A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang
harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan lebih tinggi dari sekedar untuk
hidup, sehingga manusia lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang
lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. Pendidikan juga
merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia.
Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua manusia
mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari orang tua, masyarakat,
maupun lingkungannya. Pendidikan bagaikan cahaya penerang yang
berusaha menuntun manusia dalam menentukan arah, tujuan dan makna
kehidupan ini. Manusia sangat membutuhkan pendidikan melalui proses
penyadaran yang berusaha menggali dan mengembangkan potensi dirinya
lewat metode pengajaran atau dengan cara lain yang telah diakui oleh
masyarakat.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkaan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”. Undang-undang SISDIKNAS, Bandung,
Citra Umbara, 2010, . Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus terus
menerus diperbaiki baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali
mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan
aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan hidup mereka.
1
2
C. Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan dari penelitian ini, antara lain sebagai berikut :
1. Memahami dan menjelaskan Apa perspektif pendidikan kejuruan
2. Memahami dan menjelaskan definisi kurikulum
3. Me mahami dan menjelaskan karakteristik pendidikan teknologi
kejuruan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum Berdasarkan Etimologis. Secara etimologis
istilah kurikulum yang dalam bahasa Inggris ditulis “curriculum” berasal
dari bahasa Yunani yaitu “curir” yang berarti “pelari”, dan “curere” yang
berarti “tempat berpacu”. Jika dilihat dari arti harfiahnya, istilah
kurikulum tersebut pada awalnya digunakan dalam dunia Olah raga,
seperti bisa diperhatikan dari arti “pelari dan tempat berpacu”. Berawal
dari makna “curir” dan “curere” kurikulum berdasarkan istilah diartikan
sebagai “Jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start
sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan”. Pengertian
tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam dunia pendidikan dan diartikan
sebagai “Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa
dari awal hingga akhir program demi memperoleh ijazah”. Kurikulum
sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan
kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari kurikulum
Setiap orang, kelompok masyarakat, atau bahkan ahli pendidikan
dapat mempunyai penafsiran yang berbeda tentang pengertian
kurikulum.Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh banyak ahli, dapat
disimpulkan bahwa pengertian kurikulum dapat ditinjau dari dua sisi yang
berbeda, yakni menurut pandangan lama dan pandangan baru.Pandangan
lama kurikulum diartikan sebagai subject matter atau mata pelajaran,
sedangkan dalam pandangan baru kurikulum diartikan segala aktivitas
kegiatan yang dapat menopang keberhasilan pendidikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.1 Kurikulum dapat diartikan seperangkat
atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
3
4
C. Definisi Kurikulum
tambah agar mereka menjadi tenaga kerja atau lulusan yang berkualitas,
mempunyai nilai jual didunia kerja.
4. In schools success standards – knowledgable “hands on” applied
performance.
Keberhasilan belajar di sekolah hendaknya menggambarkan
prediksi keberhasilan pada bidang pekerjaannya di dunia kerja.
5. Out of school success standards- success in the world of work
Ketentuan keberhasilan tidak terbatas pada keberhasilan belajar di sekolah
saja, namun lebih jauh lagi bahwa kurikulum pendidikan teknik dan
kejuruan ditentukan berdasarkan keberhasilan alumninya didunia kerja.
6. School community relationships- institusipasangan
Pendidikan kejuruan dan teknologi adalah pendidikan yang
mempersiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja, oleh karena itu
sekolah kejuruan hendaknya mempunyai hubungan yang saling
menguntungkan dengan mitra kerjanya di masyarakat, apakah itu, dunia
busines, industri, bank dan hotel, pertanian, erikanan dan kelautan,
transportasi laut, darat dan udara, semuanya adalah mitra sekolah
kejuruan. Pembinaan hubungan dengan industri pasangan merupakan salah
satu karakteristik penting yang tidak bisa disabaikan dalam pendidikan
teknik dan kejuruan.
7. Government involment
Pemerintah sebagai peyelenggara berbagai pendidikan,
bertanggungjawab agar pendidikan kejuruan dapat dilaksanakan sesuai
dengan tuntutan kurikulumnya. Oleh karena itu fasiltas belajar, sarana
prasarana sekolah, regulasi, kebijakan pendidikan hendaknya mendukung
agar terselenggara pendidikan dan pelatihan yang efektif di sekolah
sekolah kejuruan, karena pendidika kejuruan akan berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan kemiskinan,
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
8. Responsiveness
14
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. pendidikan teknologi dan kejuruan diorentasikan terhadap mekanisme
ketenagakerjaan, dengan penempatan di dunia industri.
2. pendidikan teknologi kejuruan mempunyai orientasi pendidikan yang
fokus dalam keberhasilannya kepekaannya terhadap perkembangan
masyarakat, perbekalan logistik, serta hubungan dengan masyarakat dunia
usaha yang berbeda dengan pendidikan pada umumnya.
3. perlu adanya kerja sama dari semua pihak dalam penetapan, pembuatan
serta implementasi kurikulum dalam dunia pendidikan, seorang guru harus
dapat merencanakan, membimbing, mengarahkan serta mengawas anak
didiknya, agar perkembangan pendidikannya dapat berjalan dengan lancar
dan sesuai dengan tujuan dari kurikulum yang telah ditetapkan
pemerintah. Maka keberhasilan kurikulum akan menentukan keberhasilan
peserta didik dimasa depan.
Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT. Penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh
dari harapan, oleh karena itu penulis masih perlu kritik dan saran yang
membangun serta bimbingan, terutama dari Dosen.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis,
terutamanya kepada calon guru nantinya, hendaknya menjadi kontrol
terhadap anak didiknya, berdasarkan standar kurikulum yang telah
ditetapkan oleh pemerintahan pusat dan mengembangkannya, agar
nantinya keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai.
16
DAFTAR PUSTAKA
17