Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

MATA KULIAH
ISU KONTEMPORER DAN
PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Moch. Bruri Triyono, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Yayan Adrianova Eka Tuah 20702251009
2. Miftahul Annisah Nurfitria 20702251010
3. Ari Kurniawati 20702251017
4. Septiari Nawanksari 20702251026
5. Rio Kurniawan 20702259002
6. Basirun 20702259004

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
1. Bagaimana vertical mismatch terjadi di bidang keahlian anda?
Ketidakcocokan antara pendidikan dan pekerjaan (mismatch) terjadi salah satu penyebab
meningkatnya pengangguran di Indonesia. Persentase mismatch di Indonesia dapat di
kategorikan cukup tinggi. Hal ini tmenjadi fenomena social yang harus segera
diselesaikan pemerintah dan lembaga pendidikan. Pendidikan dan pekerjaan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dimana pendidikan mencetak pelayanan kepada
masyarakat agar serapan lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan jurusan dan
pekerjaannya serta siap bersaing dam mendapatkan pekerjaan yang layak.
Ketidaksesuaian vertikal (vertical mismatch) terjadi jika tenaga kerja bekerja pada
lapangan pekerjaan di bawah atau di atas kualifikasi pendidikannya. Berikut ini adalah 5
indikator yang menyebabkan terjadinya vertical mismatch:
a) Ketidaksesuaian antara kebutuhan jumlah SDM di industry dengan jumlah lembaga
pendidikan
Seperti diketahui bahwa kebutuhan SDM didunia industri sering tidak sesuai
dengan kompetensi yang dibutuhkan terlebih dengan jumlah lembaga pendidikan
yang makin meningkat sehingga SDM yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan
tidak terserap dengan kualifikasi yang diinginkan, perlu adanya perencanaan SDM
pada dunia industri, garis besarnya perencanaan SDM merupakan proses guna
menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja dengan keterampilan, kemampuan
serta pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Tujuan dilakukannya
perencanaan SDM adalah untuk memastikan kesesuaian antara tenaga kerja dan
pekerjaan, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan. Proses ini didasari
oleh supply dan demand dalam konteks SDM yang dibutuhkan.
b) Ketidaksesuaian kualifikasi pekerjaan
 (Bidang Lulusan Sistem Informasi)
Susahnya akan mencari pekerjaan saat ini menjadi hal yang sangat krusial bagi
lulusan atau kualifikasi pendidikan, misalkan lulusan Sistem Informasi (S.Kom)
lebih banyak melamar atau bekerja sebagai operator dapodik di lembaga
pendidikan, yangmana kualifikasi operator bisa saja dikerjakan oleh lulusan dari
SMK. Selanjutnya karyawan admin di perusahaan sawit lebih banyak diminati
oleh pendidikan sarjana komputer.
 (Bidang Lulusan Tata Busana)
 …..
c) Ketidaksesuaian upah dengan kualifikasi pekerjaan
Faktor yang paling dominan dan sangat besar mempengaruhi terhadap tinggi
rendahnya atau besar-kecilnya upah, adalah sertifikasi kompetensi dan tingkat
produktivitas pekerja. Artinya, semakin banyak sertifikasi kompetensi yang dimiliki
seseorang pekerja/buruh yang dibarengi dengan semakin tingginya produktivitas yang
dihasilkan serta semakin apiknya hasil kerja yang dilakukan, maka secara otomatis
akan mempengaruhi semakin besarnya gaji atau upah produktivitas (salary) atau
paling tidak take home pay yang dapat diperoleh. Akan tetapi secara realitanya
pemberian upah menjadi salah satu indikator vertical mismatch ini sebab dunia
industri tidak memandang aturan pemerintah dalam pemberian upah sesuai dengan
ketentuan, hal ini juga disebabkan dunia industri menamamkan gaya untuk mencari
keuntungan semata.
d) Sistem perekrutan yang tidak sesuai standar
Dunia industri masih menanamkan paham nepotisme dalam proses rekrutmen
pekerja, bukan melihat dari kompetensi yang dimiliki pekerja melainkan dari
kedekatan dengan pihak dalam.
e) Ketidaksesuaian kurikulum dengan kebutuhan industry
Ketidaksesuaian ini menjadi persoalan yang sangat serius di badan lembaga
pendidikan, perlu adanya reformasi internal, penajaman visi misi pada lembaga
pendidikan, supaya memiliki kompetitif perlu diterapkan strategi yakni integrasi,
keunggulan akademik dan kewirausahaan. Secara akademik perlu diberikan life-skill
dan soft-skill berupa kecakapan sosial, komunikasi dan kepemimpinan bagi peserta
didik dan termuat pada pemberlakuan kurikulum.

vertikal mismatch dapat diatasi dengan cara:

2. Bagaimana horizontal mismatch terjadi di bidang keahlian anda?


Horizontal mismatch adalah ketidaksesuaian antara jenis pendidikan dengan jenis pekerjaan.
Misalnya seseorang lulusan pendidikan smk tata busana yang seharusnya bekerja menjahit
namun bekerja sebagai kasir dalam sebuah toko.

Kondisi horizontal mismatch dapat terjadi karena dipengaruhi beberapa hal berikut ini:
- Motivasi
Tingkat motivasi menyebabkan terjadinya mismatch dikarenakan setiap orang memiliki
pandangan dan mtivasi yang berbeda dalam memilih jurusan
- Kondisi lingkungan
- Passion dan bakat
- Latar belakang pendidikan dan relasi
- Kondisi eknomi

Horizontal mismatch dapat diatasi dengan cara:

Anda mungkin juga menyukai