Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
2.1. Pendidikan Kejuruan ................................................................................ 5
2.2. Hubungan teknologi dengan organisasi pekerjaan ................................. 5
2.3. Hubungan Teknologi dengan Formasi Skill ............................................ 8
2.4. Hubungan Industri dan Pendidikan ........................................................ 9
2.5. Pelatihan Kejuruan .................................................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 12
3.1.1. Hubungan Teknologi dengan Organisai Pekerjaan ............................ 12
3.1.2. Hubungan Teknologi dengan Formasi Skill ....................................... 12
3.1.3. Hubungan Industri dan Pendidikan..................................................... 12
3.1.4. Pelatihan Kejuruan .............................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memasuki era global, dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini dan
yang akan datang masih menghadapi tantangan yang semakin berat serta
kompleks. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, baik
dalam produk, pelayanan, maupun dalam sosial, ekonomi dan politik. Pendidikan
kejuruan sebagai salah satu sub sistem dalam sistem pendidikan nasional
diharapkan mampu mempersiapkan dan pembangunan bangsa di bidang sosial,
ekonomi dan politik yang bisa bekerja secara profesional di bidangnya, sekaligus
berdaya saing dalam dunia kerja. Namun dalam perjalanannya pendidikan
kejuruan tetaplah dihadapkan pada segenap tantangan, diantaranya adalah
perubahan ketenagakerjaan yang begitu cepat, stigma negatif pendidikan kejuruan
yang masih melekat sehingga menghambat kemajuan pendidikan kejuruan itu
sendiri, ketersediaan sarana dan prasarana, dan permasalahan-permasalahan lain
yang menuntut segera diatasi ditengah arus globalisasi ini.
Kejayaan dan keberhasilan sesebuah organisasi didorong oleh pengaruh
yang menyeluruh dengan kemasukan teknologi. Pengaruh teknologi dalam
pergerakan manusia sangat memberi impak sama ada secara negatif atau positif.
Berdasarkan konteks pekerjaan, teknologi merupakan refleksi terhadap
perkembangan pembuatan keputusan serta setiap pergerakan individu dapat
dipantau. Sebagai contoh, pengurusan pembangunan berkomputer biasanya
ditunjukkan oleh dua manifestasi hubungan komputer rasional yang
menggunakan imej reka bentuk teknikal atau teknikal yang dikuasai: mematuhi
metodologi formal berdasarkan teknik pemprosesan matematik dan logik, dan
pembangunan bijak melalui kedudukan tepat yang ditetapkan dalam kitaran hayat
projek. Walaupun pelbagai nama metodologi kini menjadi kebimbangan,
kebanyakan ciri-ciri umum berkongsi dan kecenderungan keluarga untuk
meletakkan protokol, alat dan prosedur yang sangat sesuai untuk menstrukturkan
proses pembangunan. Visi advokasi pusat adalah jalan lurus yang melalui
ruang kerja yang terpencil, yang bersekutu dengan rujukan berurutan aktiviti

3
yang dirancang oleh mereka. Teknologi ditakrifkan sebagai pengetahuan, alat,
teknik dan aktiviti yang digunakan untuk menukar input menjadi output.
Kerana dikatakan teknologi mencakupi semua proses transformasi yang terjadi di
dalam organisasi, mengenai mesin yang digunakan, pendidikan dan kepakaran
para pekerja, serta prosedur kerja yang digunakan dalam pelaksanaan semua
aktiviti.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan kejuruan?

2. Apa hubungan teknologi dengan organisasi pekerjaan?

3. Apa hubungan teknologi dengan formasi skill?

4. Apa hubungan industri dengan pendidikan?

5. Apa yang dimaksud dengan pelatihan kejuruan?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan pendidikan kejuruan

2. Mengetahui apa hubungan teknologi dengan organisasi pekerjaan

3. Mengetahui apa hubungan teknologi dengan formasi skill

4. Mengetahui apa hubungan industri dengan pendidikan

5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pelatihan kejuruan

1.4. Manfaat Penulisan

Dengan mempelajari materi tentang pendidikan kejuruan, hubungan antar

teknologi dengan organisasi pekerjaan dan formasi skill, serta hubungan industri

dengan pendidikan, dan pelatihan kejuruan mahasiswa diharapkan mengetahui

peran pendidikan kejuruan untuk dijadikan landasan pembelajaran kedepannya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang


mempersiapkan orang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan
atau satu bidang pekerjaan daripada bidang lainnya. Menurut Evans Pendidikan
kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan
seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu
bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain. Sebelumnya Hamalik
juga menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan
bakat, pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah
pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan. Sedangkan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional: "Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan
siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu". Arti pendidikan kejuruan ini telah
dijabarkan lebih spesifik dalam Peraturan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah yaitu: "Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan
pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pendidikan tertentu".
Meskipun definisi-definisi diatas berbeda-beda namun pada prinsipnya
memiliki tujuan yang sama yaitu mencetak individu-individu yang siap bersaing
didunia industri. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan kejuruan
adalah Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil, siap kerja dan produktif
pada bidang tertentu.

2.2. Hubungan teknologi dengan organisasi pekerjaan

Penggunaan teknologi dalam kalangan pekerja akan memberi kesan


terhadap kualiti kerja pekerja. Kemahiran tinggi dalam penggunaan teknologi
akan membantu meningkatkan produktiviti serta kualiti kerja pekerja akan
memberi pengaruh terhadap organisasi. Setiap organisasi menggunakan

5
teknologi untuk bersaing dengan meningkatkan perkhidmatan. Sistem
maklumat dan teknologi diperkenalkan di organisasi dengan tujuan untuk
memberi kemudahan terhadap kerja dan fungsi pekerja.
Perubahan teknologi akan mempengaruhi secara timbal balik dengan
organisasi pekerjaan, artinya setiap perubahan teknologi akan berdampak terhadap
struktur pekerjaan yang ada di dunia kerja. Di sisi lain, perubahan teknologi juga
akan merubah formasi kompetensi dan skill yang dibutuhkan dunia industry.
Pekerja yang mempunyai kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan
teknologi baru di dalam organisasi akan menghadapi masalah. Masalah ini akan
mempengaruhi kualiti kerja pekerja sekiranya majikan tidak dapat mengenal
pasti masalah yang dihadapi oleh pekerja akibat penggunaan teknolgi dalam
organisasi. Secara tidak langsung, produktiviti pekerja juga akan menurun.
Sikap pekerja terhadap teknologi adalah penting kerana perkara ini akan
mempengaruhi kualiti kerja. Dengan adanya teknologi ini, pekerja akan
bergantung sepenuhnya kepada teknologi untuk melakukan pekerjaan.
Kesedaran terhadap penggunaan teknologi informasi dalam kalangan pekerja
akan mempengaruhi pekerja untuk memastikan kejayaan organisasi mewujudkan
budaya teknologi informasi. Semestinya, pekerja perlu mempunyai ilmu
pengetahuan yang baik dalam mengendalikan aplikasi teknologi secara tidak
langsung akan mengubah corak kerja dan memberi kesan terhadap kepercayaan
pekerja terhadap penggunaan teknologi dalam organisasi.
Penggunaan teknolgi dalam organisasi akan mempengaruhi tahap kualiti
kerja pekerja. Pekerja memerlukan kemahiran yang membolehkan mereka
melaksanakan tugas dengan cepat. Tugas pekerja di tempat kerja juga lebih
kompleks dan memerlukan tumpuan kerja yang lebih terhadap kerja. Organisasi
perlu peka karena perubahan dalam kerja memerlukan pekerja memiliki
kemahiran yang berbeda dalam organisasi. Pelaksanaan penggunaan teknologi
juga memberi kesan kepada organisasi. organisasi juga perlu memastikan pekerja
bersedia dengan perubahan yang akan dijalankan dan mereka diberi pendedahan
dan memiliki pengetahuan dalam bidang teknologi.
Adapun fungsi teknologi dalam organisasi pekerjaan dapat dilihat pada
Gambar 1 berikut:

6
Gambar 1. Fungsi Teknologi dalam Organisasi Kerja

Semasa campur tangan teknologi dalam organisasi, pengurus dan pekerja


telah menunjukkan keadaan yang tegang kepada fleksibiliti dan respon pasaran.
Organisasi atau syarikat yang besar mula menggantikan pekerja dengan
penggunaan teknologi di seluruh dunia yang membawa perubahan yang agak
ketara dalam tampuk organisasi. perubahan ini juga telah menghadapi kesukaran
dalam perjuangan politik.
Seperti yang dinyatakan, dalam kajian Beirne (2013) Maytag kilang
domestik di Amerika (Lowa dan Tennessee, 1990-an) mula memasang teknologi
keseluruhan dalam organisasi. Latar belakang persaingan yang sengit ini bertujuan
untuk menyelaraskan pengeluaran produk kepada pengguna. Teknologi yang
dilengkapi dalam organisasi dapat melengkapkan produk-produk yang
dikeluarkan dalam kuantiti yang ditetapkan atau kapasiti yang harus dikeluarkan
dalam tempoh sehari, seminggu atau sebulan. Kapasiti yang dikeluarkan ini
bertindak secara langsung dengan arahan yang dikeluarkan oleh pengurus jualan.
Sebagai contoh, kemudahan mesin pencuci pinggan di Tennessee telah berlaku
peningkatan kualiti produk daripada 55 peratus kepada 60 peratus. Peningkatan
sebanyak 5 peratus ini menunjukkan bahawa dengan penggunaan teknologi ini
dapat meningkatkan jumlah pengeluaran produk organisasi.

7
2.3. Hubungan Teknologi dengan Formasi Skill

Skill dan keahlian merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Selain pendidikan skill juga sangat berperan aktif dalam menentukan
masa depan kita apalagi kita dihadapkan pada revolusi industri 4.0 kondisi dimana
kita harus dapat menggunakan berbagai teknologi yang begitu canggih. Revolusi
4.0 ini sangat berpengaruh terutama dalam dunia pendidikan agar kita dapat
belajar dengan kreatif dan inovatif. Dalam era revolusi 4.0 ini kita dituntut agar
mampu berpikir kritis dan kreatif terutama dalam berinovasi. Kita juga
membutuhkan skill dan keahlian terutama dalam berkomunikasi yang baik.Skill
memiliki 2 jenis yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill merupakan kemampuan
khusus yang dimiliki seseorang dalam menggunakan teknik, sedangkan soft skill
merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kepribadian terutama dalam
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Hard skill disini dapat kita lihat contohnya langsung dimasa pandemi
melalui pembelajaran daring menggunakan alat komunikasi dan juga aplikasi
pendukungnya. Dalam melaksanakan pembelajaran daring ini tentunya kita
mempraktikkan secara langsung dan membutuhkan teknik agar pembelajaran
berjalan dengan lancar. Soft skill ini sangat berkaitan dengan kepribadian
seseorang terutama dalam bersikap dan berkomunikasi. Contohnya saja sering kita
lakukan seperti dalam kerja kelompok, dalam menyelesaikannya maka kita
membutuhkan komunikasi tim yang baik dan kita harus berpikir secara kritis
dalam mengerjakannya sehingga kita mampu memecahkan masalah dan dengan
waktu yang tepat.

Jadi, dalam dunia pendidikan kita tidak hanya membutuhkan otak yang
cerdas,namun kita juga membutuhkan skill dan keahlian untuk melengkapinya.
Pada dasarnya dapat kita lihat dari lingkungan sekitar kita bahwa begitu banyak
kita temui orang-orang yang sarjana tapi belum memiliki pekerjaan karena
kurangnya skill dan keahlian tersebut. Kita juga dapat melihat salah satu bukti
dari mantan menteri kelautan dan perikanan kita yaitu Susi Pudjiastuti belia tidak
menamatkan pendidikannya namun kecerdasan dan skill yang ia miliki dapat
membuatnya menjadi seorang menteri yang hebat.

8
2.4. Hubungan Industri dan Pendidikan

Pengaruh nyata dan mudah dilihat dari sektor industri terhadap sektor
pendidikan ialah adanya kecenderungan untuk menyusun dan menerapkan
kurikulum serta materi pelajaran disekolah maupun universitas agar sesuai dengan
kebutuhan sector industri. Apa yang dimaksud dengan pembiasan fungsi
(vocational bias) pendidikan dimaksudkan agar tujuan pendidikan dapat
mengarahkan siswanya untuk memiliki persiapan didalam bekerja. Pihak
industriawan atau pengusaha mengehndaki suatu metode pendidikan yang
memungkinkan lulusan sekolah atau perguruan tinggi menjadi tenaga kerja yang
langsung siap pakai.

Pendidikan serta berbagai latihan keterampilan atau kejuruan yang ada di


dalam perusahaan merupakan refleksi atau perluasan dari tujuan dan nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan yang akan disampaikan kepada masyarakat
luas. Salah satu konsep terpadu pendidikan dan dunia industri adalah sistem
magang, Day – release dan Sandwich course, dan Day – release dan Sandwich
course

a. Sistem Magang

Sistem magang sudah dikenal baik dalam dunia perdagangan maupun


industry. System magang memiliki sifat paternalistic, yang
menggambarkan hubungan bapak dengan anaknya, antara seorang
mekanik berpengalaman dengan seorang pekerja pemula

b. Day release

Seorang pekerja mula yang baru masuk mendapatkan hari bebas dari
pekerjaannya, biasanya sehari dalam satu minggu kerja yang harus
digunakan untuk mengikuti kursus pada berbagai jenis lembaga
pendidikan. Ada tingkatan kursus yang dapat diikuti oleh seorang pekerja,
yaitu:

1. Kursus untuk menduduki jabatan professional

2. Kursus untuk menjadi teknisi

9
3. Untuk menduduki jabatan sebagai tenaga mekanik

c. Sandwich courses, merupakan suatu system pendidikan atau latihan


dimana seorang karyawan bekerja dan belajar secara berselang-seling.
Sandwich courses bertujuan untuk meningkatkan motivasi, prestasi dan
kecakapan para pekerja.

Dalam dunia industri terdapat tiga macam kelompok kerja, yang semuanya
berkaitan dengan berbagai tingkatan dalam perkembangan teknologinya, yaitu:

1. Unskilled manual (tenaga kerja tidak terampil)

2. Skilled manual (tenaga kerja terampil)

3. Personal administration dan komersial

Tenaga kerja untuk skilled semakin kurang diperlukan, akan tetapi jumlah
personal administrasi dan komersial semakin lama semakin besar. Perbedaan
antara tenaga kerja manual dan non manual, yang dalam istilah lama disebut
pekerja otot dan pekerja otak semakin lama semakin kabur. Kita sekarang sedang
melangkah menuju suatu masa dimana dunia buruh sebagian besar terdiri dari
berbagai tingkatan tenaga kerja setengah terampil dan teknisi terlatih. Dengan
diperkenalkannya mesin-mesin baru beserta teknologinya, mengakibatkan
kenaikan tajam dalam kecepatan mobilitas jabatan atau perpindahan posisi kerja,
dan juga menimbulkan konsekuensi khusus yaitu perlunya pendidikan atau latihan
bagi para pekerja. Rangkaian hubungan lainnya antara industry dan pendidikan
adalah adanya kecenderungan dalam berbagai perusahaan besar untuk
menghimbau para pekerja seniornya memasukkan putra-putra mereka ke sekolah
kejuruan atau pendidikan sarjana vokasional.

2.5. Pelatihan Kejuruan

Pelatihan kejuruan, juga dikenal sebagai pendidikan dan pelatihan


kejuruan (VET), adalah pendidikan dan pelatihan yang mempersiapkan orang
untuk pekerjaan atau jabatan tertentu. Pendidikan dan pelatihan kejuruan adalah
cara penting untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk banyak pekerjaan. Ini dapat memberikan jalur untuk studi lebih

10
lanjut dan dapat membantu orang untuk maju dalam karier mereka. Pelatihan
kejuruan adalah cara penting bagi individu untuk mendapatkan keterampilan dan
pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam perdagangan atau
profesi tertentu. Jenis pelatihan ini dapat memberikan kesempatan kepada
individu untuk memulai karier mereka di bidang tertentu atau mengubah karier di
kemudian hari. Dengan pelatihan kejuruan, individu dapat memastikan bahwa
mereka siap untuk pekerjaan yang ingin mereka kejar

Pelatihan kejuruan dapat memberikan banyak manfaat, termasuk

1. Pelatihan kejuruan dapat menjadi jalur untuk studi lebih lanjut

2. Pelatihan kejuruan dapat membantu orang untuk maju dalam karier


mereka

3. Pelatihan kejuruan dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan yang


dibutuhkan untuk banyak pekerjaan

4. Pelatihan kejuruan dapat diberikan pada tingkat yang berbeda, dari


sertifikat II hingga tingkat diploma

5. Pelatihan kejuruan bisa paruh waktu atau penuh waktu

6. Pelatihan kejuruan dapat diselesaikan di ruang kelas, online, atau di tempat


kerja

Magang adalah bentuk pelatihan kejuruan. Magang menggabungkan


pekerjaan dengan studi dan biasanya memakan waktu antara satu hingga empat
tahun untuk menyelesaikannya. Dengan pelatihan kejuruan, individu dapat
memastikan bahwa mereka siap untuk pekerjaan yang ingin mereka kejar.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.1.1. Hubungan Teknologi dengan Organisai Pekerjaan

Perubahan teknologi akan mempengaruhi secara timbal balik dengan


organisasi pekerjaan, artinya setiap perubahan teknologi akan berdampak terhadap
struktur pekerjaan yang ada di dunia kerja

3.1.2. Hubungan Teknologi dengan Formasi Skill

Skill merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Selain
pendidikan skill juga sangat berperan aktif dalam menentukan masa depan kita
apalagi kita dihadapkan pada revolusi industri 4.0 kondisi dimana kita harus dapat
menggunakan berbagai teknologi yang begitu canggih. Jadi, dalam dunia
pendidikan kita tidak hanya membutuhkan otak yang cerdas,namun kita juga
membutuhkan skill dan keahlian untuk melengkapinya

3.1.3. Hubungan Industri dan Pendidikan

Pengaruh nyata dan mudah dilihat dari sektor industri terhadap sektor
pendidikan ialah adanya kecenderungan untuk menyusun dan menerapkan
kurikulum serta materi pelajaran disekolah maupun universitas agar sesuai dengan
kebutuhan sektor industri.

3.1.4. Pelatihan Kejuruan

Pelatihan kejuruan adalah cara penting bagi individu untuk mendapatkan


keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam
perdagangan atau profesi tertentu. Jenis pelatihan ini dapat memberikan
kesempatan kepada individu untuk memulai karier mereka di bidang tertentu atau
mengubah karier di kemudian hari. Dengan pelatihan kejuruan, individu dapat
memastikan bahwa mereka siap untuk pekerjaan yang ingin mereka kejar.

12

Anda mungkin juga menyukai