Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TELAAH KURIKULUM PAI

"KOMPONEN KURIKULUM"

Dosen Pengampu : Agus Salim, M. Pd. I

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Tri Puji Wulandari
(900.20.343)
Prodi : PAI V Sore/Malam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI
T.A 2021/2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar belakang...............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Komponen-komponen kurikulum.................................................................3
1. Komponen Tujuan.....................................................................................3
2. Komponen materi/isi.................................................................................5
3. Komponen Metode, Strategi dan Model Pembelajaran.............................6
4. Komponen Evaluasi..................................................................................9
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Dalam dunia pendidikan perencanaan dan pengarahan anak didik dalam


menapaki jenjang pendidikan sangatlah urgen. Hal ini terkait dengan tuntutan
masyarakat modern yang senantiasa mengikuti arah kemajuan. Salah satu
komponen dalam usaha melayani tuntutan masyarakat tersebut adalah kurikulum
yang sesuai dengan iklim kehidupan masyarakat konsumen pendidikan.
Kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa Yunani kuno. Curriculum
dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir, artinya pelari; dan Curere artinya
tempat berpacu. Curriculum diartikan “jarak” yang harus “ditempuh” oleh pelari.
Mengambil makna yang terkandung dari rumusan di atas, kurikulum
dalam pendidikan diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh/diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah. Dapat diartikan
secara sederhana kurikulum adalah segala pengalaman anak di sekolah di bawah
bimbingan sekolah
Kurikulum merupakan alat atau kunci dalam proses pendidikan formal.
Tidak mengherankan apabila alat ini selalu dirombak atau ditinjau kembalii untuk
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Oleh sebab itu kurikulum
juga harus selalu berkembang. Istilah pengembangan menunjuk pada suatu
kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara baru, dimana selama kegiatan tersebut
penilaian dan penyempurnaan terhadap alat atau cara tersebut terus dilakukan.
Bila setelah mengalami penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara
tersebut dipandang cukup mantap untuk digunakan seterusnya, maka berakhirlah
kegiatan pengembangan tersebut. Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup
penyusunan kurikulum itu sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang disertai
dengan penilaian intensif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen-komponen kurikulum
Komponen adalah bagian yang integral dan fungsional yang tidak
terpisahkan dari suatu sistem kurikulum karena komponen itu sendiri mempunyai
peranan dalam pembentukan sistem kurikulum.
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Maka hal ini berarti bahwa sebagai alat pendidikan
kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan penunjang yang dapat mendukung
operasinya secara baik. Bagian-bagian ini disebut komponen. Kurikulum sebagai
alat untuk mencapai tujuan pendidikan memiliki komponen pokok dan komponen
penunujang yang saling berkaitan, berinteraksi dalam rangka dukungannya untuk
mencapai tujuan itu. Komponen pokok kurikulum, meliputi:

1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan
sehingga segala proses pembelajaran difokuskan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tujuan kurikulum mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Tujuan tersebut ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) No. 2 tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa
kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk
mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional khususnya dan menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas umumnya. Adapun Hirarki tujuan pendidikan dan pembelajaran dapat
kita lihat sebagai berikut:
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan pendidikan umum jangka
panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia. Secara makro tujuan
pendidikan nasional

3
bertujuan membentuk organisasi pendidikan bersifat otonom sehingga mampu
melaksanakan inovasi untuk menuju lembaga yang beretika, menggunakan nalar,
sosial yang positif dan Sumber Daya Manusia yang tangguh. Secara mikro
pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan, selanjutnya bertanggung jawab dan berbudi pekerti yang luhur.
Secara ekplisit Tujuan Pendidikan Nasional dirumuskan dalam Undang-Undang
No. 20 tahun 2003, pasal 3, yang berbunyi, “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab."
b. Tujuan Institusional
Tujuan institusional yang mengacu pada tujuan institusi (sekolah)
merupakan sasaran pendidikan sesuatu lembaga pendidikan. Dengan kata lain,
tujuan institusional merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan. Tujuan institusional merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh
setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di
suatu lembaga pendidikan tertentu.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu program
studi atau oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Tujuan ini dapat
didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki peserta didik setelah mereka
menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam institusi pendidikan tertentu.
Tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan
institusional. Tujuan ini tercermin pada isi setiap mata pelajaran yang harus
dikuasi oleh peserta didik dalam setiap satuan pendidikan.
d. Tujuan Pembelajaran Instruksional (Tujuan Khusus)
Tujuan ini lebih diutamakan karena lebih jelas dan mudah pencapaiannya.
Dalam tujuan ini, guru mempersiapkan pelajaran, guru menjabarkan tujuan

4
mengajarnya dalam bentuk tujuan-tujuan khusus atau objectives yang bersifat
operasional. Tujuan ini dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit, dan
menekankan pada perilaku siswa.

2. Komponen materi/isi
Isi/materi kurikulum pada hakekatnya adalah semua kegiatan dan
pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Isi kurikulum atau pengajaran bukan hanya terdiri atas sekumpulan
pengetahuan atau kumpulan informasi, tapi harus merupakan kesatuan
pengetahuan terpilih dan dibutuhkan bagi pengetahuan baik bagi pengetahuan itu
sendiri, maupun siswa dan lingkungannya.1
Ada dua hal yang harus diperhatikan ketika membicarakan isi kurikulum.
Pertama, isi kurikulum didefinikan sebagai bahan atau materi belajar dan
mengajar. Bahan itu tidak hanya berisikan informasi faktual, tetapi juga mencakup
pengetahuan, ketrampilan, konsep-konsep, sikap dan nilai. Kedua, dalam proses
belajar mengajar, dua elemen kurikulum yaitu isi dan metode, berinteraksi secara
konstan. Isi memberikan signifikansi jika ditransmisikan kepada anak didik dalam
beberapa hal dan cara, dan itulah yang disebut metode atau pengalaman belajar
mengajar. Hubungan antara isi dan metode sangatlah dekat, tetapi keduanya
dipisahkan menjadi elemen-elemen kurikulum, masing-masing dapat dinilai
dengan kriteria yang berbeda. Baik isi maupun metode harus signifikan sehingga
hasil dari belajar efektif bisa diraih dengan baik.2
Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian,
yaitu :
a. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur
keilmuan,
b. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai dan moral,
c. Estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni

1
Nana Syaudih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik, (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 1997), hal. 127
2
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik (Jogjakarta : Ar Ruz Media,
2011), hal. 211-212

5
Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan
isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Mengandung bahan kajian/topik yang dapat dipelajari peserta didik dan
dalam proses pembelajaran,
b. Berorientasi pada standart kompetensi lulusan, standart kompetensi mata
pelajaran dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan

3. Komponen Metode, Strategi dan Model Pembelajaran


Komponen strategi merupakan komponen yang memiliki peran yang
sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Beberapa
istilah yang perlu dipahami berkaitan dengan komponen ini adalah pendekatan,
strategi, model dan metode dalam pembelajaran.
a. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri makna
pembelajaran melalui suatu cara pandang tertentu; atau aplikasi suatu cara
pandang dan pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran. Berbagai
pendekatan dalam rangka memahami makna pembelajaran antara lain: pendekatan
filsafati, pendekatan psikologi dan pendekatan sistem.
b. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa,
guru, dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
1. Berdasarkan Rasio Guru dan Siswa dalam Pembelajaran
a. Pembelajaran oleh seorang guru terhadap sekelompok besar (satu kelas)
siswa
b. Pembelajaran oleh seorang guru terhadap sekelompok kecil (5-7 orang)
siswa
c. Pembelajaran oleh seorang guru terhadap seorang siswa
d. Pembelajaran oleh satu tim guru terhadap sekelompok besar (satu kelas)
siswa

6
e. Pembelajaran oleh satu tim guru terhadap sekelompok kecil (5-7 orang)
siswa
2. Berdasarkan Pola Hubungan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran
a. Pembelajaran tatap muka
b. Pembelajaran melalui media
c. Pembelajaran tatap muka plus melalui media
3. Berdasarkan Peranan Guru dan Siswa dalam Pengelolaan Pembelajaran
a. Pembelajaran yang berpusat pada guru
b. Pembelajaran yang berpusat pada siswa
4. Berdasarkan Peranan Guru dan Siswa dalam mengolah pesan atau Materi
Pembelajaran
a. Pembelajaran ekspositorik
b. Pembelajaran heuristik
5. Berdasarkan Proses Berpikir dalam Mengolah Pesan atau Materi Pelajaran
a. Pembelajaran deduktif
b. Pembelajaran induktif
c. Pembelajaran deduktif-induktif
c. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencanaatau pola yang dapat kita
gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam
latar tutorial dan dalam membentuk materi-materi pembelajaran-termasuk buku-
buku, film-film, pita kaset dan program media komputer, dan kurikulum. Banyak
model pembelajaran yang bisa dikembangkan diantaranya pembelajaran
kontekstual, pembelajaran kooperatif, pembelajaran inkuiri, pembelajaran model
PAKEM, pemodelan dan pembelajaran afekti (Saridudin, 2021). Beberapa model
tersebut dijelaskan di bawah ini :
1. Model interaksi sosial
Model Interaksi sosial mencakup strategi pembelajaran/metode
pembelajaran:
a. Kerja kelompok
b. Pertemuan kelas

7
c. Pemecahan masalah sosial atau Inquiry Social
d. Model laboratorium
e. Bermain peranan
f. Simulasi sosial
2. Model Pemrosesan Informasi. Strategi/Model pembelajarannya:
a. Mengajar Induktif
b. Latihan inquiry
c. Inquiry keilmuan
d. Pembentukan konsep
e. Model pengembangan
3. Model Personal (Personal Model)
Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu berorientasi kepada
pengembangandiri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Model
pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran/metode:
a. Pembelajaran Non-direktif
b. Latihan kesadaran
c. Sinetik
d. Sistem konseptual
4. Model Modifikasi Tingkah Laku
Model ini bertitik tolak dari teori behavioristik, yaitu bertujuan
mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan
membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement).
Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan
perilaku yang tidak dapat diamati.
Implementasi dari model ini adalah meningkatkan ketelitian pengucapan
pada anak, guru selalu perhatian terhadap Tingkah Laku belajar siswa, modifikasi
tingkah laku anak yang kemampuan belajarnya rendah dengan reward, sebagai
reinforcement pendukung, dan penerapan prinsip pembelajaran individual
terhadap pembelajaran klasikal.

8
4. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian
terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian
tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang
bersangkutan.
Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum
dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari
berbagai kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada
efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program.
Pada bagian lain, dikatakan bahwa luas atau tidaknya suatu program
evaluasi kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya evaluasi
kurikulum. Apakah evaluasi tersebut ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan
sistem kurikulum atau komponen-komponen tertentu saja dalam sistem kurikulum
tersebut. Salah satu komponen kurikulum penting yang perlu dievaluasi adalah
berkenaan dengan proses dan hasil belajar siswa.
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan
kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan
dalam kurikulum itu sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh
para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam
memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan
pengembangan model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum
juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana
pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan peserta didik,
memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara
penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen-komponen kurikulum meliputi: tujuan kurikulum, komponen
materi/isi, komponen strategi pelaksanaan, dan komponen evaluasi.
Tujuan kurikulum meliputi: tujuan nasional, institusional, kurikuler dan
instruksional. Komponen isi meliputi ilmu pengetahuan, nilai, pengalaman,
dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam proses pembelajaran guna
mencapai komponen tujuan. Komponen strategi pembelajaran merupakan pola
dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi
ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan
serta menilai proses pelaksaan belajar mengajar secara keseluruhan.
Peranan kurikulum pendidikan ditinjau dari segi manapun sangatlah
penting. Hal ini terkait dengan proses transformasi keilmuan dari generasi tua ke
generasi muda. Sudah sepatutnya kurikulum selalu dievaluasi untuk dapat
menyesuaikan dengantuntutan zaman yang terus melangkah ke era kemajuan baik
secara saintific maupun kreatifitas.

10
DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik (Jogjakarta : Ar Ruz
Media, 2011)
Hamalik, Oemar Pengembangan Kurikulum (Dasar-dasar dan
Pengembangannya) (Bandung: Mandar Maju, 1990)
Syaudih Sukmadinata, Nana Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 1997)
Budianto, Nanang (2018) Komponen Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Pai)
(Antara Teori Dan Praktek), Falasifa, 9(2), 151-164,
https://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/falasifa/article/view/129/100
Bisri, Mohammad, Komponen-Komponen dan Model Pengembangan Kurikulum,
Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri, 3, 99-110,
https://prosiding.iainkediri.ac.id/index.php/pascasarjana/article/view/42/32

11

Anda mungkin juga menyukai