ii
BAB I
PENDAHULUAN
Memasuki era global, dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini dan
yang akan datang masih menghadapi tantangan yang semakin berat serta
kompleks. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, baik
dalam produk, pelayanan, maupun dalam sosial, ekonomi dan politik. Pendidikan
kejuruan sebagai salah satu sub sistem dalam sistem pendidikan nasional
diharapkan mampu mempersiapkan dan pembangunan bangsa di bidang sosial,
ekonomi dan politik yang bisa bekerja secara profesional di bidangnya, sekaligus
berdaya saing dalam dunia kerja. Namun dalam perjalanannya pendidikan
kejuruan tetaplah dihadapkan pada segenap tantangan, diantaranya adalah
perubahan ketenagakerjaan yang begitu cepat, stigma negatif pendidikan kejuruan
yang masih melekat sehingga menghambat kemajuan pendidikan kejuruan itu
sendiri, ketersediaan sarana dan prasarana, dan permasalahan-permasalahan lain
yang menuntut segera diatasi ditengah arus globalisasi ini.
Kejayaan dan keberhasilan sesebuah organisasi didorong oleh pengaruh
yang menyeluruh dengan kemasukan teknologi. Pengaruh teknologi dalam
pergerakan manusia sangat memberi impak sama ada secara negatif atau positif.
Berdasarkan konteks pekerjaan, teknologi merupakan refleksi terhadap
perkembangan pembuatan keputusan serta setiap pergerakan individu dapat
dipantau. Sebagai contoh, pengurusan pembangunan berkomputer biasanya
ditunjukkan oleh dua manifestasi hubungan komputer rasional yang
menggunakan imej reka bentuk teknikal atau teknikal yang dikuasai: mematuhi
metodologi formal berdasarkan teknik pemprosesan matematik dan logik, dan
pembangunan bijak melalui kedudukan tepat yang ditetapkan dalam kitaran hayat
projek. Walaupun pelbagai nama metodologi kini menjadi kebimbangan,
kebanyakan ciri-ciri umum berkongsi dan kecenderungan keluarga untuk
meletakkan protokol, alat dan prosedur yang sangat sesuai untuk menstrukturkan
proses pembangunan. Visi advokasi pusat adalah jalan lurus yang melalui
ruang kerja yang terpencil, yang bersekutu dengan rujukan berurutan aktiviti
3
yang dirancang oleh mereka. Teknologi ditakrifkan sebagai pengetahuan, alat,
teknik dan aktiviti yang digunakan untuk menukar input menjadi output.
Kerana dikatakan teknologi mencakupi semua proses transformasi yang terjadi di
dalam organisasi, mengenai mesin yang digunakan, pendidikan dan kepakaran
para pekerja, serta prosedur kerja yang digunakan dalam pelaksanaan semua
aktiviti.
teknologi dengan organisasi pekerjaan dan formasi skill, serta hubungan industri
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
teknologi untuk bersaing dengan meningkatkan perkhidmatan. Sistem
maklumat dan teknologi diperkenalkan di organisasi dengan tujuan untuk
memberi kemudahan terhadap kerja dan fungsi pekerja.
Perubahan teknologi akan mempengaruhi secara timbal balik dengan
organisasi pekerjaan, artinya setiap perubahan teknologi akan berdampak terhadap
struktur pekerjaan yang ada di dunia kerja. Di sisi lain, perubahan teknologi juga
akan merubah formasi kompetensi dan skill yang dibutuhkan dunia industry.
Pekerja yang mempunyai kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan
teknologi baru di dalam organisasi akan menghadapi masalah. Masalah ini akan
mempengaruhi kualiti kerja pekerja sekiranya majikan tidak dapat mengenal
pasti masalah yang dihadapi oleh pekerja akibat penggunaan teknolgi dalam
organisasi. Secara tidak langsung, produktiviti pekerja juga akan menurun.
Sikap pekerja terhadap teknologi adalah penting kerana perkara ini akan
mempengaruhi kualiti kerja. Dengan adanya teknologi ini, pekerja akan
bergantung sepenuhnya kepada teknologi untuk melakukan pekerjaan.
Kesedaran terhadap penggunaan teknologi informasi dalam kalangan pekerja
akan mempengaruhi pekerja untuk memastikan kejayaan organisasi mewujudkan
budaya teknologi informasi. Semestinya, pekerja perlu mempunyai ilmu
pengetahuan yang baik dalam mengendalikan aplikasi teknologi secara tidak
langsung akan mengubah corak kerja dan memberi kesan terhadap kepercayaan
pekerja terhadap penggunaan teknologi dalam organisasi.
Penggunaan teknolgi dalam organisasi akan mempengaruhi tahap kualiti
kerja pekerja. Pekerja memerlukan kemahiran yang membolehkan mereka
melaksanakan tugas dengan cepat. Tugas pekerja di tempat kerja juga lebih
kompleks dan memerlukan tumpuan kerja yang lebih terhadap kerja. Organisasi
perlu peka karena perubahan dalam kerja memerlukan pekerja memiliki
kemahiran yang berbeda dalam organisasi. Pelaksanaan penggunaan teknologi
juga memberi kesan kepada organisasi. organisasi juga perlu memastikan pekerja
bersedia dengan perubahan yang akan dijalankan dan mereka diberi pendedahan
dan memiliki pengetahuan dalam bidang teknologi.
Adapun fungsi teknologi dalam organisasi pekerjaan dapat dilihat pada
Gambar 1 berikut:
6
Gambar 1. Fungsi Teknologi dalam Organisasi Kerja
7
2.3. Hubungan Teknologi dengan Formasi Skill
Skill dan keahlian merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Selain pendidikan skill juga sangat berperan aktif dalam menentukan
masa depan kita apalagi kita dihadapkan pada revolusi industri 4.0 kondisi dimana
kita harus dapat menggunakan berbagai teknologi yang begitu canggih. Revolusi
4.0 ini sangat berpengaruh terutama dalam dunia pendidikan agar kita dapat
belajar dengan kreatif dan inovatif. Dalam era revolusi 4.0 ini kita dituntut agar
mampu berpikir kritis dan kreatif terutama dalam berinovasi. Kita juga
membutuhkan skill dan keahlian terutama dalam berkomunikasi yang baik.Skill
memiliki 2 jenis yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill merupakan kemampuan
khusus yang dimiliki seseorang dalam menggunakan teknik, sedangkan soft skill
merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kepribadian terutama dalam
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Hard skill disini dapat kita lihat contohnya langsung dimasa pandemi
melalui pembelajaran daring menggunakan alat komunikasi dan juga aplikasi
pendukungnya. Dalam melaksanakan pembelajaran daring ini tentunya kita
mempraktikkan secara langsung dan membutuhkan teknik agar pembelajaran
berjalan dengan lancar. Soft skill ini sangat berkaitan dengan kepribadian
seseorang terutama dalam bersikap dan berkomunikasi. Contohnya saja sering kita
lakukan seperti dalam kerja kelompok, dalam menyelesaikannya maka kita
membutuhkan komunikasi tim yang baik dan kita harus berpikir secara kritis
dalam mengerjakannya sehingga kita mampu memecahkan masalah dan dengan
waktu yang tepat.
Jadi, dalam dunia pendidikan kita tidak hanya membutuhkan otak yang
cerdas,namun kita juga membutuhkan skill dan keahlian untuk melengkapinya.
Pada dasarnya dapat kita lihat dari lingkungan sekitar kita bahwa begitu banyak
kita temui orang-orang yang sarjana tapi belum memiliki pekerjaan karena
kurangnya skill dan keahlian tersebut. Kita juga dapat melihat salah satu bukti
dari mantan menteri kelautan dan perikanan kita yaitu Susi Pudjiastuti belia tidak
menamatkan pendidikannya namun kecerdasan dan skill yang ia miliki dapat
membuatnya menjadi seorang menteri yang hebat.
8
2.4. Hubungan Industri dan Pendidikan
Pengaruh nyata dan mudah dilihat dari sektor industri terhadap sektor
pendidikan ialah adanya kecenderungan untuk menyusun dan menerapkan
kurikulum serta materi pelajaran disekolah maupun universitas agar sesuai dengan
kebutuhan sector industri. Apa yang dimaksud dengan pembiasan fungsi
(vocational bias) pendidikan dimaksudkan agar tujuan pendidikan dapat
mengarahkan siswanya untuk memiliki persiapan didalam bekerja. Pihak
industriawan atau pengusaha mengehndaki suatu metode pendidikan yang
memungkinkan lulusan sekolah atau perguruan tinggi menjadi tenaga kerja yang
langsung siap pakai.
a. Sistem Magang
b. Day release
Seorang pekerja mula yang baru masuk mendapatkan hari bebas dari
pekerjaannya, biasanya sehari dalam satu minggu kerja yang harus
digunakan untuk mengikuti kursus pada berbagai jenis lembaga
pendidikan. Ada tingkatan kursus yang dapat diikuti oleh seorang pekerja,
yaitu:
9
3. Untuk menduduki jabatan sebagai tenaga mekanik
Dalam dunia industri terdapat tiga macam kelompok kerja, yang semuanya
berkaitan dengan berbagai tingkatan dalam perkembangan teknologinya, yaitu:
Tenaga kerja untuk skilled semakin kurang diperlukan, akan tetapi jumlah
personal administrasi dan komersial semakin lama semakin besar. Perbedaan
antara tenaga kerja manual dan non manual, yang dalam istilah lama disebut
pekerja otot dan pekerja otak semakin lama semakin kabur. Kita sekarang sedang
melangkah menuju suatu masa dimana dunia buruh sebagian besar terdiri dari
berbagai tingkatan tenaga kerja setengah terampil dan teknisi terlatih. Dengan
diperkenalkannya mesin-mesin baru beserta teknologinya, mengakibatkan
kenaikan tajam dalam kecepatan mobilitas jabatan atau perpindahan posisi kerja,
dan juga menimbulkan konsekuensi khusus yaitu perlunya pendidikan atau latihan
bagi para pekerja. Rangkaian hubungan lainnya antara industry dan pendidikan
adalah adanya kecenderungan dalam berbagai perusahaan besar untuk
menghimbau para pekerja seniornya memasukkan putra-putra mereka ke sekolah
kejuruan atau pendidikan sarjana vokasional.
10
lanjut dan dapat membantu orang untuk maju dalam karier mereka. Pelatihan
kejuruan adalah cara penting bagi individu untuk mendapatkan keterampilan dan
pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam perdagangan atau
profesi tertentu. Jenis pelatihan ini dapat memberikan kesempatan kepada
individu untuk memulai karier mereka di bidang tertentu atau mengubah karier di
kemudian hari. Dengan pelatihan kejuruan, individu dapat memastikan bahwa
mereka siap untuk pekerjaan yang ingin mereka kejar
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Skill merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Selain
pendidikan skill juga sangat berperan aktif dalam menentukan masa depan kita
apalagi kita dihadapkan pada revolusi industri 4.0 kondisi dimana kita harus dapat
menggunakan berbagai teknologi yang begitu canggih. Jadi, dalam dunia
pendidikan kita tidak hanya membutuhkan otak yang cerdas,namun kita juga
membutuhkan skill dan keahlian untuk melengkapinya
Pengaruh nyata dan mudah dilihat dari sektor industri terhadap sektor
pendidikan ialah adanya kecenderungan untuk menyusun dan menerapkan
kurikulum serta materi pelajaran disekolah maupun universitas agar sesuai dengan
kebutuhan sektor industri.
12