Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Hakikat Kurikulum
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu : Budhi Rahayu Sri Wulandari,. M.Pd

Disusun oleh :

1. Muhammad Ihsan Misbah Khudin (2086206037)


2. Ahmad Arka Yuningrat ( 2086206002)
3. Handika Darma Yudistira ( 2086206040)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP PGRI SIDOARJO
2022
KATA PENGANTAR

Allhamdulilahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan Rahmat dan Hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
tentang
“Hakikat Kurikulum”
Shalawat dan salam Saya curahkan kapada Baginda Tercinta Nabi Muhammad
Saw yang telah menerangi dunia ke arah yang lebih baik dengan penuh ilmu
pengetahuan.
Saya Sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan
dan pengetahuan kita mengenai “Hakikat Kurikulum” dalam “Pengembangan
Kurikulum ” saya menyadari sepenuhnya di dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat. Mengingat Tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Sidoarjo, 02 Maret 2022


Penulis

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ................................................................... 1
B. RumusanMasalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum ..................................................................... 4


B. Fungsi kurikulum ............................................................................ 8
C. Peranan kurikulum .......................................................................... 8
D. Komponen-komponen kurikulum ................................................... 9

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 16
B. Saran ................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah kurikulum secara sederhana diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran
yangharus ditempuh/ diselesaikan anak didik untuk memperoleh
ijazah.Dalam dunia pendidikan istilah kurikulum telah dikenal sejak kurang lebih
satu abad yanglampau. Dalam kamus Webster lahuri 1856 untuk pertama kalinya
digunakan istilahkurikulum. Pada waktu itu kurikulum dipakai dalam bidang olah
raga, yaitu suatu alatyang dibawa seorang sejak start sampai finish”. Dalam kurun
waktu yang berbeda istilahkurikulum muncul dengan berbagai definisi, misalnya
diartikan sebagai mata pelajaranyang harus diambil untuk suatu pendidikan
atautraining. Kurikulum sama dengan isibuku teks, garis-garis besar program
pendidikan (GBPP), pedoman guru, serta alatpelajaran yang diperlukan suatu mata
pelajaran.
Pemahaman kurikulum yang didasarkan pada permikiran atau filsafat
pendidikanklasik yang menganggap kurikulum adalah program pendidikan yang
diberikan secaradirencanakan di sekolah.Dalam pengalaman sehari-hari, sering
didengarkan istilah fungsi.Fungsi membawa akibat pada adanya hasil. Jika sesuatu
itu berfungsi maka berakibatpada adanya hasil. Demikian juga sebaliknya, jika
sesuatu itu tidak berfungsi akanberakibat pada tidak tercapainya hasil yang
diharapkan (tujuan). Atas dasar tersebut,dapat dikatakan bahwa fungsi kurikulum
berkaitan dengan komponen-komponen yangada dan mengarah pada tujuan-tujuan
pendidikan
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan


masalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian hakikat kurikulum?


2. Apa saja fungsi kurikulum ?
3. Apa saja peranan kurikulum ?
4. Apa saja komponen – komponen kurikulum ?

4
C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan tentang:

1. Pengertian hakikat kurikulum.


2. Mengatahui fungsi dari kurikulum .
3. Mengatahui peranan dari kurikulum .
4. Mengatahui komponen – komponen dari kurikulum

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Kurikulum


1. Pengertian Kurikulum
a. Secara etimologi kurikulum memiliki asal usul katadari “Kurikulum <
curese < currerre (jumlah yang ditempuh)”Dalam bahasa latin
berarti:Berlari cepat, Tergesa-gesa, Menjalani.
b. Pengertian kurikulum dalam arti luas adalah kegiatan belajar-mengajar
yang mencakup di dalam maupun di luar kelas. Sedangkan Pengertian
kurikulum dalam arti sempit yaitu kegiatan belajar-mengajar yang hanya
ada di dalam kelas saja.
2. Pengertian secara tradisional
William B. Ragan (Modern Elementary Curriculum) menyatakan bahwa:
“The curriculum has meant the subject taught in school, or course of
study”dapat diartikan bahwa “Kurikulum adalah sejumlah pelajaran yang
harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau ijazah.”
3. Pengertian secara modern
a. Saylor J. Gallen & William N. Alexander menyatakan bahwa,
“Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar, baik
berlangsung di kelas, di halaman, maupun di luar sekolah”.
b. Soedijarto menyatakan bahwa, “Segala pengalaman dan kegiatan
belajar yang direncanakan dan diorganisiasi untuk diatasi oleh para
siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”.
c. Ragan menyatakan bahwa, “Semua pengalaman anak di bawah
tanggung jawab sekolah”.
d. Sarimuda Nasution menyatakan bahwa, “Usaha-usaha perbaikan
dalam bidang pendidikan dan administrasi pendidikan” (gabungan
definisi saylor Alexander & William B. Ragan).
e. Assocoation for Supervision Curriculum Development A Department
of the national Education Association yang artinya, “semua
kesempatan belajar yang diberikan oleh sekolah sebagai bantuan demi
pengembangan pelajar yang seimbang”.

6
4. Definisi dari pendapat para ahli
a. Definisi 1, memandang kurikulum sebagai suatu bahan tertulis yang
berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus
dilaksanakan tahun ke tahun.
b. Definisi 2, memandang kurikulum sebagai suatu bahan tertulis yang
dimaksudkan untuk digunakan oleh para pendidik di dalam
melaksanakan pelajaran bagi peserta didiknya.
c. Definisi 3, kurikulum sebagai suatu usaha untuk menyampaikan asas-
asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana pendidikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh pendidik di
sekolah.
d. Definisi 4, kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran,
pengalaman-pengalaman belajar, alat pelajaran, dan cara menilai yang
direncanakan dan digunakan dalam pendidikan.
e. Definisi 5, memandang kurikulum sebagai suatu program pendidikan
yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan tertentu.
Perbandingan kelima definisi :
a. Persamaan dari definisi diatas adalah Esensi kurikulum adalah
“mempengaruhi belajar” (pengalaman belajar).
b. Perbedaan dari definisi diatas ada yang menyebutkan di bawah
tanggung jawab sekolah dan pada kegiatan-kegiatan oleh lembaga
pendidikan nonsekolah “nonformal education”.
5. Pengertian kurikulum yang paling popular
a. Kurikulum dipandang sebagai sejumlah mata pelajaran yang
disajikan guru kepada siswa guna mendapatkan ijazah atau naik
kelas;
b. Kurikulum dipandang sebagai sejumlah pengalaman dan kegiatan
siswa, baik di dalam dan di luar sekolah, di bawah tanggung jawab
guru atau sekolah.
c. Kurikulum adalah sejumlah program pendidikan atau program
belajar siswa yang disusun secara logis dan sistematis, di bawah
tanggung jawab sekolah atau guru, guna mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

7
6. Pengertian kurikulum secara nasional
Dari beberapa definisi kurikulum di muka, pengertian kurikulum
disempurnakan dalam UU Sisdiknas. yaitu Pengertian Kurikulum dalam
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Bab I pasal 1 ayat 19).
B. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi
sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat
enam fungsi kurikulum, yaitu:

1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)


Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted
yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami
perubahan dan bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki kemam
puan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
lingkungannya.

2. Fungsi Integrasi (the integrating function)


Fungsi Integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada
dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena
itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan
berintegrasi dengan masyarakatnya.

8
3. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu
siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis,
yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
4. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke
jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat
mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena
sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
5. Fungsi Pemilihan (the selective function)
Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
program program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi
pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena
pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya
kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat
dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu
disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
6. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi Diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya.
Jika siswa sudah mampu memahami kekuatan kekuatan dan kelemahan
kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki
kelemahan-kelemahannya. Muhammad Ansyar menguraikan beberapa fungsi
kurikulum sebagai berikut:
a. kurikulum sebagai pedoman studi. pengertiannya adalah seperangkat mata
pelajaran yang mampu dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di
institusi pendidikan lainnya.

9
b. kurikulum sebagai konten. pengertiannya adalah data atau informasi yang
tertera dalam buku-buku kelas tanpa dilengkapi dengan data atau
informasi lain yang memungkinkan timbulnya belajar.
c. kurikulum sebagai kegiatan terencana. pengertiannya adalah kegiatan yang
direncanakan tentang hal-hal yang akan diajarkan dengan berhasil.
d. kurikulum sebagai hasil belajar. pengertiannya adalah seperangkat tujuan
yang utuh untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasi
cara-cara yang dituju untuk memperoleh hasil itu, atau seperangkat hasil
belajar yang direncanakan dan diinginkan
e. kurikulum sebagai reproduksi kultural. pengertiannya adalah transfer dan
refleksi butir-butir kebudayaan masyarakat, agar dimiliki dan difahami
anak-anak generasi muda masyarakat tersebut.
f. kurikulum sebagai pengalaman belajar. pngertiannya adalah keseluruhan
pengalaman belajar yang direncanakan di bawah pimpinan sekolah.
g. kurikulum sebagai produksi. pengertiannya adalah tugas yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan terlebih dahulu.
Selain dari fungsi-fungsi di atas, mengemukakan fungsi kurikulum dengan
pihak-pihak yang secara langsung terkait dengan kurikulum sekolah, yaitu
guru, kepala sekolah, para penulis buku ajar, dan masyarakat :
1) Fungsi kurikulum bagi para penulis
Para penulis buku ajar mestinya mempelajari terlebih dahulu
kurikulum yang berlaku pada waktu itu. Untuk membuat berbagai pokok
bahasan maupun subpokok bahasan, hendaknya penulis buku ajar
membuat analisis instruksional terlebih dahulu. Kemudian menyusun
Garis-Garis Besar Program Pelajaran (GBPP) untuk mata pelajaran
tertentu, baru berbagai bahan yang relevan. Sumber bahan tersebut dapat
berupa bahan cetak (buku, makalah, majalah, jurnal, koran, hasil
penelitian dan sebagainya), yang diambil dari narasumber, pengalaman
penulis sendiri atau dari lingkungan. perlu diingat bahwa tidak semua
bahan tersebut ditulis sebagai bahan pelajaran. yang perlu mendapat
pertimbangan ialah kriteria-kriteria sebagai berikut:
a) Bahan hendaknya bersifat pedagogis, artinya bahan hendaknya
berisikan hal-hal yang normatif.

10
b) Bahan hendaknya bersifat psikologis, artinya bahan yang ditulis
memperhatikan kejiwaan peserta didik yang mempergunakannya.
c) Bahan disesuaikan dengan perhatian, minat, kebutuhan, dan
perkembangan jiwa anak.
d) Bahan hendaknya disusun secara didatis, artinya bahan yang tertulis
tersebut dapat diorganisir sedemikian rupa sehingga mudah untuk
diajarkan.
e)  Bahan hendaknya bersifat sosiologis, artinya bahan jangan sampai
kontroversal dengn keadaan masyarakat sekitar.
f) Bahan hendaknya bersifat yuridis, artinya bahan yang disusun
jangan sampai bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945,
GBHN, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah No. 27m28,29, dan 30. Begitu juga bahan tidak
bertentangan dengan peraturan-peraturan yang lain.
2) Fungsi Kurikulum Bagi Guru

Bagi guru baru, sebelum mengajar pertama-tama yang perlu


dipertanyakan adalah kurikulumnya. setelah kurikulum didapat,
pertanyaan berikutnya adalah Garis-Garis Besar Program Pengajaran.
Setelah Garis-Garis Besar Program pengajaran ditemukan, barulah guru
mencari berbagai sumber bahan yang relevan atau yang telah ditentukan
oleh Depdiknas. Sesuai dengan fungsinya bahwa kurikulum adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka guru semestinya
mencermati tujuan pendidikan yang dicapai oleh lembaga pendidikan
dimana ia bekerja.

3) Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah


Bagi kepala sekolah yang baru, yang dipelajari pertama kali adalah
tujuan lembaga yang akan dipimpimnya. Kemudian mencari kurikulum
yang berlaku sekarang untuk dipellajari, terutama pada buku petunjuk
pelaksanaan. Selanjutnya tugas kepala sekolah melakukan supervisi
kurikulum.
4) Fungsi kurikulum bagi masyarakat umum

11
Kurikulum harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
sekitar.

C. Peranan Hakikat Kurikulum


Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah/ madrasah memiliki peranan yang
sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. . Oemar Hamalik (Rudi
Susilana dkk, 2006: 10-11) mengemukakan terdapat tiga peranan yang dinilai sangat
penting, yaitu:
1. Peranan Konservatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih
relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa.
Dengan demikian, peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan
kurikulum, yang berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi
sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada
hakikatnya merupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu
mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai nilai sosial yang
hidup di lingkungan masyarakatnya.
2. Peranan Kreatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan
sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum
harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan
semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-
pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang
dibutuhkan dalam kehidupannya.

3. Peranan Kritis/Evaluatif
Peranan ini dilatar belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan
budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga
pewarisan nilai nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan
kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi
pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan

12
budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi,
melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya
serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum
harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai sosial
yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan
diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

Ketiga peranan kurikulum di atas tentu saja harus berjalan secara seimbang dan
harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak, akan terjadi
ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan kurikulum persekolahan
menjadi tidak optimal. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum tersebut menjadi
tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan, di antaranya
guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Dengan
demikian, pihak-pihak yang terkait tersebut idealnya dapat memahami betul apa
yang menjadi tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai dengan bidang
tugas masing-masing.
D. Komponen Hakikat Kurikulum
Aspek / Komponen utama yang harus dikembangkan dalam kegiatan
pengembangan kurikulum adalah Tujuan, Isi/Bahan, Strategi Pembelajaran, Evaluasi.
berikut uraian lengkapnya :
1. Tujuan Kurikulum
Tujuan Kurikulum berisikan gambaran kualitas manusia yang diharapkan
yang terbentuk dari proses pendidikan. dengan adanya tujuan dapat digunakan
sebagai petunjuk arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum. adanya
tujuan yang jelas akan memberikan petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan
isi/bahan ajar, setrategi pembelajaran, media, dan evaluasi. tujuan juga sebagai
dasar arah atau patokan dalam menentukan komponen-komponen kurikulum.
2. Isi / Materi Kurikulum
Komponen ini merupakan pengetahuan ilmiah yang berisikan fakta,
konsep, perinsip, nilai dan ketrampilan yang diberikan kepada peserta didik,
Pengetahuan ilmiah sangatlah banyak dan tidak memungkinkan untuk dijadikan
sebagai isi / materi kurikulum, oleh karena itu perlu diadakan pilihan-pilihan
dengan menggunakan berbagai keriteria
3. Strategi Pembelajaran
Strategi dalam pembelajaran berisikan siasat, sistem atau cara
penyampaian isi kurikulum. secara umum ada 2 jenis strategi pembelajaran yaitu
pembelajaran berorientasi pada guru (teacher oriented) yang mencakup medel
ekspositori atau model informasi dan pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(student oriented) mencakup model inkuiri atau problem solving. Dalam

13
penentuan setrategi pembelajaran sepenuhnya diserahkan kepad guru sebagai
pelaksana kurikuum dengan mempertimbangkan hakikat tujuan, sifat isi,
kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
4. Komponen Evaluasi
Komponen ini ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan
menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan. hasil dari evaluasi
kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan
penyempurnaan kurikulum, selain itu hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai
masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan tentang
kurikulum dan pendidikan

14
BAB III

KESIMPULAN

Pengertian kurikulum dalam arti luas adalah kegiatan belajar-mengajar yang


mencakup di dalam maupun di luar kelas. Sedangkan Pengertian kurikulum dalam arti
sempit yaitu kegiatan belajar-mengajar yang hanya ada di dalam kelas saja. Bagi guru,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi
sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.

15
Daftar Pustaka

Ali, Muhammad. 2008.Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung. Sinar Baru


Algendindo.
Dakir. 2004. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum,Jakarta. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosda.
Nasution, S (2003). Asas-Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara
Subandijah, (1991). Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

16

Anda mungkin juga menyukai