PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak pengertian –pengertian tentang filsafat atau defenisi-defenisi tentang
filsafat yang dikemukan oleh filsuf. Menurut Merriam- Webster dalam suparmo
hakikat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti logika, estestika, moral dan
teori ilmu pengetahuaan. Semua filsuf membangun filsafat mereka berdasarkan pikiran
dan pengetahuan mereka, entah dari mana dan bagaimana pengetahuan itu diperoleh
Menurut Jalaluddin dan Abdullah idi1 filsafat disimpulkan sebagai ilmu pengetahuan
manusia dapat mengerti dan memiliki pandangan yang menyeluruh dan sistematis
dan teknologi bahkan dalam kemajuan dunia pendidikan termasuk Pendidikan sains
1
Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2011,”Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan Pendidikan”, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
1
salah satunya adalah pendidikan kimia sebagai suatu bidang ilmu alam yang dapat
pendidikan sains bertujuan untuk mencapai pendidikan yang berhasil yaitu membangun
manusia secara utuh tidak hanya dalam hal pengetahuan tetapi juga karakter,
kepribadian yang berhubungan dengan tingkah laku dan sikap moral. Dalam pendidikan
sains, sains itu sendiri dipelajari dalam konteks pendidikan bukan sebagai ilmu murni
atau terapan. Jadi pembelajaran sains disini untuk mencapai tujuan pendidikan.
Filsafat ilmu dan sains memainkan peran penting dalam ilmu pendidikan sains,
dalam hal ini landasan pendidikan filsafat diperlukan dalam pendidikan kimia karena
ilmu filsafat memiliki peran untuk membangun konsep sains kimia untuk mencapai
tujuan pendidikan. Peran filsafat ilmu memberi pemahaman tentang pikiran para filsuf
pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya dalam hal pendidikannya baik secara
bidang sains kimia. Pendidik atau pengajar perlu mengetahui dan memahami pikiran
para filsuf guna membangun dan mengembangkan teori ilmu pendidikan pada
zamannya untuk masa depan. Dari uraian diatas maka filsafat dan ilmu saling terkait
dalam hal ini mempunyai hubungan yang saling mengisi dan melengkapi
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan dalam makalah ini adalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Pendidikan
masyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan sejumlah landasan dan asas-
Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar
B. Filsafat Pendidikan
1. Sifat menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan pernah puas jika hanya
mengenal ilmu hanya dari sudut pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin tahu
2
Asi, berkat, Nopriawan, http://www.kampus-digital.com/2017/02/filsafat-ilmu-pendidikan-kimia.html, 12 September 2017
4
hakekat ilmu dari sudut pandang lain, kaitannya dengan moralitas, serta ingin
tertib ). Hal ini akan membuat ilmuwan tidak merasa sombong dan paling
hebat. Di atas langit masih ada langit. contoh: Socrates menyatakan dia tidak
mengakui hanya mampu menguasai tidak lebih dari 2% dari ilmu matematika
(Marsigit, 2010).
2. Sifat mendasar: yaitu sifat yang tidak begitu saja percaya bahwa ilmu itu
kriteria tersebut dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar
sendiri itu apa? Seperti sebuah pertanyaan yang melingkar yang harus
dimulai dengan menentukan titik yang benar. Berpikir filsafat sebagai upaya
5
Berbagai pengertian Filsafat Pendidikan telah dikemukan oleh para ahli. Menurut
yang bersifat mendidik. Filsafat pendidikan dipengeruhi oleh dua hal pokok,
yakni
3
Al-Syahbani, Omar Muhammad al-Toumy, 1979, “ Filsafat Pendidikan Islam”, Jakarta, Bulan Bintang
6
C. Landasan Filsafat Pendidikan Diperlukan Dalam Pengajaran Kimia
filsafat memiliki peran untuk membangun konsep sains kimia untuk mencapai
tujuan pendidikan. Peran filsafat ilmu memberi pemahaman tentang pikiran para
dengan berbagai kompetensi dalam bidang sains kimia. Pendidik atau pengajar
perlu mengetahui dan memahami pikiran para filsuf guna membangun dan
Misalnya saja sebelum sampai pada pembelajaran kimia ada kompetensi atau
awal yang perlu dikuasai peserta didik adalah mengenal objek pembelajaran
kimia. Objek pembelajaran kimia adalah materi, baik dalam wujud padat, cair
dan gas. Peserta didik perlu mengenal nama-nama materi yang mereka jumpai
panca indera ditekankan pada tahap ini. Contoh cara membangun pengetahuan
mengamati gula tersebut. Misal, warna putih, bentuk kristal padat, rasa manis,
larut dalam air, bila dipanaskan melebur membentuk padatan warna cokelat.
Namun seringkali guru salah kaprah, pembelajaran sains malah belajar sosial
7
yang dibahas malah manfaatnya. Setelah mengenal contoh-contoh objek
simbol-simbol atau lambang-lambang unsur kimia. Pada tahap ini mereka mulai
membangun konsep bahwa segala jenis materi tersusun dari unsur-unsur kimia
yaitu atom-atom. Pada contoh gula tersebut mereka akan mulai mengidentifikasi
gula termasuk unsur apa. Melalui referensi mereka akan mulai membangun
konsep bahwa gula merupakan gabungan dari beberapa atom unsur, disini
tahap ini peserta didik mulai berpikir kearah formal. Mereka mengetahui simbol
atau lambang kimia untuk gula. Mereka mampu memberi simbol untuk unsur-
Dalton adalah salah satu percobaan yang sederhana. Guru memberikan instruksi
8
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
pengalaman manusia
sains salah satunya adalah pendidikan kimia sebagai suatu bidang ilmu alam
yang berhasil yaitu membangun manusia secara utuh tidak hanya dalam hal
mendidik.
filsafat memiliki peran untuk membangun konsep sains kimia untuk mencapai
tujuan pendidikan
9
DAFTAR RUJUKAN
10