Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 3 LEMBARAN KERJA 2 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN


Prodi PENDIDIKAN KIMIA
Minggu,3
September 2023 FAKULTAS MIPA UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Siti Zahara


Imelda Free Unita Manulung, S.Pd., M.Pd NIM :
Materi : Hubungan Filsafat dan Filsafat Pendidikan.

Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan membedakan Filsafat dan Filsafat Pendidikan

Soal:
1. Buatlah bagan (peta konsep) Filsafat Pendidikan sebagai suatu system!
2. Deskripsikan keterkaitan antara sub-sub system yang terdapat pada soal No.1
3. Rancanglah suatu Bagan sederhana menurut Saudara dengan alasan berdasarkan Teori-
Teori Pendidikan.
4. Jelaskan hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan?
5. Kemukakan unsur-unsur filsafat yang melekat pada Pendidikan?
6. Diskripsikan mengapa manusia perlu berfilsafat?
7. Sebutkan beberapa persoalan yag harus dijawab dalam filsafat.

Jawaban :
1. FILSAFAT PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

TUJUAN DAN ALASAN FILSAFAT PENDIDIKAN


SEBAGAI SISTEM

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT


DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN YANG


DOMINAN DI DUNIA

2. Keterkaitan antara sub-sub sistem yang terdapat pada no. 1 adalah Filsafat merupakan hasil
pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai keakar-akarnya mengenai pendidikan.
Kedudukan Filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian fondasi-
fondasi pendidikan. Filsafat Pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan
dan prinsip-prinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat, merumuskan metode praktik
pendidikan atau proses pendidikan yang menerapkan serangkaian kegiatan berupa
implementasi kurikulum dan interaksi pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan. Filsafat Pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan.
Filsafat Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem pendidikan karena
filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan,
meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

1
3. Bagan Teori-Teori Pendidikan
MACAM-MACAM TEORI
PENDIDIKAN

TEORI BELAJAR TEORI-TEORI BELAJAR TEORI BELAJAR


KONSTRUKTIVISME BEHAVIORISME

TEORI BELAJAR
KOGNITIVME

a) Teori belajar kognitivisme merupakan perubahan presepsi dan pemahaman


yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak.
b) Teori belajar konstruktivisme merupakan tindakan menciptakan suatu makna
dari apa yang dipelajari.
c) Teori behaviorisme merupakan perubahan perilaku yang dapat diamati,
diukur, dan dinilai secara konkret.

4. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan


• Filasat, dalam arti filosofis, merupkan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan problematika dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
• Filsafat, berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan nyata.
• Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
penfifikan (pedagogik).

5. Unsur-Unsur Filsafat:
i. Ontologi
ii. Epistemologi
iii. Axiologi
Unsur-Unsur pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
i. Subyek yang dibimbing (peserta didik)
ii. Orang yang membimbing (pendidik)
iii. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
iv. Kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
v. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
vi. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
vii. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

6. Alasan manuia ber Filsafat ialah Kekaguman atau keheranan, keraguan atau kesangsian, dan
kesadaran akan keterbatasan merupakan 3 hal yang mendorong manusia utuk berfilsafat.
Plato (filsuf Yunani, guru dari Aristoteles ) menyatakan bahwa : Mata kita memberi
pengamatan bintang-bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan
kepada kita untuk meyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat. Berbeda dengan
Plato; Agustinus dan Rene Descartes beranggapan lain. Menurut mereka, berfilsafat itu
bukan dimulai dari kekaguman atau keheranan, tetapi sumber utama mereka berfilsafat
dimulai dari keraguan atau kesangsian. Ketika manusia heran, ia akan ragu-ragu dan mulai
berpikir apakah ia sedang tidak ditipu oleh panca inderanya yang sedang keheranan?
Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berpikir lebih mendalam,
menyeluruh dan kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara
2
mendalam, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan berfilsafat.
Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada
dirinya. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada saat
mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesadaran akan keterbatasannya itu
manusia berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas, pastilah ada sesuatu
yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran yang hakiki.

7. Beberapa persoalan yang harus dijawab dalam filsafat


• Mengapa dikatakan bahwa filsafat adalah induk ilmu pendidikan?
• Sebutkan beberapa persoalan yang harus dijawab dalam filsafat ilmu!
• Sebutkan persoalan-persoalan dalam epistemologi?
• Sebukan tiga manfaat mempelajari filsafat?
• Jelaskan latar belakang munculnya istilah Philosophy?

Daftar Pustaka:
• https://www.zilfaroni.web.id/2012/05/mengapa-manusia-
berfilsafat.html?m=1#:~:text=Bagi%20manusia%2C%20berfilsafat%20dapat%20juga,aka
n%20keterbatasannya%20itu%20manusia%20berfilsafat
• Abdullah, Idi. dan Jalaluddin. 2017. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan
Pendidikan. Depok: RajaGrafindo Persada.

3
4

Anda mungkin juga menyukai