Anda di halaman 1dari 12

Hakikat Kurikulum Dalam Pendidikan

Disusun untuk memenuhi tugas makalah


pada mata kuliah Telaah Kurikulum PAI

Disusun oleh
Kelompok I
Nama Npm
Aliasya Putri 20.1154
Ananda Pane 20.1155
Andini Lestari 20.1156
Aulia Sari 20.1162

Dosen pembibing : Dr. Suasana Nikmat Ginting, M.A

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STIT AL-HIKMAH TEBING TINGGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat pertolongan dan
rahmat-nya kami berhasil menyelesaikan makalah”hakikat kurikulu dalam
pendidikan”.adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Telaah Kurikulum PAI dan kami juga berterimah kasih kepada dosen,yaitu
Dr.Suasana Nikmat Ginting, M.A selaku dosen mata kuliah Telaah Kurikulum
PAI karena telah memberi kami tugas pembuatan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai hakikat peserta didik. Kami juga
menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Kami berharap ada nya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang saya buat dimasa yang akan datang .

Semoga makalah yang kami buat dapat dipahami dan berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Demikian lah yang dapat kami
sampaikan sekali lagi. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa
ajukan kritik dan judul dan saran dari pembaca.

Tebing Tinggi, Maret 2022

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1


B. Rumus masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa itu hakikat kurikulum ................................................................... 3


B. Apa saja dasar kurikulum ..................................................................... 3
C. Apa saja fungsi kurikulum ................................................................... 4
D. Bagaimana peranan kuriikulum terhadap kegiatan
belajar mengajar ................................................................................... 5
E. Apa saja komponen dalam kurikulum.................................................. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap kegiatan memerlukan suatu perencanaan dan organisasi yang


dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur agar dapat mencapai tujuan yang
ditentukan atau yang diharapkan. Demikian pula halnya pendidikan, diperlukan
adanya program yang terencana dan dapat mengantarkan proses
pembelajaran/pendidikan sampai pada tujuan yang diharapkan.

Kurikulum sangat berarti dalam dunia pendidikan, karena merupakan


operasionalisasi tujuan yang dicita-citakan, bahkan tujuan tidak akan tercapai
tanpa melibatkan kurikulum pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu
komponen pokok dalam pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan
sistem yang mempunyai komponen-komponen tertentu. Komponen kurikulum
paling tidak mencakup tujuan, struktur program, strategi pelaksanaan yang
menyangkut sistem penyajian pelajaran, penilaian hasil belajar, bimbingan-
penyuluhan, administrasi, dan supervisi pendidikan.1

Kurikulum yang terdiri atas berbagai komponen yang satu dengan yang lain
saling terkait adalah satu sistem, ini berarti bahwa setiap komponen yang saling
terkait hanya mempunyai satu tujuan, yaitu tujuan pendidikan yang juga menjadi
tujuan kurikulum.2

Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan


pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun
tidak langsung, seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua,
masyarakat dan pihak siswa itu sendiri. Selain sebagai pedoman, bagi siswa
kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi

1
Rudi Susilana dkk, Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: Jurusan Kutekpen FIP UPI,
2006). h. 9-10
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2002).

1
pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan
fungsi diagnostik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat kurikulum?
2. Apa-apa saja dasar kurikulum?
3. Apa saja fungsi kurikulum?
4. Bagaimana peranan kurikulum terhadap kegiatan belajar mengajar?
5. Apa saja komponen dalam kurikulum ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hakikat kurikulum.
2. Untuk mengetahui dasar kurikulum.
3. Untuk mengetahui fungsi kurikulum.
4. Untuk memahami peran kurikulum.
5. Untuk mengetahui apa saja komponen kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat kurikulum
1. Pengertian hakikat kurikulum
kurikulum adalah suatu rancangan dalam pendidikan yang disusun
untuk diterapkan pada peserta didik oleh pelaksana pendidikan dalam
pendidikan seorang guru menjadi peran utama dalam proses pembelajaran
dan keberhasilan penerapannya kurikulum juga disebut usaha usaha atau
upaya yang dilakukan agar tujuan yang tercapai tercapai.
Hakikat kurikulum adalah sebuah lembaga untuk mewujudkan
citra dan aturan sekolah untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan yang telah
dirancang. Pada dasarnya sebuah kurikulum yang dibentuk maupun
dirancang agar mampu mewujudkan anak didik yang memuat semua
aspek, baik aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jadi menurut pemakalah hakikat kurikulum adalah suatu program
atau rencana yang dikembangkan dilembaga pendidikan dengan tujuan
untuk memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk mewujudkan cita-
citanya.

B. Dasar Kurikulum
Dasar kurikulum adalah kekuatan-kekuatan utama yang
mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan atau organisasi
kurikulum. dasar kurikulum disebut juga sumber kurikulum atau
determinan kurikulum (penentu).Herman H. Horne memberikan dasar
kurikulum dengan tiga macam, yaitu:3
a. Dasar psikologis, yang digunakan untuk mengetahui kemampuan yang
diperoleh dari pelajar dan kebutuhan peserta didik (the ability and
needs of children).
b. Dasar sosiologis, yang digunakan untuk mengetahui tuntutan sah dari
masyarakat (the legitimate demands of society)

3
Sudirman, dkk., Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1989), h. 13-14.

3
c. Dasar filosofis, yang digunakan untuk mengetahui keadaan alam
semesta tempat kita hidup (the kind of universe in which we li live)
C. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:4
a. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar
memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial..
b. Fungsi Integrasi (the integrating function)
Fungsi Integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari
masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang
dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
c. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)
Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap
perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari
aspek fisik maupun psikis, yang harus dihargai dan dilayani dengan
baik.
d. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan
studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga
diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam
masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan
pendidikannya.

4
Prof. Dr. H. Dakin, Perencanaan & Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2004), h. 1

4
e. Fungsi Pemilihan (the selective function)
Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memilih program program belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
f. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi Diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan
siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan
kelemahan yang dimilikinya

D. Peranan Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah/ madrasah
memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan
pendidikan.Oemar Hamalik (Rudi Susilana dkk, 2006: 10-11)
mengemukakan terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu:
1. Peranan Konservatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap
masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda.peranan
konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum, yang
berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat
mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada
hakikatnya merupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu
mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai nilai
sosial yang hidup di lingkungan masyarakatnya.

2. Peranan Kreatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang
terjadi dan kebutuhan kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan
masa mendatang.

5
3. Peranan Kritis dan Evaluatif.
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-
nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami
perubahan, sehingga pewarisan nilai nilai dan budaya masa lalu kepada
siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa
sekarang.

E. Komponen Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen
komponen tertentu, diantaranya yaitu :5

a. Tujuan
Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang
sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat
diukur,yang dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan
menjadi empat yaitu:
 Tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang bersifat
paling umum dan merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan
pedoman oleh setiap usaha pendidikan.
 Tujuan institusional
Tujuan institusional merupakan tujuan antara mencapai
tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan
setiap jenjang pendidikan.
 Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler merupakan tujuan antara untuk mencapai
tujuan lembaga pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan
kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan untuk mencapai
tujuan institusional. Contoh tujuan kurikuler adalah tujuan bidang

5
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,
(Bandung: RAJAWALI PERS, 2011), h. 9

6
studi matematika di SD, tujuan pelajaran IPS di SLTP, dan
sebagainya.
 Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan bagian dari tujuan
kurikuler, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus
dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan
tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.

b. Isi (Bahan Ajar)


Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu
menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan
atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

c. Metode/Strategi
Metode dapat juga diartikan sebagai strategi pembelajaran.
Komponen ini merupakan komponen yang memiliki peran sangat
penting, karena berhubungan dengan implementasi kurikulum. Strategi
meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu.

d. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas
pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai
atau belum, dan evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam
perbaikan strategi yang telah ditetapkan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam lembaga


pendidikan. Salah satu penentu keberhasilan pendidikan terdapat pada kurikulum.
dan bagus tidaknya kurikulum tergantung kepada perumus kurikulum sendiri.
Kurikulum diharapkan dapat menjadi sarana terciptanya cita-cita/ tujuan
pendidikan nasional, "berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab" (Pasal 3 dan penjelasan atas UU RI No. 20
tahun 2003)

B. Saran
Kita sebagai calon pendidik harus mengetahui hakikat dan fungsi kurikulum,
karena kurikulum mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pendidikan.
Pendidikan akan berhasil jika kurikulum yang disajikan bagus dan dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik guna mencapai Tujuan Nasional.

8
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Dakin, Perencanaan & Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT.


Rineka Cipta, 2004), h. 1

Rudi Susilana dkk, Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: Jurusan Kutekpen


FIP UPI, 2006). h. 9-10

Sudirman, dkk., Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1989), h. 13-14.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan


Pembelajaran, (Bandung: RAJAWALI PERS, 2011), h. 9

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pusat Bahasa, 2002).

Anda mungkin juga menyukai