Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dosen Pengampu :
PADANGSIDIMPUAN
2024
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatnya sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini tidak
bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Adek Safitri, M.Pd. yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Ada banyak hal yang bisa penulis pelajari melalui penyusunan dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 7
B. Saran ....................................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan suatu alat yang penting bagi pendidikan karena
pendidikan dan kurikulum saling berkaitan. Jika diberatkan, kurikulum layaknya
jantung dalam tubuh manusia. Jika jantung masih berfungsi dengan baik, maka tubuh
akan tetap hidup dan berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan kurikulum dan
pendidikan. Apabila kurikulum berjalan dengan baik dan didukung dengan komponen-
komponen yang berjalan baik pula, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan
baik menghasilkan peserta didik yang baik pula.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kurikulum ?
2. Bagaimana Peranan Kurikulum ?
3. Bagaimana Tahapan Penyusunan Dan Pengembangan Kurikulum ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Kurikulum.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Peranan Kurikulum.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Tahapan Penyusunan Dan Pengembangan
Kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar
dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai sekarang. Secara umum
kurikulum dipandang sebagai suatu rencana disusun untuk mempelancar proses belajar
mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajarnya.
Sejumlah ahli teori kurikulum berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya
meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang
terjadi dibawah pengawasan sekolah. Selain kegiatan kurikuler yang formal juga
kegiatan yang tak formalatau korikuler/ekstra kurikuler (co-curriculer atau extra-
curriculum).
Dalam pengertian “intrinsic” kependidikan, kurikulum adalah jantung
pendidikan, artinya segala gerak kehidupan yang dilakukan di sekolah didasarkan pada
apa yang direncanakan kurikulum. Kehidupan disekolah adalah kehidupan yang di
rancang berdasarkan apa yang diinginkan kurikulum. Pengembangan potensi peserta
didik menjadi kualitas yang diharapkan didasarkan pada kurikulum. Berikut ini,
merupakan beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan Oleh Para Ahli
Kurikulum Yaitu:
1. William B Ragan
Kurikulum ialah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab
sekolah.
2. Robert. S. Flaming
Secara umum, pendapat Robert sama dengan pendapat Ragan, yaitu
kurikulum pada sekolah modern dapat didefenisikan seluruh pengalaman
belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
3. David Praff
Kurikulum ialah seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat
pelatihan.
2
4. James B Mc Donald
Kurikulum menuju pada empat model sistem dalam persekolahan, yaitu
kurikulum, pengajaran (instruction), mengajar (teaching), dan belajar
(learning).
B. Peranan Kurikulum
Kurikulum mempunyai kedudukan dalam proses pendidikan. Kurikulum
mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
Dengan kata lain, bahwa kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
yaitu pembentukan manusia yang sesuai dengan falsafah hidup bangsa. Sebagai salah
satu bagian dalam sistem pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis,
kurikulum tentunya memiliki peranan yang sangat penting bagi kegiatan pendidikan
yang sedang dilaksanakan. Apabila dianalisis dari sifat dan kebudayaan masyarakat
dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam menjalankan operasinya, maka dapat
ditentukan paling tidak kurikulum memiliki tiga peranan penting yaitu peranan
konservatif, peranan kritis dan evaluatif, serta peranan kreatif. Ketiga peranan ini sangat
penting dan perlu dilaksanakan secara seimbang.
1. Peranan Konservatif
Peranan ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang
hidup di masyarakat senantiasa mengalami perubahan,sehingga pewarisan nilai-nilai
dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi
dimasa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
3
Contoh penerapan peranan kritis dan evaluatif adalah sekolah dapat
memberikan pendidikan teknologi informasi. Mungkin, dahulu IPTEK kurang
dubutuhkan tetapi pada masa kini IPTEK sangat dibutuhkan untuk menambah wawasan
para siswa. Dalam hal ini, aturan yang ada dimasyarakat tetap diberlakukannya yaitu
dengan membatasi akses internet misal dengan pengawasan guru disekolah saat
penggunaan internet agar para siswa tidak menggunakan teknologi secara tidak wajar.
3. Peranan Kreatif
Contoh peranan ini adalah kurikulum sebaiknya mengandung hal yang baru
seperti adanya inovasi tambahan mata pelajaran yang dapat mengembangkan niat dan
bakat siswa. Misal ada tambahan ekstrakurikuler seni tari, seni musik, seni tulis dll.
Oleh karena itu, setiap siswa diberikan kesempatan untuk mengikuti lomba atau
olimpiade di sekolahnya sesuai minat dan bakatnya agar setiap potensi siswa dapat
disalurkan.
Dalam proses pelaksanaannya, ketiga peranan kurilulum diatas tentu saja harus
berjalan seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak,
akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan kurikulum
persekolahan menjadi tidak optimal.
4
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam
skala macro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai
yang dianut masyarakat. Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat
yang dicita-citakan. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi dari mulai tujuan yang
sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang
kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasi menjadi 4, yaitu:
5
pendapat T. Rakjoni yang mengartikan strategi pembelajaran sebagai pla dan urutan
umum perbuatan guru – siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Merumuskan Evaluasi
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia
pendidikan karena kurikulum digunakan oleh pakar-pakar pendidikan terutama guru-
guru. Kurikulum merupakan seperangkat atas suatu sistem rencana dan pengaturan
mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar
mengajar.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini, masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan dari para pembaca
sekalian demi kesempurnaan makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014
Lias Hasibuan. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada, 2010