Anda di halaman 1dari 10

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :
Novia Rahmadana 193020215003

PRODI : PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
DAFTAR ISI

BAB 1.........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................................................3
1.1 A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PERENCANAAN PEMBELAJARAN.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................5
TEORI YANG COCOK UNTUK BELAJAR MIPA KHUSUSNYA BIOLOGI.......5
1.4 Prinsip Kognitivisme.............................................................................................................6

Kesimpulan dan penutup .................................................................................................................9

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 A. Latar Belakang Masalah


Belajar adalah sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berpikir, merasa,
dan bergerak untuk memahami setiap kenyataan yang diinginkannya untuk
menghasilkan sebuah perilaku, pengetahuan, atau teknologi atau apapun yang berupa
karya dan karsa manusia tersebut. Belajar berarti sebuah pembaharuan menuju
pengembangan diri individu agar kehidupannya bisa lebih baik dari sebelumnya.
Belajar pula bisa berarti adaptasi terhadap lingkungan dan interaksi seorang manusia
dengan lingkungan tersebut.
Sedangkan makna perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya
menentukan tujuan, metoda, isi, dan program yang akan diwujudkan dalam sebuah
proses pembelajaran.Pentingnya perencanaan pembelajaran dapat kita simak dengan
melihat pernyatanan Nana Sudjana (1989) sebagai berikut:
Mengingat pelaksanaan Pembelajaran adalah mengkoordinasikan
komponen-komponen pengajaran, maka isi perencanaan pun pada hakekatnya
mengatur dan menetapkan komponen- komponen tersebut. Komponen yang
dimaksud antara lain tujuan, bahan, metoda dan alat, serta evaluasi.
Kemudian, pernyataan Slameto (1988:95) bahwa: “…. Guru akan mengajar efektif
bila selalu membuat perencanaan sebelum mengajar”. 

1
BAB II
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Sehingga perencanaan pembelajaran adalah sebuah alat menuju pelaksanaan
pembelajaran dimasa depan yang kita inginkan agar pembelajaran itu terjadi sesuai
dengan keinginan pendidik. Lalu, dalam perencanaan perlu diperhatikan factor yaitu:
1. Tujuan; untuk apa pembelajaran itu?
2. Materi; apa isi pembelajaran?
Para ahli yang mendasarkan teori belajarnya terhadap hasil penelitian
mencoba merumuskan konsep belajar dengan tujuan agar dapat mencerdaskan
manusia dari konsep yang dikemukakannya. Terutama jika indikasinya untuk
mempengaruhi pembelajaran dan proses sebelumnya yang disebut perencanaan
pembelajaran dapat berhasil efektif membelajarkan manusia. Berikut adalah tiga
teori belajar yang terkenal, yaitu: Teori belajar behavioristik; kognivisti; dan
konstruktivistik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pandangan belajar menurut teori behavioristik dan teori kognivistik?
1.3 Teori-teori belajar apa saja yang dilahirkan dari masing-masing aliran atau
pandangan tersebut?
1.4 Tujuan Pembahasan? Mengetahui teori belajar menurut pandangan teori
behavioristik dan teori kognivistik
Psikologi kognitif dianggap sebagai perpaduan antara Psikologi Gestalt dan
psikologi behaviorisme. Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah
perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku
yang dapat diamati dan diukur. Dalam perkembangan setidaknya ada tiga
teori belajar yang bertitik tolak dari teori kognitivisme ini yaitu: Teori
perkembangan piaget, teori kognitif Brunner dan Teori bermakna Ausubel yang
dijabarkan sebagai berikut:

1. Proses belajar terjadi menurut pola tahap-tahap perkembangan tertentu sesuai


dengan umur siswa melalui :Asimilasi, Akomosi, Equilibrasi.

2. Proses belajar terjadi melalui tahap-hap:


a. Enaktif (aktivitas),Ekonik (visualverbal),Simbolik Proses belajar
kognitivisme antara lain:Si-belajar akan lebih mampu mengingat &

1
memahami
BAB III
TEORI YANG COCOK UNTUK BELAJAR MIPA KHUSUSNYA
BIOLOGI

Untuk mengetahui manakah teori yang cocok untuk proses belajar


mengajar MIPA dalam hal ini mata pelajaran biologi perlu kiranya kita
menganalisa kedua teori tersebut.

Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak dipakai didunia


pendidikan ialah (Harley & Davies, 1978 dalam Toeti, 1997):

 Proses belajar dapat berhasil dengan baik apabila si belajar ikut


berpartisipasi secara adanya.
 Materi pelajaran dibentuk dalam bentu unit -unit kecil dan diatur
berdasarkan urutan yang logis sehingga si belajar mudah
mempelajarinya
 Tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung, sehingga si
belajar dapat mengetahui apakah respons yang diberikan telah benar atau
belum
 Setiap kali si belajar memberikan respons yang benar maka ia perlu diberi
penguatan.

 Penguatan positif ternyata memberikan pengaruh yang lebih baik daripada

 penguatan negatif 

 Adapun kritik terhadap teori behaviorisme adalah:

 Asumsi pokoknya bahwa semua hasil belajar yang berupa perubahan


tingkah

 laku yang bisa diamati, juga dianggap terlalu menyederhanakan masalah

 belajar yang sesungguhnya. Tidak semua hasil belajar bisa diamati dan
diukur,

 paling tidak dalam tempo seketika.

1
 Teori ini tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks.

  Aplikasi teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran tergantung dari


beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran,
karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pelopor
terpenting teori ini antara lain adalah : Pavlov, Watson Skinner, Thorndike,
Hull, dan Guthrie.

1.5 Prinsip Kognitivisme

Prinsip kognitivisme banyak dipakai di dunia pendidikan, khususnya terlihat


pada perancangan suatu sistem instruksional, prinsip-prinsip tersebut antara
lain:

 Si belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu


apabila pelajaran tersebut berdasarkan pola dan logika tertentu
 Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks

 Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada


dengan

 hanya menghafal tanpa pengertian penyajian


 Adapun kritik terhadap teori kognitivisme adalah:

 Teori kognitif lebih dekat kepada psikologi daripada kepada teori


belajar,

 sehingga aplikasinya dalam proses belajar mengajar tidaklah mudah

 Sukar dipraktekkan secara murni sebab seringkali kita tidak mungkin memahami

 “struktur kognitif” yang ada dalam benak setiap siswa.

 
  Aplikasi teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran, guru harus
memahami bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam
proses berpikirnya, anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar
menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru

1
menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu
dari sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang
bermakna, memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai
keberhasilan siswa.
Setelah kita coba untuk menganalisa kedua teori di atas kedua-duanya
meiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga teori manapun yang di pakai oleh
seorang pendidikan yang terpenting adalah tujuan yang ingin di capai dari
suatu pembelajaran tercapai dengan baik.

1
DAFTAR PUSTAKA

Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV.


Rajawali

Moll, L. C. (Ed.). 1994. Vygotsky and Education: Instructional


Implications and Application of Sociohistorycal Psychology. Cambridge:
Univerity Press

Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable.


Jakarta: Depdikbud Gagne, E.D., (1985). The Cognitive Psychology of
School Learning. Boston, Toronto: Little, Brown and Company
Light, G. and Cox, R. 2001. Learning and Teaching ini Higher Education.
London: Paul Chapman Publising
Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi
dan Kawasannya.

Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama


IPTPI LPTK UNJ. Slavin, R.E. 1991. Educational Psychology.
Third Edition. Boston: Allyn and Bacon
Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth
Edition. Boston: Allyn and Bacon
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada. Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : Rajawali.
Terry Anderson & Fathi Elloumi (Eds.). 2004. Theory and Practice of Online
Learning. Canada.
 Athabasca University. http://asnaldi.multiply.com

1
http://madziatul.blogspot.com
http://penchenk.blogspot.com

1
1

Anda mungkin juga menyukai