Anda di halaman 1dari 3

LEMBARAN KERJA 2 NILAI

Pertemuan: 4 MATA KULIAH FILSAFAT


Hari / Tanggal : PENDIDIKAN
………, ………..2022 Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan
Dan Rekreasi – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Christin Natalia Simanjuntak
Drs. Demmu Karo – Karo, M.Pd NIM : 6221111026
Materi: Filsafat Pendidikan sebagai system dan sub sistem.
Indikator Capaian: Mahasiswa dapat mendeskripsikan, mengelaborasi,dan mensintesiskan
konsep, konsep, filsafat dan filsafat pendidikan.

Soal:
1.Buatlah bagan(peta konsep)Filsafat pendidikan sebagai suatu system! 2.Deskripsikan
keterkaitan antara sub-sub system yang terdapat pada no.1 !
3. Rancanglah suatu bangan sederhana menurut saudara dengan alasan berdasarkan teori-
teori pendidikan.
4. Jelaskan hubungan dengan filsafat Pendidikan?
5. Kemukakan unsur-unsur filsafat yang melekat pada pendidikan
6.Deskripsikan mengapa manusia perlu berfilsafat?
7.Sebutkan beberapa persoalan yang harus dijawab dalam filsafat.
Jawaban :
1.
FILSAFAT PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

PENGERTIAN SISTEM FILSAFAT PENDIDIKAN

TUJUAN DAN ALASAN FILSAFAT PENDIDIKAN


SEBAGAI SISTEM

SUBSTANSI FILSAFAT PENDIDIKAN

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN


2. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak
bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan
sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen
atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak
diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
sistem bagian. Sebagai misal,sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-
subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian,
subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem
berada pada lebih dari satu tingkat. Sebagai contoh perusahaan perbankan besar semisal
Bank Mandiri, sebagai suatu sistem, Bank Mandiri di suatu kota pastilah memiliki
kantor cabang di tiap kecamatan dan kantor cabang memiliki subsistem, diantaranya
bagian keuangan, bagian frontliner, dan lain sebagainya. Masing-masing bagian
tersebut merupakan suatu sistem kecil atau subsistem dalam kantor cabang itu sendiri.

1.
MACAM-MACAM TEORI PENDIDIKAN

TEORI BELAJAR TEORI BELAJAR


KONSTRUKTIVISME TEORI-TEORI BELAJAR
BEHAVIORISME

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

a. Teori belajar kognitivisme merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak
selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak.
b. Teori belajar konstruktivisme merupakan tindakan menciptakan suatu makna dari apa
yang dipelajari.
c. Teori belajar behaviorisme merupakan perubahan perilaku yang dapat diamati,diukur
dan dinilai secara konkret

4. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan


Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi
dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32)
filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat
sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan
mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai.
Menurut Jalaludin & Idi (2007: 32) hubungan fungsional antara filsafat dan teori
pendidikan adalah:
1. Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan.
2. Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki
relevansi dengan kehidupan yang nyata.
3. Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan.
5. Unsur-Unsur Filsafat :
 Ontologi
 Epistemologi
 Axiologi
Unsur-Unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subyek yang dibimbing (peserta didik).
2. Orang yang membimbing (pendidik).
3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif) 4.Ke
arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan). 6
Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).
7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
6. Mengapa manusia berfilsafat? Kekaguman atau keheranan, keraguan atau kesangsian, dan
-bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk
menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat. Berbeda dengan Plato, Agustinus dan
Rene Descartes beranggapan lain. Menurut mereka, berfilsafat itu bukan dimulai dari
kekaguman atau keheranan, tetapi sumber utama mereka berfilsafat dimulai dari keraguan
atau kesangsian. Ketika manusia heran, ia akan ragu-ragu dan mulai berpikir apakah ia
sedang tidak ditipu oleh panca inderanya yang sedang keheranan? Rasa heran dan meragukan
ini mendorong manusia untuk berpikir lebih mendalam, menyeluruh dan kritis untuk
memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam, menyeluruh
dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat.Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula
dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada dirinya. Apabila seseorang merasa
bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada saat mengalami penderitaan atau
kegagalan,

7.
a) Mengapa dikatakan bahwa filsafat adalah induk ilmu pengetahuan?
b) Sebutkan beberapa persoalan yag harus dijawab dalam filsafat ilmu!
c) Dalam ilmu filsafat dikenal istilah epistemologi. Apakah yang dimaksud dengan
epistemologi?
d) Sebutkan persoalan- persoalan dalam epistemologi!
e) Sebutkan tiga manfaat mempelajari filsafat!
f) Berfilsafat adalah berfikir secara radikal. Apakah maksud pernyataan tersebut?
g) Jelaskan latar belakang munculnya istilah Philosophia!

Anda mungkin juga menyukai