semua pengalaman belajar yang dirancang untuk mencapai tujuan.
Taba (1962) menyatakan definisi yang terlalu luas tidak fungsional, sebaliknya meninggalkan
segala sesuatu definisi kurikulum kecuali pernyataan tujuan dan garis-garis besar isi akan
menurunkan kedudukan pengalaman belajar akan menjadi metode. Ia menyarankan aspek-aspek
yang lebih dekat dengan praktek pendidikan atau lebih spesifik sifatnya dapat dimasukkan dalam
kawasan pembelajaran.
Hass (1980) dalam “Curriculum Planing: Anew Approach”(3 edition). Kurikulum adalah semua
pengalaman yang dialami pebelajar dalam suatu program pendidikan yang bermaksud untuk
mencapai tujuan-tujuan umum dan tujuan-tujuan khusus yang relevan, yang direncanakan
berdasarkan kerangka teoritik dan penelitian tau praktik- praktik yang professional masa lalu dan
masa sekarang.
Pengertian kurikulum yang mengartikan kurikulum sebagai keseluruhan pengalaman
belajar yang diperoleh siswa atas tanggung jawab sekolah. Pengalaman-pengalaman belajar itu
bisa berupa mata pelajaran, dan bisa pula berbagai kegiatan lain yang dianggap dapat
memberikan pengalaman belajar yang bersifat bermanfaat. Atas dasar pengertian ini, kegiatan-
kegiatan yang menurut kurikulum tradisional dianggap sebagai ekstra kurikulum dan ko-
kurikulum,
4
Berdasarkan definisi ini termasuk dalam pengertian kurikulum. Selain itu juga menurut
pengertian kurikulum ini kegiatan belajarpun tidak terbatas pada kegiatan-kegiatan belajar di
kelas atau di dalam gedung semata-mata, melainkan mencakup juga berbagai kegiatan yang
dilakukan di luar kelas atau sekolah, asalkan dilakukan atas tanggung jawab sekolah (Romine,
dalam Mohammad Ali, 1992 : 5). Pandangan yang senada tentang kurikulum kategori ini juga
dikemukakan oleh George A Beauchamp (dalam Nurgiyantoro, 1988) yang menyebutkan bahwa
kurikulum adalah, “it as all activities of children under jurisdiction of the school”.
Pandangan tentang kurikulum tersebut di atas sebenarnya dipengaruhi juga oleh
pandangan-pandangan sebelumnya yakni seperti yang Stratemeyer, Forkner, dan Mckim (Ali,
1992) yang menyebutkan bahwa : “Curriculum is currently defined in the tree ways : The
courses and class activities in which children and youth engage; the total range of in-class and
out of class experiences sponsored by the school; and the total life experinces of the learner”.
Pendapat lainnya yang menjelaskan pengertian kurikulum sebagai pengalaman belajar
juga dikemukakan oleh Tanner dan Tanner (1980) yang menyatakan bahwa kurikulum meliputi :
a. Kurikulum sebagai pengetahuan yang di organisasikan,
b. Kurikulum sebagai model mengajar,
c. Kurikulum sebagai arena pengalaman,
d. Kurikulum sebagai pengalaman,
e. Kurikulum sebagai pengalaman belajar terbimbing,
f. Kurikulum sebagai kehidupan terbibing,
g. Kurikulum sebagai suau rencana pembelajaran,
h. Kurikulum sebagai sistem produksi secara teknologi, dan
i. Kurikulum sebagai tujuan.
Pengertian kurikulum lainnya yang lebih menekankan bahwa kurikulum merupakan
serangkaian pengalaman belajar. Salah satu pendukung dari pengalaman ini menyatakan sebagai
berikut:
“Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities, and
experiences which pupils have under direction of the school, whether in the classroom or not
(Romine, 1945,h. 14).”

5
Pengertian itu menunjukan, bahwa kegiatan-kegiatan kurikulum tidak terbatas dalam
ruang kelas saja, melainkan mencakup juga kegiatan-kegiatan diluar kelas. Tidak ada pemisahan
yang tegas antara intra dan ekstra kurikulum. Semua kegiatan yang memberikan pengalaman
belajar/pendidikan bagi siswa pada hakikatnya adalah kurikulum.
Berdasarkan pengertian kurikulum sebagai pengalaman belajar, perlu dipahami bahwa
pengalaman belajar tersebut dapat diperoleh baik dalam sekolah maupun diluar sekolah
sepanjang direncanakan atau dibimbing oleh pihak sekolah. Dengan demikian kurikulum sebagai
pengalaman belajar mencakup pula tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru untuk
dikerjakan siswa di rumah.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat menjadi dasar dalam dunia pendidikan.
Kurikulum berarti perencanaan. Jadi lewat artinya sudah tercermin bahwa memang tujuan
dari kurikulum ini adalah untuk menjadi titik ukur dalam data mata pelajaran, proses
pembelajaran dan pengalaman belajar. Tanpa kurikulum tentu system belajar mengajar
dalam dunia pendidikan di suatu Negara itu tidak akan teratur, dan berakibat sangat fatal
sendiri bagi kualitas pendidikan di masing-masing Negara. Kurikulum juga nantinya
mempengaruhi sumber daya masyarakat, dimana jika kurikulum mengarahkan untuk
masyarakat lebih maju, ataupun sebaliknya.
Maka kesimpulannya adalah kurikulum memegang peran yang sangat penting dalam
keberlangsungan dunia pendidikan.

3.2 SARAN
Makalah ini kami buat dengan rangkuman dari berbagai macam sumber sehingga besar
harapan kami kepada pembaca untuk menjadikan makalah ini sebagai saran pembantu dalam
studi pembaca. Tentunya masih banyak kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, unutk
itu kami sampaikan permohonan maaf, dan jika ada saran atau masukkan bagi penulis, kami
senantiasa menerima dengan senang hati guna kemajuan karya – karya kami selanjutnya.
Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prastya Ilham, 2020; Pengertian Kurikulum. Diakses 20 September 2020


https://ayoksinau.teknosentrik.com/pengertian-kurikulum/

Gandra Muhazir, 2015; Kurikulum Sebagai Pengalaman Belajar. Diakses 20 September


2020

https://kopite-geografi.blogspot.com/2013/05/kurikulum-sebagai-pengalaman-belajar.html

Manroe Max; Pengertian Kurikulum. Diakses 20 September 2020

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-kurikulum.html

Ratnasari, 2014; Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan. Diakses 20 September 2020

https://ratnasari15.blogspot.com/2014/10/fungsi-kurikulum-dalam-proses-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai