Disusun Oleh
REZKY ANNISA
A 221 21 118
D/PENDIDIKAN BIOLOGI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar,
sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang komplek dari belajar. Ada
tiga prespektif utama dalam teori belajar, yaitu Behaviorisme, Kognitivisme,
Konstruktivisme. Pada dasarnya teori pertama dilengkapi oleh teori kedua dan seterusnya,
sehingga ada varian, gagasan utama, atau pun tokoh yang tidak dapat di masukkan
dengan jelas termasuk yang mana, atau bahakan menjadi teori tersendiri. Namun hal ini
tidak perlu kita perdebatkan. Yang lebih penting untuk kita pahami adalah teori mana
yang baik untuk diterapkan pada Kawasan tertentu, dan teori mana yang sesuai untuk
Kawasan lainnya. Pemahaman semacam ini penting untuk dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi
orang lain agar terjdi proses belajar. Bruner dalam Degeng (1989) mengemukakan bahwa
teori pembelajaran adalah preskriptif, sedangkan teori belajar adalah deskriptif.
Preskriptif artinya, tujuan teori pembelajaran adalah menetapkan metode/strategi
pembelajaran yang cocok supaya memperoleh hasil optimal. Dengan kata lain, teori
pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variable-variabel yang spesifik dalam
teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Sedangkan deskriptif artinya, tujuan teori
belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada
bagaimana seseorang belajar.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi belajar
2. Untuk mengetahui teori belajar
3. Untuk mengetahui teori pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
Anda, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah “belajar”. Kata ini, secara efektif sudah
anda kenali sejak anda bersekolah di kelompok bermain maupun taman kanak-kanak
(TK). Tahukah anda apa definisi belajar? Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-
fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, ralitas yang di pahami
oleh Sebagian besar masyarakat tidaklah demikian. Belajar dianggapnya property
sekolah. Kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Sebagian besar
masyarakat menggap belajar diskolah adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan.
Anggapan tersebut tidak seluruhnya salah, sebab seperti dikatakan Rober, belajar adalah
The Procces of acquiring knowl edge. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.
Teori belajar berpangkal pada pandangan hakikat manusia, yaitu hakikat manusia menurut
pandangan john locke yaitu manusia merupakan organisme yang pasif. Locke menganggap
bahwa manusia itu seperti kertas putih, hendak di tulisi apa kertas itu sangat tergantung pada
orang yang menulisnya. Dari pandangan ini muncul aliran belajar behavioristik-
elementeristik.
1. Teori Behaviorisme
Menurut aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan
asosiasi anatar kesan yang di tangkap panca indra dengan kecenderungan untuk
bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon (R-S). Belajar adalah upaya
untuk membentuk hubungan stimulus dan respon sebanyak-banyaknya.
Teori-teori belajar yang termasuk kedalam kelompok behavioristik diantaranya:
Koneksionisme
Classical conditioning
Operant conditioning
Systematic behavior
Contiguous conditioning
2. Teori kognitivisme
Pada teori belajar kognitivisme, belajar adalah pengeorganisasian aspek-aspek
kognitif dan perseptual untuk memperoleh pemahaman. Tujuan dan tingkah laku
sangat dipengaruhi oleh proses berfikir internal yang terjadi selama proses belajar.
Teori-teori yang termasuk kedalam kelompok kognitif holistic di antaranya:
Teori Gestalt
Teori Medan
Teori Organismik
Teori Humanistic
Teori Konstruktivistik
3. Teori konstruktivisme
Konstruktivisme adalah integrasi prinsip yang diekplorasi melalui teori chaos,
network, dan teori kekompleksitas dan organisasi diri. Belajar adalah proses yang
terjadi dalam lingkungan samar-samar dari peningkatan elemen-elemen inti tidak
seluruhnya dikontrol oleh individu. Belajar (didefiniskan sebagai pengetahuan
yang dapat ditindak) dapat terletak di luar diri kita (dalam organisasi atau suatu
database), terfokus pada hubungan serangkain informasi yang khusus, dan
hubungan tersebut memungkinkan kita belajar lebih banyak dan lebih penting dari
pada keadaan yang kita tahu sekarang.
Konstruktivisme diarahkan oleh pemahaman bahwa keputusan didasarkan pada
perubahan yang cepat. Informasi baru diperoleh secara kontinu, yang penting
adalah kemampuan untuk menentukan anatar informasi yang penting dan tidak
penting. Yang juga penting adalah kemampuan mengetahui kapan informasi
berganti (baru). Prinsip-prinsip konstruktivisme sebagaimana yang diungkapkan
siemens (2005) adalah:
Belajar dan pengetahuan terletak pada keberagaman opini
Belajar adalah suatu proses menghubungkan (connecting) sumber-sumber
informasi tertentu
Belajar mungkin saja terletak bukan pada alat-alat manusia
Kapasitas untuk mengetahui lebih banyak merupakan hal yang lebih
penting dari pada apa yang diketahui sekarang
Memelihara dan menjaga hubungan-hubungan (connections) diperlukan
untuk memfasilitasi belajar berkelanjutan.
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi
berperan sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer
kegiatan pembelajaran. Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah
perlu menyediakan guru-guru yang kompeten dan mampu membawa anak
mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik
misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia juga harus mampu
mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang
memiliki kecerdasan musikal.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian
kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran
yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas. Namun teori belajar ini tidak-
lah semudah yang dikira, dalam prosesnya teori belajar ini membutuhkan berbagai
sumber. Jadi masing-masing teori menjelaskan belajar dan pembelajaran dalam
pengertian yang berbeda-beda.
3.2. Saran
Perkembengan dunia pendidikan terus berlangsung sejalan dengan tuntutan hidup
manusia untuk menjawab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin hari semakin maju dan kompleks. Dunia pendidikan juga dituntut untuk peka
terhadap perubahan dan perkembangan sekecil apa pun dalam dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini peran guru tidaklah kecil. Guru
sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan terdepan dituntut untuk terus
mengembangkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilannya. Oleh karena itu
disaran kepada semua yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan khususnya
guru dapat membaca dan memahami Teori-teori pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Teori dan Model Pengajaran dan Pembelajaran. D:\Pasca sarjana UNP\Strategi
pembelajaran fisika\BAHAN\02 Teori Belajar dan Pembelajaran\Teori&model P&P
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung:
San Grafika