Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul “ Pengertian, Fungsi dan
Paradigma Kurikulum”
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk menjelaskan
atau memaparkan poin-poin dimakalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang kami peroleh, baik
dari buku maupun sumber-sumber yang lain.
Semoga semuanya memberikan manfaat bagi kita. Bila ada kesalahan tulisan atau kata-kata
didalam makalah ini, penulisa memohon maaf yang sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
A. Pengertian Kurikulum.................................................................................... 2
B. Fungsi Kurikulum.......................................................................................... 3
C. Paradigma/Landasan Kurikulum.................................................................... 4
A. Kesimpulan.................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum ialah salah satu alat yang sangat penting untuk keberhasilan suatu
pendidikan, karena Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok dalam dunia
pendidikan yang dijadikan sebuah kompas penunjuk ea rah mana siswa akan dibawa
nantinya, maka tanpa Kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan
sasaran pendidikan yang dicita-citakan oleh suatu lembaga penddikan,baik formal,
informal, maupun nonformal.1
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelejaran untuk mencapai tujuan penddikan nasional.2 Sebagian Kurikulum bertujuan
untuk mempersiapkan manusia agar memiliki keampuan sebagai pribadi dan warga
beriman, kreatif dan produktif.
B. Rumusan Masalah
1
S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), h. 5.
2
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasiona, (Bandung: Citra Umbara), h. 10.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa Latin “curir” yang
artinya pelari, dan “curere” yang artinya “tempat berlari”. Jadi istilah kurikulum berasal
dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan penataan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai produktivitas pendidikan. Produktivitas pendidikan
dimaknai sebagai efisiensi dan efektivitas dalam mebcapai tujuan pendidikan. 6
B. Fungsi Kurikulum
23
Zainal Arifin, , Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015) h. 1.
4
Dr. Baderiah, M. Ag., Op.cit. h. 6 – 7.
5
Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd. dan Dr. H. Amiruddin MS, M.A, Manajemen Kurikulum (Medan: Perdana
Publishing,2017) h. 22.
6
Teguh Triwiyanto, Op.cit. h. 23.
2
Fungsi kurikulum lebih menitikberatkan pada sejauhmana keberadaan kurikulum
berdampak pada komponen lain dalam penyelenggaraan pendidikan. Misalnya,
bagaimana fungsi kurikulum terkait dengan guru dan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran, bagaimana kurikulum memberikan rambu-rambu penyelenggaraan
pendidikan, bagaimana kurikulum menunjukkan distingsi sekolah sehingga membedakan
dengan institusi pendidikan yang lain.
Bagi peserta didik, kurikulum memiliki fungsi yang cukup signifikan, disamping
sebagai pedoman proses kegiatan pembelajaran, kurikulum juga memberikan mandaat
bagi peserta didik untuk melakukan proses penyesuain dengan lingkungan/masyarakat,
mendidik pribadi-pribadi yang tidak split personality, menyiapkan peserta didik dengan
kemajuan teknologi informasi yang sarat dengan kemajuan . 7
Fungsi mendasar dalam kurikulum bagi peserta didik sebagai subjek didik yaitu:
3
7 Dr. Fauzan, M.A, Kurikulum & Pembelajaran, (Tangerang: GP Press, 2017) h. 74.
3
5. Fungsi pemilihan (The selective function)
Kurikulum harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program
belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
6. Fungsi diagnostik (The diagnostic function)
Kurikulum harus dapat membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami
dan menerima kekuatan (potensi) serta kelemahan yang dimilikinya. 8
C. Paradigma/Landasan Kurikulum
Mengingat bahwa kurikulum memiliki fungsi yang sama dengan fungsi pendidikan,
dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidkan tertentu, maka kurikulum itu
harus memiliki landsan yang kokoh sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Setiap negara atau pemerintah pastinya memiliki landasan kurikulum yang berbeda,
terutama dalam landasan ideologis dan lan landasan hukum. 9
1. Landasan Agama
Landasan agama ini muncul terutama dari pemikir pendidikan Islam, yang
umumnya mempunyai pendirian bahwa segala system yang ada dalam masyarakat,
termasuk pendidikan harus meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan kurikulumnya pada
ajaran agama (baca Islam). Islam sumber ajaran agama yang pokok adalah Al-Qur’an
dan –Sunnah, dan sumber lainnnya ialah ijtihad. Berdasarkan sumber-sumber inilah
aspek/unsur pendidikan dikembangkan, seperti perumusan tujuan pendidikan, materi,
dan strategi pelaksanaannya. 10
Dasar berpikir bagi landasan agama ini adalah seperti dalam landasan filsafat,
bahwa dalam kegiatan pendidikan akan muncul persoalan-persoalan yang sangat
mendasar seperti ke arah mana pendidikan harus diarahkan, 4
48
Dr. Khusnul Wardan, M.Pd. dan Dr. Anik Puji Rahayu, M.Kep. Manajemen Kurikulum, (Malang: Literasi
Nusantara, 2021) h. 9.
9
Dr. Sudarman, S.Pd. M.Pd, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum: Kajian Teori dan Praktik (Samarinda:
Mulawarman University Press, 2019) h. 19.
10
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Op.Cit. h. 524.
4
Siapakah peserta didik itu, apa yang harus diajarkan ke peserta didik, dan
sebagainya, yang semua ini memerlukan jawaban-jawaban mendasar. Agama dan
filsafat akan saling melengkapi dalam memberikan jawaban-jawaban tersebut.
Agama yang bersumber pada wahyu yang sifat kebenarannya mutlak akan mampu
memberikan jawaban dan arahan yang tidak bias diberikan oleh filsafat. Sementara
filsafat yang sumber utamanya adalah hasil perenungan pemikiran manusia akan
memberikan perincian lebih lanjut atas jawaban yang diberikan agama yang mungkin
masih bersifat global.11
2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis mengkaji tentang urgensi atau pentingnya filsafat dalam
mengembangkan kurikulum di lembaga pendidikan. 12
Landasan filosofis ialah suatu
dasar, acuan yang berkaitan langsung dengan pemikiran, gagasan, ide, bahkan
ideology yang menjadi acuan dalam proses pengembangan kurikulum. Ada dua hal
yang berkaitan langsung dengan landasan filosofis tersebut, yaitu:
a) Landasan yang berkaitan langsung dengan pemikiran para filosofv atau dasar
pijakan pemikiran yang bermuara pada hasil pemikiran para tokoh filsafat
(basic philosophy). Sebagai implikasi dari pemikiran filosop tersebut
kemudian melahirkan beberapa aliran dalam filsafat, misalnya aliran filsafat
idealism (perenialisme, essensialisme), progressvisme, eksistensialisme, dan
rekonstruksi sosial.
b) Landasan filsafat yang berkaitan langsung dengan dasar (ideologi) sebuah
negara (national philosophy). Bagi Zeis, pengembangan kurikulum harus
dimulai dengan sumsi-asumsi filosofis sebagai system nilai (value system)
atau pandangan hidup suatu bangsa. 5
511
Mulyadhi Kartanegara , Pengantar Epistemologi Islam, h. 16.
12
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, h.10.
5
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi
yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaandan kemampuan
daerah. Fungsi kurikulum berasal dari kata dalam bahasa Latin “curir” yang artinya
pelari, dan “curere” yang artinya “tempat berlari”. Fungsi kurikulum juga memberikan
manfaat bagi peserta didik untuk melakukan proses penyesuaian dengan
lingkungan/masyarakat, mendidik pribadi-pribadi yang tidak split personality,
menyiapkan peserta didik dengan kemajuan teknologi informasi.
Landasan filosofis adalah suatu dasar, acuan yang berkaitan langsung dengan
pemikiran, gagasan, ide, bahkan ideologi yang menjadi acuan dalam proses
pengembangan kurikulum. Landasan filosofis adalah suatu dasar, acuan yang berkaitan
langsung dengan pemikiran, gagasan, ide, bahkan ideologi yang menjadi acuan dalam
proses pengembangan kurikulum.
6
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Arifin,Zainal , Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. 2015. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Baderiah. Op.cit.
Triwiyanto,Teguh. Op.cit.
Wardan,Khusnul. dan Rahayu,Anik Puji. Manajemen Kurikulum, 2021. Malang: Literasi Nusantara, 2021
Sudarman. Buku Ajar Pengembangan Kurikulum: Kajian Teori dan Praktik. 2019. Samarinda: Mulawarman
University Press.