Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
A. Latar Belakang ......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
A. Fondasi (landasan) dasar perencanaan kurikulum .................................... 4
1. Teori Belajar ............................................................................................. 4
2. Philosofi/ filsafat ...................................................................................... 5
3. Psikologis ................................................................................................. 6
4. Social cultura ( Sosial Budaya ) ............................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 9
DAFTAR PUSTKA ............................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional haruslah dikelola dengan


tepat agar sebagai subsistem sebagai pembangunan nasional, tujuan
sisdiknas seperti yang diminta dalam pasal Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1989 dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Khususnya pada Pendidikan Dasar perlu mendapat perhatian
khusus. Kurikulum yang ada sekarang bukan saja terlalu “overload”.
Sebagai konsekuensi logis dari kurikulum yang sentralistik, juga karena
proses penyusunan sampai pada pelaksanaan dan evaluasi kurikulum masih
steril dari jamahan masyarakat. Dalam hal ini kurikulum menjadi salah satu
penentu kesuksesan dunia pendidikan.
Dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dengan adanya fondasi dasar perencanaan kurikulum diharapkan
memberi kesempatan belajar-mengajar untuk membina siswa/ peserta didik
ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai hingga mana
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa/ peserta didik.
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja landasan atau fondasi perencanaan kurikulum ?


2. Apa itu teori ?
3. Apa itu landasan philosofi?
4. Apa itu sosial cultur ?
5. Apa itu phisikology ?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalh ini adalah untuk :


1. Mengetahui saja landasan dalam perencanaan kurikulum
2. Mengetahui apa itu teori ?
3. Mengetahui philosofi ?
4. Mengetahui sosial cultur ?
5. Mengetahui phisikology ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fondasi (landasan) dasar perencanaan kurikulum


1. Teori Belajar
a. Teori
Teori adalah menjelaskan suatu kejadian. Kejadian ini bisa
sangat luas atau sangat sempit. Suatu kejadian yang dijelaskan oleh
suatu teori menunjukkan suatu set yang universal. Himpunan
universal ini terbentuk oleh tiga bagian. Bagian pertama, kejadian
yang diketahui, yang dinyatakan sebagai fakta, hukum, atau prinsip.
Bagian kedua yang dinyatakan sebagai asumsi, proposisi, dan
postulat . Bagian ketiga adalah bagian dari set universal atau bagian
dari keseluruhan yang belum diketahui.(Sukmadinata, 2009)
b. Teori Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan yaitu terapan dari
ilmu atau disiplin lain terutama filsafat, psikologi, sosiologi, dan
humanitas. Sebagai ilmu terapan, perkembangan teori pendidikan
yang berasal dari pemikiran-pemikiran filosofis - teoretis , penelitian
empiris dalam praktik pendidikan. Dengan latar belakang itu,
beberapa ahli menyatakan bahwa ilmu pendidikan merupakan ilmu
yang belum jelas ". Hal itu seperti yang terjadi di alam bahwa cukup
sulit untuk merumuskan teori pendidikan. Teori pendidikan yang
ada lebih gambaran filosofis, seperti teori pendidikan Langeveld,
Kohnstam, dan sebagainya, atau lebih lanjut pada pengajaran seperti
teori Gagne, dan sebagainya. Boyles (1959) menyatakan bahwa teori
pendidikan di Amerika Serikat berada dalam keadaan mati suri,
penggambarannya masih tertangguhkan Masih memerlukan waktu
yang cukup lama untuk menampilkan dengan jelas teori pendidikan
ini Menurut Beauchamp ( 1975 , hlm . 34 ), teori pendidikan akan
atau dapat berkembang, tetapi perkembangannya pertama-tama
dimulai pada sub - subteorinya .Yang menjadi subteori dari teori
pendidikan adalah - teori dalam kurikulum , pengajaran , evaluasi ,

4
bimbingan - konseling , dan administrasi Pendidikan. (Sukmadinata,
2009)
c. Teori kurikulum
Teori kurikulum , yaitu sebagai suatu pernyataan yang memberikan
makna terhadap kurikulum , makna tersebut terjadi karena adanya
hubungan antara unsur - unsur kurikulum , karena adanya petunjuk
perkembangan , penggunaan dan evaluasi kurikulum.(Sukmadinata,
2009)
d. Teori belajar
Ada 3 teori utama teori belajar:
1) behavioristik
2) kognitistik
3) humanistik
Fungsi teori :
1) Mendeskripsikan
2) Menjelaskan
3) Memprediksi
2. Philosofi/ filsafat
Filsafat sering diartikan sebagai pandangan hidup suatu masyarakat atau
pendirian hidup bagi individu.(Widyastono, 2015)
Landasan filosofis merupakan salah satu landasan dalam
pengembangan kurikulum karena filsafat adalah cara berpikir
mendalam terhadap suatu objek.

ada beberapa filsasat yang melandasan kurikulum


1. filsafat perelianisme , perelianisme ini adalah filsafat yang
melestarikan nilai-nilai kebudayaan lama
2. filsafat esensial merupakan landasan filsafat yang berkembang dari
realisme dan idealisme yang mengandalkan esensi dari satu hal
yang sedang disaji
3. progresifisme adalah landasan filsafat yang berubah karena
perubahan zaman artinya mempertimbangkan eee Seperti apa nanti
di masa depan
4. landasan rekonstruksionisme ini bergerak dari landasan progresif
tetapi pada filsafat ini lebih mengandalkan kepada bagaimana suatu

5
masalah yang dipecahkan artinya bagaimana seseorang bisa survei
di masa depan
Sebagai suatu landasan fundamental , Filsafat memegang peranan
penting dalam proses pengembangan kurikulum Sanjaya (2011)
menguraikan alasan harus filsafat menjadi dasar dalam menentukan
tujuan pendidikan dan sebagai proses berpikir seperti berikut ini .

a. Filsafat sebagai Dasar Menentukan Tujuan Pendidikan


Menurut Bloom (1965) dalam (Widyastono, 2015), tujuan
pendidikan dapat digolongkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif,
psikomotor, dan afektif.
1) Kognitif berhubungan dengan pengembangan pengetahuan
2) Psikomotor berhubungan dengan pengembangan keterampilan ,
3) Afektif berhubungan dengan pengembangan sikap .
Karena Indonesia memiliki sistem nilai Pancasila , pandangan ketiga
domain itu dibingkai oleh kebenaran dan nilai - nilai Pancasila .
Pengetahuan yang harus dikembangkan, keterampilan yang harus
dikuasai , sikap yang harus ditanamkan oleh setiap peserta didik
tidak terlepas dari nilai-nilai Pancasila .

b. Filsafat sebagai proses berfikir


Filsafat sering diartikan sebagai cara berpikir . Berfilsafat
pada hakikatnya merupakan berpikir sedalam - dalamnya sampai ke
akar - akarnya untuk menjawab pertanyaan tentang " ke - apa - an "
, " ke - mengapa - an , dan " ke bagaimana suatu tentang segala
sesuatu , untuk mencari kebenaran. ( Widyastono , 1988 )
3. Psikologis
Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar - individu manusia ,
yaitu antara peserta didik dengan pendidik dan juga antara peserta didik
dengan orang-orang lainnya. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya,
karena kondisi psikologisnya. Manusia berbeda dengan benda atau
tanaman, karena benda atau tanaman tidak memiliki aspek psikologis .
Manusia juga lain dari binatang, karena kondisi psikologis manusia jauh

6
lebih tinggi tarafnya dan lebih kompleks dibandingkan dengan binatang.
Berkat kemampuan-kemampuan psikologis yang lebih tinggi dan
kompleks inilah sesungguhnya manusia menjadi lebih maju, lebih
banyak memiliki pengetahuan, dan keterampilan dibandingkan dengan
binatang.
Kondisi psikologis merupakan karakteristik psiko - fisik seseorang
sebagai individu , yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku
dalam interaksi dengan lingkungannya . Perilaku tersebut merupakan
manifestasi dari ciri - ciri kehidupan , baik yang tampak maupun yang
tidak tampak , perilaku kognitif , afektif , dan psikomotor.(Sukmadinata,
2009)
Ada 2 bidang bidang psikologi mendasari pengembangan kurikulum
yaitu :
a. Psikologi perkembangan
Psikologi pengembangan merupakan ilmu yang mempelajari
tentang perilaku individudan perkembangannya. Psikologi ini
mengkaji tentang hakikat, pentahapan, aspek-aspek, tugas -
tugas perkembangan individu, hal-hal yang berhubungan dengan
perkembangan individu. Semuanya dapat dijadikan bahan
pertimbangan yang mengembangkan kurikulum.(Damri, 2021)
b. Psikologi belajar
Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi ini mengkaji
hakikat belajar, teori - teori belajar, serta berbagai aspek perilaku
individu lainnya dalam belajar. Semuanya dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan kurikulum.
4. Social cultura ( Sosial Budaya )
Kurikulum dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan, artinya
kurikulum menentukan arah pelaksanaan pembelajaran dan hal
pendidikan. Pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik
untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk
pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan,

7
keterampilan, serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai
perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Peserta didik berasal dari
masyarakat, baik formal maupun informal dalam lingkungan
masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Kehidupan
masyarakat dengan segala karakteristik dan kekayaan budayanya
menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan.
Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul peserta didik
menjadi terasing dari lingkungan masyarakat, tetapi justru melalui
pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti, menyesuaikan, bahkan
mampu membangun kehidupan masyarakatnya . Oleh karena itu ,
tujuan, isi, maupun proses kurikulum pendidikan harus disesuaikan
dengan kondisi, karakteristik, kebudayaan, dan perkembangan yang ada
di masyarakat. Setiap lingkungan masyarakat masing masing memilik
sistem - sosial budaya tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola
hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting dalam
sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara
berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai
tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik, atau se kehidupan
lainnya. Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat juga turut berkembang sehingga menuntut
setiap warga masyarakat untuk melakukan perubahan dan penyesuaian
terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengembangan kurikulum ada beberapa hal yang melandasi
pengembangan kurikulum.

1. Landasan teori Belajar


ada 3 teori utama teori belajar bioteristik kognitistik humanistic
2. Landasan filosofis merupakan salah satu landasan dalam pengembangan
kurikulum karena filsafat adalah cara berpikir mendalam terhadap suatu
objek.
3. Landasan psikologis
4. landasan sosiologi cultural
landasan sosiologis ini terkait dengan budaya masyarakat dan pendidikan
dalam budaya tersebut.

9
DAFTAR PUSTKA

Damri. (2021). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di Sekolah yang

Berseragam Peserta Didik.

Sukmadinata, nana syaodih. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori dan

Praktek.

Widyastono, H. (2015). Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari

Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013.

10

Anda mungkin juga menyukai