Disusun oleh :
(151420151)
Kelas 3E
FAKULTASILMU PENDIDIKAN
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah pengembangan kurikulum dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Penulisan makalah berjudul “HAKIKAT KURIKULUM” ini dapat diselesaikan. Saya berharap makalah ini
dapat menjadi referensi bagi pihak yang membaca. Selain itu, saya juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. saya
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, saya memohon maaf. Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Gorontalo,November 2021
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
HAKIKAT KURIKULUM
2.2.1 Konsep Kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani curir = pelari dan curere= lintasan lari atau lintasan
pacu. Jadi menurut asal katanya kurikulum adalah lintasan lari atau lintasan pacu tempat
berlarinya para peserta dalam lomba berlari. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang
harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh
medali/penghargaan. Pada zaman Romawi kuno kurilulum kata yang digunakan untuk lintasan
pacu kereta. “Julius Caesar” sebagai kaisar Romawi pada saat itu, tidak akan menyangka jika
istilah kurikulum akan berkembang menjadi istilah rumit dan khas yang ada dalam bidang
pendidikan seperti dewasa ini. Simaklah Video berikut:
Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada
siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the students by
the school). Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.
Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang menganggap kurikulum sebagai segala upaya yang
dilakukan sekolah untuk mestimuli siswa agar belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman
sekolah, maupun di luar sekolah.
Henry C. Morris (1940), “….the content of instruction without reference to instructional ways or
means”
Hilda Taba (1962), “…..A curriculum is a plan for learning; therefore, what is known about the
learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of
curriculum”
Dimensi kurikulum sebagai mata pelajaran sangat erat kaitannya dengan usaha untuk
mendapatkan ijazah. Ijazah sendiri pada dasarnya menggambarkan kemampuan. Artinya, apabila
seorang siswa telah mendapatkan ijazah berarti siswa tersebut dapat dikatakan telah menguasai
mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Dimensi kurikulum sebagai pengalaman belajar merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
siswa baik di dalam maupun di luar sekolah asalkan kegiatan tersebut berada di bawah tanggung
jawab guru (sekolah). Kegiatan- kegiatan tersebut tidak hanya terbatas pada kegiatan intra maupun
kegiatan ekstrakurikuler.tetapi kegiatan apa saja yang dilakukan oleh siswa selama berada di bawah
tanggung jawab guru (sekolah) adalah kurikulum.
Dimensi kurikulum sebagai program harus mencakup : (1). Sejumlah mata pelajaran atau
organisasi pengetahuan; (2) pengalaman belajar atau kegiatan belajar; (3) program belajar ( plan
for learning ) untuk siswa ; (4) hasil belajar yang diharapkan.
Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Penerapan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum salah satunya dijelaskan oleh Dr. Wina Sanjaya dalam kurikulum berbasis kompetensi
dimana dalam prinsip pengembangan ini juga memperhatikan beberapa aspek mendasar tentang
karakteristik bangsa. Dalam makalah ini juga disebutkan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum yang harus dijadikan acuan oleh pendidik dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum pada pendidikan anak usia dini.
. Komponen kurikulum
Soemanto, Wasty, dan Soetopo dalam buku berjudul Kepemimpinan dalam Pendidikan (1982)
menyebutkan bahwa kurikulum terdiri dari empat komponen yaitu:
Obyective (tujuan)
Komponen pertama dalam kurikulum adalah tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan
pendidikan yang tertulis dalam konstitusi yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu:
Knowledges (materi)
Materi kurikulum adalah bahan pengajaran yang terkandung dalam kurikulum. Penyusunan
kurikulum sendiri tidak boleh asal melainkan harus memerhatikan jenjang pendidikan juga
beberapa aspek.
Seperti peningkatan agama, akhlak mulia, potensi, kecerdasan, minat peserta didik, tuntutan
dunia kerja, dinamika perkembangan global, persatuan nasional, nilai-nilai kebangsaan, serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Evaluation (penilaian)
Komponen terakhir dari kurikulum adalah penilaian. Penilaian dibutuhkan sebagai gambaran
ketercapaian tujuan juga keefektifan penerapan suatu kurikulum ke lingkungan pendidikan.
Dengan adanya penilaian, kurikulum bisa dikembangkan untuk mendapat sistem pengajaran
yang lebih baik.
8. KTSP 2006
Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan. Muncullah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Pelajaran KTSP masih tersendat. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi
pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004.
Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan
pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini
disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan
kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan
oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti
silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah
koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota. (TIAR)
Kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2006 KTSP yang merupakan perkembangan dari
kurikulum 2004 KBK. Kurikulum 2006 yang digunakan pada saat ini merupakan kurikulum
yang memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan yang puncaknya
tugas itu akan diemban oleh masing masing pengampu mata pelajaran yaitu guru. Sehingga
seorang guru disini menurut Okvina (2009) benar-benar digerakkan menjadi manusia yang
professional yang menuntuk kereatifitasan seorang guru. Kurikulum yang kita pakai sekarang ini
masih banyak kekurangan di samping kelebihan yang ada. Kekurangannya tidak lain adalah (1)
kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KTSP dengan kata lin masih
rendahnya kualitas seorang guru, karena dalam KTSP seorang guru dituntut untuk lebihh kreatif
dalam menjalankan pendidikan. (2) kurangnya sarana dan prasarana yang dimillki oleh sekolah.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 adalah tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah sebagai acuan utama dalam mengembangkan standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan. Apabila ingin mengetahui peratran
standarnya silahkan download tautan dibawah ini.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 adalah tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
mengatur Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Adapun Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
ketrampilan. Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan
berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Apabila ingin mengetahui peratran
standarnya silahkan download tautan dibawah ini.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 adalah tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan
dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Apabila ingin
mengetahui peratran standarnya silahkan download tautan dibawah ini.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 adalah tentang Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan
kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Apabila ingin mengetahui
peratran standarnya silahkan download tautan dibawah ini.
Permendikbud No. 24 Tahun 2016
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 adalah mengatur tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar (KI dan KD) Pelajaran pada Kurikulum 2013. Apabila ingin mengetahui peratran
standarnya silahkan download tautan dibawah ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://www.kompas.com/tag/komponen-kurikulum
https://gledysapricilia.wordpress.com/study/sejarah-perkembangan-kurikulum-di-indonesia/
https://gheroy.com/sejarah-kurikulum-di-indonesia/
https://www.pendidikanalmun.com/2018/12/permendikbud-no-20-21-22-23-dan-24.html?m=1