DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Konsep Pengembangan Kurikulum” dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan informasi
bagi para pembaca, khususnya mahasiswa program studi Pendidikan Kimia Universitas Jambi
Shalawat dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah
ini, karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu, penyusun mohon
kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................,, 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang telah melalui pembimbingan serta hasil pembelajaran yang diinginkan yang telah dibentuk
secara sistematik melalui pembinaan semua materi yang ada dan pengalaman disekolah,
sehingga guru dapat dituntut tanggung jawabnya terhadap kurikulum yang telah ada.
Penafsiran konsep kurikulum bagi peneliti dan praktisi pendidikan dapat berbeda satu
sama lain. Secara umum, konsep kurikulum dapat didefinisikan sebagai suatu spesifik
rangkaian pengetahuan, keterampilan dan kegiatan untuk disampaikan kepada siswa. Penafsiran
lain, konsep kurikulum dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan
Dalam dunia pendidikan istilah kurikulum seakan menjadi kata yang wajib diketahui
oleh seorang pendidik agar dapat menyampaikan informasi sesuai dengan ketentuan yang
ada.kurikulum bukanlah acuan pokok seorang pendidik dalam mengajar, karena setiap
kurikulum yang ada masih mengandung kekurangan yang perlu direnovasi oleh pendidik
tersebut. Kurikulum juga perlu diterapkan diluar sekolah agar peserta didik lebih terarah.
yang bertujuan untuk terciptanya sebuah kuikulum yang mendidik dan membentuk kerakter
peserta didik. Dalam melakukan inovasi kurikulum dibutuhkan langkah-langkah tertentu agar
tercapai tujuan yang hendak di capai. Namun tidak semua kurikulum dapat berfungsi
sebagaimana yang kita inginkan. Pada makalah ini penulis akan membahas tentang konsep
1
pengembangan kurikulum yang meliputi konsep dasar kurikulum, fungsi kurikulum, kedudukan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
Berdasarkan rumusan masalah yang diperoleh, adapun tujuan penulisan makalah ini
1. Menjelaskan kurikulum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kurikulum
Kurikulum pada mulanya berasal dari bahasa Yunani yaitu curire yamg berarti
pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Sedang dalam kamus webster pengertian
kurikulum dalam bidang pendidikan muncul pada tahun 1955 yang memaknai kurikulum sebagai
beberapa mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi, yang harus ditempuh
untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau ijazah.Dari pengertian tersebut beberapa tokoh dunia
mulai mengembangkan tentang konsep dari definisi kurikulum, berikut merupakan pendapat para
tokoh tentang definisi kurikulum.
1. John Dewey
kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan yang memaparkan
pengalaman belajar anak didik melalui susunan suatu pengetahuanyang
terorganisasikan dengan baik.
2. Hilda Taba
Dalam bukunya Curicculum Development Theory and Practice yang
manyatakan bahwa kurikulum adalah pernyataan tentang tujuan – tujuan
pendidikan yang bersifat umum dan khusus serta materinya dipilih dan
diorganisasikan berdasarkan suatu polatertentu untuk kepentingan belajar
mengajar.
3. David part
Dalam bukunya Curicculum Design and Development mendefinisikan
kurikulum secara sederhana yaitu sebagai seperangkat organisasi pendidikan
formal atau pusat – pusat latihan.
4. Winarno Surahmat
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan.
3
5. Stratemayer
“The curiculum is currently defined in three ways; courses and class
activities in which children and you experiences of the learner”.
6. Undang-undang No. 20 Tahun 2003
Tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 19, kurikulum
didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
7. J. G Taylor dan William H. Alexander
“The curiculum is the sum total of school’s efforts to playground or out of
school”, yakni segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi
belajar anak baik di dalam atau di luar kelas.
8. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga
pendidikan.
Konsep kurikulum yang ada saat ini selalu berkembang sesuai dengan situasi dan
kondisi. Pada masa lalu kurikulum dipandang sebagai sesuatu yang sangat sempit yaitu sejumlah
mata pelajaran, kemudian dipandang sebagai sesuatu yang sangat luas yaitu seluruh pengalaman
siswa, kemudian pada perkembangan selanjutnya kurikulum adalah rencana pembelajaran,
disusul pendapat yang menyatakan bahwa kurikulum bukan hanya rencana (curriculum plan)
tetapi juga pelaksanaannya (curriculum fungsional).
4
dan spiritualnya. Karena kurikulum bersifat subjektif, maka ada kecenderungan bagi sebagian
orang untuk mendefinisikan kata – kta yang sukar dipahami oleh umum. Kurikulum
menunujukkan hasil pengajaran yang diinginkan karena itu penggunaan tes lah yang lebih jelas
menunjukkan arti kurikulum dari pada daftar buku pelajaran atau bahan yang dibahas dalam
pengajaran.
Kurikulum dalam dunia pendidikan memiliki ragam fungsi yang sangat menunjang
terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang diinginkan. Kurikulum tidak hanya berfungsi bagi
pendidik dan peserta didik, namun juga berfungsi bagi komponen yang ada dalam pelaksanaan
pendidikan. Hilda Taba (1962) mengatakan bahwa kurikulum memiliki tiga fungsi yaitu
pertama, kurikulum sebagai transmisi yaitu mewariskan nilai–nilai kebudayaan. Kedua,
kurikulum sebagai transformasi yaitu melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial. Ketiga,
kurikulum sebagai pengembangan individu.
Sedang menurut Mc Neil (1990), isi kurikulum memiliki empat fungsi yaitu fungsi
pendidikan umum (common and general education), suplementasi (suplementation), eksplorasi
(eksploration), keahlian (spesillization). Fungsi kurikulum juga dapat dilihat dari berbagai
perspektif, antara lain sebagai berikut:
Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat berikutnya adalah untuk menjaga
keseimbangan, kesesuaian, dan keteraturan serta urutan dalam proses pembelajaran
selanjutnya.
5
2. Fungsi Kurikulum bagi Anak Didik
Dengan adanya kurikulum peserta didik akan melatih kesanggupan dan kematangan
peserta didik dalam berpikir. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek
didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
Guru merupakan faktor kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum.
Artinya guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai
6
pelaksana kurikulum. Bagi guru, memahami kurikulum merupakan suatu hal yang mutlak
dan harga mati. Karena segala sesuatu yang dikerjakan guru dan disampaikan kepada
pesrta didik harus sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Guru dengan
kurikulum merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kurikulum juga
menjadi acuan dalam melaksanakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam
rangka menyerap sejumlah pengalaman.
Jadi fungsi kurikulum bagi seorang pendidik adalah sebagai pedoman kerja dalam
menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar peserta didik. Namun di samping itu
para pendidik juga berkewajiban membantu peserta didik dalam menghadapi kesukaran
yang ada dalam sebuah kurikulum.
7
Dewasa ini kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat harus benar-benar
diusahakan. Hal ini mengingat seringnya terjadi kenyataan bahwa lulusan sekolah belum
siap pakai atau tidak sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan lapangan pekerjaan.
8
Kurikulum juga merupakan keseluruhan program dan kehidupan dalam sekolah dan
dipandang sebagai bagian dari kehidupan atau eksistensi sekolah. Oleh karena itu kedudukan
kurikulum sangatlah berpengaruh terhadap maju mundurnya atau survive suatu lembaga
pendidikan atau bagi pendidikan.
Kebutuhan manusia akan pendidikan dari masa ke masa tidak sama, hal ini
disebabkan salah satunya karena kemajuan pengetahuan dan teknologi. Perbedaan inilah yang
sering kali membuat kurikulum selalu berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga para
pengembang kurikulum berdialog untuk merumuskan masalah yang ada.
9
pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas. Sedang dalam perencanaan dan
pengembangan kurikulum Dakir model pengembangan kurikulum yang dikembangkan oleh
Beaucham adalah sebagai berikut: suatu gagasan yang diperluas, menunjuk tim pengembang, tim
menyusun tujuan pengajaran melaksanakan kurikulum, mengevaluasi kurikulum.
1. Tujuan
Menentukan arah atau sasaran yang hendak di tuju oleh proses
penyelenggaraan pendidikan. oleh karena itu dalam menentukan tujuan harus
mempertimbangkan banyak faktor.
2. Isi kurikulum
Pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik di sekolah, pengalaman
ini dapat berupa mempelajari mata pelajaran, atau jenis-jenis pengalaman belajar
lain sesuai dengan bentuk kurikulum itu sendiri.
3. Memilih kegiatan
Berisikan cara peserta didik memperoleh pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan yang sesuai dengan bentuk kurikulum yang digunakan.
4. Evaluasi
Cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai
atau tidak. Evaluasi juga digunakan untuk melakukan perbaikan.
10
5. Evaluasi
Cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau
tidak. Evaluasi juga digunakan untuk melakukan perbaikan.
Jadi secara garis besar dalam sebuah pengembangbangan kurikulum dibutuhkan tahap-
tahap yang diawali dari adanya sebuah perencanaan (planning), pelaksanaan (implementating),
dan adanya sebuah penilaian (evaluasi).
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
B. SARAN
1. Bagi para pembaca, hendaknya makalah ini tidak dijadikan satu-satunya pedoman.
2. Bagi para calon pendidik, hendaknya mengetahui benar konsep pengembangan
kurikulum untuk menjadi bekal saat menjadi tenaga pendidik.
3. Bagi pendidik, hendaknya menyampaikan kurikulum yang ada sebaik mungkin untuk
mewujudkan tujuan dalam proses belajar mengajar.
4. Bagi pemerintah, hendaknya memperhatikan kemampuan peserta didik yang ada dalam
pengembangan kurikulum.
C. TANYA JAWAB
1. Apa saja faktor penghambat yang kemungkinan muncul dalam pengembangan
kurikulum pendidikan? (Nadya)
Jawaban :
Berdasarkan artikel dari Islamika : Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan, karya Karima Nabila
Fajri. Ada 3 faktor yang memengaruhi proses pengembangan kurikulum ketiga faktor tersebut juga
memungkinkan menjadi faktor penghambat proses pengembangan kurikulum tersebut, adapun ketiga
faktornya, yaitu :
1. Perguruan tinggi
Kurikulum minimal mendapatkan 2 pengaruh dari perguruan tinggi, yaitu dari segi
pengembangan IPTEK yang dikembangkan perguruan tinggi dan dari segi pengembagan
ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan pendidik yang ada diperguruan tinggi.
Pengetahuan dan teknologi memberikan sumbangan terhadap isi kurikulum dan proses
pembelajaran. Pengetahuan dan teknologi banyak memberikan sumbangan bagi isi kurikulum
serta proses pembelajaran.
2. Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan mempersiapjkan anak untuk kehidupan di
masyarakat. Sebagai bagian dari mayarakat, sehingga pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar. Isi kurikulum yang ada seyogyanya dapat menjawab tuntutan dan
kebutuhan yang ada di lingkungan masyarakat.
13
3. Sistem nilai
Seperti yang dijelaskan diatas sekolah sebagai bagian dari masyarakat dan salah satu lembaga
mayarakat memiliki tanggung jawab untuk memelihara sistem nilai yang telah ada.. Sistem
nilai yang akan dipelihara terintegrasikan dalam kurikulum. Masalah yang dihadapi dalam
pemeliharaan sistem nilai adalah masyarakat bersifat heterogen dan multifaset, sehingga
masing-masing kelompol etnis, vokasiomal, intelek, sosial, spiritual, dan sebagainya
memiliki nilai yang berbeda.
Ketiganya termasuk faktor eksternal untuk faktor penghambat internalnya sendiri yaitu Pendidik
atau guru yang menjadi pelaksana kurikulum kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal
tersebut dikarenakan beberapa hal yaitu , kurang waktu, kekurangan sesuaian pendapat, baik antara
sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan administrator.
3. Dapat kita ketahui kurikulum di Indonesia selalu berubah oleh karna itu pasti banyak
masalah yang terjadi. Bagaimana kelompok kalian mengatasi masalah yang sering
muncul dalam pengembangan kurikulum? (Danira)
Jawaban :
Menurut pendapat kelompok kami perubahan yang terus menerus terjadi dalam
pengembangan kurikulum disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi, munculnya
masalah dalam prosesnya terjadi karena adanya miskomunikasi dan lain sebagainya, solusi
untuk hal tersebut bisa berupa mengadakan pertemuan/musyawarah antar
14
pendidik yang mengembangkan kurikulum sehingga tidak terjadi miskomunikasi dan
juga sebisa mungkin menghindari faktor-faktor yang menghambat pengembangan proses
kurikulum seperti yg telah dijelaskan pada jawaban dari pertanyaan pertama.
15
DAFTAS PUSTAKA
16