Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

(Hakekat Kurikulum Dalam Dunia Pendidikan )

Disusun Oleh :

Nurhalimah (230407013)
Rizky Aprilia (230407017)
Dinar Indah Gurniati (230407016)

Dosen Pengampuh :
Dr. Imam Nasruddin, M.Pd.I

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH (IAIQI)
INDRALAYA
2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada nabi besar kita
Muhammad saw. yang telah membawa kita dari zaman gelap gulita menuju
zaman terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Dengan segenap upaya yang dilakukan kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi. Walaupun dengan hasil yang masih perlu
saran dari semua pihak, penulis dapat menyelsaikan makalah ini yang berjudul
“Hakikat Kurikulum dalam Dunia Pendidikan”. makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas dari mata kuliah pengembangan kurikulum PAI.
Akhirnya penulis mengucapkan mohon maaf yang setulusnya apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan ini, penulis menyadari dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan. Penulis berharap
semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin yaa
rabbal’alaamiin.

Indralaya, Februari 2024


Penulis

i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB.I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 2

BAB.II. PEMBAHASAN
A. Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan ....................................... 3
B. Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan ......................................... 8
C. Peran Kkurikulum Dalam Pendidikan ........................................ 9
D. Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan ................................. 10

BAB.III. PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini kita ketahui bahwasannya setiap suatu kegiatan itu memerlukan
sebuah perencanaan yang matang dan juga organisasi yang dilaksanakan harus
secara sistematis serta terstruktur agar dapat mencapai suatu tujuan yang akan
kita harapkan itu sesuai dengan yang kita inginkan. Selain itu pula
ada pendidikan, yang diperlukan suatu progam yang terencana serta dapat
mengantarkan suatu proses pembelajaran /pendidikan itu sampai pada tujuan
yang akan kita harapkan. Dalam suatu proses, serta pelaksanaan, sampai
dengan penilaian didalam pendidikan itu harus lebih dikenal dengan istilah
Kurikulum Pendidikan” dalam dunia pendidikan.
Suatu kurikulum sangatlah berarti di dunia pendidikan, karena kurikulum
merupakan operasionalisasi tujuan yang dicita-citakan, bahkan sebuah tujuan
tidak akan tercapai tanpa melibatkan kurikulum pendidikan. Menurut analisa
kami suatu kurikulum merupakan salah satu hal yang penting serta menjadi
komponen pokok dalam pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan
suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen tertentu.
Menurut Dinn Wahyudin dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Kurikulum,pengertian kurikulum dimaknakan sebagai alat pengembangan ber
pikir reflektif bagi generasi muda agar bisa mengatasi persoalan sosial yang
dihadapi sehingga kurikulum dirancang untuk penyiapan masa depan yang
lebih baik. Didalam sebuah upaya untuk mewujudkan suatu cita-cita
untuk penyelenggaraan pendidikan, sangat perlu dirumuskan suatu kurikulum
karena kurikulum itu sangatlah penting dalam membentuk manusia-manusia
yang siap pakai, berkepribadian yang integral dan menunjung tinggi suatu
nilai-nilai kemanusian saat penyelenggaraanya perlu suatu pengawasan berupa
pengontrolan terhadap pengaruh negative yang dapat mengguncang
kekokohanya.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hakikat kurikulum dalam pendidikan ?
2. Apa saja fungsi kurikulum dalam pendidikan?
3. Bagaimana peran kurikulum dalam pendidikan?
4. Bagaimana kedudukan kurikulum dalam pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hakikat kurikulum dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui fungsi kurikulum dalam pendidikan
3. Untuk mengetahui peran kurikulum dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan
1. Hakikat Kurikulum
Menurut Sarinah pada mulanya suatu istilah kurikulum itu
digunakan bukan didalam bidang/ dunia pendidikan, akan tetapi dalam
bidang dunia olahraga. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata
Curir, yang memiliki arti “ Pelari”, dan Curere, artinya “ Tempat berpacu”.
Dari makna istilah yang digunakan ini maka Curriculum adalah suatu jarak
yang harus ditempuh oleh pelari sehingga sampai pada garis finish yang
ditetapkan. Dengan mengambil makna dari batasan kurikulum tersebut,
maka kemudian istilah kurikulum itu digunakan dalam dunia pendidikan.
Secara sederhana pada awalnya suatu kurikulum itu diartikan “Sejumlah
mata pelajaran yang harus dipelajari/ diselesaikan oleh setiap siswa atau
anak didik untuk memperoleh ijazah”.1
Dari pengertian diatas kita dapat mengetahui ada dua unsur pokok
yang menjadi tekanan dari pengertian kurikulum tersebut, yaitu:2
a. Isi kurikulum adalah terdiri dari mata pelajaran (subject matter)
yang diberikan oleh pihak sekolah dan harus ditempuh oleh setiap
siswa.
b. Tujuan utama pendidikan atau kurikulum yaitu adalah agar siswa
menguasai setiap mata pelajaran yang diberikan dan akhirnya
siswa tersebut berhak untuk mendapatkan sertifikat atau ijazah
sebagai bukti telah menyelesaikan program pendidikan.
Oemar Hamalik dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran
menyatakan bahwa kata kurikulum menjadi suatu istilah yang digunakan
untuk menunjukkan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk
mencapai gelar atau ijazah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Crow
and Crow yang menyatakan bahwa kurikulum adalah rancangan

1
Sarinah, Pengantar Kurikulum, ( Yogyakarta : Deepublish, 2015 ), hal.
2
Ibid, hal. 5

3
4

pengajaran yang disusun secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat


untuk menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu.3
Pengertian kurikulum sebagaimana diuraikan diatas dapat kita lihat
bahwa lebih menekankan pada isi pelajaran atau mata pelajaran, dalam arti
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk
memperoleh ijazah atau kenaikan kelas. Berbeda dengan definisi yang
disampaikan Hilda Taba yang lebih menekankan pada metodologi untuk
mempersiapkan manusia agar dapat berpartisipasi aktif sebagai anggota
masyarakat yang prodoktif dari suatu budaya. Tawaran tersebut dapat
dilakukan di sekolah, madrasah, di rumah, ataupun di masyarakat.
Menurut David Part yang memandang bahwa kurikulum adalah
seperangkat organisasi (sistem) yang formal pada lembaga pendidikan
atau pelatihan yang mempunyai suatu perencanaan yang akan dilakukan
dengan maksud untuk mendorong peserta didik untuk berkembang secara
menyeluruh dalam segala segi dan mengubah tingkah laku mereka sesuai
dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Definisi yang senada
disampaikan oleh Winarno dan Burhan, yang memandang bahwa
kurikulum merupakan perencanaan pendidikan yang dilaksanakan dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu, baik dalam situasi sekolah
atau madrasah maupun diluar sekolah atau madrasah, yang tentunya masih
dibawah pengarahan guru.4
Berdasarkan uraian di atas kami tarik kesimpulan bahwa kurikulum
tersebut bukanlah hanya sekedar memuat sejumlah mata pelajaran akan
tetapi bisa juga meliputi seperangkat proses atau segala usaha sekolah
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan seperti pengalaman
pendidikan, kebudayaan sekolah, sumber pengajaran baik yang berada di
dalam maupun di luar sekolah seperti perpustakaan, museum, majalah,
surat kabar, televisi, radio atau perangkat bahan pengajaran, baik keras

3
Crow and Crow, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Rakesarasin, 1990), Edisi III, hlm. 75
4
Nurgiyantoro, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta: IKIP,2012), hal. 6
5

(hardware) maupun lunak (software) yang digunakan dalam


proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Hakikat Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata dasar didik, mendapatkan awalan pe- dan
sisipan huruf -n- dan ditambah akhiran -an. Jadi pendidikan merupakan
suatu proses untuk menyiapan generasi muda agar dapat menjalankan
kehidupannya dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih baik. Menurut
Ali Murtopo dalam bukunya yang berjudul Filsafat Pendidikan Islam,
pendidikan merupakan rangkaian usaha dan cara- cara yang dipersiapkan
oleh pelaku pendidikan (pendidik/ guru) dengan persiapan yang matang
dan penekanan- penekanan menuju kearah proses transformasi nilai dan
pembentukan kepribadian.5
Menurut Hasan Basri Pendidikan adalah usaha sistematik yang
disengajakan, yang dibuat oleh sesuatu masyarakat untuk
menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap dan kemahiran kepada ahlinya,
usaha memperkembangkan potensi individu dan perubahan yang berlaku
dalam diri manusia.
Menurut Zais pendidikan adalah proses memperluas kepedulian serta
keberadaan seseorang untuk menjadi dirinya sendiri atau proses dalam
mendefinisikan keberadaan diri sendiri di tengah-tengah lingkungannya.6
Kalau kita perhatikan pengertian yang luas dari pendidikan
sebagaimana dikemukakan oleh Lodge, yaitu bahwa seluruh proses hidup
dan kehidupan manusia itu adalah suatu proses pendidikan. Saat kita
melihat segala sesuatu yang berbau pengalaman sepanjang hidupnya
merupakan dan memberikan pengaruh pendidikan baginya.7
Jadi menurut analisis kami dari pengertian pendidikan diatas itu
merupakan transpormasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala
aspek yang dicakupnya.

5
Ali Murtopo, Filsafat Pendidikan Islam, (Palembang: NoerFikri Offset, 2016), hal. 7
6
Hasan Basri, Manajemen Pendidikan dan Pelatihan, (Bandung: Pustaka Setia, 2015) Hal. 56
7
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2012 ), hal. 10
6

3. Hakikat Kurikulum dalam Pendidikan


Hakikat kurikulum dalam pendidikan itu tidak bisa terlepaskan karena
kurikulum tanpa pendidikan akan apa jadinya suatu kurikulum tersebut,
begitu juga halnya suatu pendidikan yang tanpa ada kurikulum dalam
proses- proses transfer pendidikannya akan kacau tanpa di sertai
kurikulum di dalamnya. Itulah hakikatnya kurikulum dalam pendidikan itu
sangatlah penting karena dapat mempengarui setiap proses- proses
pendidikan disuatu lembaga sekolah. kurikulum sebagai suatu program
atau rencana tertulis yang harus dijadikan suatu dasar, patokan, atau
standar bagi pengelolaan sistem pendidikan secara nasional. Setiap batasan
suatu kurikulum yang dianut, tentu saja harus memiliki implikasi yang
berbeda pada penekanan penyelenggaraan sistem pendidikan dan
pembelajaran pada setiap lembaga pendidikan.
Jadi dari hakikat kurikulum dan pendidikan diatas Dadang Sukirman
dapat menyimpulkan hakikat kurikulum dalam pendidikan itu adalah
terkait dengan kurikulum sebagai suatu program, dalam Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa
“Kurikulum adalah suatu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
dengan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Bab I Pasal 1).
Batasan yang terkandung dalam undang-undang tersebut mengartikan
kurikulum sebagai suatu program atau rencana tertulis yang harus
dijadikan suatu dasar, patokan, atau standar bagi pengelolaan sistem
pendidikan secara nasional. Setiap batasan suatu kurikulum yang dianut,
tentu saja harus memiliki implikasi yang berbeda pada penekanan
penyelenggaraan sistem pendidikan dan pembelajaran pada setiap lembaga
pendidikan. Bagi yang menggunakan pendekatan kurikulum dilihat dari
segi isi, maka penekanan penyelenggaraan pembelajaran akan bertumpu
pada bagaimana materi pelajaran dikuasai oleh siswa. Sementara itu,
7

lembaga yang melihat kurikulum sebagai semua bentuk pengalaman


belajar, akan mengoptimalkan semua potensi lingkungan belajar untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa ke arah
tujuan pendidikan. Adapun lembaga pendidikan yang melihat kurikulum
sebagai suatu program akan berusaha melakukan berbagai upaya agar hasil
belajar atau intended learning out comes dapat dicapai sesuai dengan
rencana yang diprogramkan.8
Kita ketahui bahwa secara filosofis menyatakan bahwa hakikat suatu
kurikulum itu adalah suatu model atau bentuk yang diacu oleh suatu
pendidikan yang dalam upayanya membentuk citra suatu sekolah dengan
mewujudkan tujuan pendidikan yang disepakati. Suatu kurikulum dengan
melihat pengertian diatas dapat memberikan suatu indikasi bahwa
pedoman rencana pembelajaran tidak bersifat kaku. Kurikulum bisa
dikatakan yang baik adalah jika kurikulum tersebut yang bersifat dinamis,
aktual, teoretis, serta aplikatif. Sebagaimana tujuan yang hendak dicapai
dalam pendidikan, misalnya pendidikan bertujuan meningkatkan
penguasaan pengetahuan siswa, pengembangan pribadi siswa,
kemampuan sosial, dan atau kemampuan keterampilan. Dari tujuan
tersebut kita sudah dapat melihat tentu kurikulum ituharuslah diarahkan
untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan.9
Kurikulum pendidikan itu merupakan sesuatu yang termasuk
dalam pendidikan Islam, yang harus mengandung beberapa unsur- unsur
utama seperti tujuan serta isi dari suatu mata pelajaran, metode dalam
mengajar dan metode penilaian. Kesemuanya harus tersusun dan mengacu
pada asas-asas pembentuk kurikulum pendidikan.
Menurut Mohammad al-Thoumy al-Syaibany, menyatakan bahwa
asas-asas umum yang menjadi landasan untuk pembentukan
dari kurikulum dalam pendidikan Islam itu adalah:10
1. Asas Agama
8
Dadang Sukirman, Hakikat Kurikulum, (Modul 1/ Kurikulum dan Bahan Ajar TK, 2013), hal.5
9
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal.129
10
Al-Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam, (Ciputat: Press, 2005), hal.57-58
8

Sistem pendidikannya harus meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan


kurikulumnya pada ajaran Islam yang meliputi aqidah, ibadah,
muamalat dan hubungan-hubungan yang berlaku di dalam masyarakat.
2. Asas Falsafah
Susunan kurikulum pendidikan Islam harus mengandung suatu
kebenaran,terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang
diyakini kebenarannya.
3. Asas Psikologi
Asas ini memberi arti bahwa kurikulum pendidikan Islam
hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan- tahapan
pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik.
4. Asas Sosial
Dalam pembentukan suatu kurikulum pendidikan Islam itu harus
mengacuke arah yang realisasi individu dalam / oleh masyarakat. Pola
dalam pembentukan kurikulum Islam yang demikian itu berarti bahwa s
emua yangdikaikan dengan kecenderungan dan perubahan yang telah
dan bakal terjadidalam perkembangan masyarakat manusia sebagai
makhluk sosial harusmendapat tempat dalam kurikulum pendidikan
Islam. Hal ini dimaksudkan agar out put yang dihasilkan pendidikan
Islam adalah manusia-manusia yangmampu mengambil peran dalam
masyarakat dan kebudayaan dalam konteks kehidupan zamannya.

B. Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan


Dengan adanya beberapa pengertian kurikulum, kurikulum sebagai
alat pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa fungsi, yaitu seba
gai berikut:11
1. Fungsi Kurikulum sebagai Proses Kognitif

11
Dadang Sukirman, Hakikat Kurikulum…..hal.7
9

Dikatakan fungsi kurikulum tersebut sebagai proses yang kognitif


karenakurikulum dipandang sebagai suatu alat yang digunakan
untukmengembangkan suatu kemampuan intelektual anak, yaitu
pengembangan dan juga kemampuan berpikir untuk menghadapi serta
memecahkan suatu permasalahan yang akan dihadapi.
2. Fungsi Kurikulum sebagai Proses Aktualisasi Diri
Dikatakan fungsi kurikulum sebagai proses suatu aktualisasi diri
anak,karena kurikulum itu merupakan suatu alat yang dapat digunakan
untukmemfasilitasi anak didik agar bisa tumbuh serta berkembang
sesuai dengan potensi, minat, dan bakat yang dimiliki oleh setiap anak
sehingga anak tersebut bisa mengenal terhadap ndirimya sendiri dan
tumbuh serta berkembang dengan dirinya sendiri.
3. Fungsi Kurikulum sebagai Proses Rekonstruksi Sosial
Dikatakan kurikulum sebagai proses rekonstruksi sosial itu
dikarenakankurikulum itu dipandang sebagai suatu alat untuk
membekali anak dengankemampuan yang dimilikinya agar menjadi
suatu anggota masyarakat nantinyayang tidak saja dapat hanya
menerima atau menyesuaikan dirinya dengan “kehidupan” yang sudah
ada dengannya, tetapi juga harus secarayangterbarukan atau yang
sering kita sebut sebagai inovatif dan kreatif untukmengembangkan
kehidupan ke arah yang lebih produktif lagi serta sangat berkualitas.
4. Fungsi Kurikulum sebagai Program Akademik
Dikatakan kurikulum berfungsi sebagai program akademik
dikarenakan kurikulum itu dipandang sebagai suatu alat dan tempat
belajar,di mana
harus berasal dari kegiatan belajar yang telah diprogram oleh kurikulu
m anak agar dapat memperoleh suatu pengetahuan yang diharapkan
akan dapat membekali suatu kemampuan untuk bisa “hidup” dalam
zaman yang akan dilaluinya.

C. Peran Kurikulum Dalam Pendidikan


10

Hamalik dalam Sanjaya menjelaskan ada tiga peran kurikulum, yaitu


sebagai berikut:12
1. Peran konservatif
Peran konservatif ini yang lebih menekankan bahwasannya
kurikulum itu harus serta mampu untuk melestarikan suatu nilai-nilai
budaya masa lalu yang sering dianggap masih relevan dengan masa
kini dikaitkan dengan era global sebagai akibat kemajuan iptek yang
memungkinkan mudahnya pengaruh budaya-budaya asing
menggerogoti budaya-budaya lokal. Melalui peran konservatif,
kurikulum dalam pendidikan dapat berperan menangkal berbagai
pengaruh yang dapat merusak nilai-
nilai budi luhur dalam suatu masyaraka sehingga dapat memengaruhi
serta membina suatu perilaku peserta didik yang sesuai dengan nilai-
nilai sosial yang ada dilingkungannya.
2. Peran kreatif
Peran kreatif ini lebih menekankan bahwa kurikulum itu harus
yangmampu serta dapat untuk mengembangkan sesuatu yang baru
yang sesuaidengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan
masyarakat pada saat ini danmasa yang akan datang agar
pendidikan tidak tertinggal. Dari paparan diataskita ketahui
bahwasannya memiliki maksud yang mana disini apa yang
akandiajarkan oleh sekolah/madrasah yang pada akhirnya harus dan
akan bermaknaserta yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan
sosial di kemasyarakatan.
3. Peran kritis dan evaluative
Peran kritis dan evaluative tersebut memiliki peran yang bisa
disebutkan bahwa di mana kurikulum itu tidak hanya bisa mewariskan
budaya-budayamasa lalu, namun dapat disesuaikan dengan kondisi
yang terjadi saat ini dengan selektif. Dari paparan mengenai peran

12
Rahmad Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Yogyakarta: Baituna
Puslibang, 2012), hal.23
11

tersebut bisa kita tarik kesimpulan bahwa kurikulum dalam pendidikan


dapat berperan untuk menilai serta dapat juga memilih suatu nilai
budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan serta aktif dalam
kontrol dan filter sosial.

D. Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan


Nazhary mengatakan bahwa kedudukan kurikulum dalam pendidikan it
udapat kita ketahui sebagai berikut ini:13
1. Kurikulum berkedudukan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
pendidikan pada suatu tingkat dan lembaga pendidikan tertentu untuk
mencapai tujuan
2. Kurikulum berkedudukan sebagai bahan dari progam pendidikan
seperti bahan pengajaran, yang dilaksanakan dalam batasan waktu terte
ntu seperticaturwulan, semester, kelas, maupun level atau tingkat
tertentu.
3. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
kegiatan penbelajarannya, dilaksanakan di ruang kelas ataupun di luar
kelas.
Menurut analisis kami mengenai pendidikan yaitu berpikir untuk
masadepan kita, sedangkan maa depan bangsa kita itu direncanakan
melalui kurikulum yang akan digunakan dalam pendidikan saat ini
karena kurikulummerupakan alat untuk mencapai tujuan dan masa
depan bangsa yang bisadilakukan melalui pendidikan.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

13
Ibid,….hal.25
12

Mengenai materi hakikat kurikulum dalam pendidikan diatas dapat


disimpulkan menurut kami:
1. Kurikulum merupakan segala usaha sekolah untuk mencapai suatu tujuan
yang diinginkan seperti pengalaman pendidikan, kebudayaan sekolah,
sumber pengajaran baik yang berada di dalam maupun di luar sekolah
seperti perpustakaan, museum, majalah, surat kabar dan lain-lain yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
2. Kurikulum sebagai alat pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam
beberapafungsi, yaitu sebagai berikut: Fungsi Kurikulum sebagai Proses
Kognitif, Fungsi Kurikulum sebagai Proses Aktualisasi Diri, Fungsi
Kurikulum sebagai Proses Rekonstruksi Sosial, Fungsi Kurikulum sebagai
Program Akademik.
3. Hamalik dalam Sanjaya menjelaskan ada tiga peran kurikulum, yaitu
sebagai berikut: Peran konservatif, Peran kreatif dan Peran kritis dan
evaluative.
4. Pendidikan yaitu berpikir untuk masa depan kita, sedangkan masa depan
bangsa kita itu direncanakan melalui kurikulum yang akan digunakan
dalam pendidikan saat ini karena kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan dan masa depan bangsa yang bisa dilakukan melalui
pendidikan
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu kami
sangat membutuhkan krtitik dan saran, agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Rasyidin, (2005). Filsafat Pendidikan Islam Ciputat: Ciputat Press.

Basri, H. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia

Basri, H. (2015).Manajemen Pendidikan dan Pelatihan.Bandung: Pustaka Setia.

Crow, C. a. (1990). Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Rakesarasin.

Murtopo, A. (2016). Filsafat Pendidikan Islam. Palembang: NoerFikri Offset.

Nurgiyantoro. (2012). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.

Yogyakarta: IKIP.

Raharjo, R. (2012). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Yogyakarta: Baituna

Puslibang.

Sarinah. (2015). Pengantar Kurikulum. Yogyakarta: Deepublish.

Sukirman, D. (2013). Hakikat Kurikulum. Kurikulum dan bahan ajar TK , 3.

Zuhairini. (2012). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai