Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEKERJA


TEKNOLOGI INFORMASI

(Etika Profesi)

Diajukan Oleh:
RIZKI YULIANTI/ 19071009
JUNIARTI MANULLANG/19072008

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


STMIK HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera untuk kita semua, puji syukur ke hadirat Tuhan yang
Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNYA kepada kita
semua, khususnya kepada penulis, sehingga makalah ini yang berjudul
“Meningkatkan Profesionalisme Pekerja Teknologi Informasi” dapat terselesaikan
dengan baik.

Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah
“Etika Dan Hukum Profesi” oleh dosen pengajar yakni Ibu Uci Rahmalisa,
S.Kom, M.Ti. makalah ini berisi tentang meningkatkan profesinalisme di bidang
teknologi informasi.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang menbantu dalam menyelesaikan
makalah ini .

Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan khususnya
kepada dosen pembimbing demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 20 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................... 4

1.4 Rumusan Masalah...................................................... 4

1.2 Tujuan Penulisan........................................................ 4

1.3 Manfaat Penulisan...................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Peningkatanan Profesionalisme................................. 5

2.2 Mempersiapkan SDM................................................ 6

2.3 Menjadi Profesional Dengan Sertifikasi.................... 8

2.4 Sertifikasi Berorientasi Produk.................................. 11

2.5 Sertifikasi berorientasi Profesi................................... 14

2.6 Hambatan Pelaksanaan Sertifikasi............................. 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................... 18

3.2 Saran................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah

etika dan hukum profesi. Makalah ini disusun dengan mempelajari materi tentang

cara “meningkatkan profesionalisme pekerja teknologi informasi” dimana meteri

ini akan menjadi pembelajaran kepada kita untuk menjadi seseorang yang

profesional dalam bidang teknologi Informasi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah:

1. Meningkatkan profesinalisme pekerja teknologi informasi

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukannya penulisan makalah ini adalah:

1. Sebagai siarat dalam memenuhi tugas mata kuliah etika dan hukum

profesi

1.4 Manfaat penulisan

Manfaat yang dapat dikutip dalam penyusunan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui cara meningkatkan profesionalisme dalam bidang

teknologi informasi.

2. Mengetahua jenis-jenis sertifikasi dalam bidang teknologi informasi.


BAB II

PEMBAHASAN

Teknologi informasi merupakan teknologi yang selalu berkembang baik

secara revolusioner (seperti perkembangan dunia perangkat keras) maupun yang

lebih bersifat evolusioner (seperti yang terjadi pada perkembangan perangkat

lunak). Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang teknologi informasi

menjadi suatu pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu

yang dimilikinya untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi tersebut.

Artinya, seseorang yang sudah sampai pada level ahli di satu bidang pada saat ini,

bisa ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika tidak mengikuti

perkembangan yang ada.

2.1 Peningkatanan Profesionalisme

Dalam menjalakan profesinya, seseorang yang bekerja dalam bidang TI

harus memiliki beberapa persyaratan profesionalisme, seperti:

A. Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian dari masyarakat

teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan.

B. Penguasaan profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis, bukan

hanya merupakan teori atau konsep-konsep belaka.

C. Pengembangan kemampuan professional berkesinambungan. Profesi di

bidang teknologi informasi, merupakan profesi yang berkembang terus-

menerus dan berkesinambungan sehingga para pemain di dalamnya harus

proaktif dan tidak boleh pasif dalam menyikapi perkembangan tersebut.


Dengan adanya persyaratan profesionalisme tersebut, perlu adanya

paradigma baru untuk melahirkan tenaga-tenaga professional yang dimiliki

kepribadian matang dan berkembang, penguasaan ilmu yang kuat, keterampilan

untuk membangkitkan minat serta peserta didik kepada sains dan teknologi dan

pengembangan profesi secara berkesinambungan. Keempat aspek tersebut

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan ditambah dengan usaha

lain yang ikut memengaruhi perkembangan profesi yang professional.

Beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai penyebab rendahnya

profesionalisme pekerja di bidang TI, antara lain:

a. Masih banyak pekerja di bidang TI yang tidak menekuni profesinya secara

total atau hanya sekedar sambilan

b. Belum adanya konsep yang jelas dan diterdefinisi tentang norma dan etika

profesi pekerja di bidang TI.

Profesionalisasi harus di pandang sebagai proses yang terus-menerus.

Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk

penataran, pembinaan dari organisasi profesi, penegakan kode etik profesi,

sertifikasi, peningkatan kualitas pekerja, imbalan, dan sebagainya, secara

bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme pekerja di bidang

teknologi informasi.

2.2 Mempersiapkan SDM

Bidang teknologi informasi tergolong bidang baru dibandingkan dengan

bidang-bidang pekerjaan lainnya. Hal itu menyebabkan terjadinya kelangkaan


sumber daya manusia dan tenaga kerja di bidang ini. Untuk mengatasi kelangkaan

tenaga kerja tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah terpadu untuk

mempersiapkan sumber daya manusia di bidang tersebut sejak dini. Apalagi

Indonesia yang dikenal sebagai pengirim tenaga kerja terlatih.

Beberapa hal yang telah dilakukan di Indonesia antara lain adalah

membuka berbagai program pendidikan di bidang teknologi informasi seperti

misalnya:

1. Program SMK Teknologi Informasi

Sekolah menengah kejuaran merupakan sekolah yang bertujuan mencetak

tenagan kerja yang siap pakai dalam kegiatan operasiona. Adanya SMK

TI, diharapkan bahwa lulusan SMK dapat dikaryakan secara professional

di bagian-bagian seperti operator, technical support, help desk atau web

designer.

2. Program Diploma Teknologi Informasi

Hampir sama dengan SMK, program diploma ini juga diharapkan menjadi

tenaga kerja yang siap digunakan dan terampil di bidangnya. Banyak

perusahaan menginginkan tenaga kerja yang siap pakai, tetapi lebih

berpengalaman seperti yang diharapkan pada level ini.

3. Program Pendidikan Sarjana Teknologi Informasi

Program pendidikan sarjana, menghasilkan lulusan yang tidak hanya

terampil, tetapi dilengkapi dengan kemampuan analisis dan perancangan

system yang kuat. Program sarjana tidak hanya melakukakan seseorang


dengan kualitas proframmer, tetapi diharapkan juga mampu menghasilkan

insane-insan software enginer yang baru.

Selain tingkat pendidikan dormal seperti di atas, perlu di lakukan kegiatan-

kegiatan pendidikan non formal seperti misalnya kursus-kursus bidang TI, sampai

pada sertifikasi. Tetapi, pendidikan dalam bentuk training umumnya cukup mahal.

Oleh karena itu, perlu dikembangkan paket-paket pelatihan yang terjangkau.

Dalam hal ini, peran pemerintah sangat diperlukan dalam rangka membantu

proses pendidikan tersebut baik dari sisi penguarangan biaya pendidikan maupun

penambahan fasilitas yang lebih memadai.

2.3 Menjadi Profesional Dengan Sertifikasi

Harus diakui, bahwa profesi di bidang teknologi informasi merupakan

profesi yang tergolong baru di antara profesi-profesi yang lain, seperti kedokteran,

guru dan sebagainya. Tentu banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pelaksana

profesi tersebut. Sebagai contoh, tantangan bagi mereka yang terlibat dalam

pengembangan situs web adalah membangun situs yang komunikatif dan user

friendly, serta tepat guna. Artinya, pengembang situs web harus mampu memilah,

memilih dan mengimplementasikan keterampilan, seni, teknologi baik perangkat

keras maupun perangkat lunak untuk keberhasilan pengembangan tersebut. Untuk

itu, perlu dilakukan standardisasi dari sebuah profesi agar pelaku profesi tersebut

dapat mempertanggungjawabkan kemampuannya dalam menjalakan

pekerjaannya.
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah

profesi. Atau paling tidak, sertifikasi merupakan lambang dari sebuah

profesionalisme. Beberapa alasan tentang pentingnya sertifikasi untuk

professional di bidang teknologi informasi, antara lain dapat dijelaskan sebagai

berikut:

A. Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan di bidang TI

membutuhkan expertise atau kepakaran tersebut akan didapatkan jika

seorang pelaku profesi mampu menguasai secara mendalam sampai ke

akar-akarnya penguasaan secara mendalam tersebut dapat dibuktikan

melalui sertifikasi karena untuk menuju sertifikasi ada proses ujian atau tes

yang tidak mudah dan memenuhi standar tertentu.

B. Bahwa profesi dibidang teknologi informasi, dapat dikatakan merupakan

profesi menjual jasa, dan bisnis jasa bersifat kepercayaan. Prospek dari

profesiini terletak pada kepercayaan masyarakat zaman ini terhadap orang-

orang yang terlibat di dalamnya. Kepercayaan tersebut akan semakin kuat

jika bukti keahlihan dari seseorang di bidang teknologi informasi dapat

ditunjukan dengan adanya sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga

sertifikasi yang bertaraf internasional. Sebenarnya dengan perkembangan

teknologi yang begitu pesat, serta kemudahan mendapatkan pengetahuan

lewat internet di satu sisi sangat membantu mereka yang ada di profesi-

profesi ini dalam menambah kemampuan untuk berkerja dan berinovasi .

Namun, terkadang orang membutuhkan suatu bukti konkrit yang dapat

angsung diketahui sehingga menambah terhadap pelaku profesi tersebut.


Berikutnya beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan

sertifikasi antara lain:

a. Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih professional

b. Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlihan individu terhadap

sebuah profesi.

c. pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik pada tingkat regional

maupun internasional

d. Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun

internasional

e. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan

dengan pedoman skala yang diberlakukan

Standardisasi dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan-badan resmi yang

ditunjuk pemerintah atau dilakukan juga oleh industry secara langsung atau yang

sering disebut vendor certification. Pada kenyataannya, memang industrialah yang

lebih mengetahui kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang sesuai

untuk mereka.

Selanjutnya dari sisi jenis sertifikasi yang berkembang dewasa ini,

mengarah pada dua klasifikasi sertifikasi yaitu sertifikasi berorientasi produk dan

sertifikasi yang berorientasi produk dan sertifikasi yang berorientasi pada jenis

pekerjaan yang akan dibahas pada bagian dibawah ini.


2.4 Sertifikasi Berorientasi Produk

Selama ini Sertifikasi internasional untuk profesi di bidang IT hanya

dikenal di lingkungan yang relative terbatas dan biasanya dikeluarkan berkaitan

dengan produk perangkat lunak atau perangkat keras dari perusahaan tertentu

seperti Microsoft, Oracle, Cisco, dan lain-lain. Pelaksanaan sertifikasi hanya

diselenggarakan oleh perwakilan lain. Pelaksanaan sertifikasi hanya

diselenggarakan oleh perwakilan perusahaan tersebut di Indonesia ataupun

lembaga yang ditunjuk sebagai afiliasi, dengan biaya yang cukup mahal bagi

calon tenaga IT di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh sertifikasi yang

berorientasi pada produk:

a. Sertifikasi Microsoft

Microsoft sebagai salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar saat ini,

memberlakukan sertifikasi dengan label Microsoft certified professional

(MCP)

Beberapa paket yang bisa diambil dalam MCP ini antara lain, adalah:

 MCDST

Microsoft Certified Desktop Support Technicians (MCDSTs), merupakan

sertifikasi untuk technical and customer service skills yang mampu

melakukan troubleshoot pengoperasian perangkat keras dan perangkat

lunak yang berhubungan dengan lingkungan Microsoft Windows.

 MCSA

Microsoft certified system administrators (MCSAs) merupakan sertifikasi

untuk administrator jaringan yang berada dalam lingkungan platform


Microsoft windows terdapat dua spesialisasi MCSA: messaging dan

MCSA: security

 MCSE

Microsoft Certified System Engineers merupakan sertifikasi untuk design

dan implementasikan infrastruktur berbasis windows dan Microsoft

servers software. Terdapat dua spesialisasi ini yaitu MCSE: messaging dan

MCSE: security

 MCDBA

Microsoft Certified Database Administrator (MCDBAs) merupakan

sertifikasi untuk design, implementasikan dan administer database berbasis

pada Microsoft SQL server database

 MCT

Microsoft Certified Trainers (MCTs) adalah sertifikasi untuk kualifikasi

instruktur, certified by Microsoft untuk melakukan pelatihan-pelatihan

perangkat lunak Microsoft

 MCAD

Microsoft Certified Applicaton Developers (MCADs) menggunakan

teknolgi Microsoft untuk melakukan pembagunan dan pemeliharaan

departemen di level applications, components, web atau desktop clients,

sampai pada back-end data services.

 MCSD

Microsoft Certified Solution Developers (MCSDs) merupakan sertifikasi

untuk melakukan design dan membangun leading-edge business solution


dengan menggunakan Microsoft development tools, technologies,

platform, dan arsitektur windows.

 Office Specialist

Microsoft Certified Specialists (office Specialists) dibutuhkan untuk

menunjukan kemampuan pengguna Microsoft desktop software untuk

kepentingan perkantoran.

b. Sertifikasi Oracle

Oracle sebagai salah satu perusahaan pengembang database termuka di dunia,

menawarkan tiga jenis sertifikasi sebagai berikut:

 OCA (Oracle Certified Associate)

 OCP (Oracle Certified Professional)

 OCM (Oracle Certified Master)

Tiga level sertifikasi di atas menunjukan tingkat keahlihan yang dimiliki

oleh pemegang sertifikasi. Sebagai contoh, untuk mendapatkan OCP seseorang

harus mampu dan menguasai konsep serta aplikasi database dengan oracle, seperti

misalnya:

● Konsep-konsep dasar, Initialization parameter, data dictionary views, sintaks

SQL dan pemodelan relasi antartabel.

● Produk-produk Oracle database server yang mencakup cara-cara koneksi ke

database service

● Creating Oracle database. Oracle data types, mengelola table, mengelola index,

mengelola cluster,index-organized tables.


● mengelola user, mengelola keamanan, mengelola profile.

● Aspek teoritis basisdata

● memformat keluaran, constraints, menulis executable statements, implicit

cursors, dan exeption handling

● Struktur Oracle untuk recovery

● Isu-isu tambahan seperti Tunning Overview, oracle aert, trace files, dan events.

● isu-isu jaringan dengan oracle

Dari berbagai materi yang disyaratkan bagi sertifikasi ocp diatas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan sertifikasi ocp tersebut, seseorang

harus benar-benar menguasai Oracle dari pengenalan awal sampai pada level

expert seperti troubleshoot dan security.

2.5 Sertifikasi berorientasi Profesi

Selain sertifikasi internasional yang berorientasi produk, terdapat juga

sertifikasi yang tidak berorientasi pada sebuah produk perangkat lunak atau

perangkat keras tertentu, di mana seorang profesi IT diuji kompetensinya sebagai

seorang ahli di bidang IT dan diakui banyak Negara.

Beberapa contoh institusi yang menyelenggarakan sertifikasi yang berorientasi

pada pekerjaan ini antara lain adalah:

a. Institute for Certification of Computing Professionals

Institute for Certification of Computing Professionals (ICCCP) adalah sebuah

Badan Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi di Amerika Serikat yang

melakukan pengujian terhadap 19 bidang minat tersebut antara lain adalah


Bussines Information Systems, Communications, Data Resources

Management, Office Information Systems, Software Engineering, System

development, System Security Subject, Oriented Analysis and Design,

Internet,dan lain-lain. Sertifikasi yang didapat daari pengujian 19 bidang minat

tersebut akan menghasilkan sertifikasi sseperti misalnya:

1. CDP (Certified data Processor)

Merupakan sertifikasi untuk para professional yang memiliki orientasi

pekerjaan pada bidang pemrosesan data.

2. CCP (Certified Computer Programmer)

Merupakan sertifikasi untuk para professional yang bekerja sebagai

proframmer.

3. CSP (Certified Systems Professional)

Merupakan sertifikasi untuk para professional yang bekerja pada bidang

analisis desain dan pengembangan system berbasis komputer.

b. Institute for Certification of Computing Professionals

CompTIA adalah Asosiasi Industri Teknologi Komputer di Amerika

beranggotakan antara lain: Microsoft, Intel, IBM, Novell, Linux, HP, dan

Cisco. Asosiasi tersebut menentukan kurikulum training dan ujian sertifikat

internasional berorientasi pekerjaan di berbagai bidang. Perkerjaan-pekerjaan

yang disertifikasi pada lembaga ini cukup bervariasi, misalnya Network

Support, Computer Technical dan lain-lain.


1. A+ (Entry-Level Computer Service)

Merupakan sertifikasi untuk para professional yang memiliki orientasi

pekerjaan di bidang teknisi komputer (entry level).

2. Network + (Network Support and administration)

Adalah sertifikasi untuk para profesioanl yang memiliki orientasi pekerjaan di

bidang jaringan komputer.

3. Security + (Computer and Information Security)

Adalah sertifikasi untuk para professional yang memiiki orientasi pekerjaan

di bidang keamanan komputer.

4. HTI+ (Home Technology Installation)

Adalah sertifikasi untuk para professional yang bekerja di bidang instalasi

sampai pada pemeliharaan dan teknisi home technology.

5. IT Project+ (IT Project Management)

Adalah sertifikasi untuk para professional yang memliki orientasi pekerjaan

dalam manajemen proyek di bidang teknologi informasi.

2.6 Hambatan Pelaksanaan Sertifikasi

Sering kali dalam perkembangannya pelaksanaan sertifikasi menemui

hambatan-hambatan. Beberapa alasan yang dapat menghambat keputusan

pengambilan sertifikasi antara lain:

a. Biaya yang Mahal


Sekali mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi yang bertaraf

internasional, dibutuhkan biaya ± 150 USD.

b. Kemampuan Yang Kurang Memadai Terhadap Penguasaan Materi

Sertifikasi

Di samping biaya, tentunya dibutuhkan juga pengetahuan dan kemampuan

di atas rata-rata di bidang teknologi informasi untuk bisa dinyatakan layak

menyandang sertifikat internasional tersebut. Melihat besarnya biaya

sertifikasi serta tingginya standar pengetahuan yang dituntut dari seorang

profesioanl di bidang teknnologi informasi untuk mendapatkan sertifikasi

internasional maka perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan

yang memenuhi kualifikasi profesi TI tersebut. Di samping itu, untuk

mereduksi biaya sertifikasi yang cukup mahal, diperlukan badan sertifikasi

di Indonesia yang mendapat pengakuan Internasional untuk dapat

menyelenggarakan ujian sertifikasi dengan biaya rupiah yang terjangkau

sehingga bisa menghasilkan tenaga kerja professional di bidang TI yang

berkualitas dan diakui secara internasional.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dikutip penulis dari makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menjadi pekerja yang profesional kita harus

mengembangkan ilmu atau pengetahuan baik dari teori, reset

dan parktik.

2. Menekuni pekerjaan yang kita pilih dan meningkatkan

pengetahuan dengan mengikuti sertifikasi.

3.2 Saran

1. Dengan adanya makalah ini semoga dapat membatu kita untuk

menjadi pekerja yang profesional dalam bidang teknologi

informasi.

Anda mungkin juga menyukai