Disusun oleh :
Kelompok 2
Difana Leli Anggraini (21.1.13.009)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Hakikat Pendidikan Islam”. tepat
pada waktunya.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat. Dalam
penyusunannya, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan orang tua yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini .
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya. Oleh sebab itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, saya mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat, khususnya bagi diri saya dan umumnya bagi pembaca.
.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Objek Filsafat Pendidikan Islam................................................................6
B. Metode Filsafat Pendidikan Islam.............................................................8
C. Fungsi Filsafat Pendidikan Islam...............................................................9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan....................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami pendidikan Islam, terlebih dahulu perlu memahami
pengertian pendidikan Islam. Karena dalam pengertian tersebut terkandung
beberapa indikator esensial pendidikan. Pengertian pendidikan Islam, salah
satunya dapat dengan menggunakan metodologi semantik seperti yang
dilakukan oleh Izutsu seperti yang dikutip oleh Abdul Mujib (Abdul Mujib,
2006:9-10)
4
tentang problema hidup dan kehidupan manusia. Produk pemikirannya
merupakan pandangan dasar yang berintikan kepada tiga kekuatan rohani
pokok yang berkembang dalam pusat kemanusiaan manusia yang meliputi
induvidualisme, sosialisme dan moralisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa objek filsafat pendidikan Islam?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
generalisasi bagi semua jenis dan tingkat kenyataan yang ada di alam ini,
termasuk kehidupan umat manusia, baik pada masa sekarang maupun
masa mendatang.
c. Meskipun pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif, artinya
Secara makro (umum) apa yang menjadi obyek pemikiran filsafat, yaitu
dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam
semesta dan sekitarnya adalah juga obyek pemikiran filsafat pendidikan. Tetapi
secara mikro (khusus) yang menjadi obyek filsafat pendidikan meliputi:
a. Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (The Nature of
Education).
7
b. Merumuskan sifat hakikat manusia sebagai subyek dan obyek
pendidikan (The Nature Of Man).
c. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan,
pendidikan.
e. Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat
pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan).
f. Merumuskan sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang
merupakan tujuan pendidikan.
Dengan demikian dari uraian tersebut diproleh suatu kesimpulan bahwa
yang menjadi obyek filsafat pendidikan Islam ialah semua aspek yang
berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat
pendidikan itu sendiri, yang berhungan dengan bagaimana pelaksanaan
pendidikan dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-
citakan, namun kesemuanya harus berlandas-kan al-Qur’an dan Hadits.
8
pembahasan. Untuk ini Muzayyin Arifin mengajukan alternatif metode analsis-
sintesis, yaitu metode yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis terhadap
sasaran pemikiran secara induktif, dedukatif, dan analisa ilmiah. Keempat,
pendekatan. Dalam hubungannya dengan pembahasan tersebut di atas harus pula
dijelaskan pendekatan yang akan digunakan untuk membahas tersebut.
Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam analisa, dan berhubungan dengan
teori-teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk menjelaskan fenomena
tertentu pula. Dalam hubungan ini pendekatan lebih merupakan pisau yang akan
digunakan dalam analisa. Ia semacam paradigma (cara pandang) yang akan
digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena.
9
Bukhari Umar menyatakan bahwa ada beberapa fungsi dari pendidikan Islam,
diantaranya:
1. Pendidikan sebagai Pengembangan Potensi
2. Pendidikan sebagai Pewaris Budaya. Dalam pendidikan Islam, sumber
nilai budaya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu Nilai Ilahiyyah,
nilai yang dititihkan Allah melalui para Rasul-Nya yang diabadikan pada
wahyu. Inti nilai ini adalah iman dan takwa. Dan Nilai Insaniyyah, nilai
yang tumbuh atas kesepakatan manusia serta hidup dan berkembang dari
peradaban manusia. Nilai ini bersifat dinamis, yang berkelakuan relative
dan dibatasi oleh ruang dan waktu.
3. Interaksi antara Potensi dan Budaya. Interaksi antara potensi dan budaya
harus mendapatkan tempat dalam proses pendidikan, dan jangan sampai
salah satunya ada yang diabaikan. Tanpa interaksi tersebut, harmonisasi
kehidupan akan terhambat.
10
4. Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencangkup segala bidang
kehidupan manusia dimana manusia mampu memanfaat kan sebagai
tempat menanam benihbenih amaliyah yang buuahhnya akan dipetik di
akhirat nanti, maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliyah dalam pribadi
manusia baru dapat efektif bilamana dilakukan melalui proses kependidikan
yang berjalan diatas kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
5. Teori-teori, hipotesa dan asumsi-asumsi kependidikan yang bersumber ajaran
Islam sampai kini masih belum tersusun secara ilmiah meskipun bahan-bahan
bakunya telah tersedia. Baik dalam kitab suci Alquran dan Hadist maupun
qaul ulama.
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Fungsi Pendidikan Islam adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menumbuhkan kreativitas. Secara antropologik dan sosial,
masyarakat manusia adalah masyarakat yang berkebudayaan dan
berperadaban serta membutuhkan generasi-generasi pelanjut sebagai
pengembang kebudayaan peradaban mereka. Dalam hal ini, Pendidikan
Islam menciptakan generasi yang memiliki kreativitas sehingga mampu
membangun dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban di masa
mendatang. Dari segi ini maka pendidkan menjadi sangat penting bagi
pengembangan potensi-potensi qiwam pada diri manusia sehingga benar-
benar menjadi “ahsanu taqwim” bagi pembangunan masa depan manusia
yang lebih berperadaban.
2. Untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai insan dan ilahy. Kehidupan
bersama dan interaksi dalam masyarakat membutuhkan nilai-nilai yang
disepakati antar manusia: saling percaya, kejujuran dan amanah, saling
tolong menolong, tanggung jawab, keadilan, dll. Dalam fungsi ini,
pendidikan merupakan usaha yang mampu menanamkan nilai-nilai
tersebut kepada peserta didik yang merupakan nilai-niali dasar yang
diperlukan dalam merealisasikan visi kekhalifahan dan misi manusia
sebagai hamba Allah.
11
3. Untuk menyiapkan tenaga kerja produktif. Pendidikan berfungsi
untuk menyiapkan subyek didik menjadi calon tenaga kerja
produktif, dengan pengertian tidak hanya dalam arti ekonomi tetapi
juga dalam arti sosial kultural, tidak hanya dalam rangka
menyesuaikan dengan prediksi ekonomik, melainkan mengantisipasi
masa depan lebih terstruktur. Hal ini sejalan dengan prinsip umat
Muslim yang menekankan kepentingan dunia dan akhirat secara
harmoni.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kajian hakikat pendidikan Islam, maka pendekatan yang harus
digunakan adalah perpaduan dari ketiga ilmu, yaitu filsafat, ilmu pendidikan
dan keislaman. Hal ini sejalan dengan uraian sebelumnya yang mengatakan
bahwa filsafat pendidikan itu adalah suatu kajian terhadap berbagai macam
masalah pendidikan. Kajian tersebut dilakukan secara sistematis, logis, radikal,
mendalam dan universal (filosofis, namun cirri-ciri dari berfikir filosofis ini
dibatasi atau disesuaikan dengan ketentuan ajaran Islam).29 Dari paparan
diatas, dapat kita simpulkan bahwa mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
merupakan salah satu dari mata kuliah yang ada di perguruan tinggi Islam
(IAIN). Konsep keilmuannya di bangun berdasarkan sumber ajaran Islam,
yaitu al-Qur’an dan Hadis. Hal ini tidak perlu di ragukan lagi kebenarannya,
sebagaimana dalam firman Allah SWT.Tantangan bagi kita generasi Islam
adalah mampukah kita menjabarkan konsep-konsep dari Allah tersebut? Untuk
itu diperlukan usaha yang maksimal.
B. Saran
Sebagai mahasiswa saya menyadari bahwa pentingnya mengetahui tentang
hakikat pendidikan Islam ini. Saya juga berharap semoga apa yang
dipaparkan dalam makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan
referensi demi memajukan dunia pendidikan di negeri kita yang tercinta ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14