DAFTAR ISI........………………………………………………….……………………ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………..… 1
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................
.............2
B. Korupsi Politik
C. Kesenjangan Ekonomi
BAB III
TUJUAN........................................................................................................................
.................3
KESIMPULAN...............................................................................................................
.................4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut sejarah, sistem demokrasi sudah mulai dipraktikkan sejak zaman Yunani
kuno. Dengan sistem tersebut, rakyat terlibat langsung dalam pengambilan
keputusan, yang berkaitan dengan keberlangsungan sebuah negara.
Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif
demokratis diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada
508 sebelum masehi.
Seluruh warga Athena (terkecuali wanita, budak, orang asing, pria di bawah usia 20
tahun) memiliki hak dapat berbicara dan memberi suara di majelis Athena.
Meski dibuat oleh majelis, demokrasi di Athena berjalan dengan kontrol langsung
dari rakyat. Rakyat akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan
untuk membantu kendali politik di Athena.
Jenis-Jenis Demokrasi
Secara umum, sistem demokrasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem demokrasi
langsung dan sistem demokrasi perwakilan.
Demokrasi Langsung
Namun, sistem demokrasi langsung jarang diterapkan di era modern. Hal ini
dikarenakan kepadatan penduduk serta kurangnya minat penduduk untuk
mempelajari keseluruhan permasalahan politik di negara tersebut.
Demokrasi Perwakilan
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Sistem
pemerintahannya diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Demokrasi tercermin dari terselenggarakannya pemilihan umum (pemilu). Indonesia
sudah menyelenggaran pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden secara
langsung.
Demokrasi yang diinginkan Soekarno tidak ingin meniru demokrasi modern yang
lahir dari Revolusi Prancis. Karena, demokrasi yang dihasilkan oleh Revolusi Prancis
hanya menguntungkan kaum borjuis dan menjadi tempat tumbuhnya kapitalisme.
Suakrno mengonsepsikan sendiri demokrasi yang menurutnya cocok untuk
Indonesia dan tertuang dalam pemikirannya, yaitu marhaenisme. Ada tiga pokok
atau yang disebut sebagai “Trisila” dalam marhaenisme yaitu:
Menilik berbagai masalah yang terjadi dalam pemerintahan negara Indonesia, tidak
sedikit pengemban hak suara masyarakat menjalankan kewajibannya sudah
mendekati baik, namun tidak sedikit pula para aparatur negara atau pemegang
kekuasaan negara lalai dalam tanggung jawab yang mereka emban.
2. Bagaimana upaya kita dalam menindak lanjuti penyakit yang telah mengakar
dalam negara ini yaitu korupsi politik, yang teramat merugikan masyarakat
karena menyalahgunakan uang yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan masyarakat tetapi hanya menguntungkan segelintir orang-orang
yang berkuasa ?